Anda di halaman 1dari 6

Home balok kolom lingkup desain referensi struktur teori desain Tips Menghtiung Dimensi Kolom dan Dimensi

Balok serta Tebal Pelat Lantai dalam Bangunan

Tips Menghtiung Dimensi Kolom dan Dimensi Balok


serta Tebal Pelat Lantai dalam Bangunan
Disusun oleh: Arsitur Studio (2022)

Dalam merancang dan menggambar bangunan, kita sering dihadapkan dengan


masalah perhitungan berapa besar ukuran kolom dan balok yang diperlukan untuk
menopang ruang yang kita rancang. Apalagi bila bangunan bertingkat yang pasti
memiliki beban lantai sehingga lebih berat.

Menghtiung Dimensi Kolom dan Dimensi Balok serta Tebal Pelat Lantai dalam Bangunan

Sejatinya, dimensi kolom dan balok termasuk pondasi dan sloof serta pelantaian
adalah tanggung jawab ahli struktur. Untuk bangunan skala menengah hingga
besar wajib hukumnya menyertakan alhi struktur dalam perancangan.

Arsitek, meskipun mungkin bisa menghitung namun tidak memiliki tanggung


jawab untuk hal tersebut. Jadi perhitungan berikut adalah murni untuk tahap
perancangan saja.

Perhitungan besaran dimensi kolom dan balok sangat berpengaruh saat merancang
gambar denah maupun tampak apalagi potongan. Jika kita bisa memprediksi lebih
awal maka kita bisa mengantisipasi posisi maupun bentukan kolom/balok yang
relatif besar dan menggangu kelegaan ruang. Sehingga kita dapat membuat gambar
yang lebih akurat.

Adapun besaran dimensi kolom dan balok ditentukan oleh panjang bentangan antar
kolom. Misalnya sebuah rumah bertingkat yang memiliki bentangan 6 meter, maka
perhitungan dimensi kolom dan baloknya adalah sebagai berikut:

Contoh Kasus Perhitungan Dimensi Balok dan Kolom :


- Bentangan antar kolom berjarak 6 meter
- Tentukan dimensi kolom
- Tentukan dimensi balok induk dan balok anak
- Tentukan tebal pelat lantai

Setelah mengetahui bentangan, kita tidak langsung menentukan besaran kolom.


Hal yang pertama yang dihitung adalah balok karena balok lah yang menanggung
beban bentangan.

1. Menghitung Dimensi Balok Induk dan Balok Anak


Menghitung dimensi balok

Semakin jauh jarak bentangan balok, semakin tinggi pula balok yang menopang
(agar tidak melendut) dan semakin tinggi balok semakin lebar juga dimensi balok
tersebut.

a. Tinggi Balok Induk = 1/12 bentang --> 1/12 x 6 m = 0,5 m = 50 cm


b. Lebar Balok = 1/2 tinggi balok --> 1/2 x 50 cm = 25 cm
c. Tinggi Balok Anak = 1/15 bentang --> 1/15 x 6 m = 0,4 m = 40 cm
d. Lebar balok = 1/2 tinggi balok --> 1/2 x 40 cm = 20 cm
Jadi dimensi balok induk = 25 x 50 cm sementara balok anak 20 x 40 cm. Lebar
balok bisa juga dihitung 2/3 tinggi balok.

2. Menghitung Dimensi Kolom


Menghitung Dimensi Kolom

Setelah mendapatkan dimensi balok, barulah bisa dihitung besaran penampang


kolom untuk menopang balok tersebut.
a. Lebar penampang kolom = lebar balok + (2 x 5 cm) --> 25 cm + (2 x 5 cm) =
25 + 10 cm = 35 cm
Jadi ukuran kolomnya adalah 35x35 cm. Jika menggunakan kolom pipih (setebal
tembok 15 cm) maka perhitungan luasnya harus tetap sama dengan luas ukuran
yang didapat dari rumus di atas.
b. Dimensi jika menggunakan kolom pipih
35 x 35 cm = 15 x panjang pipih --> panjang pipih = 35 x 35 / 15 = 81,67 cm
(dibulatkan menjadi 82 cm)
Jadi ukuran kolomnya (jika kolom pipih) menjadi 15 x 82 cm

3. Menghitung Tebal Pelat Lantai


Menghitung tebal plat lantai

Tebal pelat lantai tergantung struktur dan pembesian yang digunakan, namun
umumnya berlaku rumus sebagai berikut :
a. Tebal pelat lantai = 1/40 bentang --> 1/40 x 6 m = 0,15 m = 15 cm
Jadi tebal pelat lantainya adalah 15 cm.

Khusus untuk tebal pelat beton, maka sesuai dengan Peraturan Beton Indonesia
(1971) Bab 9 pada bagian-bagian konstruksi, dinyatakan aturan mengenai
ketebalan pelat beton sebagai berikut :

 Untuk pelat beton bertulang yang digunakan sebagai pelat lantai, jika tidak
ada ketentuan lain yang mempengruhi perhitungan struktur maka tebal beton
minimal untuk pelat lantai adalah 12 cm
 Untuk pelat beton bertulang yang digunakan sebagai atap dan bukan
merupakan lantai yang dipijak setiap saat, jika tidak ada perhitungan
struktur lain yang mengatur maka tebal beton minimal untuk pelat atap
adalah 7 cm

Sekali lagi, perhitungan ini hanya untuk kepentingan perancangan atau bisa
dikatakan untuk keperluan sketsa awal untuk memprediksi saja. Sementara
perhitungan dimensi aslinya pastilah lebih rumit termasuk pertimbangan bahan dan
kualitas beton.

Anda mungkin juga menyukai