Anda di halaman 1dari 7

Jasa Gambar dan Desain

Arsitur
ARSITUR STUDIO menerima jasa
gambar dan desain dalam bentuk
hardcopy atau softcopy, kami siap
membantu proyek Anda dengan jasa
pembuatan ga...

Tips Menghtiung Dimensi Kolom dan


Dimensi Balok serta Tebal Pelat Lantai
dalam Bangunan
Disusun oleh: Arsitur Studio (2020)

Dalam merancang dan menggambar bangunan, kita sering


dihadapkan dengan masalah perhitungan berapa besar ukuran
kolom dan balok yang diperlukan untuk menopang ruang yang
kita rancang. Apalagi bila bangunan bertingkat yang pasti
memiliki beban lantai sehingga lebih berat.

Menghtiung Dimensi Kolom dan Dimensi Balok serta Tebal Pelat Lantai

Menghtiung Dimensi Kolom dan Dimensi Balok serta Tebal Pelat Lantai dalam
Bangunan

Sejatinya, dimensi kolom dan balok termasuk pondasi dan sloof


serta pelantaian adalah tanggung jawab ahli struktur. Untuk
bangunan skala menengah hingga besar wajib hukumnya
menyertakan alhi struktur dalam perancangan.

Arsitek, meskipun mungkin bisa menghitung namun tidak


memiliki tanggung jawab untuk hal tersebut. Jadi perhitungan
berikut adalah murni untuk tahap perancangan saja.

Perhitungan besaran dimensi kolom dan balok sangat


berpengaruh saat merancang gambar denah maupun tampak
apalagi potongan. Jika kita bisa memprediksi lebih awal maka
kita bisa mengantisipasi posisi maupun bentukan kolom/balok
yang relatif besar dan menggangu kelegaan ruang. Sehingga
kita dapat membuat gambar yang lebih akurat.

Adapun besaran dimensi kolom dan balok ditentukan oleh


panjang bentangan antar kolom. Misalnya sebuah rumah
bertingkat yang memiliki bentangan 6 meter, maka perhitungan
dimensi kolom dan baloknya adalah sebagai berikut :

Contoh Kasus Perhitungan Dimensi Balok dan Kolom :


- Bentangan antar kolom berjarak 6 meter

- Tentukan dimensi kolom

- Tentukan dimensi balok induk dan balok anak

- Tentukan tebal pelat lantai

Setelah mengetahui bentangan, kita tidak langsung


menentukan besaran kolom. Hal yang pertama yang dihitung
adalah balok karena balok lah yang menanggung beban
bentangan.

1. Menghitung Dimensi Balok Induk dan Balok Anak

Menghitung dimensi balok

Menghitung dimensi balok

Semakin jauh jarak bentangan balok, semakin tinggi pula balok


yang menopang (agar tidak melendut) dan semakin tinggi balok
semakin lebar juga dimensi balok tersebut.

a. Tinggi Balok Induk = 1/12 bentang --> 1/12 x 6 m = 0,5 m =


50 cm

b. Lebar Balok  = 1/2 tinggi balok --> 1/2 x 50 cm = 25 cm

c. Tinggi Balok Anak = 1/15 bentang --> 1/15 x 6 m = 0,4 m = 40


cm

d. Lebar balok = 1/2 tinggi balok --> 1/2 x 40 cm = 20 cm

Jadi dimensi balok induk = 25 x 50 cm sementara balok anak


20 x 40 cm. Lebar balok bisa juga dihitung 2/3 tinggi balok.

2. Menghitung Dimensi Kolom

Menghitung Dimensi Kolom

Menghitung Dimensi Kolom

Setelah mendapatkan dimensi balok, barulah bisa dihitung


besaran penampang kolom untuk menopang balok tersebut.

a. Lebar penampang kolom = lebar balok + (2 x 5 cm) --> 25 cm


+ (2 x 5 cm) = 25 + 10 cm = 35 cm

Jadi ukuran kolomnya adalah 35x35 cm. Jika menggunakan


kolom pipih (setebal tembok 15 cm) maka perhitungan luasnya
harus tetap sama dengan luas ukuran yang didapat dari rumus
di atas.

b. Dimensi jika menggunakan kolom pipih

35 x 35 cm = 15 x panjang pipih --> panjang pipih = 35 x 35 / 15


= 81,67 cm (dibulatkan menjadi 82 cm)

Jadi ukuran kolomnya (jika kolom pipih) menjadi 15 x 82 cm

3. Menghitung Tebal Pelat Lantai

Menghitung tebal plat lantai

Tebal pelat lantai tergantung struktur dan pembesian yang


digunakan, namun umumnya berlaku rumus sebagai berikut :

a. Tebal pelat lantai = 1/40 bentang --> 1/40 x 6 m = 0,15 m =


15 cm

Jadi tebal pelat lantainya adalah 15 cm.


 
Khusus untuk tebal pelat beton, maka sesuai dengan Peraturan
Beton Indonesia (1971) Bab 9 pada bagian-bagian konstruksi,
dinyatakan aturan mengenai ketebalan pelat beton sebagai
berikut :

Untuk pelat beton bertulang yang digunakan sebagai pelat


lantai, jika tidak ada ketentuan lain yang mempengruhi
perhitungan struktur maka tebal beton minimal untuk pelat
lantai adalah 12 cm
Untuk pelat beton bertulang yang digunakan sebagai atap dan
bukan merupakan lantai yang dipijak setiap saat, jika tidak ada
perhitungan struktur lain yang mengatur maka tebal beton
minimal untuk pelat atap adalah 7 cm

Sekali lagi, perhitungan ini hanya untuk kepentingan


perancangan atau bisa dikatakan untuk keperluan sketsa awal
untuk memprediksi saja. Sementara perhitungan dimensi
aslinya pastilah lebih rumit termasuk pertimbangan bahan dan
kualitas beton.

Baca Juga :

Pengertian Kolom pada Bangunan


Berbagai Jenis Kolom pada Konstruksi Bangunan
Kolom Praktis pada Bangunan 
Detail Kolom Beton 
Pengertian Dilatasi pada Bangunan

YANG PALING BANYAK DIBACA

Tips Menghtiung Dimensi


Kolom dan Dimensi Balok
serta Tebal Pelat Lantai
dalam Bangunan
Spesifikasi Minimum untuk
setiap versi AutoCAD Baru &
Lawas

Standar dan aturan Ruang


Parkir pada Gedung,
Basement atau Bangunan
Khusus Parkir
Cara Menghitung Biaya
Pemasangan Plafon Rumah
(Langit-langit)

Ukuran Minimal Toilet dan


Kamar Mandi

PILIHAN EDITOR

Detail Atap Kuda-kuda Kayu -


Contoh Gambar AutoCAD

Cara Mempercantik Lantai


Kayu

Cara Hemat Biaya Pesta


Ulang Tahun Anak dengan
Dekorasi Sendiri

Tips Membeli Properti yang


Menguntungkan

Kombinasi 3 Warna pada


Ruangan

Profesi Architect 3D Arstist

RUANGAN

Kamar Tidur
Kamar Mandi
Ruang Keluarga
Ruang Tamu
Dapur

WEB PROTECTION

-->

Anda mungkin juga menyukai