Anda di halaman 1dari 8

 APA YANG DIMAKSUD DENGAN KOLOM DAN BALOK?

Balok dan kolom merupakan komponen struktur utama yang


berperan menopang beban-beban yang ada pada
suatu struktur gedung.

 APA YANG DIMAKSUD DENGAN PLAT LANTAI?


Pelat beton (concrete slabs) merupakan elemen struktural yang
menerima beban hidup dan beban mati pada lantai yang
selanjutnya akan disalurkan ke balok dan kolom sampai ke struktur
bawah, Pelat lantai juga adalah lantai yang tidak terletak di atas
tanah langsung, merupakan lantai tingkat pembatas antara tingkat
yang satu dengan tingkat yang lain. Pelat lantai didukung oleh
balok-balok yang bertumpu pada kolom-kolom bangunan.

 APA FUNGSI KOLOM DAN BALOK?


balok berfungsi sebagai rangka penguat horizontal
sedangkan kolom berfungsi menyangga beban aksial tekan vertikal.

 APA FUNGSI PLAT LANTAI?


Adapun fungsi pelat lantai adalah sebagai berikut:
1. Sebagai pemisah ruang bawah dan ruang atas.
2. Sebagai tempat berpijak penghuni di lantai atas.
3. Untuk menempatkan kabel listrik dan lampu pada ruang
bawah.
4. Meredam suara dari ruang atas maupun dari ruang bawah.

 BAGAIMANA CARA MENGHITUNG BALOK


Langkah pertama, Anda perlu menghitung ukuran balok terlebih dulu.
Berkaitan dengan ukuran balok, dimensinya bakal bertambah seiring
dengan jarak bentangnya. Selain itu, Anda juga perlu mendesain ukuran
lebar dan tinggi balok secara proporsional sesuai dengan jarak
bentangnya.

Dengan ukuran jarak bentang (L) sepanjang 6 meter, maka dimensi balok
yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

Tinggi balok induk (h)


Rumus perhitungan tinggi balok induk adalah 1/12 x L. Dengan
memasukkan nilai L sebesar 6 meter, maka Anda akan memperoleh nilai
tinggi balok induk sebesar 0,5 meter atau 50 cm.

Lebar balok induk(b)


Selanjutnya, Anda perlu menghitung lebar balok menggunakan
rumus 1/2 x h. Dari perhitungan sebelumnya diketahui h = 50 cm, maka
lebar balok atau b adalah sebesar 25 cm.

Tinggi balok anak (h2)


Sesudah perhitungan balok induk, Anda dapat mencari dimensi balok
anak. Tinggi balok anak bisa dihitung dengan rumus 1/15 x L. Hasilnya,
dapat diketahui kalau tinggi balok anak adalah 40 cm.

Lebar balok anak (b2)


Perhitungan lebar balok anak dapat Anda lakukan kalau sudah
mendapat nilai tingginya. Rumusnya sama dengan lebar balok induk, yakni
1/2 x h2, menghasilkan nilai lebar balok anak sebesar 20 cm.

Sampai di sini, Anda sudah memperoleh hasil berupa dimensi balok induk
dan balok anak yang masing-masing adalah 25 x 50 cm dan 20 x 40 cm.

 BAGAIMANA CARA MENGHITUNG KOLOM


Dalam sebuah bangunan, kolom mempunyai fungsi untuk menopang
balok. Oleh karena itu, perhitungan dimensi kolom baru bisa dilakukan
kalau Anda telah mendapatkan ukuran dari balok.

Dimensi kolom berbentuk persegi


Kalau Anda ingin menggunakan kolom yang berbentuk pipih, rumus
yang bisa digunakan adalah lebar balok + (2 x 5 cm). Hasilnya, Anda
memperoleh panjang sisi kolom sebesar 35 cm. Jadi, dimensi kolom yang
dibutuhkan adalah 35 x 35 cm.
Dimensi kolom berbentuk pipih
Anda bisa pula memilih kolom berbentuk persegi panjang atau pipih.
Namun, pastikan bahwa dimensinya sesuai dengan perhitungan yang telah
dilakukan, yakni mencapai luas 35 x 35 = 1.225 cm persegi.

Kalau Anda menginginkan kolom dengan lebar 15 cm, maka ukuran


tingginya adalah 1.225 cm / 15 cm = 86,7 atau bisa dibulatkan menjadi 87
cm. Jadi, dimensi kolom berbentuk pipih sebesar 15 x 87 cm.

 CONTOH PERHITUNGAN TEBAL PLAT LANTAI


Rumus umum perhitungan tebal pelat lantai (t) adalah 1/40 x L. Dengan
memasukkan nilai panjang bentang, maka Anda akan memperoleh nilai
tebal pelat sebesar 15 cm. Hanya saja, Anda perlu tahu bahwa ketebalan
pelat lantai dipengaruhi oleh struktur serta pembesian yang dipakai.

Itulah cara yang bisa Anda praktikkan kalau ingin menghitung dimensi
kolom dalam sebuah konstruksi rumah. Untuk pertanyaan lebih lanjut, klik
tombol di bawah ini untuk mendapatkan konsultasi gratis dengan tim Cipta
Kreasi.

Apa itu Besi Beton?

Secara umum, besi beton yang disebut juga concrete steel atau rebar
dalam bahasa Inggris adalah rangka besi yang digunakan untuk
memperkuat struktur beton pada bangunan.

Selain sebagai penahan gaya, besi beton ini juga menambah daya lentur
pada beton, sehingga tahan terhadap beban statis maupun beban dinamis.
Tanpa besi beton, maka beton bangunan akan lebih mudah retak saat
akibat guncangan-guncangan kecil saat kendaraan melintasinya atau lebih
mudah patah saat terjadi gempa bumi.

Penggunaan besi beton atau beton bertulang sudah menjadi hal yang
sering dilakukan, oleh karena itu Anda harus menghitung kebutuhan besi
beton Anda.

Lalu, bagaimana cara menghitung kebutuhan besi beton yang tepat? Untuk
menjawabnya, melalui artikel ini Klopmart ini akan memberikan beberapa
contoh dan penjelasan tentang cara menghitung kebutuhan besi beton
untuk pengerjaan proyek bangunan Anda.
Bagaimana Cara Menghitung Kebutuhan Besi Beton?

Pada contoh pertama ini, kita akan menghitung kebutuhan besi beton
polos. Katakan saja, sesuai spesifikasi konstruksi yang kita gunakan
adalah besi beton polos dengan ukuran garis tengah (diameter) 10
milimeter (mm). Perkiraan panjang besi beton yang dibutuhkan adalah
sekitar 35 meter (m). Maka kebutuhan besi Anda adalah sebagai berikut:

 d:10 mm, L:35 m, dari tabel Diameter - Berat Besi Beton Polos,
didapatlah berat/meter sebesar 0,62 kg/m. Maka kebutuhan besi
yang perlu dibeli adalah sebesar 35 m x 0,62 kg/m = 21,7 kg.
 Dari panjang yang dibutuhkan (L): 35 meter, kita bisa menghitung
jumlah batang besi beton yang harus kita beli. Di pasaran, sesuai
SNI, panjang batang besi beton polos adalah 12 meter, maka kita
perlu membeli sebanyak 35 m : 12 m = 2,91667 batang atau jika kita
dibulatkan menjadi 3 batang.

Bagaimana Cara Menghitung Kebutuhan Besi Beton


untuk Kolom Beton?

Pada contoh cara menghitung kebutuhan besi beton berikutnya, mari kita
coba menghitung kebutuhan besi beton untuk membuat sebuah kolom
beton.

Misalnya, spesifikasi kolom beton yang Anda buat untuk proyek Anda
memiliki spesifikasi tinggi di angka 3.5 meter (m) dengan ukuran keliling
20x20 cm.

Sebagai contoh, kita akan membangun kolom beton setinggi 3,5 m dengan
ukuran keliling 20x20 cm. Dalam membangun kolom beton ini, kita akan
menggunakan dua ukuran besi beton.

Ukuran pertama adalah ukuran D10 sebagai tulangan utama atau besi
pokok. Untuk ukuran yang kedua, kita akan menggunakan ukuran D8
sebagai sengkang atau begel, besi yang mengikat tulangan utama. Besi
sengkang ini akan dipasang setiap 15 cm atau 0.15 m pada besi utama.

Karena kita menggunakan dua ukuran besi yang berbeda, kita harus
menghitung dua kebutuhan besi yang berbeda. Mari kita mulai dengan
menghitung kebutuhan besi tulangan pokok atau utama:
 Panjang total besi beton d10 yang dibutuhkan: 3,5 m x 4. Dari sini,
kita mendapatkan jumlah kebutuhan besi tulangan pokok di angka 14
meter.
 Panjang satu besi beton di pasaran umumnya berada di angka 12m.
Maka kebutuhan besi beton D10 kita berada di angka: 14 m : 12 m
(Jumlah kebutuhan besi tulangan pokok : Panjang besi di pasaran) =
1,167. Bulatkan ke atas, maka kita mendapatkan kebutuhan besi
utama di angka 2 batang.
 Buka daftar tabel diameter ukuran dan berat besi beton SNI.
Didapatkan berat besi beton D10 berada di angka 0,62kg/m. Maka,
kebutuhan besi tulangan utama Anda adadalah: 14 m x 0,62kg/m =
8,68kg
Setelah menghitung kebutuhan besi tulangan utama, mari kita hitung
kebutuhan besi D8 sebagai besi sengkang atau begel:

 Jumlah kebutuhan besi tulangan sengkang yang diperlukan: 3,5 m


(tinggi kolom) : 0,15 m (jarak sengkang) = 23,4 buah sengkang atau
dibulatkan menjadi 23 buah besi tulangan sengkang.
 Panjang besi untuk satu buah sengkang: 16 cm + 16 cm + 16 cm +
16 cm + 6 cm (tambahan panjang untuk tekukan-tekukan) = 70 cm =
0,7 m.
 Jumlah total besi beton d8 yang diperlukan: 23 x 0,7 m = 16,1 m.
 Jumlah batang besi beton d8: 16,1 m : 12 m (panjang satu besi beton
di pasaran) = 1,342 batang atau dibulatkan menjadi = 2 batang.
 Berat total besi beton d8: 16,1 m x 0,39 (angka dari tabel) = 6,279
kg.

Sekarang tinggal tergantung keinginan kita, saat kita akan


mengunjungi toko bahan bangunan. Apabila kita ingin membeli sengkang
siap pakai, berarti kita perlu membeli 2 batang besi beton d10 dan 23 buah
besi tulangan sengkang. Akan tetapi, jika kita ingin membuat sengkang
sendiri, berarti kita hanya perlu membeli 2 batang besi beton d10 dan 2
batang besi beton d8. Mudah, kan?
TUGAS

BAJA DAN BETON

Nama : Ngana Pe Nama


Nim : Ngana Pe Nim

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS GORONTALO
2023

Anda mungkin juga menyukai