Tulisan saya kali ini cukup sederhana, tapi kurang lengkap rasanya jika saya tidak menulis tentang hal ini. Karena ini adalah
rangkuman dari proses Pelaksanaan Pekerjaan Cor Beton pada Struktur sebuah Rumah, Gedung, atau bangunan lainnya, seperti
Kantor, Ruko, dan sebagainya.
Disini saya memaparkan jika Rumah tersebut menggunakan Pondasi Setempat. Pelaksanaan Pengecoran-nya dilakukan secara
1. Pengecoran Tapak Pondasi (A), yang fungsi-nya memikul semua beban diatasnya, yaitu berat Struktur, Dinding, Kusen dan Pintu,
Atap, Plafon, Elektrikal, Plumbing, dan semua item pekerjaan Finishing.
2. Pengecoran Kolom diatas Pondasi / Kolom dibawah Sloof (B), yang fungsi-nya menyalurkan semua beban diatas-nya ke Tapak
Pondasi.
3. Pengecoran Sloof (C), yang berfungsi sebagai Pondasi Menerus yang memikul berat Dinding, Kusen, Pintu, dan Jendela
diatasnya. Juga sebagai Pengaku bagi semua Kolom dibawah Sloof (B)
4. Pengecoran Kolom Praktis (D), yang biasanya dilakukan setelah pemasangan Dinding Rumah, yang bisa dibuat dari Batubata,
Hebel, Batu Kapur, atau Batako. Fungsi Kolom Praktis ini adalah agar semua pasangan Dinding tersebut dapat berdiri kokoh dan tidak
Fungsi-nya adalah sebagai Pengaku bagi semua pasangan Dinding Rumah dan Kolom Praktis tersebut, juga sebagai Dudukan yang
kokoh untuk pemasangan Rangka Kuda-kuda Atap.
Disini saya memaparkan jika Rumah tersebut menggunakan Pondasi Setempat. Pelaksanaan Pengecoran-nya dilakukan secara
1. Pengecoran Tapak Pondasi (A), yang fungsi-nya memikul semua beban Lantai 1 dan Lantai 2, yaitu berat Struktur, Dinding,
Kusen dan Pintu, Atap, Plafon, Elektrikal, Plumbing, dan semua item pekerjaan Finishing.
2. Pengecoran Kolom diatas Pondasi / Kolom dibawah Sloof (B), yang fungsi-nya menyalurkan semua beban diatas-nya ke Tapak
Pondasi.
3. Pengecoran Sloof (C), yang berfungsi sebagai Pondasi Menerus yang memikul berat Dinding, Kusen, Pintu, dan Jendela, yang
berada di Lantai 1. Juga sebagai Pengaku bagi semua Kolom dibawah Sloof (B)
4. Pengecoran Kolom Lantai 1 (D), yang fungsi-nya memikul semua beban pada Lantai 2, yaitu Balok Beton, Plat Lantai Beton,
Kolom, Dinding, Kusen dan Pintu, Atap, Plafon, Elektrikal, Plumbing, dan semua item pekerjaan Finishing di Lantai 2.
5. Pengecoran Balok Beton Lantai 2, Plat Beton Lantai 2, dan Tangga Beton (E), yang biasanya dilakukan sekaligus pada waktu
yang sama.
6. Pengecoran Kolom Lantai 2 (F), yang dilakukan diatas Plat Beton Lantai 2 dan Balok Beton Lantai 2.
7. Pengecoran Ring Balok (G), yang dilakukan setelah semua pasangan Dinding Rumah Lantai 2 dan pengecoran Kolom Lantai 2
(F) selesai. Fungsi-nya adalah sebagai Pengaku bagi semua pasangan Dinding Rumah dan Kolom Lantai 2 tersebut, juga sebagai
Dudukan yang kokoh untuk pemasangan Rangka Kuda-kuda Atap.
kekuatan dukung yang memadai. Tanah dasarnya bukan merupakan tanah rawa atau tanah gambut.
Untuk dapat menentukan jenis pondasi dan ukuran pondasi rumah yang akan dipakai kita harus mengetahui beban yang akan
didukung oleh pondasi (yaitu berat dari Bangunan Rumah itu sendiri).
Berat Bangunan ini sendiri ada 2 macam, yaitu Beban Mati dan Beban Hidup. Beban Mati maksudnya adalah Beban Material
Bangunan itu sendiri, misalnya berat Beton, berat Batu Bata, berat Kayu (kuda-kuda atap, kusen), berat Keramik, dan sebagainya.
Sedangkan Beban Hidup maksudnya adalah Beban Tambahan yang nantinya timbul pada saat suatu Bangunan telah dihuni, misalnya
berat Perabot Furniture, berat Manusia, juga Gaya Gerak yang bisa ditimbulkan oleh angin.
Menurut Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung tahun 1983, Beban Hidup dan Beban Mati suatu bangunan, didapat data
sebagai berikut:
Bb = (Luas Bangunan x Beban Hidup) + (Volume beton x Berat Jenis Beton) + (Volume Bata x Berat Jenis bata) + (Volume Kayu x
Berat Jenis Kayu) + dst...
Misalnya, dari perhitungan tersebut diperoleh angka 100 ton, dan jumlah kolom atau tiangnya 20 buah, maka secara kasar
(perhitungan sederhana) masing-masing kolom menahan beban 5 ton. Dengan demikian kita bisa menentukan model dan ukuran
pondasi yang akan dipakai. Jika digunakan Pondasi Tapak beton, maka perlu diketahui Kekuatan Daya Dukung Tanah nya.
Beban yang dipikul satu kolom di atas pondasi adalah 5 ton = 5000 kg (sudah ditambahkan Faktor Keamanan).
Perhitungan:
Untuk ukuran 1 m2, Tapak Pondasi dapat dibuat berbentuk persegi dengan ukuran 1 m x 1 m, atau bentuk persegi panjang dengan
ukuran 0,8 m x 1,25 m.
Demikian cara Perhitungan Sederhana dalam mendisain (design) Pondasi yang akan dipakai untuk Rumah atau Gedung. Jika ada
masukan yang lain, silahkan ditambah di kolom Komentar ya...
Penggunaan Pondasi Tapak ( Pondasi Telapak / Pondasi Setempat) sering dilakukan pada pembangunan sebuah Rumah atau
Gedung yang memiliki ketinggian 1 lantai, 2 lantai, atau 3 lantai.
Sebelum melakukan pengecoran Pondasi Tapak, Besi Kolom diatas Pondasi (B) harus sudah terpasang kuat pada Besi Pondasi
Tapak (A). Seperti contoh Gambar 2 dibawah ini.
Pemasangan Besi (B) ini bisa dilakukan diluar lobang Galian Pondasi, bisa juga dilakukan didalam lubang Galian Pondasi, tergantung
Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah "Bagaimana Cara menentukan Panjang Besi Kolom diatas Pondasi (B) tersebut..?,
Kolom diatas Pondasi memakai Besi Tulangan diameter 14 mm, db = 14mm = 1,4 cm.
2. Buat Gambar Rencana Detail Pondasi dengan Lengkap, berdasarkan semua Data yang ada dan Kedalaman Galian Sloof. Maka
hasilnya menjadi seperti Gambar 3 dibawah ini.
3. Dari Gambar 3 diatas terlihat bahwa : Walaupun tinggi Kolom diatas Pondasi = 90 cm, namun panjang Besi Kolom diatas
Pondasi-nya jauh melebihi nilai 90 cm tersebut. Karena pada Besi ini dibutuhkan juga:
c. Panjang Tulangan Kolom untuk Sambungan dengan Tulangan Kolom Lt.1 nantinya = (Lk).
4. Perhitungan
a. Panjang Tulangan Kolom, Bengkokan, dan Kait Tulangan yang tertanam pada Tapak Pondasi = Lp.
(Gambar 4.)
b. Panjang Tulangan Kolom dan Kait Tulangan untuk Sambungan dengan Tulangan Kolom Lt.1 = Lk.
(Gambar 5.)
Lk = Ls + (8 x db)
Lk = (48 x db) + (8 x db)
Lk = (48 x 1,4cm) + (8 x 1,4cm)
Lk = 67,2xm + 11,2cm
Lk = 78,4 cm = 78 cm.
Keterangan : (48db berdasarkan SNI tahun 2002, dan 8db berdasarkan kebiasaan di lapangan).
5. Penjumlahan, Panjang Besi Kolom diatas Pondasi / Kolom dibawah Sloof = (L)
L = 90cm + Lp + 35cm + Lk
L = 90cm + 67cm + 35cm + 78cm
L = 270 cm.
1. Lantai Dalam Ruangan Rumah, misalnya Ruang Tamu, Kamar Tidur, Ruang Keluarga, Ruang TV, dsb.
2. Lantai Kamar Mandi.
Keramik Lantai yang biasa dipasang tersebut memiliki ukuran yang bervariasi, dan biasa memiliki bentuk Bujursangkar. Ada yang
berukuran 20x20 (satuan dalam centimeter), ada 30x30, 40x40, 60x60, 80,80, dan sebagainya. Biasanya Ukuran 60x60 keatas adalah
berbahan Granit, Semi Granit, dan Marmer. Keramik Lantai jarang sekali memiliki ukuran lebih besar dari 40x40, kecuali Keramik
Dinding.
Beberapa Hal yang Perlu diketahui sebelum Melakukan Perhitungan Jumlah Keramik Lantai:
1. Keramik yang dijual di pasaran biasanya dikemas didalam Kotak. Dalam 1 Kotak tersebut terdiri dari Beberapa Keping
Keramik, yang apabila dihitung Luas Totalnya tidak semuanya berjumlah 1 m2. Ada yang 1 kotak berjumlah Tepat 1 m2, ada yang
Kurang dari 1 m2, dan ada yang lebih dari 1 m2.
2. Konsumen membeli Keramik dalam Satuan Kotak, bukan dalam satuan Meter Persegi.
3. Keramik Lantai ukuran 20x20, biasanya dalam 1 kotak berjumlah 25 keping. Ini berarti 1 kotak Keramik Tersebut sama dengan
4. Keramik Lantai ukuran 30x30, biasanya dalam 1 kotak berjumlah 11 keping. Ini berarti 1 kotak Keramik Tersebut sama dengan
0,99 m2, karena Luasnya = 0,30m x 0,30m x 11 = 0,99 m2.
5. Keramik Lantai ukuran 40x40, biasanya dalam 1 kotak berjumlah 6 keping. Ini berarti 1 kotak Keramik Tersebut sama dengan
6. Keramik (Granit, Semi-Granit) Lantai ukuran 60 x 60, dalam 1 kotak ada berjumlah 3 keping. Ini berarti 1 kotak Keramik
Tersebut sama dengan 1,08 m2, karena Luasnya = 0,6m x 0,6m x 3 = 1,08 m2.
7. Keramik (Granit, Semi-Granit) Lantai ukuran 60 x 60, dalam 1 kotak ada berjumlah 4 keping. Ini berarti 1 kotak Keramik
Tersebut sama dengan 1,44 m2, karena Luasnya = 0,6m x 0,6m x 4 = 1,44 m2.
Disini Jelas terlihat bahwa, 1 kotak Keramik belum tentu Luas Keramik 1 kotak tersebut = 1 m2. Ini tergantung pada Ukuran
Keramiknya dan Berapa Keping Keramik yang dikemas dalam 1 Kotak tersebut.
Contoh Perhitungan:
Dari Gambar Denah Rumah dibawah, misalkan Keramik Lantai yang hendak digunakan adalah berukuran 40x40, dan 1 kotak
Keramik tersebut berjumlah 6 keping (data ini Wajib diketahui terlebih dahulu). Berapa Kotak Keramik Lantai (tidak termasuk Lantai
Kamar Mandi) yang harus kita beli untuk kebutuhan Rumah tersebut...?
Jawaban:
1. Hitung Luas Total Lantai Rumah yang hendak dipasang Keramik (tidak termasuk Lantai Kamar Mandi).
Luas Lantai = (3,5 x 3,1)+(1,65 x 1.40)+(3,5 x 3.1)+(3,14 x 5,0) = 39,71 m2.
2. Hitung Jumlah Keramik ukuran 40x40 yang diperlukan untuk dipasang pada lantai seluas 39,71 m2 tsb.
Jumlah Keramik = 39,71 m2 : 0,96 = 41,36 kotak (Cat: 1 kotak Keramik ukuran 40x40 = 0,96 m2)
3. Hitung Jumlah Keramik yang Seharusnya Dibeli (tambahkan 3% dari Perhitungan diatas)
Jumlah Keramik = 41,36 kotak x 103 % = 42,60 kotak
Catatan: Penambahan 3% ini berdasarkan pengalaman, untuk mengantisipasi Keramik yang Pecah dan Keramik yang tidak terpakai
(Sisa Potongan).
4. Beli Keramik sejumlah 43 kotak (perhitungan dibulatkan keatas dari 42,60 kotak menjadi 43 kotak). Karena tidak mungkin kita
membeli Keramik sejumlah 42,60 kotak kan...? Pada umumnya Keramik itu dijual per-Kotak, bukan per-Keping.
Demikian tulisan kali ini tentang Cara Menghitung Kebutuhan Keramik Lantai Rumah, semoga Artikel ini berguna.
Dinding yang akan dipasang Batubata = 150,26 m2, dan jumlah Batubata yang diperlukan = 10.067 buah, pada Rumah seperti
Gambar 1 dibawah ini. Cara lengkap perhitungannya bisa dilihat DISINI.
(Gambar 1)
Pada kesempatan kali ini saya akan menghitung Jumlah Semen dan Pasir Pasang yang diperlukan untuk Pemasangan Dinding Bata
tersebut, dan Jumlah Semen dan Pasir Pasang yang diperlukan untuk Pleseteran Dinding Bata tersebut.
Perhitungan Jumlah Semen dan Pasir Pasang untuk Pemasangan Dinding Bata :
Perhitungan dilakukan berdasarkan tabel Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) yang berlaku, misalnya seperti Gambar 2 dibawah
ini.
(Gambar 2. AHSP A.4.4.1.9 - Pemasangan 1 m2 Dinding Bata tebal 1/2 batu Campuran 1:4)
Dengan adanya tabel AHSP diatas, perhitungan kebutuhan jumlah Semen dan Pasir Pasang bisa dilakukan dengan mudah. Yaitu
dengan mengalikan jumlah Luas Dinding yang akan dipasang Batubata = 150,26 m2 dengan Koefisien Semen dan Pasir Pasang yang
tertera pada tabel Gambar 2 diatas.
Semen yang dibutuhkan = 43,20 sak (jika memakai Semen yang beratnya = 40 kg/sak)
Perhitungan dilakukan berdasarkan tabel Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) yang berlaku, misalnya seperti Gambar 3 dibawah
ini.
Dengan adanya tabel AHSP diatas, perhitungan kebutuhan jumlah Semen dan Pasir Pasang bisa dilakukan dengan mudah. Yaitu
dengan mengalikan jumlah Luas Dinding yang akan dipasang Batubata = 150,26 m2 dengan Koefisien Semen dan Pasir Pasang yang
tertera pada tabel Gambar 3 tersebut.
Perhitungan kebutuhan Semen dan Pasir pada 2 Jenis Pekerjaan ini selesai.. semoga bermanfaat..
Ada 4 Data yang perlu diketahui untuk dapat melakukan Perhitungan jumlah Batu bata pada sebuah Rumah, yaitu:
1. Harus diketahui Gambar Denah Lantai dan Denah Kusen Rumah tersebut, yang menyajikan data Ukuran semua ruangan dan
Jumlah Kusen Pintu dan Jendela. Seperti terlihat pada Gambar 1 dibawah ini.
(Gambar 1)
2. Harus diketahui Ukuran Kusen Pintu dan Jendela yang akan dipasang semua Dinding Rumah tersebut, seperti terlihat pada
(Gambar 2)
3. Harus diketahui Tinggi Batu NOL BANGUNAN, seperti terlihat pada Contoh Gambar 3 dibawah ini.
Pada Gambar 3 dibawah ini terlihat bahwa Tinggi Rencana Lantai Rumah dari Muka Jalan adalah = 65 cm, sedangkan Tinggi bagian
Atas Permukaan Sloof dari Muka Jalan adalah = 20 cm, sehingga perlu dilakukan pemasangan Batu Nol Bangunan = 45 cm.
Pemasangan Batu Nol Bangunan tidak harus selalu ada pada Pembangunan sebuah Rumah. Hal ini tergantung pada Ketinggian Muka
Tanah Rumah tersebut dari Muka Jalan, dan Jenis dan Ukuran Pondasi Menerus yang diterapkan pada pembangunan Rumah
tersebut.
4. Harus diketahui Tinggi Bata (Tinggi Pasangan Bata Dinding Rumah), seperti terlihat pada Gambar 4 dibawah ini. Tinggi Bata = 380
cm.
3. Luas Dinding Bata, termasuk Kolom Praktis dan Area Kusen Pintu dan Jendela = A2 (meter-persegi)
A2 = L x Tinggi (Pasangan Batu Dinding Rumah)
A2 = 39,3 x 3,8
A2 = 149,34 m2
4. Luas Area Pintu dan Jendela yang tidak dipasang Batubata = A3 (meter-persegi)
Luas Area Pintu tipe P1 = 1 x 2,6 x 1 unit = 2,6 m2
Luas Area Pintu tipe P2 = 0,9 x 2,6 x 3 unit = 7,02 m2
Luas Area Pintu tipe P3 = 0,7 x 2 x 1 unit = 1,4 m2
Luas Area Jendela tipe J1 = 1,15 x 1,3 x 3 unit = 4,485 m2
Luas Area Jendela tipe J2 = 1,15 x 1,1 x 1 unit = 1,265 m2
A3 = 2,6 + 7,02 + 1,4 + 4,485 + 1,265
A3 = 16,77 m2
5. Luas Area Kolom Praktis pada Perhitungan ini diasumsikan = 0, karena nilainya kecil.
n = AxK
Keterangan:
K adalah Koefisien, yaitu Jumlah Batubata yang dibutuhkan untuk memasang dinding seluas 1 meter-persegi.
Nilainya bisa bervariasi, tergantung dari ukuran Dimensi Batubata tersebut. Untuk mengetahui Nilai K ini, bisa dilihat pada
tulisan saya sebelumnya DISINI, "Cara Menghitung Kebutuhan Jumlah Batubata Per-Meter Persegi".
Contoh Perhitungan selesai.. Untuk menghitung jumlah Semen dan Pasir yang dibutuhkan bisa dilihat DISINI.. Semoga
tulisan ini berguna..
Contoh Perhitungan:
Pada tulisan kali ini, saya akan memberikan contoh cara Menghitung Volume Tanah Timbun pada sebidang tanah kosong, ukuran
lebar tanah = 80 meter, dan panjang = 90 meter (seperti terlihat pada Gambar 1 dibawah ini). Dengan Elevasi Rencana Timbunan =
Cara Perhitungan:
1. Pengambilan Data di Lapangan adalah melakukan Kegiatan Pengukuran di Lokasi Tanah tersebut dengan menggunakan alat
Contoh Perhitungan disini adalah dengan cara membuat Cross Section Melintang (Potongan Area Melintang) pada bidang tanah
tersebut. Cross Section direncanakan dibuat setiap jarak 30 meter, seperti Gambar 2 dibawah ini. Sehingga didapat 4 buah Cross
2. Buat Patok Kayu sementara dan pasang pada setiap Cross Section tersebut setiap jarak 20 meter, seperti Gambar 3 dan Gambar
4 dibawah ini. Dari Gambar dibawah terlihat, dibutuhkan 20 buah Patok Kayu. Ukuran Patok Kayu tidak perlu besar, karena fungsinya
hanya sebagai tanda untuk posisi Rambu Ukur pada saat pengukuran nantinya.
3. Lakukan Pengukuran Ketinggian pada semua Permukaan Tanah yang telah ditandai oleh Patok Kayu sebelumnya (ada 20 titik,
sesuai dengan jumlah Patok Kayu), dengan menggunakan Theodolit atau Water-Pas dan Rambu Ukur. Lakukan pengukuran dengan
4. Pengambilan Data di Lapangan selesai.., selanjutnya boleh pulang.. Lanjutkan Pekerjaan Perhitungan Volume Timbunannya di
Kantor..
1. Dari data Pengukuran di Lapangan diperoleh 20 titik data Tinggi Permukaan tanah. Diketahui pula dimana posisi Titik Permukaan
Tanah Tertinggi. Naikkan 0,5 m dari Titik Permukaan Tanah Tertinggi tersebut, seperti Garis Putus-putus pada Gambar 5 dibawah ini.
2. Berdasarkan Garis Elevasi Rencana Timbunan, hitung Ketinggiian 19 titik lainnya. Buat Gambar dari hasil Data Ukur tersebut
dengan lengkap, seperti Gambar 5 dibawah ini.
Polygon Tertutup), yang merupakan hasil dari Cross Section Melintang (Potongan Area Melintang). Bagian yang Diarsir adalah
daerah Rencana Timbunan.
4. Pada kondisi seperti Gambar 6 diatas, Rumus Menghitung Volume Timbunannya adalah:
Keterangan:
V = Volume Timbunan, diatas Permukaan Kontur Tanah (m3)
5. Sekarang kita hitung terlebih dahulu Luas A1, A2, A3, dan A4 tersebut, berdasarkan data yang ada. Perhatikan Gambar 7 dibawah
ini. Semua bidang A1, A2, A3, dan A4 (bagian yang diarsir) bentuknya adalah Polygon tertutup.
6. Karena bentuk Gambar Polygon-nya Trapesium (beberapa Trapesium), dan Nilai Ukuran yang Tertera pada Gambar adalah
ukuran Trapesium-nya juga (bukan merupakan Titik Koordinat), lebih efisien jika menghitung Luas Bidang A1 dengan Cara
Trapezoidal's Rule.
Luas A1 = 45 m2 (meter-persegi)
7. Dengan Cara yang sama, lakukan Perhitungan Luas bidang A2, A3, dan A4, maka akan diperoleh :
Luas A2 = 52 m2 (meter-persegi)
Luas A3 = 59 m2 (meter-persegi)
Luas A4 = 67 m2 (meter-persegi)
Catatan:
Volume tersebut dalam keadaan Tanah Padat, bukan dalam keadaan Gembur.
Semakin dekat jarak L1, L2, dan L3, maka akan semakin akurat Perhitungan Volume Tanah Timbun tersebut, dan semakin dekat jarak
Patok Kayu sementara yang dipasang pada setiap Cross Section, maka akan semakin akurat pula Perhitungan Volume Tanah Timbun
tersebut.
memiliki Berat Jenis yang berbeda-beda, sesuai Bahan dan karakteristiknya masing-masing.
Dengan mengetahui Berat Jenis dari setiap Item Material pada Bangunan ini, kita dapat Menghitung Beban Real dari Bangunan
tersebut. Berdasarkan data Beban Real ini kita dapat melakukan Disain Struktur yang "Aman".
Berat Material ini sendiri merupakan Beban Mati (qd) selain Beban Mati Tambahan (qd), yang menjadi Dasar Perhitungan dalam
Disain Struktur. Untuk mendisain Struktur kita juga harus menambahkan Beban Hidup (ql). Rumusnya Beban Maksimum pada
Struktur dapat dilihat dibawah:
Jadi cukup penting bagi kita untuk mengetahui Berat Jenis dari masing-masing Material Bangunan, agar kita dapat mendisain Struktur
secara Real, bukan hanya secara Teori saja. Beberapa item Daftar Berat Jenis Material Bangunan dapat dilihat dibawah ini :
B. Komponen Bangunan
Pemasangan Besi Plat Lantai pada rumah dan gedung dilakukan setelah pemasangan Besi Balok selesai. Karena pada prinsipnya
sebaiknya Besi Lantai di pasang diatas Besi Balok. Walaupun sebagian orang ada yang memasang sebagian Besi Plat Lantai ini
dibawah Besi Balok. Perbedaan kedua sistem pemasangan ini dapat dilihat pada Gambar 1 dan Gambar 2 dibawah ini.
(Gambar 1. Besi Lantai seluruhnya dipasang diatas Besi Balok)
(Gambar 2. Besi Lantai sebagian dipasang diatas dan dibawah Besi Balok)
Tampak pada Gambar 1, sistem pemasangan Besi Lantai-nya lebih sederhana dan lebih mudah dipahami. Berbeda dengan Gambar 2
yang sistem pemasangannya lebih kompleks. Pada kesempatan ini saya akan membahas Cara Pelaksanaan Pemasangan Besi Plat
Lantai sesuai dengan Gambar 2, dengan asumsi Gambar 1 akan lebih mudah dipahami jika Gambar 2 telah dikuasai.
1. Sesudah Bekisting Balok, Bekisting Pelat Lantai Beton, dan Besi Balok selesai dikerjakan, maka kita bisa memulai pekerjaan
pemasangan Besi Pelat Lantai Beton seperti Gambar 3 dibawah ini. Perhatikan tulisan AS pada gambar, itu menjadi Acuan pada
Gambar dan Pelaksanaan selanjutnya.
Susun besi 9 mm (yang telah diluruskan sebelumnya) sesuai dengan Gambar 3 dibawah ini.
Vb = Vertikal Bawah
2,5 cm = Jarak rencana antara Besi Tulangan dan Tripleks Bekisting Pelat Lantai.
(Gambar 3.)
2. Susun besi 9 mm sesuai dengan Gambar 4 dibawah ini. Posisi besi diletakkan tepat diatas besi Gambar 3 (bersinggungan). Lalu
ikat setiap pertemuan besi tersebut dengan Bendrat (kawat ikat atau kawat beton). Perhatikan tulisan AS pada gambar, itu menjadi
Acuan pada Gambar dan Pelaksanaan selanjutnya.
Hb = Horizontal Bawah
2,5 cm = Jarak rencana antara Besi Tulangan dan Tripleks Bekisting Pelat Lantai.
(Gambar 4.)
3. Lalu susun besi 9 mm sesuai dengan Gambar 5 dibawah ini. Posisi besi diletakkan diatas (kira-kira 2,5 cm dari rencana Top Cor
Plat Beton), ini membuat jarak dengan besi dibawahnya (Gambar 3 dan Gambar 4) kira-kira 4 cm . Perhatikan tulisan AS pada gambar,
Pada Garis Kotak putus-putus (daerah asumsi Momen Plat Lantai dianggap NOL), besi tersebut ditekuk kebawah (2,5 cm dari
Tripleks), karena didalam area Garis Kotak putus-putus tersebut momen yang terjadi adalah Momen Postif (gaya tarik terjadi pada
2,5 cm = Jarak rencana antara Besi Tulangan dan Top Cor Rencana Plat Beton.
(Gambar 5.)
4. Pemasangan selanjutnya sama dengan Poin No. 3 diatas, hanya kali ini dipasang pada posisi Vertikal Atas (Va). Perhatikan
tulisan AS pada gambar, susunan Besi ini bergeser 12,5 cm dari besi dibawahnya. Lalu ikat setiap pertemuan besi tersebut dengan
Bendrat (kawat ikat atau kawat beton).
Va = Vertikal Atas
2,5 cm = Jarak rencana antara Besi Tulangan dan Top Cor Rencana Plat Beton.
(Gambar 6.)
5. Tambahkan Besi Tulangan Ekstra untuk Momen (pada bidang Horizontal) seperti Gambar 7 dibawah ini, agar kekuatan Plat
Lantai pada tumpuan Balok menjadi lebih tinggi. Perhatikan tulisan AS pada gambar, susunan Besi ini bergeser 12,5 cm dari Gambar
5. Lalu ikat setiap pertemuan besi tersebut dengan Bendrat (kawat ikat atau kawat beton).
(Gambar 7.)
6. Tambahkan Besi Tulangan Ekstra untuk Momen (pada bidang Vertikal) seperti Gambar 8 dibawah ini, agar kekuatan Plat
Lantai pada tumpuan Balok menjadi lebih tinggi. Perhatikan tulisan AS pada gambar, susunan Besi ini bergeser 12,5 cm dari Gambar
6. Lalu ikat setiap pertemuan besi tersebut dengan Bendrat (kawat ikat atau kawat beton).
(Gambar 8.)
7. Periksa semua ikatan Bendrat (kawat ikat atau kawat beton) yang ada, apakah ada yang belum terikat atau tidak. Sering
dilakukan di lapangan, pengikatan ini tidak dilakukan secara menyeluruh pada setiap pertemuan besi yang ada, namun dibuat berjarak
setiap 1 baris besi. Dengan asumsi tidak mengurangi kekuatan susunan Besi Plat Lantai tersebut, dan kualitas Plat Beton Bertulang
tersebut nantinya.
8. Selanjutnya ganjal semua Besi Plat Lantai tersebut dengan Beton Decking (Beton Tahu), agar tidak menempel langsung pada
Tripleks Bekisting.
9. Rapikan susunan besi yang tidak lurus dan ikatan yang kurang kuat.., selesai..
11. Cara Menghitung Volume Beton Kolom, Balok, dan Plat Lantai
Rumah
Proyek Sipil | 04.47 |
Pada artikel sebelumnya saya telah menulis tentang Cara Mudah dan Cepat Menghitung Volume Beton Sloof Rumah. Pada
kesempatan kali ini saya lanjutkan dengan Cara Perhitungan Volume Beton pada Kolom, Balok, dan Plat Lantai.
Volume Balok = (0,25m x 0,45m x 4,5m x 4 Unit) + (0,25 x 0,40 x 4m x 3 Unit) = 3,225 m3
Untuk Perhitungan Volume Plat Lantai Beton biasa dilakukan dalam 2 cara (atas 2 Kepentingan), yaitu:
1. Volume Bersih Plat Lantai Beton (tidak termasuk Volume Plat Lantai diatas Balok)
Cara ini biasa dilakukan untuk mengetahui Volume Beton yang diperlukan dalam Rencana Pengecoran, karena ini merupakan Nilai
Real volume Beton yang dibutuhkan dalam Pengecoran Plat Lantai nantinya.
2. Volume Kotor Plat Lantai Beton (termasuk Volume Plat Lantai diatas Balok)
Cara ini biasa dilakukan untuk mengetahui Volume Beton dalam Menghitung (membuat) Rencana Anggaran Biaya (R AB). Hal ini
dilakukan untuk menghindari kerugian dalam Pelaksanaan Pekerjaan dan Akurasi Perhitungan Jumlah Besi Tulangan Plat Lantai Beton
tersebut. Karena bagaimanapun juga Pembesian (Tulangan) Plat Lantai dibuat bertumpu pada Balok Beton dibawahnya.
Tahap dan Proses dalam membuat RAB Rumah atau Gedung adalah sebagai berikut:
1. Baca Gambar, Pelajari, dan Pahami dulu dengan Cermat dan Teliti semua Gambar Rencana (Bestek) yang ada, termasuk Detail
Gambarnya.
2. Buka Aplikasi Ms-Excel, buat File Excel baru, misalnya: RAB Rumah 1 Unit.xlsx.
Pada Sheet1 buat tabel kolom No., Uraian Pekerjaan, Satuan, dst. Lalu buat Uraian Pekerjaan yang akan dilakukan dalam
Pembangunan Rumah tersebut (dengan lengkap), berdasarkan Gambar Rencana (Bestek). Kemudian rename Sheet1 tsb. menjadi
3. Hitung Volume semua Item Uraian Pekerjaan tersebut. Bisa dengan 2 cara, yaitu:
a. Dengan cara Manual, lalu masukkan Data Hasil Perhitungan pada kolom VOLUME [VOL].
b. Dengan langsung Menghitung Volume pada file Excel tsb., pada masing-masing Range Pekerjaan, pada kolom VOLUME [VOL].
a. Buka Sheet2, lalu Rename Sheet2 tsb. menjadi sheet Harga Bahan dan Upah.
b. Pada sheet Harga Bahan dan Upah, buat tabel Harga Bahan dan Upah, dibuat sesuai dengan Analisa Bahan dan Upah yang akan
dibuat nantinya.
Seperti Contoh Gambar dibawah ini:
Gambar 3. Sheet Harga Bahan dan Upah
a. Buka Sheet3, lalu Rename Sheet3 tsb. menjadi sheet Analisa Bahan dan Upah.
b. Pada sheet Analisa Bahan dan Upah ini, buat Analisa Satuan Bahan dan Upah sesuai dengan Uraian Pekerjaan yang ada.
Anda bisa copy-paste dari Analisa yang telah dibuat BSN pada situs ini http://sisni.bsn.go.id/, atau anda bisa buat Analisa versi anda
c. Input data Harga Satuan Bahan dan Harga Satuan Upah dari sheet Harga Bahan dan Upah (Gambar 3) pada sheet Analisa
Bahan dan Upah (Gambar 4). Caranya di Link-kan ya..
d. Catatan pribadi saya (Penulis): Tidak semua Koefisien yang ada pada Analisa yang banyak saya temukan selama ini sesuai
dengan Real-Cost di lapangan. Jadi untuk mendapatkan Analisa yang Real-Cost (sesuai dengan di lapangan), terkadang saya harus
melakukan Revisi pada Koefisien-koefisien tersebut.
6. Input Data dari sheet Harga Analisa Bahan dan Upah (Rp.) pada sheet RAB, (dari Gambar.4 ke Gambar.2). Caranya di Link-
kan ya..
Hasilnya seperti Gambar dibawah ini:
7. Lakukan Perhitungan untuk Mendapatkan JUMLAH HARGA [RP.], yaitu mengalikan data kolom VOLUME [VOL.] dengan data
kolom HARGA SAT. [Rp.].
a. Buka Sheet4 (jika blom ada Sheet4, klik tombol Insert Worksheet supaya ada), lalu Rename Sheet4 tsb. menjadi sheet
Rekapitulasi RAB.
b. Pada sheet Rekapitulasi RAB, buat Judul Uraian Pekerjaan yang ada saja (yaitu poin A s/d I). Lalu input Data pada Gambar 6 ke
dalam sheet Rekapitulasi RAB tsb. Caranya di Link-kan ya..
9. Selesai... Supaya lebih jelas, silahkan download file Excel-nya Disini... Semoga bermanfaat..
Item Pekerjaan yang ada. Informasi Durasi Pekerjaan ini disajikan dalam bentuk Bar-Chart (grafik batang), seperti Gambar 1 dibawah
ini.
Sebelum melakukan perhitungan Durasi, lihat dulu RAB-nya, pekerjaan apa saja yang termasuk dalam Pekerjaan Dinding Bata
tersebut dan berapa Volume-nya. Seperti terlihat pada Gambar 2 dibawah ini.
Terlihat pada Gambar 2 diatas, ada 2 Item Pekerjaan yang termasuk dalam Pekerjaan Dinding Bata tersebut, yaitu: Pekerjaan
Pasangan Dinding 1/2 Bata Campuran 1:4 (volume = 150,26 m2), dan Pekerjaan Plesteran dan Aci Campuran 1:4 (volume =
284,34 m2).
a. Berdasarkan data Analisis Harga Satuan (AHSP) untuk pekerjaan "Pemasangan 1 m2 Dinding 1/2 Batu campuran 1SP : 4PP"
pada Gambar 3 dibawah ini, bisa dihitung berapa hari waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan Pekerjaan tersebut. (Keterangan:
OH = Orang Hari).
a. Berdasarkan data Analisis Harga Satuan (AHSP) untuk pekerjaan "Pemasangan 1 m2 Plesteran campuran 1SP : 4PP tebal 15
mm" pada Gambar 4 dibawah ini, bisa dihitung berapa hari waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan Pekerjaan tersebut.
(Keterangan: OH = Orang Hari)..
Dari Gambar 4 AHSP diatas, bisa dilihat bahwa untuk menyelesaikan pekerjaan Pemasangan 1 m2 Plesteran, koefisien Tukang Batu-
nya = 0,15 OH. Ini artinya: 1 orang Tukang Batu harus bisa menyelesaikan minimal = (1 : 0,15) = 6,67 m2 Plesteran dalam 1 hari.
b. Jika pekerjaan ini direncanakan akan dilaksanakan oleh 2 orang Tukang Batu, maka :
Durasi-nya = 284,34 m2 : (6,67 m2 x 2 orang) = 21,3 hari. Direncanakan selesai = 21 hari.
a. Dari ke-2 Perhitungan diatas, diperoleh Durasi = 7 hari + 21 hari = 28 hari = 4 minggu.
b. Selanjutnya buat Bar-Chart pada Time Schedule selama = 4 minggu, seperti Gambar 1 diatas.
c. Jika jumlah Tukang Batu ditambah menjadi 3 atau 4 orang, pelaksanaan menjadi semakin cepat selesai.
Seperti yang telah saya sampaikan pada tulisan sebelumnya, pada "Tips dan Cara Menghitung Kebutuhan Jumlah Keramik Lantai
Rumah", Keramik Lantai yang banyak digunakan biasanya berbentuk Bujur Sangkar. Ada yang berukuran 20x20 cm, 30x30 cm, 40x40
cm, 50x50 cm, 60x60 cm, 80x80 cm, dan sebagainya. Kita bisa memilih Ukuran Keramik yang ideal (cocok) untuk dipasangan pada
Ruangan yang kita inginkan.
Pola pemasangan Keramik pada sebuah Ruangan sebaiknya direncanakan terlebih dahulu, agar menghasilkan tampilan yang lebih
Indah dan lebih Ekonomis. Disini saya akan memberikan Tips Cara Mengatur Susunan Pasangan Keramik Lantai tersebut.
1. Gambar 1 dibawah adalah contoh Denah Rumah yang akan dipasang Keramik, yang memiliki Pintu Masuk tipe 2 Daun. Tahap
pertama: Ukur lebar ruangan tersebut. Seperti terlihat pada Gambar 1 dibawah, didapat Lebar ruangan = 286 cm.
2. Ukuran Keramik Lantai yang hendak dipasang adalah 60x60 cm. Selanjutnya kita akan merencanakan peletakan posisi Keramik
Pertama yang letaknya tepat di Area Pintu masuk. Seperti terlihat pada Gambar 2 dibawah ini.
Posisi Keramik Pertama ini penting, menjadi pedoman untuk pemasangan Keramik selanjutnya. Karena posisinya berada pada Pintu
Masuk (yang senantiasa terlihat saat seseorang masuk atau keluar Rumah), maka letaknya harus Simetris terhadap Lebar ruangan,
Keramik sebelah Kanan dan Kiri-nya, tentu saja akan terlihat seperti Gambar 4 dibawah ini. Pada bagian terluar Kanan dan Kiri
tersebut, akan terbentuk jarak 23 cm, yang tentu saja harus dipasang Keramik juga (pakai Potongan Keramik).
4. Alternatif Kedua dari peletakan Keramik Pertama terlihat pada Gambar 5 dibawah ini. Jika dilanjutkan dengan pemasangan
Keramik sebelah Kanan dan Kiri-nya, tentu saja akan terlihat seperti Gambar 6 dibawah ini. Pada bagian terluar Kanan dan Kiri
tersebut, akan terbentuk jarak 53 cm, yang tentu saja harus dipasang Keramik juga (pakai Potongan Keramik).
5. Dari dua Alternatif diatas, secara pribadi saya akan memilih Pola Pemasangan Keramik Alternatif Kedua, karena akan lebih indah
dan rapi dilihat. Ini disebabkan karena Ukuran Keramik utuh = 60x60 cm (lebarnya = 60 cm), sedangkan lebar Potongan Keramik-nya
= 53 cm. Perbedaannya tidak mencolok, hanya 7 cm).
6. Setelah disepakati memakai pola pemasangan Alternatif Kedua, lanjutkan dengan pemasangan Kepala Keramik, seperti terlihat
pada Gambar 7 dibawah ini. Semua Keramik yang terpasang pada Gambar 7 tersebut diberi nama Kepala Keramik (istilah di
Lapangan), yang fungsinya menjadi Pedoman bagi pemasangan Keramik yang lain (selanjutnya).
7. Lanjutkan pemasangan Keramik lainnya sampai selesai, seperti terlihat pada Gambar 8 dibawah ini. Lalu lakukan pengisian Nat
Keramik. Setelah pengisian Nat Keramik selesai, lakukan Pembersihan.
8. Pekerjaan selesai.. Semoga informasi ini berguna..
Untuk melengkapi.., jika pemasangan Keramik Lantai tersebut mengikuti pola pemasangan Alternatif Pertama, hasilnya menjadi
seperti Gambar 9 dibawah ini.
Untuk mengetahui Keramik Lantai Kopong atau tidak, caranya dengan Mengetuk Permukaan Keramik tersebut dengan Jari Tangan
(seperti Gambar diatas), bunyi yang muncul biasanya agak berbeda dengan Keramik lainnya. Pada saat diketuk, bunyi yang dihasilkan
Apabila kita kita mengalami hal tersebut, kita dapat memperbaikinya dengan Langkah berikut:
A. Solusi untuk mengatasi Keramik Lantai yang Kopong pada bagian Pinggir
1. Kerok dan buang Nat (dempul) Keramik Lama dengan menggunakan Sekrap, sampai kedalaman dasar keramik, usahakan
sebersih mungkin dan selebar mungkin.
2. Buat adukan Nat (dempul) yang Baru untuk pendempulan kembali. Adukan dibuat Encer sehingga nantinya bisa disiramkan
4. Setelah penuh, biarkan sampai Bahan Pengisi Nat (dempul) tersebut mengering.
5. Setelah kering, bersihkan sisa Bahan Pengisi Nat (dempul) tersebut dari Permukaan Keramik.
B. Solusi untuk mengatasi Keramik Lantai yang Kopong pada bagian Tengah
Apabila kopong terjadi pada bagian Tengah Keramik, cara memperbaikinya yaitu dengan cara Membongkar Keramik tersebut dan
Mengganti dengan Keramik Baru dengan cara Pemasangan yang baik dan padat.
Caranya adalah sebagai berikut :
1. Bongkar Keramik Lantai yang kopong. Sebaiknya gunakan Mesin Gerinda dengan Mata Potong Keramik untuk memotong
Keliling Keramik yang hendak dibongkar tersebut sebelum melakukan pembongkaran, agar pembongkaran te rkonsentrasi pada 1
Keping Keramik itu saja, dan tidak merembet pada keramik di sebelahnya.
2. Bersihkan Sisa bongkaran, buang dan bersihkan juga Adukan Mortar pasangan Keramik Lantai Lama tersebut agar bisa
dilakukan pemasangan Keramik Lantai yang Baru.
3. Lakukan pemasangan Keramik Lantai yang Baru dengan Baik dan Padat.
Cara pemasangan yang baik yaitu:
a. Rendam Keramik Baru yang hendak dipasang terlebih dahulu, sampai jenuh Air.
b. Buat Adonan campuran Semen dan Air seperti berbentuk Pasta.
c. Oleskan Pasta tersebut pada Permukaan Belakang Keramik Baru tersebut.
d. Buat Mortar (Semen dan Pasir) dengan Perbandingan 1:4 atau 1:3, tuang dan ratakan pada daerah yang hendak dipasang
Keramik Baru tersebut.
e. Lakukan Pemasangan Keramik Baru tersebut dengan Baik dan Padat, ketuk dengan Palu Khusus Keramik agar padat.
f. Jangan langsung melakukan Pendempulan (pengisian Nat Keramik), biarkan 1 atau 2 hari agar Sisa Udara dari proses Reaksi
Panas Semen Mortar keluar melalui sela-sela Nat Keramik tersebut. Setelah itu terjadi baru kita melakukan Pemdempulan (Pengisian
Nat Keramik).
Berdasarkan Kekuatannya, Keramik yang dibuat oleh Pabrik terdiri atas 2 jenis, yaitu :
1. Keramik yang Tahan terhadap Tekanan, biasanya digunakan untuk Keramik Lantai
Yaitu Keramik yang (dalam keadaan terpasang) diperkirakan Kuat menahan Beban Manusia yang
berjalan diatasnya, dan tahan terhadap Tekanan beban Furniture yang nantinya akan diletakkan
diatasnya, seperti Meja, Kursi, Lemari, Tempat Tidur, Sofa, Rak, dan sebagainya.
2. Keramik yang tidak Tahan terhadap Tekanan, biasanya digunakan untuk Keramik Dinding
Yaitu Keramik yang (dalam keadaan terpasang) diperkirakan Tidak Kuat menahan Beban Manusia
yang berjalan diatasnya, dan Tidak Kuat menahan Tekanan beban Furniture yang nantinya akan
diletakkan diatasnya, seperti Meja, Kursi, Lemari, Tempat Tidur, Sofa, Rak, dan sebagainya.
Berdasarkan Ciri-ciri diatas, kita bisa membedakan mana yang merupakan Keramik Lantai dan
mana yang merupakan Keramik Dinding. Jika anda masih kurang yakin tentang Hal ini (pada saat
membeli Keramik), anda bisa menanyakannya langsung pada Pihak Penjual yang berkompeten
dalam hal tersebut.
Jika ditinjau dari segi Kekuatannya, Keramik Lantai bisa saja dipasang pada Dinding, dengan tetap
memperhatikan dan menyesuaikan Motif (Corak) Keramik tersebut. Tapi Keramik Dinding sebaiknya
tidak dipasang pada Lantai, karena kekuatannya tidak memadai untuk menahan beban jika dipasang
pada Lantai.
Demikian tulisan sederhana saya kali ini.. Semoga bermanfaat..
16. Daftar Harga Jenis Keramik Berkualitas Semua Merk Murah Terbaru
2018
Daftar Harga Keramik Berkualitas Murah Terbaru 2018 - Keramik adalah merupakan salah satu ubin lantai yang
terbuat dari tanah liat dan dilapisi dengan glazur, keramik terdiri dari dua jenis yang telah di pasarkan di pasaran
material pada saat ini yaitu keramik ubin porselin (homogoneous tile) dan keramik berglazur.
Untuk cara pembuatan keramik berglazur berawal dengan bahan dasar mencampur ta nah liat dengan kaolin lalu
dibakar hingga 1000 derajat Celcius kemudian dilakukan pelapisan dengan proses pencetakan di atas ubin porselin
yang berupa campuran feldspar, pasir kuarsa, dan tanah liat lalu dipress ke bentuk ubin setelah itu baru dibakar di
atas suhu 1250ºC—suhu supaya bisa menghasilkan ubin yang keras tapi tidak getas.
Pada saat ini keramik banyak di gunakan pada bangunan pada bagian lantai atau bisa juga di pasang di dinding
tergantung pada jenis keramiknya dan juga keramik memiliki banyak warna serta merk yang berbeda ada keramik
milan, granit, mulia, roman, asia tile dan masih banyak lagi merk yang lainnya, begitu pula harga keramik beraneka
ragam dari mulai harga keramik murah sampai yang mahal juga banyak tersedia di toko-toko.
Nah bagi anda yang ingin tau harga pasaran keramik semua merk terbaru 2018 pada saat ini yang telah resmi di
pasarkan di pasaran material dengan harga setandar, bisa anda lihat sendiri dalam laber yang telah kami sajikan di
bawah ini:
Daftar Harga Cat Tembok Semua Merk Murah Tapi Bagus Terbaru
17.
2018
Daftar Harga Cat Tembok Murah Tapi Bagus Terbaru 2018 - Cat tembok memiliki banyak pilihan warna dan harga cat
tembok yang berbeda dari mulai harga murah sampai mahal juga ada itu tergantung pada merk yang berkua litas atau tidak
semakin kualitasnya baik tentu harganya juga akan semakin mahal karena barang mahalan pasti akan kelihatannya lebih
bagus dan tahan lama walau sering ke panasan dengan sinar matahari atau kena air hujan.
Cat tembok pada saat ini semakin banyak beredar di pasaran material dengan macam merk serta berbagai macam warna
yang berbeda, sehingga setiap warna yang kita butuhkan itu semuanya ada, apalagi sekarang ini banyak bangunan-
bangunan seperti gedung, rumah, perkantoran, sekolah-sekolah dll.
Semua bangunan itu tentunya akan kelihatan nampak lebih bagus jikalau di beri pewarna pada bagian dingding dan dalam
ruangan dengan menggunakan cat tembok, soal harga cat tembok warna dan merk itu tergantung selera, karena banyak
merk-merk cat tembok seperti merk dulux, vinilex, mowilex, metrilite, nippon paint, falkon, dan masih banyak lagi yang
lainnya dengan parian harga yang berbeda.
Dengan demikian tentunya kita yang paling pertama cari informasi merk bagus atau tidaknya dan setelah itu baru kita
mengenal harga, nah untuk itu kami di sini akan berbagi daftar harga cat tembok semua merk terbaru 2018 yang telah
resmi di jual di pasaran material seperti pada label di bawah ini:
Begitulah yang dapat kami rangkum daftar harga cat tembok murah tapi bagus terbaru 2018, semoga dengan adanya info
ini dapat menjadikan refernsi bagi anda semua yang sedang mencari informasi tentang harga-harga cat tembok dari
berbagai macam merk atau sekadar intuk dijadikan perbandingan saja denga yang lainnya.
18. Daftar Harga Diskon Baja Ringan Per Batang Murah Update Terbaru
2018
Daftar Harga Baja Ringan Per Batang Murah Update Terbaru 2018 - Butuh Anda kenali supaya saat Anda mengambil
keputusan menggunakan rangka baja ringan untuk bangunan Anda, Anda ketahui benar type baja ringan seperti apa
yang menginginkan Anda pakai. Tersebut disini daftar sebagian type baja ringan serta harga nya yang bisa Anda simak
untuk beragam kepentingan, tetapi ikhtisar harga di bawah setiap saat bisa beralih, jadi anda bisa berkunjung ke artikel ini
kembali untuk memperoleh up-date paling barunya.
Demikian yang dapat kami informasikan daftar harga baja genteng ringan per batang permeter persegi terbaru 201 8, begitu
juga kami telah menyajikan berbagai macam daftar harga seperti harga cat tembok, harga grc, dan yang lainnya pada
artikel sebelumnya, semoga dengan adanya artikel kami ini dapat membantu dalam pencarian daftar harga bagi anda
semua yang sedang mencari info.
19. Daftar Harga Wastafel Kamar Mandi Cuci Piring Tangan Dapur
Terbaru 2018
Daftar Harga Wastafel Kamar Mandi Cuci Piring Tangan Dapur Terbaru 2018 - wastafel adalah satu diantara interior
tempat tinggal yang banyak dipakai di kamar mandi dan dapur. Mengenai wastafel pada kamar mandi umumnya
digunakan untuk bersihkan tangan serta gosok gigi, sedang pada dapur digunakan untuk membersihkan piring. Peran
westafelpun saat ini di rasa cukup perlu. Bagaimana tidak, peranan wastafel saat ini tidak cuma untuk tempat
membersihkan tangan serta membersihkan piring saja tetapi bila diliat dari sisi estetika, westafel memegang peranan
yang cukup menarik untuk lengkapi hiasa interior kamar mandi ataupun dapur tempat tinggal anda.
Tempat tinggal yang sudah memakai westafel juga akan tampak lebih rapi, indah dan enak dilihat bahkan juga jenis dari
westafelpun saat ini sangatlah banyak hingga anda dapat pilih sendiri jenisnya sesuai sama s elera anda. Ingin memakai
paketan wastafel + meja serta kaca nya atau mungkin unit beli wastafel toto sendiri dengan merangkaikan pada meja
wastafel memiliki bahan keramik atau triplek HPL. Lantas berapakah kisaran harga wastafel duduk ataupun harga
wastafel gantung murah ditahun 2017 ini?
Segera simak saja harga-harga wastafel dari beragam merk, type dan jenis, dari mulai memiliki bahan stainless, kramik,
untuk di kamar mandi atau untuk dapur jadi tempat bersihkan piring, dengan jenis bak bersihkan tanpa ada pengering
hingga westafel bersihkan piring dengan pengering. Silakan anda saksikan berikut ini. Tetapi butuh kami berikan,
mungkin saja saja harga wastafel paling baru berikut ini juga akan alami perubahan harga setiap saat atau bahkan juga
ada ketidaksamaan harga wastafel duduk ataupun harga wastafel gantung di tiap-tiap lokasi atau kota hingga harga
wastafel tersebut tidak 100% bisa jadikan jadi patokan.
Himpunan daftar harga wastafel bersihkan piring serta bersihkan tangan paling baru seperti yang sudah di sampaikan yaitu
ringkasan yang berbentuk tolak ukur. dan kami sajikan daftar harga cat tembok Karna adalah satu ikhtisar yang berbentuk
kisaran, jadi tidak tutup peluang bila info yang sudah dihidangkan nanti dapat berlainan dengan harga yang berlaku pada
tiap-tiap beberapa toko material spesifik, seperti Depo Bangunan, Partner 10, Ace Hardware ataupun toko On-line
umpamanya Lazada. Ditambah lagi untuk daerah penjualan yang berlainan seperti Bandung, Jogja, Semarang, Malang
serta Surabaya umpamanya. Selain itu, perubahan harga dapat juga berlangsung setiap waktu. Itu penyebabnya,
diinginkan kalau tidaklah terlalu berpaku pada daftar diatas mengingat perubahan harga yang setiap saat dapat
berlangsung tidak ada pemberitahuan.
20. Kelebihan Kusen - Daun Pintu - Daun Jendela berbahan UPVC /PVC
Rumah umumnya memiliki Kusen, Daun Pintu, dan Daun Jendela, yang berfungsi sebagai:
1. Sarana untuk akses Keluar dan Masuk Rumah (Pintu)
2. Sirkulasi Udara.
3. Pencahayaan Matahari.
4. Membuat Rumah tanpak lebih Indah dan Elegan.
Kusen, Pintu, dan Jendela ini ada dibuat pada dinding luar rumah. Ini menyebabkannya menjadi "bersentuhan langsung/tidak
langsung" dengan Panas Matahari dan Air Hujan. Sehingga dibutuhkan Kusen dan Daun Jendela yang memiliki "kualitas kayu yang
baik" agar dapat berusia panjang dan tahan lama.
Satu hal yang menjadi permasalahan sekarang ini adalah, Kayu Keras yang berkualitas Tinggi (Bahan Baku Kusen, Pintu, dan
Jendela) relatif susah didapat. Sehingga harganya menjadi mahal dan pengadaannya-pun menjadi sulit (apalagi dalam jumlah
yang banyak).
Hal inilah yang membuat munculnya Produk Alternatif untuk menggantikan Kusen, Pintu, dan Jendela berbahan Kayu ini. Produk
Alternatif-nya antara lain adalah Kusen, Pintu, dan Jendela yang berbahan PVC/UPVC.
UPVC adalah suatu Material Turunan Plastik. Kepanjangan UPVC adalah Unplasticized Poly Vynil Chloride. Sifat bahan ini
adalah material plastik yang diminimalkan sifat plastisnya sehingga bentuknya menjadi keras (berkurang kelenturannya).
Bahan UPVC ini telah dicampur dengan komponen Anti UV (Ultra Violet), sebelum dibuat menjadi Kusen Pintu atau Jendela.
UPVC pertama kali digunakan adalah di daerah Barat (Eropa dan Amerika), tetapi sekarang telah meluas ke seluruh penjuru dunia.
Pemakaian akhir-akhir ini juga dipicu oleh aksi Global Warming sehingga penggunaan Kayu sebagai Bahan Baku sangat dibatasi.
Pada awalnya UPVC di Indonesia sudah tersedia sejak sebelum Krisis Ekonomi tahun 1997. Saat itu beberapa Merk yang
menyediakan Produk UPVC ini mengimport dari Eropa, dimana harganya cukup tinggi sehingga hanya dipakai oleh "kalangan atas"
saja. Lalu negara China kemudian ikut memproduksi Produk UPVC ini, dan memasarkannya ke berbagai negara (termasuk Indonesia)
dengan harga yang jauh lebih murah, sehingga harganya lebih terjangkau.
Demikian informasi tentang Kusen, Pintu, dan Daun Jendela UPVC, semoga dapat bermanfaat.
21. Cara Mudah dan Cepat dalam Menghitung Luas Atap Rumah
A. Tips untuk Menghitung Luas Atap Rumah, ikuti langkah berikut dibawah ini :
1. Lihat Gambar Potongan Rumah diatas, diketahui Jarak Horizontal ujung Atap rumah = 754 cm, dan Sudut Kemiringan Atap = α
(alpha), ---> misalkan α = 30 derjat, maka Lebar Diagonal Atap (L) = L1 + L2 dapat dirumuskan sebagai berikut :
2. Setelah kita ketahui Lebar Diagonal Atap (L = L1 + L2) = 8,707 m, tinggal dikalikan dengan Panjang Atap Kebelakang (P) = 700
cm = 7 m (lihat Gambar Dibawah), untuk mendapatkan Luas Total Atap.
3. Selesai, cukup mudah kan, hanya dengan mengetahui Sudut Kemiringan Atap (α) dan Kalkulator Scientific (untuk mendapat Nilai
Cosinus α), kita dapat mengetahui Luas Atap tersebut.
Gambar Denah Atapnya saja (asal Nilai Sudut Kemiringan Atap = α diketahui), seperti Gambar dibawah ini :
V = h x b x p dan ΣV = V₁ + V₂
Keterangan:
V = volume kuda-kuda (1 dan 2)
h = tinggi penampang kayu
b = lebar penampang kayu
p = jumlah panjang kayu ukuran sama
ΣV = jumlah seluruh volume kuda-kuda
Keterangan:
V = volume gording kayu
h = tinggi penampang kayu
b = lebar penampang kayu
p = jumlah panjang kayu ukuran sama
V = ΣLa
Keterangan:
V = volume kaso dan reng
ΣLa = jumlah luas bidang atap
V = ΣPo
Keterangan:
V = volume lis plank
ΣPo = panjang teritisan (overstek)
Sedangkan jurai dalam adalah balok kayu dengan ukuran 8/12 cm yang diletakkan miring menghadap ke dalam yang
berfungsi sebagai pertemuan dan tumpuan antara balok gording satu dengan yang satunya dan dudukan papan talang.
Ukuran jurai luar menggunakan balok dengan ukuran 8/12 cm dengan panjang 12 m', sedangkan jurai dalam
menggunakan balok dengan ukuran 8/12 cm, perhitungan volume dalam satuan m³.
V = h x b x Σp
Keterangan:
V = volume jurai luar atau dalam
h = tinggi penampang kayu
b = lebar penampang kayu
Σp = jumlah panjang kayu ukuran sama
f. Jurai talang
Jurai talang adalah talang yang menumpu pada balok jurai dalam, yang berfungsi sebagai saluran alirana air hujan, yang
diletakan miring menghadap ke dalam dan pada bagian atasnya di pasang papan dengan ukuran 2/20 cm sebanyak 2
lembar pada sisi kanan dan sisi kiri jurai dalam. Pada papan di atasnya dilapisi dengan baja lapis seng (BJLS) 30 lembar 60
cm.
V = ΣJt
Keterangan:
V = volume jurai talang
ΣJt = panjang jaurai talang
g. Penutup atap
Penutup atap merupakan bagian dari konstruksi bangunan rumah yang berfungsi menutupi rangka atap, yang terdiri dari
beberapa jenis yaitu : atap genteng, nok genteng, atap asbes gelombang.
Atap genteng
Atap genteng adalah bahan penutup akhir suatu bangunan rumah yang befungsi sebagai penahan atau pelindung
ruangan dari pengaruh panas dan hujan.
Untuk perhitungan volme atap dihitung dengan satuan m².
V = ΣL atau V = Lra
Keterangan:
V = volume atap genteng
ΣL = jumlah luas bidang atap
Lra = luas rangka atap atau kaso
Nok genteng
Nok genteng adalah asesoris atap agar rumah terlihat rapi dan estetis. Fungsinya sebagai pengikat pertemuan antara
dua susunan genteng sehingga atap genteng tidak akan terlepas dari dudukannya reng kayu.
Volume nok genteng dihitung dengan cara menjumlahkan semua balok nok dan jurai luar yang akan ditutup genteng
nok.
22. Cara Memilih Pasir yang Baik untuk Beton dan Plesteran
Tentu saja kita menginginkan Mutu yang Baik pada Konstruksi Beton dan Plesteran bagi dinding Rumah kita. Untuk mendapatkan Mutu
yang Baik tersebut, tentu saja kita harus menggunakan Material yang baik pula. Baik dari segi mutunya dan tepat penggunaannya.
Pasir yang digunakan dalam pembangunan Rumah dan Gedung, berdasarkan Guna-nya bisa dibagi atas 3 macam, yaitu:
1. Pasir Pasang, yaitu Jenis Pasir yang biasa digunakan untuk Pemasangan Dinding Batubata/Batako, dan untuk pekerjaan Plesteran
pada dinding tersebut.
2. Pasir Cor, yaitu Jenis Pasir yang biasa dan baik digunakan untuk Pekerjaan Cor Beton, misalnya: Cor Sloof, Kolom, Balok, Plat
Lantai Beton, dan lain-lain.
3. Pasir Urug, yaitu Jenis Pasir yang hanya cocok dipakai untuk Pekerjaan Pengurukan (Urug), karena memiliki Gradasi yang
bervariasi dan bercampur dengan Tanah/Lumpur dalam jumlah yang relatif banyak. Urukan ini bisa untuk menambah ketinggian Lantai
Rumah dan Bangunan, dan sebagainya.
Persyaratan Pasir (Agregat Halus) yang baik sebagai Bahan Bangunan menurut Standar Nasional Indonesia (SKSNI-S-04-
1989-F:28), adalah sebagai berikut:
1. Agregat Halus harus terdiri dari butiran yang tajam dan keras dengan indeks kekerasan < 2,2.
2. Sifat kekal apabila diuji dengan larutan jenuh Natrium Sufat bagian hancurnya maksimal 12%, dan jika diuji dengan larutan
3. Tidak boleh mengandung Lumpur lebih dari 5%, apabila Pasir mengandung Lumpur lebih dari 5% maka pasir harus dicuci.
[Catatan: Ini juga tercantum pada Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI) tahun 1971].
4. Pasir tidak boleh mengadung Bahan-bahan Organik terlalu banyak, yang harus dibuktikan dengan Percobaan Warna dari Abrans–
Harder dengan larutan jenuh NaOH 3%.
5. Susunan Besar Butir Pasir mempunyai modulus kehalusan antara 1,5 sampai 3,8 dan terdiri dari butir -butir yang beraneka ragam.
6. Untuk beton dengan tingkat keawetan yang tinggi, reaksi pasir terhadap Alkali harus Negatif.
7. Pasir Laut tidak boleh digunakan sebagai Agregat Halus untuk semua Mutu Beton, kecuali dengan petunjuk dari Lembaga
8. Agreagat halus yang digunakan untuk Plesteran dan Spesi Terapan harus memenuhi persyaratan pasir pasangan.
9. Masih berada dalam Syarat Batas Gradasi Pasir yang Baik menurut SNI, seperti terlihat pada Gambar dibawah.
Bagi anda yang akan membangun rumah atau membeli rumah kali ini kami berikan informasi harga bangunan
per m2 sebagai acuan atau patokan dalam menghitung anggaran pembuatan dan pembelian sebuah
rumah.Dengan ini anda bisa menaksir rumah yang dijual dengan cara menghitung luas bangunan dikali harga per
m2 ditambah harga tanahnya.
PEKERJAAN BETON
Pekerjaan satuan Harga (Rp.)
Sloof m1 50.000,-
Beton Bertulang kolom Praktis m1 40.000,-
Beton Bertulang Ring Balok m1 47.000,-
Balok Dak m1 70.000,-
Plat Dak m2 60.000,-
PEKERJAAN KUSEN
Pekerjaan satuan Harga (Rp.)
Pasang Kusen Pintu unit 110.000,-
Pasang Daun Pintu Panel unit 145.000,-
Pasang Kusen Jendela unit 70.000,-
Pasang Daun Jendela unit 75.000,-
PEKERJAAN PLAFOND
Pekerjaan satuan Harga (Rp.)
Pasang Plafon gypsum (termasuk rangkanya) m2 30.000,-
Pasang List Plafon gypsum m1 8.000,-
PEKERJAAN KERAMIK
Pekerjaan satuan Harga (Rp.)
Pasang Keramik Lantai 30 × 30 m2 25.000,-
Pasang Keramik Lantai 40 × 40 m2 26.000,-
Pasang Keramik Lantai 60 × 60 m2 33.000,-
Pasang Keramik Lantai 80 × 80 m2 39.000,-
Pasang Keramik Lantai 100 × 100 m2 47.000,-
Pasang Keramik Lantai KM m2 28.000,-
Pasang Keramik Dinding m2 48.000,-
Pasang Keramik Plin m1 17.500,-
PEKERJAAN SANITASI
Pekerjaan satuan Harga (Rp.)
Pasang kloset duduk unit 165.000,-
Pasang kloset jongkok unit 95.000,-
Pasang Wall Shower unit 48.000,-
Pasang Wastafel unit 155.000,-
Pasang Floor drain unit 21.000,-
Pasang Kran unit 11.000,-
Pasang Bathtube unit 875.000,-
Pasang Pipa Air Bersih m1 15.500,-
Pasang Pipa Air Kotor m1 18.000,-
Pembuatan Bak Kontrol unit 168.500,-
PEKERJAAN PENGECATAN
Pekerjaan satuan Harga (Rp.)
Cat Dinding m2 8.500,-
Cat duco kusen (berikut material) m1 80.000,-
Cat duco daun jendela (berikut material) m1 80.000,-
Cat duco daun pintu panel (berikut material) pintu 870.000,-
Cat duco ram/list jendela (berikut material) m1 32.000,-
PEKERJAAN PEMBONGKARAN
Pekerjaan satuan Harga (Rp.)
Bongkaran Atap m2 32.500,-
Bongkaran Dinding m2 18.000,-
Pembersihan bongkaran m2 12.000,-
Pekerjaan Borongan adalah pekerjaan yang nilai upahnya telah dihitung berdasarkan luas atau Volume
pekerjaan. Untuk pekerjaan pemasangan keramik biasanya dihitung per m2. Perhitungan harga borongan
pekerjaan ini tentunya tiap daerah berbeda beda. Perhitungan harga dibawah ini berdasarkan harga pasaran di
daerah Jakarta.
Kusen Alumunium mempunyai kualitas yang lebih daripada Kusen yang berbahan dasar kayu karena Kusen
dengan bahan alumnium akan lebih awet dan tahan lama, karena tidak akan berkarat dan tidak akan kena
rayap.Harga bahan kusen ini bervariasi tergantung dari pewarnaan.
2. Type II (Moderate sulfat resistance): Semen portland ini memiliki Panas Hidrasi yang sedang dan tahan terhadap Sulfat. Sehingga
cocok digunakan untuk Bendungan, Dermaga, Landasan, dan sebagainya.
3. Type III (High Early Strength): Semen portland ini memiliki Kecepatan Reaksi yang Tinggi pada fase permulaan saat pengikatan
terjadi. Cocok digunakan untuk Daerah yang bersuhu Dingin.
4. Type IV (Low Heat Of Hydration): Semen portland yang dalam penggunaannya memerlukan panas hidrasi rendah. Cocok untuk
digunakan untuk Daerah yang bersuhu Panas.
5. Type V (Sulfat Resistance Cement): Semen portland yang dalam penggunaannya memerlukan ketahanan tinggi terhadap Sulfat.
Cocok digunakan untuk pembuatan beton pada daerah yang tanah dan airnya mempunyai kandungan garam sulfat tinggi seperti: Air
Laut, Daerah Tambang, Air Payau dsb
Kandungan Kimia yang terdapat pada Semen:
- Trikalsium silikat
- Dikalsium silikat
- Trikalsium aluminat
- Tetrakalsium aluminofe
- Gipsum
Selamat datang di situs kami yang mengulas berbagai macam harga dan informasi terkait dengan bahan bangunan yang
mungkin Anda butuhkan, Harga Semen Terbaru Lengkap Semua Merk April 2018.
Harga Semen Terbaru – Bagi Anda yang akan membangun rumah atau merenovasi rumah, kebutuhan semen adalah
hal yang utama. Banyak sekali merk semen yang dijual di indonesia mulai dari semen kualitas terbaik yang memiliki
harga lebih mahal dan semen standar harga murah yang biasa digunakan oleh banyak orang. Dengan mengetahui harga
semen terbaru semua merk Anda dapat membandingkan mana yang sesuai kebutuhan dan budget yang sudah
disediakan untuk membangun / renovasi rumah.
Selain semen gresik yang cukup terkenal di daerah perkotaan hingga pedesaan, masih ada merk lain yang juga cukup
laris dan tidak kalah kualitasnya seperti semen tiga roda, semen holcim, semen padang, semen di jakarta dan semen di
surabaya.
Ada beberapa jenis semen yang digunakan sebagai bahan bangunan yaitu semen putih, semen mortar, semen perekat
keramik dan semen merah putih. Dalam penjualannya harga semen dibagi sesuai beratnya, ada yang isi 40 kg dan isi 50
kg. Tetapi jangan khawatir bagi Anda yang hanya membutuhkan semen sedikit cuma beberapa kilogram biasanya juga
disediakan di toko bangunan dengan ditimbang. Berikut di bawah ini adalah daftar harga semen terbaru semua merk dan
semua jenis yang beredar di Indonesia.
Harga Semen