PENDAHULUAN
Gedung Rusunawa ITB Jatinangor merupakan salah satu infrastruktur pendukung
kegiatan belajar mengajar kampus ITB Jatinangor. Gedung setinggi 6 lantai
tersebut diperuntukan sebagai gedung asrama mahasiswa yang lokasinya berada
dalam lingkungan kampus. Gedung tersebut akan mengalami masa konstruksi
pada agustus 2012 dan direncanakan akan selesai dalam durasi 240 hari kerja.
Untuk memenuhi target konstruksi tersebut diperlukan perencanaan pelaksanaan
(construction planning) yang tepat dan mampu dilakukan.
Pekerjaan Struktur
Bawah
Pekerjaan Struktur
Atas
Pekerjaan
Arsitektural
Pekerjaan
Finishing
Pada AHS SNI, indeks tenaga kerja memiliki satuan OH yang artinya dalam 1
hari dibutuhkan 1 orang pekerja untuk menyelesaikan 1 satuan pekerjaan. Dengan
demikian, Indeks tenaga kerja merupakan 1/produktivitas.
Sedangkan durasi kerja ditentukan dengan melakukan iterasi dari ketersediaan tenaga
kerja untuk suatu pekerjaan.
Tabel 1 Perhitungan Kebutuhan Tenaga Kerja
Jenis Pekerjaan
Fabrikasi Bekisting
Pasang+Buka Bekisting
Pembesian
Pemasangan wiremesh
Pengecoran
Erection
Grouting
Satuan
m2
unit
kg
kg
unit
unit
titik
Volume
Durasi
(hari)
46.86
1.08
961.96
1.08
13541.90
6.02
961.96
1
301.00
2.5
301.00
6.02
134.00 1.96533
TBa
1
20
16
25
8
4
15
TK
TBe
KT
2
7
16
25
26
2
0
15
2
2
4
4
TV
1
2
1
1
9
OC
POC
TE
15
1
PENJADWALAN
Penjadwalan menggunakan software Microsoft Project 2010 dengan flowchart
urutan pekerjaan sebagai berikut :
Pembersihan Lahan
Fabrikasi Kolom
P-1
Pengukuran &
Pemagaran
P-7
Fabrikasi Balok
P-2
Fabrikasi Pelat
Pekerjaan
Pemancangan &
Loading Test
Fabrikasi Kolom
P-22
Fabrikasi Balok
P-15
P-23
Fabrikasi Pelat
Fabrikasi Kolom
P-29
P-28
Fabrikasi Pelat
Fabrikasi Kolom
P-36
Fabrikasi Balok
Fabrikasi Balok
P-30
P-37
P-35
Fabrikasi Pelat
Fabrikasi Pelat
P-44
P-45
Fabrikasi Balok
P-46
Fabrikasi Pelat
P-47
P-13
P-21
P-3
Galian & Urugan
Fabrikasi Kolom
P-14
Fabrikasi Balok
P-8
Fabrikasi Kolom
P-24
P-31
P-38
P-4
P-9
P-16
P-5
P-6
Erection Kolom
P-10
Erection Balok
P-11
Erection Pelat
P-12
Pekerjaan Arsitektural
Erection Kolom
P-17
Erection Balok
P-18
Erection Pelat
P-19
Erection Kolom
P-25
Erection Balok
Erection Kolom
P-26
Erection Pelat
P-20
P-27
P-32
Erection Kolom
Erection Balok
P-33
Pekerjaan Arsitektural
Erection Pelat
Pekerjaan Arsitektural
Pekerjaan Arsitektural
P-39
Erection Balok
P-34
Erection Kolom
P-41
Erection Pelat
P-48
Erection Balok
P-43
P-49
Pekerjaan Arsitektural
Erection Pelat
P-50
Pekerjaan Arsitektural
Saat dilakukan input kebutuhan tenaga kerja dan peralatan terjadi overalokasi
yang disebabkan oleh adanya pekerjaan yang saling dikerjaan bersamaan dan
menggunakan tenaga kerja yang sama. Solusi dari overalokasi tersebut dilakukan
dengan :
Hasil akhir dari penjadwan berupa penjadwalan tenaga kerja dan peralatan
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Asiyanto. 2005. Manajemen Produksi untuk Jasa Konstruksi. Jakarta. PT Pradnya
Paramita
Chitkara,KK. 1998. Construction Project Management-Planning, Schedulling and
Controlling. New Delhi. Tata Mcgraw-Hill, Inc.
Ervianto, Wulfram I (2011), Pengukuran Produktivitas Kelompok Pekerja
Bangunan Dalam Konstruksi Bangunan Bertingkat, Program Studi Teknik Sipil,
Fakultas Teknik, Universitas Atmajawa.
Gould, E Frederick. 2002. Construction Management, Singapore : Mcgraw-Hill,
inc.