Anda di halaman 1dari 20

DAFTAR ISI

EXECUTIVE SUMMARY

I. KRITERIA DESAIN
II. ANALYSIS STATIC ERTH QUAKE
(Static Equivalent)
III. PEMODELAN STRUKTUR
IV. PERHITUNGAN PLAT LANTAI
BASEMENT (SLAB)
V. PERHITUNGAN KEKUATAN
PONDASI TIANG BOR
VI. PERHITUNGAN JUMLAH TIANG BOR
VII. PERHITUNGAN DINDING PENAHAN
TANAH
EXECUTIVE SUMMARY

PENDAHULAN

Bangunan Apartment Cervino yang terletak di Jl. Tebet barat dalam IIIA/1, Jakarta Selatan
terdiri dari 16 lantai + 1 lantai basement.
ANALISA STRUKTUR BAWAH
1. Data penyelidikan tanah dilakukan oleh PT. Geotesting Utama Engineering pada bulan
Mei 2014 berupa 3 titik deep boring kedalaman @ 3 0 m serta uji SPT setiap interval
2.00 m dan muka air tanah (GWL) ditemui pada kedalaman -3.00 m

2. Klasifikasi Tanah Dasar


Berdasarkan Pedoman Tata Cara Perencanaan ketahanan gempa untuk struktur
bangunan gedung dan non gedung berada di wilayah (DKI Jakarta) dengan klasifikasi
site sebagai TANAH SEDANG dari data boring mulai dari level permukaan hingga
kedalaman -30

3. Analisa Pondasi
Sistem pondasi menggunakan kelompok tiang bored pile yang terbagi dalam :

Tiang bored pile 100 cm sampai kedalaman -26 m (dari elevasi


penyelidikan tanah) serta tebal pilecap 100 cm dan 150 cm.
Daya dukung tiang bor 100 cm
:
Tekan : Pijin = 300 ton
Tarik : Pijin = 45 ton
Lateral : Pijin = 30 ton (Gempa sedang)

Nilai efisiensi aksial grup tiang v = 0,78 (tanah lempung very stiff)

4. Penentuan Elevasi
Elevasi penyelidikan tanah adalah 0,00 arsitek. Dalam laporan pondasi ini, elevasi 0.00
yang dimaksud adalah elevasi penyelidikan tanah. Elevasi top lantai basement -3.5 m dan
Elevasi bottom pile cap = - 5 m dengan tebal pile cap 1,50 m.
5. Analisa Galian
Untuk daerah yang dekat dengan garis properti digunakan sistem galian terbuka 1:1.
Sedalam 4 m kemudian diperkuat dengan soldier pile :
- Diameter = 60 cm
- Panjang soldier pile = 16,5 m
- Jarak as ke as (s) = 0.90 m
- Mutu Beton K 350(f1c = 29.05 Mpa)

- D i t a m b a h k a n bentonite pile mengingat kedalaman muka air tanah berada


pada elevasi -3.00 m sedangkan elevasi galian akhir berada di elevasi 5.5 m.

Dari hasil analisa tekanan lateral tersebut kemudian diinputkan sebagai gaya luar
sehingga menghasilkan nilai gaya gaya dalam soldier pile untuk kemudian dilakukan
pemeriksaan terhadap kapasitas dimensi dan pembesian struktur soldier pile tersebut.
Berdasarkan hasil analisa struktur soldier pile diperoleh Mmax = 42,7 kN/m.

6. Analisa Dinding Basement


Dinding basement direncanakan hingga kedalaman -5,50 m dari elevasi arsitek dengan
konstruksi beton bertulang ketebalan 30 cm.
Elevasi GWL berdasarkan penyelidikan tanah -3,00 m (dari elevasi penyelidikan tanah).
KRITERIA DESAIN

A. KETERANGAN UMUM
1. Nama Gedung : Apartement Cervino
2. Lokasi Gedung : Jl. Tebet Barat Dalam III/A/1, Jakarta Selatan
3. Deskripsi Gedung
Berikut ini adalah keterangan dari gedung :
i. Jumlah lantai : 16 lantai (Lt. Dasar s/d Lt. Atap)
ii. Jumlah basement : 1 lantai
iii. Sistem struktur : Balok, kolom, dan shearwall
4. Sistem Pondasi

Sistem pondasi menggunakan bored pile 100 cm. Kedalaman tiang direncanakan sampai -
26.00 m dari elevasi penyelidikan tanah.
Daya dukung tiang bor 100 cm :
Tekan : Pijin = 3 0 0 ton
Tarik : Pijin = 4 5 ton
Lateral : Pijin = 30 ton (Gempa sedang)

5. Sistem Galian dan Dinding Penahan Tanah


Untuk daerah yang dekat dengan garis properti digunakan sistem galian terbuka 1:1. Sedalam 4
kemudian diperkuat dengan soldier pile :
- Diameter = 60 cm
- Panjang soldier pile = 16,5 m
- Jarak as ke as (s) = 0.90 m

- Mutu Beton K 350(f1c = 29.05 Mpa)

- D i t a m b a h k a n bentonite pile mengingat kedalaman muka air tanah berada pada


elevasi -3.00 m sedangkan elevasi galian akhir berada di elevasi 5.5 m.

Air tanah
Berdasarkan hasil penyelidikan tanah, didapatkan muka air tanah pada kedalaman -3,00 m (dari
elevasi penyelidikan tanah). Dan elevasi basement pada kedalaman 5,50 m,

B. KRITERIA PERANCANGAN STRUKTUR


01. Peraturan
a. Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung (SNI-1726-2012).
b. Tata Cara Penghitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SNI-03-2847-2013).
c. Tata Cara Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (SNI-1727-2013)
02. Peraturan Dan Ketentuan Lain Yang Relevan
a. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung, SNI No 2847-2013

b. Tata Cara Perhitungan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung, SNI No.03-1729-2002.

c. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Bangunan Gedung,SNI No1726-2012.

d. Tata Cara Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung, SNI No. 1727-2013.

e. Buku Pedoman Perencanaan untuk Struktur Beton Bertulang Biasa dan Struktur Tembok Bertulang untuk
Gedung 1983, Ditjen Cipta karya, Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan, DPU 1983.
f. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia PUBI 1982.
g. ACI 318M-95, Building Code Requirements for Reinforced Concrete, American Concrete Institute,1995.
h. ACI 318RM-95, Building Code Requirements for Reinforced Concrete, American Concrete
Commentary, American Concrete Institute, 1995.
i. Manual of Steel Construction, Load & Resistance Faktor Design, AISC, 1994.
j. American Standard Testing Materials, American Society for Testing and Materials, USA.
k. Uniform Building Code 1997, Vol. 2, Structural Engineering Design Provisions, ICBO, USA. l.
American Welding Society (AWS) Structural Welding Code, USA.

03. Spesifikasi Bahan


a. Mutu Beton
Area Tower dan Podium :
- Pile Cap, pelat, balok, dan dinding basement = K-350 (fc = 29,05 MPa)
- Kolom = K-350 (fc = 29,05 MPa)
- Shearwall = K-350 (fc = 29,05 MPa)

b. Mutu Baja Tulangan


Baja tulangan polos U-24 (fy = 240 MPa) = 8, 10, 12
Baja tulangan deform U-40 (fy = 400 MPa) = D10, D13, D16, D19, D22, D25, D28, D32
c. Mutu baja profil : SS41 atau BJ37 (fy = 240 MPa)
d. Modulus Elastisitas Beton

Mutu Beton (Mpa) Modulus Elastisitas (Mpa)

fc' = 29,05 25332


04. Pembebanan
a. Beban Mati
- Beton betulang : 24 kN/m3
- Baja : 78,50 kN/ m3
- Pasir : 18 kN/ m3
- Tanah : 16 kN/ m3
- Tanah urug : 17 kN/ m3
- Dinding bata : 25 kN/ m3
- Dinding bata ringan (hebel) : 1,35 kN/ m3
- Plafond : 0,18 kN/ m3
- Ducting Ac & ME : 0,12 kN/ m3
- Air : 10 kN/ m3
- Dinding Partisi : 0,5 kN/ m3
- Penutup atap metal sheet : 0,075 kN/ m3
(termasuk glass wool + Al. voil)

b. Beban hidup
Berikut ini ditampilkan besaran beban hidup sebelum direduksi dan setelah direduksi menurut
Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Gedung SNI 1727-2013 :

Beban Hidup untuk Beban Hidup Massa


Beban Hidup ntuk
Analisa Pelat Lantai Lantai untuk Analisa
Ruangan Analisa Beban Vertikal
dan Balok Anak Beban Gempa
Balok Portal (kg/m2)
(kg/m2) (kg/m2)

Hunian Apartment & Restoran 1,92 1,44 (75%) 0,576 (30%)


R. Kantor 2,40 2,16 (90%) 1,20 (50%)
Khusus dalam perhitungan untuk keperluan analisa kumulatif gaya axial kolom dan pembebanan ke
pondasi, dilakukan reduksi sebagai berikut :

Koefisien Reduksi Yang


Jumlah Lantai Yang Dipikul Dikalikan Dengan Beban Hidup
Komulatif

1 1,0
2 1,0
3 0,90
4 0,80
5 0,70
6 0,60
7 0,50
8 atau lebih 0,40

Beban hidup air hujan pada penutup atap = 0,20 kN/m2.


Beban hidup plat lantai atap = 2 kN/m2, jika tidak ada peralatan M/E.
Beban hidup Roof Tank = 20 kN/m2.
Beban hidup Chiller = 6,5 kN/m2.
Beban M/E menyesuaikan M/E, seperti genset, Capasitor Bank, dll.

c. Beban Gempa
Respon Spektrum Design
Grafik Respon Spectrum

Beban geser dasar (base shear)


Geser dasar seismik
Geser dasar seismik, V , dalam arah yang ditetapkan harus ditentukan sesuai dengan
persamaan berikut:

V = CsW
Keterangan :
Cs = koefisien respons seismic
W = berat seismik efektif

Perhitungan koefisien respons seismic


Koefisien respons seismik,Cs


=
( )

Keterangan:
SDS = parameter percepatan spektrum respons desain dalam rentang perioda pendek
R = faktor modifikasi respons
Ie = faktor keutamaan gempa
Nilai Cs, yang dihitung sesuai dengan Persamaan 22 tidak perlu melebihi berikut ini:

=
( )

Cs harus tidak kurang dari

Cs = 0,044 SDS Ie 0,01


Sebagai tambahan, untuk struktur yang berlokasi di daerah di mana SI sama dengan atau lebih
besar dari 0,6 g , maka Cs harus tidak kurang Distribusi vertikal gaya gempa Gaya gempa lateral
(Fx) (kN) yang timbul di semua tingkat harus ditentukan dari persamaan berikut :

Fx = CvxV
Dan

Cvx =

=1
Keterangan:
Cvx = faktor distribusi vertikal
V = gaya lateral desain total atau geser di dasar struktur, dinyatakan dalam
kilonewton (kN)
w ihi = bagian berat seismik efektif total struktur (W ) yang ditempatkan atau
dikenakan pada tingkat i atau x

hi dan hx = tinggi dari dasar sampai tingkat i atau x, dinyatakan dalam meter (m)
k = eksponen yang terkait dengan perioda struktur sebagai berikut:
untuk struktur yang mempunyai perioda sebesar 0,5 detik atau kurang,
k=1
untuk struktur yang mempunyai perioda sebesar 2,5 detik atau lebih,
k = 2 untuk struktur yang mempunyai perioda antara 0,5 dan 2,5 detik, k harus
sebesar 2 atau harus ditentukan dengan interpolasi linier antara 1 dan 2

Distribusi horisontal gaya gempa


Geser tingkat desain gempa di semua tingkat (V x) (kN) harus ditentukan dari persamaan
berikut:

Vx = =
Keterangan:
Fix adalah bagian dari geser dasar seismik (V )yang timbul di Tingkat i, dinyatakan
dalam kilo newton (kN)

05. Kekakuan Struktur


Properti berikut boleh digunakan untuk komponen struktur dalam suatu struktur :
a) Modulus elastisitas..Ec
b) Momen Inersia, l
Komponen Struktur Tekan :
Kolom...0,70lg
Dinding Tak retak0,70lg
- Retak.0,35lg
Komponen Struktur Lentur :
Balok0,35lg
Pelat datar (flat plates) dan slab datar (flat slabs)...0,25lg
c) Luas1,0Ag
06. Pembatasan Waktu Getar Alami Fundamental
Perioda fundamentalstruktur, T , dalam arah yang ditinjau harus diperoleh menggunakan
properti struktur dan karateristik deformasi elemen penahan dalam analisis yang teruji.
Perioda fundamental struktur, Ta , tidak boleh melebihi hasil koefisien untuk batasan atas
pada perioda yang dihitung T, yang ditentukan sesuai dengan 7.8.2.1. Sebagai alternatif pada
pelaksanaan analisis untuk Cu dari Tabel14 dan perioda fundamental pendekatan,menentukan
perioda fundamental struktur,T , diijinkan secara langsung menggunakan perioda bangunan
pendekatan, Ta yang dihitung sesuai dengan Perioda fundamental pendekatan.Perioda fundamental
pendekatan (Ta) , dalam detik, harus ditentukan dari persamaan berikut:

=
Keterangan:
hn adalah ketinggian struktur, dalam (m), di atas dasar sampai tingkat tertinggi struktur,
dan koefisien Cn dan x ditentukan dari Tabel 15.

Tabel 14 Koefisien untuk batas atas pada perioda yang dihitung

Parameter percepatan respons spektral desain Koefisien Cu


pada 1 detik, SD1

0,4 1,4
0,3 1,4
0,2 1,5
0,15 1,6
0,1 1,7

Tabel 15 Nilai parameter perioda pendekatan C t dan x


Tipe struktur Ct x

Sistem rangka pemikul momen di mana rangka memikul 100 persen gaya
gempa yang disyaratkan dan tidak dilingkupi atau dihubungkan dengan
komponen yang lebih kaku dan akan mencegah rangka dari defleksi jika
dikenai gaya gempa:
Rangka baja pemikul momen 0,0724a 0,8
Rangka beton pemikul momen 0,0466a 0,9
Rangka baja dengan bresing eksentris 0,0731a 0,75
Rangka baja dengan bresing terkekang terhadap tekuk 0,0731a 0,75
Semua sistem struktur lainnya 0,0488a 0,75

Sebagai alternatif, diijinkan untuk menentukan perioda fundamental pendekatan


(Ta) , dalam detik, dari persamaan berikut untuk struktur dengan ketinggian tidak melebihi 12 tingkat di
mana sistem penahan gaya gempa terdiri dari rangka penahan momen beton atau baja
secara keseluruhan dan tinggi tingkat paling sedikit 3 m:

= 0.1 N
Keterangan:
N =jumlah tingkat
Perioda fundamental pendekatan, T a, dalam detik untuk struktur dinding geser batu bata atau beton
diijinkan untuk ditentukan dari Persamaan 28 sebagai berikut:

0,0062
= h

Dimana hn didefinisikan dalam teks terdahulu dan Cw dihitung dari Persamaan 29 sebagai berikut:

= 100 =1( )2
[1+0.83( )2 ]

Keterangan:
AB= luas dasar struktur, dinyatakan dalam meter persegi(m 2)
Ai = luas badan dinding geser i,dinyatakan dalam meter persegi(m2)
Di = panjang dinding geser idinyatakan dalam meter (m)
Hi = tinggi dinding geser idinyatakan dalam meter (m)
x =jumlah dinding geser dalam bangunan yang efektif dalam menahan gaya lateral
dalam arah yang ditinjau.

07. Pengaruh P-Delta


Pada waktu analisis model 3 dimensi, diperhitungkan juga pengaruh P-Delta, yaitu suatu gejala yang
terjadi pada struktur gedung yang flexible, dimana simpangan ke samping yang besar akibat beban
gempa lateral menimbulkan beban lateral tambahan dan momen tambahan yang terjadi oleh beban
gravitasi yang titik tangkapnya bergeser kesamping.

08. Arah Pembebanan Gempa


Dalam pembebanan gempa, arah utama pengaruh gempa rencana ditentukan sedemikian rupa,
sehingga memberi pengaruh terbesar terhadap unsur-unsur subsistem dan sistem struktur gedung
secara keseluruhan. Untuk mensimulasikan arah pengaruh gempa rencana yang sembarang terhadap
struktur gedung, pengaruh pembebanan gempa dalam arah utama yang sudah ditentukan, harus
dianggap efektif 100% dan harus dianggap terjadi bersamaan dengan pengaruh pembebanan
gempa dalam arah tegak lurus pada arah utama pembebanan tadi, tetapi dengan efektifitas hanya
30%.

09. Kinerja Batas Layan


Simpangan antar lantai tingkat desain () seperti ditentukan dalam 7.8.6, 7.9.2, atau 12.1,
tidak boleh melebihi simpangan antar lantai tingkat ijin ( ) seperti didapatkan dari Tabel 16
untuk semua tingkat.

Tabel 16 Simpangan antar lantaiijin, aa,b


Struktur Kategori risiko
I atau II III IV

Struktur, selain dari struktur dinding geser batu bata, 4 tingkat 0,025hsxc 0,020 hsx 0,015hsx
atau kurang dengan dinding interior, partisi, langit-langit dan
sistem dinding eksterior yang telah didesain untuk
mengakomodasi simpangan antar lantai tingkat.
Struktur dinding geser kantilever batu bata d 0,010hsx 0,010hsx 0,10hsx

Struktur dinding geser batu bata lainnya 0,007hsx 0,007hsx 0,007hsx

Semua struktur lainnya 0,020hsx 0,015hsx 0,010hsx

a hsx adalah tinggi tingkat di bawah tingkat x


b Untuk sistem penahan gaya gempa yang terdiri dari hanya rangka momen dalam kategori desain
seismik D, E, dan F, simpangan antar lantai tingkat ijin harus sesuai dengan persyaratan 7.12.1.1.
c Tidak boleh ada batasan simpangan antar lantai untuk struktur satu tingkat dengan dinding interior,
partisi, langit-langit, dan sistem dinding eksterior yang telah didesain untuk mengakomodasi
simpangan antar lantai tingkat. Persyaratan pemisahan struktur dalam7.12.3 tidak diabaikan.
dStruktur di mana sistem struktur dasar terdiri dari dinding geser batu bata yang didesain sebagai
elemen vertikal kantilever dari dasar atau pendukung fondasinya yang dikontruksikan sedemikian
agar penyaluran momen diantara dinding geser (kopel) dapat diabaikan.
.10. Kinerja Batas Ultimate
Kinerja batas ultimitee ditentukan oleh simpangan antar tingkat maksimum akibat pengaruh gempa
rencana dalam kondisi sturktur gedung diambang keruntuhan struktur gedung yang dapat
menimbulkan korban jiwa manusia.
Simpangan antar tingkat ini harus dihitung dari simpangan struktur gedung akibat pembebanan
gempa nominal, dikalikan dengan suatu faktor pengali sebagai berikut:

0,7 R
=
Faktor Skala
Kinerja batas ultimate u = x .
Untuk memenuhi persyaratan kinerja batas ultimite struktur gedung, dalam segala hal simpangan
antar-tingkat yang dihitung dari simpangan struktur gedung menurut SNI-1726-2012 tidak boleh
melampaui 0,02 kali tinggi tingkat yang bersangkutan.
Untuk memenuhi persyaratan kinerja batas ultimit, dalam segala hal simpangan antar tingkat yang
dihitung dari simpangan struktur gedung, tidak boleh melampaui 0,02 x tinggi tingkat yang
bersangkutan.

11. Kombinasi Pembebanan

U = 1,4 D
U =1,2 D+1,6 L+0,5 (Lr atau R)
U =1,2D+1,6(LratauR)+(1,0Latau0,5W)
U = 1,2 D+1,0W+1,0L+0,5(Lratau R)
U =1,2D+1,0E+1,0L
U =0,9D+1,0W
U =0,9D+1,0E

Pengaruh Gempa Seismik Vertikal


(1.2 + 0,2 SDS) D + PQ + 0,5 L
(0,9 0,2 SDS) D + PQ
dengan:
U = beban batas (kuat perlu)
D = beban mati
Lr = beban hidup dengan reduksi
E = beban gempa

12. Pemodelan Struktur


Pada perancangan gedung Apartment Cervino dilakukan analisis struktur dengan model 3 dimensi
dengan menggunakan program ETABS versi 9.50. Dimana struktur dimodelkan sebagai sistem struktur
dengan kombinasi balok, kolom, dan shearwall (sistem ganda).
Analisis struktur atas dan bawah dilakukan secara berbeda. Selain menggunakan perhitungan
menggunakan program ETABS, program-progam lainnya yaitu seperti EXCEL untuk perhitungan-
perhitungan yang lebih umum dan PCACOL digunakan juga untuk menghitung diagram interaksi
kolom. Permodelan dan perhitungan struktur pada ETABS :

a. Pelat Lantai.
Pelat direncanakan hanya berdasarkan kombinasi beban tetap (gravitasi) karena struktur
dimodelkan sebagai open frame. Sehingga semua gaya lateral akibat gempa sepenuhnya dipikul
oleh shearwall, kolom dan balok induk.

b. Balok.
Balok dimodelkan sebagai frame properties. Analisis kekuatan balok dilakukan dengan
mengambil gaya-gaya dalam yang dihasilkan dalam pemodelan. Kekakuan yang disumbangkan
balok T untuk lentur sebesar 35% dan torsi sebesar 36.5%.
c. Kolom.
Kolom dimodelkan sebagai frame properties. Analisis kekuatan kolom dilakukan dengan melihat
diagram interaksi dengan mengambil gaya-gaya dalam yang dihasilkan dalam pemodelan.
Kekakuan yang disumbangkan kolom untuk lentur sebesar 70%.
d. Shearwall.
Shearwall dimodelkan sebagai wall properties. Kekakuan yang disumbangkan shearwall sebesar
70%
3D VIEW
Basement

BAS 1
ANALYSIS STATIC ERTH QUAKE(Static Equivalent)

Proyek : CERVINO APARMENT


Lokasi : JKT
Zona Gempa : Tanah sedang (SD) / Medium SOIL

(ref. : map of earthquakes from SNI-03-1726-2012)


Output Etabs
Story Diaphragm MassX MassY XCM YCM
STORY16 D17 281.5197 281.5197 10.903 5.231
STORY15 D16 332.6472 332.6472 10.918 5.279
STORY14 D15 332.6472 332.6472 10.918 5.279
STORY13 D14 332.6472 332.6472 10.918 5.279
STORY12 D13 332.6472 332.6472 10.918 5.279
STORY11 D12 332.6472 332.6472 10.918 5.279
STORY10 D11 332.6472 332.6472 10.918 5.279
STORY9 D10 332.6472 332.6472 10.918 5.279
STORY8 D9 332.6472 332.6472 10.918 5.279
STORY7 D8 332.6472 332.6472 10.918 5.279
STORY6 D7 332.6472 332.6472 10.918 5.279
STORY5 D6 332.6472 332.6472 10.918 5.279
STORY4 D5 332.6472 332.6472 10.918 5.279
STORY3 D4 332.6472 332.6472 10.918 5.279
STORY2 D3 332.6472 332.6472 10.918 5.279
STORY1 D2 346.8911 346.8911 10.933 5.299
BAS1 D1 438.5289 438.5289 11.193 5.433

Mode I (T1) : 2.343 (Ty) (0.6 - 3.0) detik


Mode II (T2) : 1.916 (Tx) (0.6 - 3.0) detik
Ci (0 - 0.2 (0.2 - 63 (1 - 4.0 dtk)
dtk) dtk)
Tanah 0.572 0.572 0.36
sedang
T

Nominal Eartquake Load calculation

Cy = 0.154 I = 1

Cx = 0.188 R = 7

Vi = Ci x I x Wt x g

Vy Vx

1138 1392

Fi = wi x hi ^k xV

wi x hi ^k

Lantai Massa (w) Tinggi (h) w x h ^k Fy w x h ^k Fx

STORY16 D17 281.52 60.30 737425.29 162 311782 185

STORY15 D16 332.65 56.60 771598.58 170 330598 196

STORY14 D15 332.65 52.90 677670.78 149 294505 175

STORY13 D14 332.65 49.20 589599.18 130 260162 154

STORY12 D13 332.65 45.50 507417.87 112 227606 135

STORY11 D12 332.65 41.80 431163.84 95 196877 117

STORY10 D11 332.65 38.10 360877.52 79 168022 100

STORY9 D10 332.65 34.40 296603.37 65 141091 84

STORY8 D9 332.65 30.70 238390.83 52 116142 69

STORY7 D8 332.65 27.00 186295.47 41 93243 55


STORY6 D7 332.65 23.30 140380.65 31 72471 43

STORY5 D6 332.65 19.60 100719.96 22 53919 32

STORY4 D5 332.65 15.90 67401.00 15 37703 22

STORY3 D4 332.65 12.20 40531.69 9 23970 14

STORY2 D3 332.65 8.50 20252.01 4 12921 8

STORY1 D2 346.89 4.80 7049.79 2 5071 3

Wt = 5285.5 wi x hi = 5173378 1138 2346082 1392

BAS1 D1 438.5 3.5 13 13

T = Time periode

C = Respons factor

I = function building factor

R = Ductility factor

Wt = Total weight

V = Base shear of aerthquake static


equivalent
F = Nominal Earthquakes load

g = Acceleration of gravity (9810 mm/det2 = 9,810


m/det2)

Anda mungkin juga menyukai