Prosedur
1. Hitung , sesuai SNI-Beton, pasal 10.2.7.3. adalah rasio tinggi blok tegangan tekan ekivalen
terhadap tinggi tegangan tekan aktual .Persamaannya sebagai berikut :
http://duniatekniksipil.web.id/244/desainbalokbetonbag1/ 1/6
4/4/2017 Desain Balok Beton Sesuai SNI 0328472002 bag 1 | Seputar Dunia Teknik Sipil
2. Tentukan ukuran penampang. Ini pake metoda trial-error. Sebenarnya SNI Beton sudah ngasih
petunjuk tentang ukuran balok. Di pasal 9.5 ada tabel tinggi minimum balok terhadap panjang
bentang.
Jika telah diketahui, kita dapat memperkirakan tinggi balok yang akan didesain, biasanya
dengan menambahkan 100 sampai 200 mm dari . Sementara lebar balok , normalnya
dapat diambil sekitar0.4 0.6 .
3. Setelah itu tentukan nilai , yaitu . SNI juga sudah
mengatur tebal selimut beton minimum (pasal 7.7). Tujuan dari selimut beton adalah
melindungi tulangan dari serangan korosi akibat uap air yang dapat masuk melalui celah-
celah beton yang retak. Untuk daerah ekstrim, misalnya daerah dekat laut yang kadar garam
uap airnya tinggi, tebal selimut beton harus ditambah.
4. Hitung , dengan persamaan :
adalah jarak antara resultan gaya tarik pada tulangan tarik dengan resultan gaya tekan
pada beton. Seharusnya, , tapi kita belum bisa menghitung nilai , sehingga
untuk perkiraan awal , dianggap kira-kira sama dengan . Nilai ini nanti akan
dikoreksi jika telah diketahui.
5. Berikutnya, hitung luas tulangan perlu:
,
dan juga luas tulangan minimum yang disyaratkan oleh SNI-Beton:
Jangan lupa konsistensi penggunaan unit/satuan. Nilai untuk kuat lentur balok adalah 0.8.
6. Tentukan diameter dan jumlah tulangan yang memenuhi kedua kondisi di atas (no #5). Dan..
http://duniatekniksipil.web.id/244/desainbalokbetonbag1/ 2/6
4/4/2017 Desain Balok Beton Sesuai SNI 0328472002 bag 1 | Seputar Dunia Teknik Sipil
8. Hitung nilai :
Catatan : 0.85 pada persamaan di atas bukan nilai , juga bukan . 0.85 itu adalah mmm..
reduksi kuat tekan beton aktual terhadap kuat tekan beton silinder. Jadi, jika dikatakan beton
mutu tekan fc 30 MPa, maka beton itu akan mulai hancur pada tekanan 0.8530 = 25.5 MPa.
Angka juga digunakan pada perhitungan desain kolom beton (terhadap beban aksial
tekan).
9. Cek nilai yang baru, dan cek juga sesuai baru tersebut.
Jika tulangan yang kita pilih sebelumnya sudah memenuhi yang baru, berarti tulangannya
cukup.
10. Hitung rasio tulangan dan rasio tulangan kondisi balance :
http://duniatekniksipil.web.id/244/desainbalokbetonbag1/ 3/6
4/4/2017 Desain Balok Beton Sesuai SNI 0328472002 bag 1 | Seputar Dunia Teknik Sipil
sementara tegangan tarik dipikul oleh tulangan baja, sehingga ada tiga skenario keruntuhan
yang bisa terjadi :
1) beton hancur, tulangan belum leleh,
2) beton hancur bersamaan dengan tulangan mulai leleh,
3) tulangan leleh (dan mungkin putus) sebelum beton hancur.
Kondisi 1) disebut over-reinforced (kebanyakan tulangan), kondisi 2) adalah kondisi seimbang,
dan kondisi 3) adalah under-reinforced (kekurangan tulangan).
12. Terakhir, cek lagi kekuatan lentur penampang berdasarkan dimensi dan tulangan yang sudah
diperoleh.
Untuk sementara itu saja dulu yang bisa juragan tulis di bagian pertama ini. Berikutnya akan dibahas
desain terhadap geser, juga kontrol lendutan balok, hitung-hitungan balok T, balok retak, dll.
Share this:
60
Like this:
Like
Bethefirsttolikethis.
Related
This entry was posted in Beton and tagged balok, Beton, desain struktur, momen lentur on 2009-06-
01 [http://duniatekniksipil.web.id/244/desain-balok-beton-bag-1/] by juragan.
http://duniatekniksipil.web.id/244/desainbalokbetonbag1/ 4/6
4/4/2017 Desain Balok Beton Sesuai SNI 0328472002 bag 1 | Seputar Dunia Teknik Sipil
admin
2017-01-12 at 11:58
thanks remindernya..
Udah kami benerin.. hehe
andre
2016-10-19 at 21:13
admin
2016-10-20 at 18:57
ya
Priya Purwanta
2016-05-25 at 19:42
http://duniatekniksipil.web.id/244/desainbalokbetonbag1/ 5/6
4/4/2017 Desain Balok Beton Sesuai SNI 0328472002 bag 1 | Seputar Dunia Teknik Sipil
http://duniatekniksipil.web.id/244/desainbalokbetonbag1/ 6/6