Anda di halaman 1dari 13

syarat dan ketentuan besi tulangan baja Besi Tulangan Beton (Syarat-syarat dan Ketentuan)

Senin, Agustus 08, 2011 rumahdangriya.blogspot.

Beberapa besi yang dapat anda temukan di dalam beton (lazimnya di temukan di dalam beton dengan susunan tertentu) dinamakan besi tulangan beton / baja tulangan beton. Ketika disebut beton, lazimya di tempat kita diartikan beton bertulang sedangkan untuk penyebutan beton tanpa penulangan disebut beton tak bertulang, maka ketika ditanya sebuah gedung lantai 12 konstruksinya beton, maka yang dimaksud dalam hal ini adalah beton bertulang. Kombinasi besi tulangan beton dengan beton

dinamakan beton bertulang. Lha apakah ada beton yang tanpa tulangan, jawabanya ada. Di tempat kita banyak kok beton tak bertulang contohnya paving blok, genteng beton, buis beton dan lain-lain.
Sifat Paling Mendasar Dari Beton (Beton Bertulang)

Beton

tak

bertulang

sangat kuat

terhadap

tekanan dan sangat

lemah

terhadap

tarikan danlenturan. Bahkan di dalam asumsi perhitungan beton kekuatan tariknya diabaikan artinya sebenarnya beton tidak punya kekuatan tarik, dia hanya punya kekuatan tekan saja. Sedangkan besi tulangan / baja tulangan beton (banyak disebut orang besi beton, sebagian orang menyebut besi stal) adalah material yang sangat kuat terhadap tarik maupun lentur akan tetapi dengan ukuran besi beton yang ada pada kita, material tersebut sangat lemah terhadap tekanan. Nah sekarang ketahuankan kenapa 2 spesies material ini harus dikawinkan. Perkawinan antara beton dengan besi beton ini akan melahirkan spesies baru bernama beton bertulang (orang barat sering menyebutnya dengan reinforcement concrete). Nah peranakan keduanya mempunyai sifat indukya di mana beton bertulang mempunyai sifat material yang tahan terhadap tekanan (tidak salah lah kalau dikatakan keras), kuat terhadap gaya tarik dan juga kuat terhadap gaya lentur. Selain penulangan beton tadi untuk menghasilkan kekuatan tarik dan lentur yang baik, tulangan beton juga menghilangkan retak pada beton.

Beton bertulang pada prinsipnya ketika digunakan dalam konstruksi rumah terdapat dua gaya yang bekerja padanya, gaya tekan dan gaya tarik. Lihat ya ilustrasi gambar 23.1

Gambar 23.1 Nah gaya tekan diantisipasi oleh beton, sedangkan gaya tarik dan gaya lintang diantisipasi oleh baja tulangan beton. Maka dalam sebuah konstruksi, beton bertulang ini sudah memenuhi syarat untuk digunakan. Secara bersama-sama sebenarnya kombinasi besi beton, beton dan lekatan antara keduanya ini yang menjadikan faktor penentu utama kekuatan beton (beton bertulang). Lekatan antara besi beton dan beton dipengaruhi oleh : Bentuk dan Tegangan Leleh Besi Beton Semakin kasar bentuk besi beton, maka lekatan antara besi beton dan beton semakin baik. Besi beton yang kasar yang dimaksud dalam hal ini adalah besi beton bersirip (deform). Artinya kelau ditanya bagusmana besi beton yang polos dengan besi beton yang bersirip, ya tentu saja baik yang pakai sirip dong. Sedangkan tegangan leleh beton disebut dengan kekuatan besi beton. Satuan yang digunakan adalah Mpa. Terdapat 2 jenis pembagian yaitu Baja Tulangan Polos (BJTP) dengan tegangan leleh sebesar 240 Mpa dan Baja Tulangan Deform (BJTD) dengan tegangan leleh sebesar 400 Mpa Mutu Beton Semakin baik mutu betonya, maka semakin baik kuat tekan beton tersebut (semkin keras) dan lekatan antara beton dan besi betonya juga semakin baik. Nah ini sebabnya kenapa mutu beton itu penting. Masih ingatkan parameter kualitas tekan beton..kalau lupa coba deh buka posting-posting sebelumnya. Syarat-Syarat Besi Beton Sebenarnya pemerintah kita lewat BSN (badan Standarisasi Negara ) telah membuat peraturan khusus tentang penulangan beton (pembesian beton) mau tahu unduh disini..Unduh sni baja tulangan Produk-produk besi tulangan sendiri sebenarnya juga sudah buanyak yang mendapat sertifikat SNI (Standar Nasional Indonesia), jadi kalau anda beli ditoko tidak perlu kuwatir kok asal sudah berlogo SNI dan dari merk yang memang sudah kondang dengan mutunya, insyalloh besi beton anda baik kok. Aka tetapi tidak ada salahnya pada kesempatan kali ini kita sedikit membahas tentang SNI yang Sudah ada tadi yaitu SNI 07 2052 2002 tentang Baja Tulangan Beton. Syarat Mutu Baja Tulangan Beton: Sifat tampak

Baja tulangan beton tidak boleh menganudng serpihan, lipatan, retakan, cema (luka pd besi beton yang terjadi karena proses cenai) yang dalam dan hanya diperkenankan berkara ringan pada permukaan. Bentuk Besi tulangan polos, permukan batang baja tulangan beton harus tidak bersirip Baja Tulangan Beton Sirip (Defom)

Gambar 23.1 Baja Tulangan Sirip (defom) Baja tulangan beton sirip (defom) harus mempunyai sirip yang teratur. Setiap batang diperkenankan mempunyai rusuk memanjang yang sejajar dan sejajar dengan sumbu batang, serta sirip-sirip lainya dengan arah melintang sumbu batang. Sirip-sirip melintang sepanjang batang baja tulangan beton harus terletak pada jarak yang teratur. Serta mempunyai bentuk dan ukuran yang sama. Bila diperlukan tanda atau huruf-huruf pada permukaan baja tulangan beton, maka sirip melintang pada posisi di mana angka atau huruf dapat di abaikan Sirip melintang tidak boleh membentuk sudut kurang dari 45 derajat terhadap sumbu batang, apabila membentuk sudut antara 45 sampai dengan 75derajat, arah sirip melintang pada satu sisi atau kedua sisi dibuat berlawanan. Bila sudutnya di atas 70derajat arah berlawanan tidak diperlukan Ukuran dan Toleransi Besi Tulangan Beton Ukuran baja tulangan polos adalah sebagai berikut :

Ukuran baja tulangan sirip atau deform sebagai berikut :

Sedangkan toleransi diameter pada masing-masing baja tulangan beton adalah :

Sedangkan toleransi berat pada masing-masing baja tulangan beton adalah:

Diameter Nominal (mm) 6 s/d 8 10 s/d 11 16 s/d 28 > 28

Toleransi (%) 7 6 5 4

. Dalam pemilihan baja tulangan kita lihat diameter nominalnya dengan toleransi berat dan toleransi diameter yang telah disebutkan dalam tabel di atas. Syarat-syarat fisik dapat dilihat langsung ketika anda membeli.
Seluruh tabel merupakan saduran dari SNI maka seluruh hak cipta berada pada BSN.

Diposkan oleh Zai Alqudri_16 di 05:00 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook Link ke posting ini

Tes Slump (Seri Cara Membuat beton IX) pada beton segar Tes Slump (Seri Cara Membuat beton IX
Slump tes (slump test) adalah tes untuk mengetahui seberapa mudah beton dikerjakan. Kemudahan beton dikerjakan adalah parameter mudahnya beton untuk di angkut, dicor dan dipadatkan. Secara mudah bahwa slump tes ini untuk mengukur keenceran campuran beton sebelum dicor. Jika nilai slump beton anda tinggi maka beton anda semakin mudah untuk diangkut, dicor dan dipadatkan. Akan tetapi nilai slump dalam beton mempunyai nilai ambang batas, artinya beton tidak boleh mempunyai nilai

slump yang terlalu tinggi dan juga tidak boleh mempunyai nilai slump yang terlalu rendah. Jadi kesimpulannya secara tidak langsung slump tes ini tidak berpengaruh pada kekuatan beton hanya berpengaruh pada kemudahan untuk dikerjakan. Walaupun seperti itu slump test juga merupakan salah satu hal yang penting, bayangkan jika beton anda mempunyai kwalitas dengan sangat bagusnya akan tetapi beton anda ini susah untuk dicor dan dipadatkan maka apa yang akan terjadi.? yaa...beton anda jadi jelek karena dengan sulitnya dicor dan dipadatkan maka akan menjadikan beton anda keropos. Lha kalau sudah keropos tentu saja kekuatan beton anda akan menurun drastis, disamping itu juga besi tulangan beton anda terancam berkarat karena beton anda yang keropos. Kalau besi tulangan sudah berkarat banyak dapat anda bayangkan sendirikan akibatnya. Peraturan standar yang telah diterbitkan adalah "Revisi SNI 03-1972-1990" tentang "Cara Uji Slump Beton", silakan unduh dan baca SNInya. Sedang tulisan di bawah ini semoga menjadi pelengkap pengetahuan anda.unduh disini Bagaimana Cara Melakukan Slump Tes..? Alat-alat Untuk Melakukan Tes Slump Tabung kerucut tes slump Skope kecil / cetok Mistar / pengaris Besi untuk memadatkan Papan untuk meratakan

Gambar 22.1 Peralatan Untuk Tes Slump Cara melakukan tes slump sebagai berikut : Bersihkan kerucut slump tes slump. Basahi kerucut tes dengan air dan taruh pada plat landasan tes slump Kumpulkan beton yang akan dites slump Dirikan kerucut tes slump dan pegang dengan kedua kaki anda, isi kerucut tes slump sebanyak 1/3 dari isi kerucut dan kemudian padatkan dengan tongkat besi dengan cara ditusuk-tusuk sebanyak 25 kali. Pemadatan dengan car ditusuk-tusuk mulai dari pingir terus ke bagian tengah. Lihat gambar 22.2

Gambar 22.2 Kemudian isi 2/3 bagian berikutnya dan kembali dipadatkan dengan cara ditusuk-tusuk dengan pipa besi sebanyak 25 kali. Perlu diingat bahwa pemadatan dengan cara ditusuk menggunakan pipa besi hanya sampai pada lapis atas 1/3 yang pertama, Lihat gambar 22.3

Gambar 22.3 Isi kembali kerucut sampai penuh kemudian dipadatkan, juga perlu diingat bahwa pemadatan hanya dilakukan sampai lapis atas pengisian 2/3 bagian yang kedua, Lihat gambar 22.4

Gambar 22.4 Ratakan bagian atas kerucut dengan pipa besi pemadat dengan cara geser dan diputar pipa tersebut. Lihat gambar 22.5

Gambar 22.5 Tarik dengan hati-hati kerucut tes slump anda dengan menjaga jangan sampai benda uji anda bergeser lihat gambar 22.6

Gambar 22.6 Taruh kerucut tes slump disamping benda uji yang baru saja ditarik kemudian taruh pipa besi anda seperti gambar, lihat gambar 22.7

Gambar 22.7 Ukurlah rata-rata ketinggian bagian beton yang anda tes dengan mistar/pengaris Lihat gambar 22.8. Selisih ketinggian antara kerucut tes slump dengan beton anda, inilah yang dinamakan nilai slump. Nilai slump seringnya dinyatakan dengan satuan cm (walaupun kadang juga dinyatakan dengan mm) artinya jika selisih ketingian 5.5 cm maka nilai slump beton anda adalah 5.5.

Gambar 22.8 Beberapa kemungkinan hasil tes slump dimana dapat terjadi nilai terlalu tinggi atau nilai terlalu rendah. Lihat gambar 22.9. Slump yang baik dapat dilustrasikan pada gambar dengan inisial true, adapun untuk inisial shear dan collapse beton anda masih terlalu encer dengan kata lain bahwa nilai slump beton anda terlalu tinggi. Beton yang terlalu encer walaupun mudah untuk dikerjakan akan tetapi secara keseluruhan hasil akhir beton anda masih kurang bagus

Gambar 22.9

Kategori keenceran beton dengan berbagai variasi nilai slump

Nilai Slump 0-2 cm 3-7 cm 8-15 cm

Kategori slump Kental encer Sangat encer

Variasi nilai slump untuk berbagai jenis komponen struktur

Nilai Slump Jenis Konstruksi Maksimul Dinding, plat fondasi dan fondasi telapak bertulang Fondasi telapak tidak bertulang, kaison dan konstruksi dibawah tanah Plat, balok, kolom dan dinding Pengerasan jalan Pembetonan masal 12,5 9 15 7,5 7,5 Minimal 5 2,5 7,5 5 2,5

Diposkan oleh Zai Alqudri_16 di 04:58 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook Link ke posting ini

Menghitung Kebutuhan Material Beton Menghitung Kebutuhan Material Beton

Berapa m3 semen, berapa m3 pasir, berapa m3 koral, berapa liter air dan berapa zak semen untuk membuat 1 m3 beton.....? Setelah tersesat dan membuka blog ini, barang kali sempat terbesit dalam benak anda pertanyaan di atas. Ya, tentu saja kebutuhan material beton sangat kita perlukan dalam membangun rumah kita karena dengan diketahui kebutuhan material maka diharapkan kita dapat memperoleh hasil yang optimal dari sisi biaya, waktu dan tenaga. Dapat anda bayangkan jika anda dapat menghitung perkiraan kebutuhan cor beton rumah anda (30 meter kubik misalnya), anda masih binggungkan berapa kubik pasir, berapa kubik koral, berapa zak semen? sedikit tulisan ini semoga dapat membantu anada. Tiba saatnya kita mengetahui kebutuhan material beton. Tabel di bawah merupakan sebagian tulisan yang pernah diposting dengan judul " Perencanaan Campuran Beton Atau Komposisi Beton ( Seri Cara Membuat Beton IV)" jadi asal-muasal tabel ini maaf ya pembaca anda lihat diposting sebelumnya.

NO

KUAT BETON RENCANA BAHAN SEMEN 448 667 1000 215 439 670 1006 215 413 681 1021 215 406 684 1026 215 406 684 1026 215 371 689 1047 215

KOMPOSISI CAMPURAN BETON PERB. VOL 1 3,350 5,208 1,512 1 3,365 5,240 1,512 1 3,420 5,318 1,512 1 3,435 5,344 1,512 1 3,435 5,344 1,512 1 3,460 5,453 1,512

BERAT JENIS Kg Kg Kg Liter Kg Kg Kg Liter Kg Kg Kg Liter Kg Kg Kg Liter Kg Kg Kg Liter Kg Kg Kg Liter 3150 1400 1350 1000 3150 1400 1350 1000 3150 1400 1350 1000 3150 1400 1350 1000 3150 1400 1350 1000 3150 1400 1350 1000 Kg/m3 Kg/m3 Kg/m3 Kg/m3 Kg/m3 Kg/m3 Kg/m3 Kg/m3 Kg/m3 Kg/m3 Kg/m3 Kg/m3 Kg/m3 Kg/m3 Kg/m3 Kg/m3 Kg/m3 Kg/m3 Kg/m3 Kg/m3 Kg/m3 Kg/m3 Kg/m3 Kg/m3

VOLUME 0,1422 0,4764 0,7407 0,215 0,1394 0,4786 0,7452 0,215 0,1311 0,4864 0,7563 0,215 0,1289 0,4886 0,76 0,215 0,1289 0,4886 0,76 0,215 0,1178 0,4921 0,7756 0,215 m3 m3 m3 m3 m3 m3 m3 m3 m3 m3 m3 m3 m3 m3 m3 m3 m3 m3 m3 m3 m3 m3 m3 m3

31,2 Mpa (K350) W/C=0,48

PASIR KERIKIL AIR SEMEN

28,4 Mpa (K325) W/C=0,49

PASIR KERIKIL AIR SEMEN

26,4 Mpa (K300) W/C=0,52

PASIR KERIKIL AIR SEMEN

24 Mpa (K275) W/C=0,53

PASIR KERIKIL AIR SEMEN

21,7 Mpa (K250) W/C=0,56

PASIR KERIKIL AIR SEMEN

19,3 Mpa (K225) W/C=0,58

PASIR KERIKIL AIR

SEMEN 7 16,9 Mpa (K200) W/C=0,61 PASIR KERIKIL AIR SEMEN 8 14,5 Mpa (K175) W/C=0,66 PASIR KERIKIL AIR SEMEN 9 7,4 Mpa (K100) W/C=0,87 PASIR KERIKIL AIR

352 731 1031 215 326 760 1029 215 230 893 1027 200

Kg Kg Kg Liter Kg Kg Kg Liter Kg Kg Kg Liter

3150 1400 1350 1000 3150 1400 1350 1000 3150 1400 1350 1000

Kg/m3 Kg/m3 Kg/m3 Kg/m3 Kg/m3 Kg/m3 Kg/m3 Kg/m3 Kg/m3 Kg/m3 Kg/m3 Kg/m3

0,1117 0,5221 0,7637 0,215 0,1035 0,5429 0,7622 0,215 0,073 0,6379 0,7607 0,2

m3 m3 m3 m3 m3 m3 m3 m3 m3 m3 m3 m3

1 3,671 5,370 1,512 1 3,817 5,359 1,512 1 4,485 5,349 1,406

Nah dari tabel tersebut terdapat beberapa kuat rencana beton, langkah pertama tentukan berapa kuat rencana beton anda. Misal saya merencanakan kuat beton 24 Mpa dengan perbandingan air dan semen 0.53 ( lihat tabel no.4 ). dari tebel itu tiap meter kubik beton kuat rencana 24 Mpa maka dibutuhkan Semen 413 Kg (0.1311 m3) Pasir 0.4886 M3 Koral 0.76 M3

dan air 215 liter atau 0.215 M3 Nah sekarang kita tahu kan kalau kebutuhan rencana cor beton kita 20 meter kubik maka volume material beton kita tadi dikalikan saja 20.

Anda mungkin juga menyukai