BAB 1 PENGENALAN
BETON
BERTULANG
KAD :
“Setelah mempelajari dan mendiskusikan materi ini, mahasiswa dapat
mengenal struktur beton bertulang dan memahami filosofi perencanaan
serta dapat menganalisa kegagalan struktur.”
INDIKATOR :
Mahasiswa dapat menjelaskan mekanika beton bertulang dan
filosofi perencanaan
Mahasiswa dapat menganalisa kegagalan struktur pada sebuah
bangunan dengan konsep filosofi perencanaan
REFERENSI :
SNI 2847-2013
Perancangan beton bertulang menurut SNI 2847 2013 Agus
Setiawan
DAFTAR MATERI :
1.1 Definisi beton bertulang
1.2 Sifat bahan pada struktur beton bertulang
1.3 Keuntungan dan kerugian penggunaan beton bertulang
1.4 Perkembangan peraturan beton di Indonesia
1.5 Jenis-jenis beban
1.6 Filosofi perencanaan beton bertulang
2018
1
BAB 1
PENGENALAN BETON BERTULANG
3
dari rasio antara tegangan normal tarik atau tekan dengan regangan dari
unsur elemen dibawah batas proporsional dari material.
Dari sifat utama tersebut dapat dilihat bahwa tiap-tiap bahan
mempunyai kelebihan dan kekurangan, maka jika kedua bahan (beton dan
baja tulangan) dipadukan menjadi satu kesatuan secara komposit, akan
diperoleh bahan baru yang disebut beton bertulang. Beton bertulang ini
mempunyai sifat sesuai dengan sifat bahan penyusunnya, yaitu sangat kuat
terhadap beban tarik maupun beban tekan. Beban tarik pada beton
bertulang ditahan oleh baja tulangan, sedangkan beban tekan cukup
ditahan oleh beton. Beton juga tahan terhadap kebakaran dan melindungi
baja supaya awet.
Klasifikasi Beton
Berdasarkan volume beton dibedakan atas:
1. Beton biasa (Ordinary concrete)
2. Beton ringan (Light weight concrete)
3. Beton penyekat panas (Heat insulation concrete)
4
Kekuatan Beton
Beton sangat tahan terhadap tekanan dibanding terhadap gaya-gaya
lainnya. kuat tekan merupakan ciri yang terpenting dari kuat tidaknya
beton.
Kuat tekan beton tergantung pada
1. Aktivitas semen
2. Perbandingan air dan semen
3. Kualitas agregat
4. Kondisi pengerasan
5
ultimit), kemudian turun ke suatu nilai tegangan yang lebih rendah dimana
batang baja akan putus.
7
1.3.2 Kerugian Struktur Beton
Kekuatan tarik rendah (sekitar 10% dari kekuatan tekannya),
sehingga mudah retak, serta memungkinkan udara lembab masuk
yang akan menyebabkan baja tulangan berkarat.
Memerlukan biaya bekesting, perancah yang tidak sedikit
jumlahnya.
Kekuatan per satuan berat atau satuan volume yang relatif
rendah. Kekuatan beton berkisar antara 5 – 10% dari kekuatan
baja, meskipun berat jenisnya kira-kira 30% dari berat baja.
Mengalami rangkak dan susut dalam jangka panjang
8
Beban tekanan tanah /H
Beban tekanan fluida /F
Beban struktural lainnya akibat pengaruh rangkak, susut, dan ekspansi
beton atau pengaruh perubahan temperatur.
10
Gambar 1.3 Komponen Struktur Beton Bertulang
11
1.6. Filosofi Perencanaan Beton Bertulang
Dalam perencanaan struktur, harus memenuhi kriteria sebagai
berikut: Struktur harus kuat dalam memikul beban yang bekerja, struktur
harus memenuhi syarat kenyamanan, ekonomis dan mudah perawatannya.
Ada 2 filosofi dalam perencanaan struktur beton bertulang, yaitu:
1. Metode tegangan kerja, dimana struktur direncanakan sedemikian
sehingga tegangan yang diakibatkan oleh beban kerja nilainya lebih
kecil daripada tegangan yang diijinkan.
2. Metode kekuatan batas, dimana unsur struktur direncanakan terhadap
beban terfaktor sedemikian rupa sehingga unsur struktur tersebut
mempunyai kekuatan ultimet yang diinginkan yaitu Mu < ϕ Mn
1.10. Tugas
Presentasi Kelompok:
Setelah mempelajari tentang beton bertulang, maka cobalah
membuat kelompok dengan beranggotakan 4 orang kemudian
presentasikan materi dengan topik “Perencanaan Struktur Beton Bertulang
dengan Konsep Strong Column Weak Beam”.
13