Anda di halaman 1dari 10

NAMA : KRESNA WAHYU ARIE PRADHANA

NIM : 180210103090
KELAS : C
Gerak Melingkar dan Dinamika Rotasi
Dinamika Rotasi

Ketika suatu benda bergerak pada lintasan lurus, maka benda tersebut dapat dikatakan
bergerak secara translasi. Akan tetapi, ketika benda tersebut bergerak pada sumbu putarnya
atau bergerak pada lintasan melingkar, maka benda tersebut bergerak secara rotasi. Ketika
benda bergerak secara translasi, benda tersebut dapat menerima gaya eksternal jika diberikan.
Gaya yang diberikan ini dapat mengubah arah lintasan benda. Akan tetapi ketika benda bergerak
berputar atau pada lintasan melingkar, benda tersebut dapat pula menerima gaya yang lebih
dikenal sebagai Torsi.

Momen Gaya atau Torsi


Momen gaya atau torsi dapat didefinisikan dengan beberapa pengertian :

1. Torsi adalah gaya pada sumbu putar yang dapat menyebabkan benda bergerak melingkar
atau berputar.
2. Torsi disebut juga momen gaya.
3. Momen gaya/torsi benilai positif untuk gaya yang menyebabkan benda bergerak melingkar
atau berputar searah dengan putaran jam (clockwise), dan jika benda berotasi dengan arah
berlawanan putaran jam (counterclockwise), maka torsi penyebabnya bernilai negatif.
4. Setiap gaya yang arahnya tidak berpusat pada sumbu putar benda atau titik massa benda
dapat dikatakan memberikan Torsi pada benda tersebut.
Torsi atau momen gaya dirumuskan dengan :

Dimana :
adalah torsi atau momen gaya (Nm)
r adalah lengan gaya (m)
F adalah gaya yang diberikan tegak lurus dengan lengan gaya (N)

Jika gaya yang bekerja pada lengan gaya tidak tegak lurus, maka besar torsinya adalah :

dimana adalah sudut antara gaya dengan lengan gaya.

Momen Inersia
Konsep momen inersia pertama kali diberikan oleh Leonhard Euler. Momen inersia
didefinisikan sebagai kelembaman suatu benda untuk berputar pada porosnya, atau dapat
dikatakan ukuran kesukaran untuk membuat benda berputar atau bergerak melingkar. Besar
momen inersia bergantung pada bentuk benda dan posisi sumbu putar benda tersebut.
Momen inersia dirumuskan dengan :

Dimana :
I adalah momen inersia (kgm2)
r adalah jari-jari (m)
m adalah massa benda atau partikel (kg)

Benda yang terdiri atas susunan partikel atau benda-benda penyusunnya yang lebih kecil,
jika melakukan gerak rotasi, maka momen inersianya sama dengan hasil jumlah semua momen
inersia penyusunnya :

Momentum Sudut
Momentum sudut adalah ukuran kesukaran benda untuk mengubah arah gerak benda yang
sedang berputar atau bergerak melingkar.

Momentum sudut dirumuskan dengan :

Dimana :
L adalah momentum sudut (kgm2s-1)
I adalah momen inersia benda (kgm2)
adalah kecepatan sudut benda (rad/s)
m adalah massa benda (kg)
v adalah kecepatan linear (m/s)
r adalah jarak benda ke sumbu putarnya (m)

Energi Kinetik Rotasi


Energi kinetik rotasi adalah energi kinetik yang dimiliki oleh benda yang bergerak rotasi
yang dirumuskan dengan :

Jika benda tersebut bergerak secara rotasi dan juga tranlasi, maka energi kinetik totalnya
adalah gabungan dari energi kinetik translasi rotasi dan energi kinetik rotasi :
Dimana :
Ekt adalah Energi kinetik total benda
Ek adalah energi kinetik translasi
Ekr adalah energi kinetik rotasi
m adalah massa benda (kg)
v adalah kecepatan linear (m/s)
I adalah momen inersia benda (kgm2)
adalah kecepatan sudut benda (rad/s)

Hukum Newton 2 Untuk Rotasi


Benda yang bergerak secara translasi menggunakan hukum newton II ( ) dan
benda yang bergerak secara rotasi juga memakai konsep hukum Newton yang sama, akan tetapi
besarannya memakai besaran-besaran rotasi. Sehingga, Hukum Newton II untuk benda yang
bergerak secara rotasi atau bergerak melingkar memakai rumus :

Dimana :
adalah total torsi yang bekerja pada benda
I adalah momen inersia benda
adalah percepatan sudut benda

Dibawah ini adalah tabel yang menganalogikan antara gerak translasi dan gerak rotasi

Besaran-besaran Pada Gerak Translasi Besaran-besaran pada Gerak Rotasi

Besaran Rumus Satuan Besaran Rumus Satuan

Jarak tempuh s m Jarak tempuh sudut q = s/r rad

Kecepatan V = s/t m/s Kecepatan sudut rad/s

Percepatan a = V/t m/s2 Percepatan sudut rad/s2

Massa m kg Momen inersia I = mr2 kg . m2

Gaya F = ma N Momen gaya/torsi Nm

Momentum p = mv kg . m/s Momentum sudut kg . m2/s

Energi kinetik Nm (Joule) Energi kinetik rotasi Nm (Joule)


Dibawah ini adalah tabel yang menyimpulkan hubungan antara gerak translasi dan gerak rotasi

Konsep Gerak Translasi Hubungan Gerak Rotasi

Penyebab akselerasi

Kesukaran untuk berakselerasi m I

Hukum newton 2
Contoh Soal dan Pembahasan

1. Soal SIMAK UI Fisika 2010

Sebuah benda bermassa 1 kg bergerak dengan laju tetap 10 m/s. Jika pada partikel tersebut
bekerja gaya 100 N yang arahnya selalu menuju satu titik, tentukanlah lintasan dari partikel
tersebut ….

(A) lingkaran dengan jari-jari 1 m

(B) cylindrical helix dengan jari-jari 1 m

(C) garis lurus

(D) ellipse dengan major axis = 2 m dan minor axis = 1 m

(E) sinusoidal dengan amplitudo 1 m

Pembahasan :

Jika benda diberikan suatu gaya yang menuju selalu ke satu titik maka kemungkinan besar benda
akan mengalami gerak melingkar, contohnya seperti revolusi bulan ke bumi. Oleh karena itu,
gaya yang diberikan pada benda berarti sebuah gaya sentripetal dan benda mengalami percepatan
sentripetal. Untuk membuktikannya kita tentukan jari-jari lintasannya dengan persamaan gaya
sentripetal. Percepatan sentripetal benda sebesar :

Jika diketahui kecepatan liniernya, maka dapat dicari jari-jari lintasannya dengan rumus :

Jadi, benda tersebut mengalami gerak melingkar dengan jari-jari lintasan sebesar 1 m.

Jawaban: A

2. Soal UN Fisika SMA 2010/2011 P25


Sebuah batang yang sangat ringan, panjangnya 140 cm. Pada batang bekerja tiga gaya masing-
masing F1 = 20 N, F2 = 10 N, dan F3 = 40 N dengan arah dan posisi seperti pada gambar. Besar
momen gaya yang menyebabkan batang berotasi pada pusat massanya adalah ….
A. 40 N.m
B. 39 N.m
C. 28 N.m
D. 14 N.m
E. 3 N.m
Pembahasan :
Diketahui :
Pusat massa batang berada di tengah-tengah batang.
Panjang batang (l) = 140 cm = 1,4 meter
Gaya 1 (F1) = 20 N, lengan gaya 1 (l1) = 70 cm = 0,7 meter
Gaya 2 (F2) = 10 N, lengan gaya 2 (l2) = 100 cm – 70 cm = 30 cm = 0,3 meter
Gaya 3 (F3) = 40 N, lengan gaya 3 (l3) = 70 cm = 0,7 meter
Ditanyakan : Besar momen gaya yang menyebabkan batang berotasi pada pusat massanya
Jawab :
Momen gaya 1 menyebabkan batang berotasi searah putaran jarum jam. Karenanya momen gaya
1 bertanda negatif.
τ1 = F1 l1 = (20 N)(0,7 m) = -14 N m
Momen gaya 2 menyebabkan batang berotasi berlawanan arah putaran jarum jam. Karenanya
momen gaya 2 bertanda positif.
τ2 = F2 l2 = (10 N)(0,3 m) = 3 N m
Momen gaya 3 menyebabkan batang berotasi searah putaran jarum jam. Karenanya momen gaya
3 bertanda negatif.
τ3 = F3 l3 = (40 N)(0,7 m) = -28 N m
Resultan momen gaya :
Στ = -14 Nm + 3 Nm – 28 Nm = – 42 Nm + 3 Nm = -39 Nm
Besar momen gaya adalah 39 Newton meter. Bertanda negatif artinya arah rotasi batang searah
dengan putaran jarum jam.
Jawaban yang benar adalah B.

3. Soal UN Fisika SMA 2011/2012 B74 No. 7


Batang AB yang massanya diabaikan diletakkan mendatar dan dikerjakan tiga buah gaya seperti
gambar. Resultan momen gaya yang bekerja pada batang jika diputar pada poros di D adalah ….
(sin 53o = 0,8)
A. 2,4 N m
B. 2,6 N m
C. 3,0 N m
D. 3,2 N m
E. 3,4 N m
Pembahasan :
Diketahui :
Sumbu rotasi atau poros terletak di titik D.
F1 = 10 N dan l1 = r1 sin θ = (40 cm)(sin 53o) = (0,4 m)(0,8) = 0,32 meter
F2 = 10√2 N dan l2 = r2 sin θ = (20 cm)(sin 45o) = (0,2 m)(0,5√2) = 0,1√2 meter
F3 = 20 N dan l3 = r1 sin θ = (10 cm)(sin 90o) = (0,1 m)(1) = 0,1 meter
Ditanyakan : Resultan momen gaya
Jawab :
τ1 = F1 l1 = (10 N)(0,32 m) = 3,2 Nm
(positif karena momen gaya ini menyebabkan balok berotasi berlawanan dengan arah putaran
jarum jam)
τ1 = F2 l2 = (10√2 N)( 0,1√2 m) = -2 Nm
(negatif karena momen gaya ini menyebabkan balook berotasi searah putaran jarum jam)
τ1 = F2 l2 = (20 N)(0,1 m) = 2 Nm
(positif karena momen gaya ini menyebabkan balok berotasi berlawanan dengan arah putaran
jarum jam)
Resultan momen gaya :
Στ = τ1 – τ1 + τ3
Στ = 3,2 Nm – 2 Nm + 2 Nm
Στ = 3,2 Nm
Jawaban yang benar adalah D.

4. Soal UN Fisika SMA 2012/2013 SA 55 No. 8


Batang AB yang massanya diabaikan diletakkan mendatar dan dikerjakan tiga buah gaya seperti
gambar. Resultan momen gaya yang bekerja pada batang jika diputar pada poros di D adalah ….
(sin 53o = 0,8)
A. 2,4 N.m
B. 2,6 N.m
C. 3,0 N.m
D. 3,2 N.m
E. 3,4 N.m
Pembahasan :
Diketahui :
Sumbu rotasi terletak di D.
Jarak antara F1 dan sumbu rotasi (rAD) = 40 cm = 0,4 m
Jarak antara F2 dan sumbu rotasi (rBD) = 20 cm = 0,2 m
Jarak antara F3 dan sumbu rotasi (rCD) = 10 cm = 0,1 m
F1 = 10 Newton
F2 = 10√2 Newton
F3 = 20 Newton
Sin 53o = 0,8
Ditanyakan : Resultan momen gaya jika batang diputar pada poros di D
Jawab :
Hitung momen gaya yang ditimbulkan oleh masing-masing gaya.
Momen gaya 1
Στ1 = (F1)(rAD sin 53o) = (10 N)(0,4 m)(0,8) = 3,2 N.m
Momen gaya 1 bertanda positif karena arah rotasi batang yang ditimbulkan oleh momen gaya 1
berlawanan arah dengan putaran jarum jam.
Momen gaya 2
Στ2 = (F2)(rBD sin 45o) = (10√2 N)(0,2 m)(0,5√2) = -2 N.m
Momen gaya 2 bertanda negatif karena arah rotasi batang yang ditimbulkan oleh momen gaya 2
searah dengan putaran jarum jam.
Momen gaya 3
Στ3 = (F3)(rCD sin 90o) = (20 N)(0,1 m)(1) = 2 N.m
Momen gaya 3 bertanda positif karena arah rotasi batang yang ditimbulkan oleh momen gaya 3
berlawanan arah dengan putaran jarum jam.
Resultan momen gaya
Στ = Στ1 + Στ2 + Στ3
Στ = 3,2 – 2 + 2
Στ = 3,2 Newton meter
Jawaban yang benar adalah D.
5. Soal UN Fisika SMA 2012/2013 SA 65 No. 7
Perhatikan gambar dua bola yang dihubungkan dengan seutas kawat. Panjang kawat = 12 m, l1 =
4 m dan massa kawat diabaikan, maka besarnya momen inersia sistem adalah ….

A. 52,6 kg m2
B. 41,6 kg m2
C. 34,6 kg m2
D. 22,4 kg m2
E. 20,4 kg m2
Pembahasan :
Diketahui :
Massa bola A (mA) = 0,2 kg
Massa bola B (mB) = 0,6 kg
Jarak antara bola A dan sumbu rotasi (rA) = 4 meter
Jarak antara bola B dan sumbu rotasi (rB) = 12 – 4 = 8 meter
Ditanyakan : Momen inersia (I) sistem
Jawab :
Momen inersia bola A
IA = (mA)(rA2) = (0,2)(4)2 = (0,2)(16) = 3,2 kg m2
Momen inersia bola B
IB = (mB)(rB2) = (0,6)(8)2 = (0,6)(64) = 38,4 kg m2
Momen inersia sistem partikel :
I = IA + IB = 3,2 + 38,4 = 41,6 kg m2
Jawaban yang benar adalah B.

Anda mungkin juga menyukai