PENDAHULUAN
Beton I Bab I - 1
5. Perawatan uap untuk beton yang dihasilkan dari kondisi pabrik, seperti
balok pracetak, tiang , girder pratekan, dll. Temperatur perawatan sekitar
150°F.
Lamanya perawatan biasanya dilakukan selama 1 hari untuk cara ke 5, dan 5
sampai 7 hari untuk cara perawatan yang lain.
Beton I Bab I - 2
(5) Perawatan (curing) beton, setelah 1 jam beton dituang/ dicor maka di
sekeliling beton perlu di tutup dengan karung goni basah, agar air dalam
adukan beton tidak cepat menguap. Apabila tidak dilakukan perawatan ini,
maka kuat tekan beton akan turun.
Gambar 1.1. merupakan diagram tegangan-regangan beton untuk berbagai jenis
mutu beton. Dari diagram tersebut terlihat bahwa beton yang berkekuatan lebih
rendah mempunyai kemampuan deformasi (daktilitas) lebih tinggi dibandingkan
beton dengan kekuatan yang tinggi. Tegangan maksimum beton dicapai pada
regangan tekan 0,002-0,0025. Regangan ultimit pada saat beton hancur 0,003 –
0,008. Untuk perencanaan, ACI dan SK-SNI menggunakan regangan tekan
maksimum beton sebesar 0,003 sedangkan PBI ’71 sebesar 0,0035. Apa yang
dimaksud dengan tegangan dan apa yang dimaksud dengan regangan.
Gambar 1.1. Hubungan Diagram tegangan regangan beton untuk berbagai mutu beton
Beton I Bab I - 3
b. Kuat Tarik Beton
Kuat tarik beton sangat kecil, yaitu 10 – 15 % f’c. Kekuatan tarik beton dapat
diketahui dengan cara :
(1) Pengujian tarik langsung, dalam SK-SNI hubungan kuat tarik langsung
(fcr) terhadap kuat tekan beton adalah : fcr = 0,33 f ' c
(2) Pengujian tarik belah (pengujian tarik beton tak langsung) dengan
menggunakan “Split cylinder test”
Beton I Bab I - 4
SK-SNI pasal 3.15, modulus elastisitas beton dihitung berdasarkan rumus :
Ec = 0,043(wc ) . f ' c , dimana nilai Wc = 1500 – 2500 kg/m3.
1, 5
Beton I Bab I - 5
Gambar 1.3. merupakan kurva diagram tegangan-regangan baja. Untuk semua
jenis baja perilakunya diasumsikan sebagai elastoplastis.
Tegangan
fu
fy
fs
Regangan ε
Beton I Bab I - 6
1.4. Keuntungan dan Kelemahan Beton Bertulang
Beton bertulang adalah bahan komposit/campuran antara beton dan
baja tulangan. Kelebihan dari beton bertulang dibandingkan dengan material lain
adalah :
1. Bahan-bahannya mudah didapat.
2. Harganya lebih murah.
3. Mudah dibentuk sesuai dengan keinginan arsitek.
4. Tidak memerlukan perawatan.
5. Lebih tahan terhadap api/suhu tinggi.
6. Mempunyai kekuatan tekan tinggi.
Selain keuntungan di atas, beton juga mempunyai beberapa kelemahan, yaitu :
1. Kekuatan tariknya rendah.
2. Membutuhkan acuan perancah selama pekerjaan berlangsung.
3. Stabilitas volumenya relatif rendah (Iswandi Imran, 2001).
Beton adalah material yang kuat di dalam menahan gaya tekan tetapi
lemah di dalam menahan gaya tarik. Oleh karena itu beton akan mengalami retak
bahkan runtuh apabila gaya tarik yang bekerja melebihi kekuatan tariknya. Untuk
mengatasi kelemahan beton ini, maka pada daerah yang mengalami tarik pada saat
beban bekerja dipasang tulangan baja.
Beton I Bab I - 7
_
daripada tegangan yang diijinkan. σ ≤ σ . Beberapa kendala yang
dihadapi pada metode tegangan kerja adalah :
a. Karena pembatasan yang dilakukan pada tegangan total di bawah
beban kerja, maka sulit untuk memperhitungkan perbedaan tingkat
ketidakpastian di dalam variasi pembebanan. Misal, pada beban
mati umunya dapat diperkirakan lebih tepat dibandingkan dengan
beban hidup, beban gempa dan beban-beban lainnya.
b. Rangkak dan susut yang berpengaruh terhadap beton dan
merupakan fungsi waktu tidak mudah diperhitungkan dengan cara
perhitungan tegangan yang elastis.
c. Tegangan beton tidak berbanding lurus dengan regnagan sampai
pada kekuatan hancur, sehingga factor keamanan yang tersedia
tidak diketahui apabila tegangan yang diijinkan diambil sebagai
suatu prosentase f’c.
2. Metode kekuatan batas (ultimit)
Pada metode ini, unsure struktur direncanakan terhadap beban terfaktor
sedemikian rupa sehingga unsur struktur tersebut mempunyai kekuatan
ultimit yang diinginkan, yaitu
M u ≤ φM n
Peraturan beton bertulang Indonesia, SKSNI-T-15-1991-03 atau SNI
BETON 2002 menggunakan konsep perencanaan kekuatan batas ini. Pada
konsep ini ada beberapa kondisi batas yang perlu diperhatikan, yaitu :
a. Kondisi batas ultimit yang disebabkan oleh : hilangnya
keseimbangan local maupun global, hilangnya ketahanan geser dan
lentur elemen-elemen struktur, keruntuhan progesiv yang
diakibatkan oleh adanya keruntuhan local maupun global,
pembentukan sendi plastis, ketidakstabilan struktur dan fatique.
b. Kondisi batas kemampuan layanan (serviceability) yang
menyangkut berkurangnya fungsi struktur, berupa : defleksi
Beton I Bab I - 8
berlebihan, lebar retak berlebihan vibrasi/getaran yang
mengganggu.
c. Kondisi batas khusus, yang menyangkut masalah
beban/keruntuhan/kerusakan abnormal, seperti : keruntuhan akibat
gempa ekstrim, kebakaran, ledakan, tabrakan kendaraan, korosi,
dll.
1.6. Langkah-langkah perencanaan berdasarkan SK SNI-2002
Setiap elemen struktur harus direncanakan agar dapat menahan beban
yang berlebihan dengan besaran tertentu. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya
overload (beban berlebih) dan undercapacity.
Adapun urutan/langkah dalam perencanaan struktur beton bertulang
adalah :
Analisis Struktur
(momen,geser,aksia
Geometri &
penulangan
Gambar konstruksi
dan spesifikasi
Beton I Bab I - 9
variasi kekuatan material, factor manusia (pelaksanaan), tingkat pengawasan
pekerjaan konstruksi, dll.
. Kuat perlu tersebut biasanya disimbolkan dengan Mu, Vu, Pu, Tu.
U = 1,4 D (1)
U = 1,2 D + 1,6 L + 0,5 (A atau R) (2)
U = 1,2 D + 1,0 L ± 1,6 W + 0,5 (A atau R) (3)
U = 0,9 D ± 1,6 W (4)
U = 1,2 D + 1,0 L ± 1,0 E (5)
Faktor beban untuk W boleh dikurangi menjadi 1,3 bilamana beban angin W
belum direduksi oleh faktor arah. Faktor beban untuk L boleh direduksi menjadi
Beton I Bab I - 10
0,5 kecuali untuk ruangan garasi, ruangan pertemuan, dan semua ruangan yang
beban hidup L-nya lebih besar daripada 500 kg/m2.
Beton I Bab I - 11
(a) Faktor reduksi untuk geser pada komponen struktur penahan gempa
yang kuat geser nominalnya lebih kecil dari pada gaya geser yang timbul
sehubungan dengan pengembangan kuat lentur
nominalnya.................................................................................. 0,55
(b) Faktor reduksi untuk geser pada diafragma tidak boleh melebihi
faktor reduksi minimum untuk geser yang digunakan pada komponen
vertikal dari sistem pemikul beban lateral.
(c) Geser pada hubungan balok-kolom dan pada balok perangkai yang
diberi tulangan diagonal ............................................................... 0,80
(4) Tumpuan pada beton kecuali untuk daerah pengangkuran pasca tarik 0,65
(5) Daerah pengangkuran pasca tarik................................................. 0,85
(6) Penampang lentur tanpa beban aksial pada komponen struktur pratarik dimana
panjang penanaman strand-nya kurang dari panjang penyaluran yang ditetapkan
14.9.1.1............................................................................... 0,75
3) Perhitungan panjang penyaluran sesuai dengan pasal 14 tidak memerlukan
faktor reduksi φ.
4) Faktor reduksi kekuatan φ untuk lentur, tekan, geser dan tumpu pada beton
polos struktural (Pasal 24) harus diambil sebesar................................ 0,55.
Beton I Bab I - 12
BAB I
PENDAHULUAN
Gambar 1.1. Diagram tegangan regangan beton untuk berbagai mutu beton
Gambar 1.2. Tegangan tarik beton
Gambar 1.3. Diagram Tegangan-Regangan Baja
Gambar 1.4. Tulangan Deform krakatau steel
Gambar. 1.5. Proses Perencanaan Struktur Beton Bertulang
Gambar 1.6. Pekerjaan Bangunan Gedung bertingkat
Beton I Bab I - 13
BAB II
BALOK BETON BERTULANG
h d
εcu 0,85.f’c
C a/2
a
c
Garis
h d Jd
As
T T
εs>εy
b
C a/2
a
c
Garis Netral
h d Jd
As
T T
εs>εy
b
∑H = 0
T =C
As xfy = 0,85 xf ' cxaxb
As * fy
∴a =
0,85 * f ' c * b
As
ρ=
b.d
1,4
ρ min =
fy
tidak Ya
ρ > ρ min
tidak Ya
ρ ≤ 0,75.ρ b
⎛ a⎞
M n = As . fy.⎜ d − ⎟
⎝ 2⎠
h=500 d = 450 mm
As=3D25
b = 250 mm
Gambar 2.4.conto balok
Solusi :
b = 250 mm
d = 450 mm
f’c = 20 MPa
fy = 400 MPa
1 1
As = 3D 25 = 3x xπxD 2 = 3x xπx 25 2 = 1472,62mm 2
4 4
1,4 1,4
ρ min = = = 0,0035
fy 400
As 1472,62
ρ= = = 0,01309 > 0,0035 → OK
b.d 250 x 450
f ' c.β1 .600 20 x0,85 x600
ρ b = 0,85 = 0,85. = 0,02168
(600 + fy ) fy (600 + 400)400
ρ mak = 0,75 xρ b = 0,75 x0,02168 = 0,016256 > ρ = 0,01309 → OK
As . fy 1472,62 x 400
a= = = 138,60mm
0,85. f ' c.b 0,85 x 20 x 250
TUGAS I
Diketahui balok persegi bertulangan tunggal seperti tergambar. Bila
digunakan mutu beton f’c = 22 MPa, mutu baja fy = 415 MPa, selimut beton
40 mm. Beban hidup yang bekerja sebesar 45 KN/m, beban mati berupa berat
sendiri balok, unit weight beton sebesar 24 KN/m3.
Ditanya :
a. Cek apakah tulangan terpasang sudah memenuhi syarat ?
b. Cek apakah balok tersebut mampu memikul beban-beban yang bekerja?
ql & qd
L=5m
h=550 d
As=4D30
b = 300 mm
Kesimpulan:
1. Gaya luar harus sama dengan gaya dalam
2. Tegangan leleh terjadi pada saat baja baru akan meleleh tetapi belum leleh.
3. Rasio tulangan dan kondisi penampang
Tabel 2.1. Tebal Minimum Balok dan Pelat Satu Arah Bila
Lendutan Tidak Dihitung
Kedua
Dua Satu Ujung
Komponen Ujung Kantilever
Tumpuan Menerus
Struktur Menerus
Komponen yang tidak menahan atau tidak disatukan
dengan partisi atau konstruksi lain yang akan rusak
karena lendutan yang besar
Pelat solid
L/20 L/24 L/28 L/10
satu arah
Balok atau
pelat jalur L/16 L/21 L/18,5 L/21 L/8
satu arah
• Seperti telah dijelaskan bahwa proses perencanaan balok, salah satunya adalah
menentukan luas tulangan dengan momen terfaktor yang sudah dihitung
terlebih dahulu serta dengan asumsi dimensi yang ditetapkan. Dalam
penentuan luas tulangan dapat dilakukan sebagai berikut (lihat Gambar
berikut ini ):
0,85.f’c
C a/2
Garis Netral a
Mu
h d
d Jd=d-a/2
As=?
T
M
M ≥ u
→ φ = 0 ,8
n
φ
M n = T . Jd
M n = A s . fy . Jd
M u
= A s . fy . Jd
φ
M u
φ
∴ As = → mm 2
fy . Jd
Contoh Soal :
Diketahui balok persegi bertulangan tunggal seperti tergambar. Bila digunakan
mutu beton f’c = 30 MPa, mutu baja fy = 414MPa, selimut beton 50 mm. Beban
hidup yang bekerja sebesar 20 KN/m, beban mati berupa berat sendiri balok, unit
weight beton sebesar 24 KN/m3.
Ditanya :
Rencanakan penulangan balok tersebut agar dapat memikul beban-beban yang
bekerja
Hitung ρ, ρmin
tidak Ya
ρ>ρmin
Hitung ρb
Perbesar ρ
tidak Ya
ρ<0,75ρb
Perbesar penampang As . fy
(nilai d atau h) a=
0,85. f ' c.b
⎛ a⎞
M n = As . fy.⎜ d − ⎟
⎝ 2⎠
M
Mn ≥ u
φ
L=9m
Jawab :
Ln 9000
• Tinggi balok minimum, hmin = = = 562,5mm ambil tinggi balok,
16 16
h = 600 mm, b = ½ x h = 300 mm.
• Selimut beton = 50 mm, sehingga d = 600 – 50 = 550 mm
h=600 d
50
b = 300 mm
Mu 376,488
atau minimum M n = = = 470,61KNm
φ 0,8
• Asumsikan Jd = 0,85 d = 0,85 x 550 = 467,5 mm
⎝ 2 ⎠ ⎝ 2 ⎠
Mu
• Mn ≥ → 487,43KNm > 470,61KNm → OK
φ
• Pemilihan tulangan, dipakai Diameter tulangan D32
πx32 2
Aφ 32 = = 803,8mm 2
4
Asperlu 2431,53
Dibutuhkan jumlah tulangan, n= = = 3,03 ≈ 4 buah
Aφ 32 803,8
tulangan (4D32)
• Check jarak tulangan
Antar tulangan 25 mm
Selimut beton 40 mm
Sengkang 10 mm
4 x 32 + 3 x 25 + 2 x 50 = 303 mm > 300 mm ( kritis )
ql & qd
L=8m
0,003
As’ 0,85.f’c
d’
C1
Garis Netral a
d
+
h
Mu
= Jd=d-a/2
As As1 T1
εs (1)
b C2
As’
a. Penampang Balok b. Diagram
bertul. rangkap Regangan d-d’
As2
Gambar 2.11. Tulangan Rangkap T2
(2)
⎛ a⎞
Mn1 = T1 .⎜ d − ⎟
⎝ 2⎠
o Sehingga
⎛ a⎞
Mn1 = ( As − As'). fy.⎜ d − ⎟
⎝ 2⎠
As1 . fy ( A − As'). fy
Dimana, a = = s
0.85. fc'.b 0,85. fc'.b
Lihat Gambar pada bagian (2)
o ∑ M = 0 terhadap posisi tulangan tarik
C 2 = As'. fy
sehingga,
o
Mn2 = C 2 .(d − d ')
Mn2 = As'. fy.(d − d ')
o Jadi momen nominal untuk balok bertulangan rangkap adalah
Mn = Mn1 + Mn2
⎛ a⎞
Mn = ( As − As'). fy⎜ d − ⎟ + As '. fy.(d − d ')
⎝ 2⎠
o Momen ultimate yang dapat dipikul balok bertulangan rangkap adalah
M u = φ .Mn
M u = 0,8 xMn
Persamaan di atas adalah untuk kondisi tulangan tekan leleh. Untuk mengetahui
tulangan tekan leleh atau tidak perlu dilakukan pemeriksaan kompatibilitas
fy fy
Regangan. Tulangan tekan leleh (As’) apabila ε s ' > ε y ⇒ ε y = =
E s 2x10 5
Perhatikan gambar diagram regangan di bawah ini.
εs’ d’
c c-d’
εs
Data : b,d,d’,As,As’,f’c,fy
1 .4 As As'
Perkecil ρ min = ρ = ; ρ =
fy bd bd
penampang
tidak
ρ ≥ ρmin
ρ ≤ ρmak
ρ − ρ ' > ρ min
Ya
tidak
ρ ≤ ρmaks
Penampang tidak kuat :
perbesar ukuran penampang
Ya
tidak
f's1 = f ' s Fs’=fy
As’
d’
Hitung Mu, apabila diketahui :
Fc’ : 30 MPa
h
Mu Fy : 400 MPa
As As : 3920 mm2
As’ : 1960 mm2
b b : 350 mm ; d = 590 mm ; d’ = 50 mm
Penyelesaian :
a. Menghitung
As 3920
ρ= = = 0,01898
b.d 350 x590
1,4 1,4
ρ min = = = 0,0035 ⇒ ρ > ρ min (OK )
fy 400
As' 1960
ρ'= = = 0,009491
b.d 350 x590
b. memeriksa apakah tulangan tekan sudah leleh atau belum
ρ − ρ ' = 0,01898 − 0,009491 = 0,009498
0,85. fc'.d ' 600
k = β1 . . = 0,0138
fy.d 600 − fy
ρ − ρ ' < k ⇒ tul.tekan.belum.leleh
c. Karena tul. Tekan belum leleh maka fs’<fy. Menentukan fs’ dan ρmak.
⎡ 0,85. fc'.β 1 .d ' ⎤ ⎡ 0,85 x30 x0,85 x50 ⎤
fs ' = 600.⎢1 − ⎥ = 600.⎢1 − ⎥ = 309,633MPa
⎣ (ρ − ρ '). fy.d ⎦ ⎣ 0,009498 x 400 x590 ⎦
⎛ a⎞
Mn = ( As. fy − As'. fs')⎜ d − ⎟ + [( As'. fs' ).(d − d ')] = 846599871
,6Nmm
⎝ 2⎠
Mu = 0,8xMn= 0,8x846599872= 677279898Nmm= 677,3KNm
Tugas:
Data-data penampang balok bertulangan rangkap :
As’
d’ Fc’ : 25 MPa
Fy : 400 MPa
Mu
As : 4D32
h
As’ : 2D22
As
b /h : 300 mm / 600 mm
d’ : 50 mm
b
As1 = ρ1 xbxd
As1 . fy
e. Hitung a =
0,85. fc'.b
⎛ a⎞
Mn1 = As1 . fy.⎜ d − ⎟
⎝ 2⎠
f. Bila Mn1 < M u .rencana maka penampang cukup bertulangan tunggal atau
penampang diperkecil sehingga penampang tetap dipasang tulangan
rangkap.
Mu
g. Hitung Mn 2 = − Mn1 > 0
φ
h. Cek apakah tulangan tekan sudah leleh dengan rumus
0,85. fc'.β 1 .d ' 600
ρ − ρ'≥ . , dimana ρ − ρ ' = ρ1 = 0,5.ρ b . Bila
fy.d 600 − fy
tulangan tekan sudah leleh, maka fs’= fy. Bila tulangan tekan belum leleh
0,85. fc'.β 1 .d ' 600
ρ − ρ'< . maka fs’ dihitung dengan rumus
fy.d 600 − fy
fs '
j. Cek terhadap ρmak tulangan rangkap dengan rumus ρ ≤ 0,75.ρ b + ρ '. ,
fy
As
dimana ρ =
b.d
k. Cek terhadap Mu yang dapat dipikul tulangan rangkap dengan rumus
⎛ a⎞
Mu rencana ≤ φ .Mn dimana Mn = ( As. fy − As '. fs ')⎜ d − ⎟ + ( As'. fs ')(d − d ')
⎝ 2⎠
Perkirakan : h,b,d,d’
Tentukan :fc’,fy
Hitung : Mu
1 .4
Perkecil ρ min =
penampang fy
tidak
ρ ≥ ρmin
Ya
ρ − ρ ' = ρ = 0,5.ρ b
β 1.0,85 f ' c 600
ρb =
fy. 600 + fy
f 's
As1 = ρ .b.d
As1 . fy
a=
0,85. fc'.b
⎛ a⎞
Mn1 = As1 . fy.⎜ d − ⎟
⎝ 2⎠
Perkecil
tidak
Mn 1 < Mu
penampang
Ya
Ya
tidak β 1.0,85 f ' c.d ' 600
ρ − ρ'≥
fy.d 600 − fy
Tul. tekan
belum leleh Tul. tekan
sudah leleh f's = fy
⎡ 0,85. f ' cβ 1.d ' ⎤
f ' s = 600 ⎢1 − ⎥ ≤ fy
⎣ ( ρ − ρ ' ) > fy.d ⎦
Mu
Mn2 = − Mn1
φ
Mn2
As ' = As 2 =
fs '.(d − d ')
As
As = As1 + As 2 , ρ =
b.d
A
f 's
ρmaks = 0,75 ρb + ρ '
fy
β 1.0,85 f ' c 600
ρb =
fy. 600 − fy
⎡ ⎛ a ⎞⎤
Mn = ⎢( As. fy − As '. fs ')⎜ d − ⎟⎥ +
⎣ ⎝ 2 ⎠⎦
[( As'. fs')(d − d ')]
Penampang tidak kuat : tidak
perbesar ukuran penampang Mu<0,8Mn
Contoh Soal :
Diketahui balok persegi seperti tergambar. Bila digunakan mutu beton f’c =
30 MPa, mutu baja fy = 414MPa, selimut beton 50 mm. Beban hidup yang
bekerja sebesar 50 KN/m, beban mati berupa berat sendiri balok, unit weight
beton sebesar 24 KN/m3.
Ditanya :
Rencanakan penulangan balok tersebut agar dapat memikul beban-beban yang
bekerja
ql & qd
L=6m
Jawab :
h=500 d
50
b = 250 mm
1,4 1,4
ρ min = = = 0,0033816
fy 414
0,85 xβ 1 xfc' ⎛ 600 ⎞ 0,85 x0,85 x30 ⎛ 600 ⎞
ρb = ⎜⎜ ⎟⎟ = ⎜ ⎟ = 0,03098
fy ⎝ 600 + fy ⎠ 414 ⎝ 600 + 414 ⎠
ρ1 = 0,5.ρ b = 0,5 x0,03098 = 0,01549
• ρ min < ρ1 ⇒ 0,0033816 < 0,0162102 → OK
• Hitung
Mu 376,2
• Hitung Mn2 = − Mn1 = − 283,83 = 186,42 KNm 470,-
φ 0,8
• Cek apakah tulangan tekan sudah leleh dengan rumus
0,85. fc'.β 1 .d ' 600
ρ − ρ'≥ .
fy.d 600 − fy
0,85 x30 x0,8 x50 600
ρ1 ≥ . , tulangan tekan belum leleh, maka fs’
414 x 450 600 − 414
0,01549 < 0,01766
dihitung dengan rumus
⎡ 0,85. fc'.β 1 .d ' ⎤
fs ' = E s .ε s ' dimana Es = 200000 MPa dan ε s ' = 0,003⎢1 −
⎣ ρ1 . fy.d ⎥⎦
⎛ a⎞
Mn = ( As. fy − As '. fs ')⎜ d − ⎟ + ( As'. fs ')(d − d ')
⎝ 2⎠
⎛ 118,07 ⎞
Mn = (2943,785 x 414 − 1201,16 x388)⎜ 450 − ⎟ + (1201,16 x388)(450 − 50)
⎝ 2 ⎠
Mn = 480,691KNm
Mu rencana = 376,2 KNm < 0,8 xMn = 0,8 x 480,691 = 384,55KNM ⇒ OK
TUGAS
Diketahui balok persegi seperti tergambar. Bila digunakan mutu beton f’c =
35 MPa, mutu baja fy = 415 MPa, selimut beton 50 mm. Beban hidup yang
bekerja sebesar 45 KN/m, beban mati sebesar 5 KN/m belum termasuk berat
sendiri balok, unit weight beton sebesar 24 KN/m3.
ql & qd
L=8m
45
Ly
Qx=Qp Lx/2 Qe
Mx=1/8 QeLx^2
Mx=VaLx/2 - R1 Lx/6
Mx=1/12 Qx Lx^2
Qe =2/3 Qx
Qe =1/3 Qx ( 1 - (Lx/Ly)^2 )
Rencanakan
C Penulangan
3M BALOK Lantai
B 4 As Melintang
A,B,C,D
6M 6 As Memanjang
1,2,3,4,5,6
A
1,2M
5M 5M 5M
1 2 3
1,2M
5M
1 2
Mu kNm Vu Kn Mn kNm Vn Kn
LAP 118,66909 1/11 148,3364 0
TUMP 130,536 93,24 1/10 163,17 155,4
3 PERHITUNGAN TULANGAN
assumsi 50,00%
Rho 1 = 0,0121922 syarat tul tekan Fs' meleleh =Fy
As1 = 1097,2969 mm2 R - R' > 0,013547
a= 91,8 mm
Mn 1 = 137,86438 kn m Fs' = 377,7778 Mpa
M+ M-
be
Untuk balok “T” seperti Gb. di samping,
hf.ka hf.ka
lebar efektif balok diambil nilai terkecil
dari :
o ¼ panjang bentang balok
bw o bw + hf.ka + hf.ki
be
o jarak dari as ke as antar balok
Untuk balok “T” seperti Gb. di samping,
hf.
lebar efektif balok diambil nilai terkecil
dari :
o 1/12 panjang bentang balok
bw o 6 hf
Gambar 2.19. Type Balok bersayap
o ½ jarak bersih dengan balok di
sebelahnya
εcu 0,85.f’c
be
Cc
Garis Netral c a
hf
Jd=d-a/2
d
As T
εs
bw
∑H = 0
T = Cc
As. fy = 0,85. fc'.a.be
As. fy
a=
0,85. fc'.be
a
c=
β1
Jika c < hf maka garis netral terletak di dalam sayap (flens), sehingga
⎛ a⎞ ⎛ a⎞
Mn = Cc.⎜ d − ⎟atauMn = T .⎜ d − ⎟
⎝ 2⎠ ⎝ 2⎠
⎛ a⎞ ⎛ a⎞
Mn = 0,85. fc'.be .a.⎜ d − ⎟atauMn = As. fy.⎜ d − ⎟
⎝ 2⎠ ⎝ 2⎠
Mu = φ .Mn = 0,8.Mn
Untuk kontrol daktilitas tulangan, caranya sama dengan balok persegi
bertulangan tunggal.
be
Mu
hf
c
d Garis Netral
As
= Asf + Asw
bw
0,85.f’c 0,85.f’c
Cw
Cf a
hf
d-hf/2 + d-a/2
Tf=Asf.Fy
Tw=Asw.Fy
∑H = 0
Tf = Cf
Asf . fy = 0,85. fc' (be − bw ).hf
0,85. fc'.(be − bw ).hf
Asf =
fy
Sehingga ,
∑H = 0
C w = Tw
0,85. fc'.bw .a = As w . fy
As w . fy
a=
0,85. fc'.bw
Sehingga,
⎛ a⎞ ⎛ a⎞
Mn w = C w .⎜ d − ⎟atauTw .⎜ d − ⎟
⎝ 2⎠ ⎝ 2⎠
⎛ a⎞ ⎛ a⎞
Mn w = 0,85. fc'.bw .a.⎜ d − ⎟atauAs w . fy.⎜ d − ⎟
⎝ 2⎠ ⎝ 2⎠
Jadi momen nominal balok “T” adalah :
Mn = Mn f + Mn w
⎛ hf ⎞ ⎛ a⎞
Mn = As f . fy.⎜ d − ⎟ + As w . fy.⎜ d − ⎟
⎝ 2 ⎠ ⎝ 2⎠
Syarat supaya balok kuat Mu ≤ φMn
c. Batasan tulangan minimum untuk balok T adalah :
ρ > ρ min
Astot
ρ=
bw .d
1,4
ρ min =
fy
d. Batasan tulangan maksimum untuk balok T adalah :
Contoh Soal :
125 125
Hitung berapa momen ultimate yang dapat
125
dipikul oleh balok seperti gambar di samping,
610
bila : fc’ = 20 MPa, fy = 400 MPa,
700
As
As = 3000 mm2.
250
Jawab :
a. Menghitung lebar efektif balok T (be)
Balok di atas merupakan balok T terisolasi, sehingga SKSNI mensyaratkan,
1
hf ≥ .bw
2
1
Tebal sayap , hf ≥ .250
2
hf ≥ 125mm ⇒ OK
be ≤ 4.bw
Lebar efektif, be ≤ 4 x 250
500mm ≤ 1000mm ⇒ OK
Penampang T di atas memenuhi syarat sehingga be = 500 mm.
∑H = 0
Tf = Cf
Asf . fy = 0,85. fc' (be − bw ).hf
0,85. fc'.(be − bw ).hf
Asf =
fy
0,85 x 20 x(500 − 250)x125
Asf = = 1330mm 2
400
Sehingga ,
⎛ hf ⎞ ⎛ hf ⎞
Mnf = Cf .⎜ d − ⎟atauTf .⎜ d − ⎟
⎝ 2 ⎠ ⎝ 2 ⎠
⎛ hf ⎞ ⎛ hf ⎞
Mnf = 0,85. fc' (be − bw ).hf .⎜ d − ⎟atauAsf . fy.⎜ d − ⎟
⎝ 2 ⎠ ⎝ 2 ⎠
⎛ 125 ⎞
Mnf = 1330 x 400 x⎜ 610 − ⎟ = 290 KNm.
⎝ 2 ⎠
Balok badan
As w = Astotal − As f
As w = 3000 − 1330 = 1670mm 2
∑H = 0
C w = Tw
0,85. fc'.bw .a = As w . fy
As w . fy 1670 x 400
a= = = 157 mm
0,85. fc'.bw 0,85 x 20 x 250
Sehingga,
Tugas : 300mm
120mm
480mm
6m 8m
Hitung berapa momen ultimate yang dapat dipikul oleh balok “T” bagian tengah
seperti gambar di atas, bila : fc’ = 28 MPa, fy = 414 MPa, As = 4D32, d’=50 mm.
1 3
2
⎛ Vu ⎞
tulangan geser, Vs = ⎜⎜ ⎟⎟ − Vc .
⎝φ ⎠
Besar Vs dihitung dari :
Av. fy.d
a. Bila digunakan sengkang miring, Vs = (sin α + cos α )
s
Av. fy.d
b. Sengkang vertical, Vs =
s
Catatan :
a. Tegangan leleh baja untuk tulangan geser, fy ≤ 400MPa (ps.3.4.5.2.
SKSNI’91).
b. Gaya geser maksimum yang bisa dipikul tulangan dibatasi sebesar
2
Vs ≤ . fc' .bw .atau......4Vc .
3
Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi lebar retak yang berlebihan pada
balok.
Contoh Soal :
Diketahui balok persegi seperti tergambar. Bila digunakan mutu beton f’c =
20 MPa, mutu baja fy = 400MPa, selimut beton 50 mm. Beban terfaktor qu
sebesar 110 KN/m. lebar balok 300 mm, tinggi balok 550 mm.
Ditanya :
Rencanakan penulangan geser balok tersebut .
qu
L=6m
Gambar 2.25. Conto balok u Tulangan Geser
Jawab :
1. Mencari gaya geser rencana
a. Gaya geser rencana pada muka tumpuan
qu.l 110 x6
Vu = = = 330 KN
2 2
Data : bw,d,d’,,f’c,fy,Vu
φ = 0 , 75
⎛ fc' ⎞
Vc = ⎜ ⎟.b .d
⎜ 6 ⎟ w
⎝ ⎠
tidak
Ya
Vu ⎛2 ⎞
Vs = − Vc ≤ ⎜ . fc' ⎟.bw .d = 4Vc
φ ⎝3 ⎠
Perbesar
penampang
tidak
Tidak perlu Vu Vc
tul. geser >
φ 2
tidak
Ya
Vu>ØVc
tul. Geser
minimum Ya tidak
Vu fc '
− Vc ≥ .b w .d
φ 3
Vs > 2 Vc
bw .s
Av =
3. fy
S ≤ d / 2 ≤ 600mm ⎛ ⎛ Vu ⎞ ⎞
⎜ ⎜⎜ ⎟⎟ − Vc ⎟.S ⎛ ⎛ Vu ⎞ ⎞
⎜ φ ⎟ ⎜ ⎜⎜ ⎟⎟ − Vc ⎟.S
⎝ ⎠
Av = ⎝ ⎠ ⎜ φ
⎝ ⎠
⎟
fy.d Av = ⎝ ⎠
fy.d
d
S ≤ ≤ 600mm d
4 S ≤ ≤ 600mm
2
Selesai
Vu 1
− Vc ≥ . fc' .bw .d = 2 xVc
φ 3
346,52 KN ≥ 223,61KN
d 500
Maka jarak sengkang , S mak = = = 125mm
4 4
Jadi jarak pada penampang kritis sejauh d = 500mm dari muka tumpuan
adalah sebesar 90, mm sampai dengan gaya lintang dengan Vs = 251,52 kN
.
Pada soal ini, gaya geser untuk beban terdistribusi berkurang secara linier dari
tumpuan ke tengah bentang balok. Oleh karena itu jarak sengkang dapat
dikurangi sampai pada daerah yang memerlukan tulangan sengkang minimum.
o Pada daerah kritis sejauh d = 500mm dari muka tumpuan,
Vu d 275
Vn = = = 458,3KN , diperoleh S = 90,61 mm
φ 0,6
Jarak sisa dari tengah bentang Xd = 3000-500=2500 mm
d 500
o Pada daerah X1, jarak sengkang = = 125mm
4 4
Av. fy.d
S=
Vs
157 x 400 x500
125 = ⇒ Vs1 = 251200 N
Vs
Vn1 = Vc + Vs1 = 111,81 + 251,2 = 363,01KN
363,01
X1 dari tengah bentang, X 1 = 2500 x = 1980mm
458,3
d 500
o Pada daerah X2, jarak sengkang = = 250mm
2 2
Vn1
Vn2
Vs
Vnd Vc
Vc
X3=609
X2=1295
X1=1980
d=500 Xd=2500
3000
Ø10
3000
qu
L=5,5
Gambar 2.28. Latihan Penulangan geser
Jawab :