Anda di halaman 1dari 13

BUKU AJAR - STRUKTUR BETON I

BAB 8 TORSI 

KAD :
“Setelah mempelajari dan mendiskusikan materi ini, mahasiswa mampu
mengenal gaya torsi pada beton dan dapat merencanakan tulangan torsi
pada balok.”
INDIKATOR :
 Mahasiswa dapat mengenali struktur balok dengan beban torsi
 Mahasiswa dapat menghitung kuat momen torsi, kuat momen
nominal torsi, luas sengkang, dan tulangan memanjang pada torsi
 Mahasiswa dapat menganalisis kekuatan struktur dengan beban torsi
REFERENSI :
 SNI 2847-2013
 Perancangan beton bertulang menurut SNI 2847 2013 Agus
Setiawan
 Ali asroni, Balok dan Pelat Beton Bertulang
 Edward Nawy, Beton Bertulang Suatu Pendekatan Dasar
DAFTAR MATERI :
8.1 Pengenalan torsi
8.2 Tegangan torsi pada penampang
8.3 Torsi keseimbangan dan torsi kompabilitas
8.4 Kuat momen torsi
8.5 Kuat momen torsi nominal
8.6 Luas sengkang tulangan torsi
8.7 Luas tulangan

2018

119
BAB 8
TORSI

8.1 Pengenalan Torsi


Torsi (twist) atau momen puntir adalah momen yang bekerja
terhadap sumbu longitudinal balok/elemen struktur. Torsi dapat terjadi
karena adanya beban eksentrik yang bekerja pada balok tersebut. Selain
itu, pada umumnya torsi dijumpai pada balok lengkung atau elemen
struktur portal pada ruang.

Gambar 8.1 Torsi pada Balok Bulat

Gambar 8.2 Torsi pada Kantilever

120
Gambar 8.3 Torsi pada Balok Lengkung

Gambar 8.4 Torsi pada Kanopi

Pada kasus tertentu, pengaruh torsi lebih menentukan dalam


perencanaan elemen struktur jika dibandingkan dengan pengaruh beban-
beban yang lain, misalnya: torsi pada kantilever (gambar b) atau torsi
pada kanopi (gambar d).

8.2 Tegangan Torsi pada Penampang

Gambar 8.5 Tegangan Torsi pada Penampang

121
8.3 Torsi Keseimbangan dan Torsi Kompabilitas
Beban torsi dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Torsi keseimbangan yaitu momen torsi yang timbul karena
dibutuhkan untuk keseimbangan struktur, seperti terlihat pada
gambar a dan gambar d.
2. Torsi kompatibilitas yaitu momen torsi yang timbul karena
kompatibilitas deformasi antara elemen-elemen struktur yang
bertemu pada sambungan, seperti gambar dibawah

Gambar 8.6 Torsi Kompatibitas

8.4 Kuat Momen Torsi


Kuat momen torsi yang disumbangkan oleh beton
, .√ . .
Tc
, .
.

dengan:
Tc= kuat momen torsi beton; Fc’= mutu beton ; Σx = konstanta torsi
x b; y h (x=dimensi terpendek)
.
Ct = faktor yang berhubungan dengan geser dan torsi ; Ct
.

122
Gambar 8.7 Kuat Momen Torsi

8.5 Kuat Momen Torsi Nominal


Tn = Tc + Ts
Apabila,
Ø Tc < Tu => perlu tulangan torsi; Ø Tc > Tu => tidak perlu tulangan
torsi

8.6 Luas Sengkang Tulangan Torsi


.
At =
. . .

Gambar 8.8 Luas Sengkang Tulangan Torsi

8.7 Luas Tulangan


Luas tulangan memanjang At = 2.

Dengan : at = ≤ 1,5; Ts = kuat momen torsi yang disumbangkan


tulangan torsi
123
8.8 Ringkasan BAB 8
Torsi (twist) atau momen puntir adalah momen yang bekerja terhadap
sumbu longitudinal balok/elemen struktur. Torsi dapat terjadi karena adanya
beban eksentrik yang bekerja pada balok tersebut. Selain itu, pada umumnya
torsi dijumpai pada balok lengkung atau elemen struktur portal pada ruang.
Beban torsi dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu torsi keseimbangan adalah
momen torsi yang timbul karena dibutuhkan untuk keseimbangan struktur
dan torsi kompatibilitas yaitu momen torsi yang timbul karena
kompatibilitas deformasi antara elemen-elemen struktur yang bertemu pada
sambungan.

124
8.9 Contoh Soal dan Pembahasan Torsi

Pelat kantilever + balok latei


Tebal Plat = 12 cm; Tinggi dinding bata balok = 1m; Tinggi air hujan = 5
cm
f’c = 200 kg/cm2; Beban guna = 100 kg/m2; fy = 2400 kg/cm2
Hitung penulangan balok dan pelat tersebut.

125
Penyelesaian :

Pelat Kantilever
Pembebanan
Beban terbagi rata: Beban mati W1,pelat = 0,12.2400= 288 kg/m2
Beban hidup,air = 0,05.1000 = 50kg/m2
Beban guna, = 100 kg/m2
W2 = 150 kg/m2
Beban berfaktor Wu1 = 1,2.288 + 1,6.150 = 590 kg/m2
Beban terpusat: Beban mati P, = 0,08.0,5.2400.1= 96 kg
Beban berfaktor Pu= 1,2.96 = 120 kg

Statika Plat

126
MuT = 0,5.590.22 + 120.2
= 1420 kgm (-)

Penulangan Pelat
, ,
min = = = 0,0058 ; max = 0,75 b= 0,0362
Mu = 1420 kgm; b = 1000 mm; d = 120 – 40 = 80 mm; Ø = 0,8
. ⁴
Rn = = 2,773 MPa
, . . ²
, . ,
ω = 0,85 ( 1- 1 ) = 0,152
= 0,152. = 0,0127 > min, < max
As = 0,0127.100.9 = 10,13 cm² → Ø 12 – 160 = 11,31 cm²

Balok latei
Pembebanan
Beban mati, Dinding
= 250.1 = 288 kg/m’
= 0,3.0,45.2400 = 50 kg/m’
Balok
W3 = 150 kg/m’

Beban berfaktor Wu2 = 1,2.574 = 690 kg/m
Beban terpusat Beban mati, = 0,08.0,5.2400.1= 96 kg
Beban berfaktor = 1,2.96 = 120 kg

Statika balok latei

MuL = 1/11 . 690 . 2,82 = 492 kgm (+)


MuT = 1/18 . 690 . 2,82 = 301 kgm (-)

127
Vu = 1/2 . 690 . 280 = 966 kg
Torsi, MuT = 590.2 (1+0,15) + 120 (2+0,15) = 1615 kgm/m
Tu = 1615.(0,5.2,8) = 2261 kgm

Penulangan lentur
min = 0,0058 ; max = 0,0362
Lapangan
Mu = 492 kgm; b = 300 mm; d = 450 – 60 = 390 mm; Ø = 0,8
. ⁴
Rn = = 0,135 MPa
, . .
, . ,
ω = 0,85 ( 1- 1 ) = 0,0068
= 0,0068. = 0,0006 < min, pakai min
As = 0,0058.30.39 = 6,786 cm² → 4-D16;
As’ = 0,2.6,786 = 1,357 cm² → 2-D16 (Tumpuan sama dengan
lapangan)

Geser dengan torsi


Vu = 966 kg; b = 30 cm; d = 39 cm; ø = 0,6; h = 45 cm; Tu =
2261 kgm
,
Ct = = = 2,96
. , . ,
. . .
Vc = = 5,03 KN = 503 kg
, .
ØVc = 0,6.503 = 302 kg < Vu (Pakai tulangan geser)
ØVs = Vu – ØVc = 966-302 = 664 kg

Sengkang
S = 10 cm; d = 39 cm; fy = 2400 kg/cm2
. .
Av = = = 0,07 cm2
. .

Torsi
b = x = 300mm; Ct = 2,96; Vu = 9,66 KN; h = y = 450 mm; Tn =
22,61 KN/m
. .∑ .
Tc = = 30,14 KNm = 3014 kgm
, .
.
ØTc = 0,6.3014 = 1808 kgm < Tu= 2261 (pakai tulangan torsi)

128
Tu = ØTn; Tu = Ø (Tc+Ts); ØTs = Tu – ØTc = 2261 – 1808 =
453 kgm
Ts = 453/0,6 = 755 kgm

x1 = 30-2.3 = 24 cm = 240 mm; y1 = 45-2.5 = 35 cm = 350 mm


/
at = = 1,15 < 1,5 (ok)

sengkang
. .
s = 10 cm; At = = = 0,32 cm2 (dipakai sengkang
. . . , . . .
ø8)

Tulangan memanjang
AL = 2.at = 2.0,32 = 3,776 cm2; Digunakan 4-D13 = 5,07
2
cm

129
130
8.10 Lembar Kerja Mahasiswa
Selesaikan persoalan di bawah ini secara mandiri:

Rencanakan tulangan geser untuk penampang beton berukuran bw =


300 mm, h = 450 mm dan d = 400 mm yang menahan gaya lentur sebesar
40 ton akibat beban mati dan 25 ton akibat beban hidup. Gaya terpusat yang
bekerja pada balok dengan bentang 8 m pada tengah bentang sebesar 6 ton
akibat beban mati dan 4 ton akibat beban hidup. Material yang digunakan
adalah beton dengan kuat tekan karakteristik 20 Mpa dan baja untuk
tulangan geser berdiameter 8 mm dengan kuat leleh 400 Mpa.

131

Anda mungkin juga menyukai