Anda di halaman 1dari 57

STRUKTUR BAJA 2

2 SKS

WIDYA APRIANI, S.T.,M.T.


KONTRAK KULIAH
• ABSEN 5%
• TUGAS 30%
• UTS 30%
• UAS 35%
SIKAP A
Tujuan pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan
mahasiswa dapat:
• Melakukan analisis dan desain komponen
struktur lentur yang memiliki kekangan lateral
secara menerus pada bagian sayap tekan
MATERI PERKULIAHAN
NO. MATERI PERTEMUAN
1 ELEMEN BALOK LENTUR 1,2,3

2 TORSI 4,5

3 TEKUK TORSI LATERAL 6,7

4 PLATE GIRDER 9,10

5 BALOK KOLOM 11, 12

6 STRUKTUR BALOK KOMPOSIT 13, 14

7 SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI 15


GEDUNG
Sub Pokok Pembahasan
Balok Lentur
• Pendahuluan
• Perilaku balok terkekang lateral
• Desain balok terkekang lateral
• Lendutan balok
• Geser pada penampang gilas
• Beban terpusat balok
• Contoh soal
Elemen Balok Lentur
Elemen struktur yang (dominan) memikul gaya dalam momen
lentur.

Beban arah vertikal

Kekangan/tambatan
Struktur lateral pencegah torsi
Horizontal

Penggunaan
Balok Struktur Jembatan
Balok (Profil IWF)
Balok adalah komponen struktur yang memikul beban-beban gravitasi, seperti beban
mati dan beban hidup.

Komponen struktur balok merupakan kombinasi dari elemen tekan dan elemen tarik

Asumsi yang digunakan adalah bahwa balok tak akan tertekuk, karena bagian elemen
yang mengalami tekan, sepenuhnya terkekang baik dalam arah sumbu kuat ataupun
sumbu lemahnya.

Asumsi ini mendekati kenyataan, sebab dalam banyak kasus balok cukup terkekang
secara lateral, sehingga masalah stabilitas tidak perlu mendapat penekanan lebih.
Penampang Baja untuk Balok Lentur
Bentuk I paling
efisien digunakan
untuk balok lentur,
Karena dari sisi
material, sebagian
besar volume
material ditempatkan
di sisi-sisi luar pelat
sayap, dengan
demikian pelat sayap
atas dan bawah
bekerja menahan
momen lentur
bersama-sama.
Sedangkan geser
ditahan oleh pelat
badan
Perilaku Balok terkekang Lateral
Balok yang terkekang lateral dimaksudkan balok yang diberi
pertambatan lateral atau lateral bracing bisa berupa elemen atau
struktur khusus tambahan, bisa elemen lain yang terhubung pada balok
yang berfungsi mencegah balok mengalami tekuk torsi lateral (LTB).

Agar bekerja sebagai lateral bracing, struktur yang dimaksud harus


dapat memegang komponen balok yang mengalami tekan, yang
berpotensi LTB. Dengan adanya lateral bracing tersebut balok akan
tertahan terhadap terjadinya translasi lateral dan rotasi, menjelang
momen kritis.
Perilaku Balok terkekang Lateral

Tahanan momen nominal ketika kuat leleh tercapai pada serat terluar:
Mn=Myx =Sxfy
Tahanan momen nominal dalam kondisi semua serat dalam penampang
melampaui regangan lelehnya (kondisi plastis), Mp yang besarnya:
Mp = fy∫ydA = fy Z

Dengan Z dikenal sebagai modulus plastis

Faktor bentuk :
SF = M /M = Z/S
Contoh Soal 1:
Tentukan faktor bentuk penampang persegi berikut dalam arah
sumbu kuat (sumbu x)

b
KONSEP PERENCANAAN
Mu < f Mn
gaya dalam ultimate (momen) kuat lentur rencana

ANALISA STRUKTUR PERHITUNGAN KAPASITAS

BEBAN < KAPASITAS


(LOAD) (RESISTANCE)

Dengan :
Øb = 0,9
DESAIN BALOK TERKEKANG LATERAL
PENGARUH KELANGSINGAN ELEMEN
• Baja penampangnya terdiri
dari profil terbuka dan relatif
tipis.
• Kelangsingan dapat diukur
dari rasio lebar-tebal.
• Jika terjadi tegangan tekan,
elemen beresiko mengalami
keruntuhan lokal (local
buckling)
• Tekuk lokal mengurangi
kinerja struktur,bahkan bisa
memicu kerusakan yang lebih
besar.
Rasio Lebar-Tebal dan Klasifikasi
Tahap awal perencanaan
→ Klasifikasi berdasarkan Rasio Lebar – Tebal
→antisipasi bahaya tekuk lokal (local
buckling)
→Karena menunjukkan kelangsingan elemen
pelat sayap dan badan (web) dan kekangan
(restraint)
Klasifikasi Elemen Penyusun Profil

l < lp : Penampang Kompak


lp < l < lr : Penampang Tidak Kompak

l > lr : Penampang Langsing

lp : Batasan nilai kelangsingan penampang kompak


lr : Batasan nilai kelangsingan penampang tidak kompak

𝑏 170 370
lf=2𝑡𝑓 lp flens= lr flens =
𝑓𝑦 𝑓𝑦−𝑓𝑟

ℎ 2550
lW = 𝑡𝑤 lp web=
1680 lr web =
𝑓𝑦 𝑓𝑦
Batasan
lp lr

penampang penampang penampang


kompak tidak kompak langsing

Tidak ada masalah Perlu desain sebagai


ada masalah tekuk
tekuk lokal balok pelat
lokal
Mn = Mp
Penampang Kompak
(balok terkekang lateral)
• Penampang kompak : konfigurasi geometri penampang yang paling
efisien dalam memanfaatkan material. Contoh profil WF.
• karena kemampuan mencapai momen plastis ,maka keruntuhannya
bersifat daktail. (syarat bangunan tahan gempa)
• Bagian-bagian penampang sangat dianjurkan mempunyai nilai
kelangsingan yang lebih kecil dari lp agar tidak mengalami tekuk
lokal.
• Tahanan momen nominal untuk balok terkekang lateral dengan
penampang kompak:
Mn = Mp = Z.fy
Keterangan :
Mp = tahanan momen plastis
Z = modulus plastis
fy = kuat leleh
Penampang Tidak Kompak
• Mempunyai efisiensi lebih kecil satu tingkat dibanding penampang kompak, dan ketika
dibebani serta tepi terluarnya dapat mencapai tegangan leleh, meskipun demikian sebelum
penampang platis terbentuk, profil akan mengalami tekuk lokal.
• Tahanan nominal pada saat λ = λr adalah:
Mn = Mr = (fy-fr).S
Dengan :
Fy = tahanan leleh, Fr = tegangan sisa, S = modulus penampang
Besarnya tegangan sisa fr = 70 Mpa untuk penampang gilas panas, dan 115 Mpa untuk
penampang yang di las.
Bagi penampang tak kompak yang mempunyai λp< λ< λr, maka besarnya tahanan momen
nominal dicari dengan melakukan interpolasi linier sehingga diperoleh:

λ𝑟 −λ λ −λ𝑝
𝑀𝑛 = Mp + λ𝑟 −λ𝑝 Mr
λ𝑟 −λ𝑝

Dengan :
λ = kelangsingan penampang balok (= b/2tf)
λr, λp, = Table.B4.1b. AISC 2010 atau tabel 75.1 Peraturan Baja atau dalam tabel 9.1 dan tabel
9.2
Penampang Langsing
• Mempunyai konfigurasi profil yang tidak efisien ditinjau dari segi
pemakaian material.
• Perilakunya saat dibebani sebelum tegangan mencapai kondisi leleh
telah terjadi tekuk lokal terlebih dahulu.
• Oleh karena keruntuhannya dominan oleh tekuk, yang sifatnya tidak
daktail, maka penampang langsing tidak disarankan untuk
digunakan sebagai elemen struktur utama, apalagi untuk bangunan
tahan gempa.

2
𝜆𝑟
𝑀𝑛 = 𝑀𝑟
𝜆
Stabilitas Elemen Lentur

Kondisi batas yang diperhitungkan dalam menentukan kuat


lentur nominal sebuah balok adalah :
1. LELEH (Yielding)

2. TEKUK
a. tekuk lokal (Local Buckling)
b. tekuk lateral (Lateral Torsional Buckling)
Kondisi Leleh (1)

Seluruh bagian penampang mengalami leleh.

Distribusi Tegangan

fy
tf
h/2
tw
h garis netral

fy
b
Kondisi Leleh (2)

Kapasitas Penampang didefinisikan sebagai :

Mn = Mp
= Z . fy
dengan :
Z = modulus plastis penampang
fy = tegangan leleh

Kondisi leleh hanya dapat tercapai jika


TIDAK TERJADI TEKUK
Kondisi Tekuk

Kondisi tekuk terdiri dari :


1. Tekuk Lokal
meninjau kelangsingan bagian penampang
2. Tekuk Lateral
meninjau kelangsingan elemen struktur
Tekuk Lokal (1)
Akibat bekerjanya momen lentur, sebagian penampang akan
mengalami tarik dan sebagian tekan.

Misal akibat momen positif


pelat sayap atas mengalami tekan
sebagian pelat badan mengalami tekan

Tekuk lokal meninjau kelangsingan bagian penampang (l) yang


mengalami tekan.
kelangsingan bagian penampang (l) didefinisikan sebagai
perbandingan lebar-tebal pelat bagian penampang
Tekuk Lokal (2)

untuk bagian sayap : l = b/2tf


untuk bagian badan : l = h/tw

BATASAN KELANGSINGAN BAGIAN PENAMPANG

l < lp : Penampang Kompak


lp < l < lr : Penampang Tidak Kompak

l > lr : Penampang Langsing

lp : Batasan nilai kelangsingan penampang kompak


lr : Batasan nilai kelangsingan penampang tidak kompak
Tekuk Lokal (4)

Bagian-bagian penampang sangat dianjurkan


mempunyai nilai kelangsingan yang lebih kecil dari
lp agar tidak mengalami tekuk lokal.

Sebagian besar profil yang ada di pasaran, bagian-


bagian penampangnya tidak mengalami tekuk
lokal

Penampang Kompak
Tekuk Lateral (7)

1. Bentang Pendek (Lb < Lp)

Tidak terjadi tekuk lateral, elemen struktur dapat mencapai


kondisi leleh.
Mn = Zx . fy
Tekuk Lateral (7)

1. Bentang Pendek (Lb < Lp)

Tidak terjadi tekuk lateral, elemen struktur dapat mencapai


kondisi leleh.
Mn = Zx . fy
CONTOH SOAL 5.3
Rencanakan balok untuk memikul beban mati, D = 350
kg/m dan beban hidup, L = 1500 kg/m. Bentang balok,
L = 12 m. Sisi tekan flens terkekang lateral. Gunakan
profil baja WF dengan fy = 240 Mpa dan fy = 450 Mpa.
LENDUTAN BALOK
SNI 03-1729-2002 Pasal 6.4.3 membatasi besarnya lendutan yang
timbul pada balok.

Pembatasan defleksi didasarkan atas peraturan maupun spesifikasi yang


dinyatakan secara garis besar. L/360 untuk balok yang memikul plafon
plesteran L/240 untuk lantai yang memikul plafon plesteran L/180 untuk
atap yang tidak memikul plafon plesteran Kriteria defleksi didasarkan atas
limit max tertentu yang tidak boleh dilampaui. Ini biasanya dinyatakan
dalam fraksi dari panjang bentang balok.
Contoh soal 5.4
Rencanakan komponen struktur balok berikut yang memikul beban
mati, D = 200 kg/m dan beban hidup L = 1200 kg/m. Panjang
bentang balok L = 8 m. Mutu baja BJ 37. Disyaratkan batas
lendutan tidak lebih dari L/360 = (8/360=0,022 m)
KUAT GESER
SNI 03-1729-2002, PASAL 8
Pelat badan yang memikul gaya geser perlu (Vu) harus
memenuhi :
Vu ≤ φVn
Keterangan:
φ Adalah faktor reduksi sesuai table 6.4-2 (=0,9)
Vn Adalah kuat geser nominal pelat badan berdasarkan
butir 8.8.2

Menentukan rumus Vn (geser nominal) tergantung dari


perbandingan maksimum tinggi terhadap tebal panel
yang memenuhi (h/tw)
Tahanan Geser Penampang Gilas
• Dalam contoh 5.5 tampak bahwa gaya geser sebagian besar dipikul oleh web jika
web dalam kondisi stabil (artinya ketidakstabilan akibat kombinasi geser dan lentur
tidak terjadi). Kuat geser nominal pelat web ditentukan oleh SNI 03-1729- 2002
pasal 8.8.3 yaitu:
Vn = τyAw = 0,6 fyw.Aw
Keterangan :
fyw.=kuat leleh web
Aw =luas penampang web

Persamaan 5.20 dapat digunakan bila dipenuhi syarat kelangsingan untuk tebal
pelat web sebagai berikut:
ℎ 1100

𝑡𝑤 √𝑓𝑦𝑤
Dan kuat geser rencana harus memenuhi persamaan:
φt Vn ≥Vu
Kuat Geser (SNI 1729-2015)
Contoh 5.6
Contoh 1 :
Tentukan tahanan geser rencana profil WF 300.300.10.15,
Mutu baja BJ 37 ( fy = 240 MPa, fu = 370 MPa )
Data profil :
d = 300 mm
b = 300 mm
tf = 15 mm
tw = 10 mm
ro = 18 mm
h = d -2 ( r0 + tf ) = 300-2 ( 18 + 15 ) = 234 mm
TUGAS 1
• SOAL LATIHAN P.5.11
• Tentukan lendutan gording
Lentur Dua Arah
Untuk kasus balok yang mengalami lentur dua arah, harus dipenuhi :

dengan :

Mu adalah momen terfaktor


Mn adalah tahanan lentur nominal
fb = 0,90
Contoh Soal :
• Rencanakanlah struktur gording pada suatu
rangka atap dengan ketentuan – ketentuan
sebagai berikut :
• Jarak antar gording = 1,25 m
• Jarak antar kuda – kuda = 4 m
• Sudut kemiringan atap = 25o
• Penutup atap genteng, berat = 50 kg/m2
• Tekanan tiup angin = 40 kg/m2
PROSEDUR DESAIN LENTUR BALOK PROFIL I-WF
Mulai

Data Penampang I-WF


d, h, bf, tw, tf, r, Fy, E, Lb, dan Cb
Kondisi Batas Keruntuhan:
Y = yielding
LTB = lateral torsional buckling
Properti Penampang
FLB = Flange local buckling
Wt, Area, Ixx, Iyy, Sx, Sy, rx, ry, J, Zx, Zy TFY = tension flange yielding

Klasifikasi elemen-elemen profil terhadap


bahaya tekuk lokal
b/t rasio elemen Flange: λf, λpf, λrf

Elemen tidak kaku


(unstiffened elements)

λ f ≤ λpf λrf ≤ λf λrf

Flange kompak Flange nonkompak Flange langsing


f=C f=NC f=S
PROSEDUR DESAIN LENTUR BALOK PROFIL I-WF

b/t rasio elemen


WEB : λw, λpw, λrw

λw ≤ λpw λrw ≤ λw 
λpw no
yes yes

Web kompak Web non kompak Web langsing


W=C w = NC w=S
PROSEDUR DESAIN LENTUR BALOK PROFIL I-WF
DESAIN BALOK LENTUR- LRFD (AISC)

Sumbu
Sumbu kuat nolemah

Web = S
W=c W=Nc Flange = C,NC, S

Simetri
s ganda Web =C, NC
Flange = C,NC, s
Web langsing Web = N.A
Flange = C,NC, S
Web=C
f=c Flange = NC , S Web non kompak

Web kompak
AISC – F4
AISC – F5
Mn (Y)
AISC – F2 AISC – F3 Mn (Y) AISC – F6
Mn (LTB) Mn (Y)
Mn (Y) Mn (LTB) Mn (LTB)
Mn (FLB) Mn (FLB)
Mn (LTB) Mn (FLB) Mn (FLB)
Mn (TFY)
Mn (TFY)

Mn (minimum)
Selesai
Quis
• Instruksi:
• Tontonlah video berikut ini
• Ceritakan kembali konsep batang lentur yang
ada dalam video tersebut dengan kata kunci
berikut ini:
Quis
• respon beban vertical, horizontal, dan torsi
• balok lentur
• respon balok
• beban gravitasi
• Warping
• Momen kritis
• Ratio x/y (kelangsingan)
• Instability
• Bracing/pengekang lateral
• Tekuk torsi lateral
• Stifness/kekakuan
• deformasi
• https://www.youtube.com/watch?v=eiSlahyM
5s8&t=846s
• https://create.kahoot.it/create#/new/quiz/do
ne

Anda mungkin juga menyukai