Anda di halaman 1dari 79

DISAIN ELEMEN

STRUKTUR BAJA
RC 146320 (3 SKS)

Komponen
Struktur Lentur.

Disiapkan oleh:
Munarus Suluch
munarusz@ce.its.ac.id
Version 2 – Apr 2017
Pengertian Balok

• Balok adalah bagian dari struktur bangunan


yang menerima beban tegak lurus sumbu
memanjang batang (beban lateral atau
beban lentur)
Pengertian Balok

Beberapa jenis balok pada bangunan.


• Joist Balok balok // dengan jarak kecil untuk memikul/ lantai
suatu bangunan gedung.
• Lintel Balok pada dinding terbuka.
• Sprindel Balok yang memikul dinding luar suatu bangunan.
• Stringer Balok // arah jembatang pada lantai kendaraan jembatan
• Floor Beam Balok tegak lurus arah jembatan yang berfungsi menerus
kan beban dari stringer ke pemikul utama (rangka batang,
balok girder).
• Girder Balok besar, biasanya dipakai untuk istilah balok utama
pada struktur jembatan.
• Gording Balok untuk memikul atap pada struktur rangka batang
(kuda-kuda) atap (purlin)
Pengertian Balok

f < fl f = fl f = fl f = fl

M < Ml M = Ml Ml <M<Mp M = Mp
Pengertian Balok
Contoh Kasus
Contoh Kasus
Pemilihan Profil untuk Balok
Profil yang umum dipakai untuk balok :
Profil profil INP. WFS, C
Profil WF luasan profil dikonsentrasikan pada sayap sehingga besaran
Sx atau Zx menjadi besar, karena My / Mp menjadi besar maka profil
WF sangat efektif sebagai profil balok.
Kalau profil profil buatan pabrik tidak mencukupi untuk memikul beban,
maka diperlukan profil buatan
Kontrol Kekuatan Balok Akibat Momen Lentur

• Momen lentur terhadap sumbu utama kuat (sb x)


• Analisa struktur metode elastis.
• Mux ≤  Mnx
• Mux Momen lentur berfaktor terhadap sb x
• Mnx Momen nominal penampang thd sb x
•  Faktor reduksi (0,9)
Kontrol Kekuatan Balok Akibat Momen Lentur

• Momen lentur terhadap sumbu utama kuat (sb x)


• Analisa struktur metode elastis.
• Muy ≤  Mny
• Muy Momen lentur berfaktor terhadap sb y
• Mny Momen nominal penampang thd sb y
•  Faktor reduksi (0,9)
Faktor Reduksi  Untuk Keadaan Batas

• Kontrol Kekuatan Lentur


• Mux ≤  Mnx
• Mux Momen lentur berfaktor
terhadap sb x
• Mnx Momen nominal
penampang thd sb x
•  Faktor reduksi (0,9)
Kuat Nominal Lentur Penampang,
Pengaruh “Tekuk Lokal”

• Batasan
• Momen leleh My = S x f y
• Momen batas MR = S x (fy-fR)
• Momen Plastis Mp = Z x f y
• Dimana : S modulus penampang elastis
fy tegangan leleh baja.
fR tegangan residu
Z modulus penampang plastis
PROPERTIS MODULUS
“ELASTIS” dan “PLASTIS”
PROPERTIS MODULUS
“ELASTIS” dan “PLASTIS”
PROPERTIS MODULUS
“ELASTIS” dan “PLASTIS”
3 Kategori Penampang
– Penampang Kompak.
– Penampang dapat mencapai
tegangan plastis sebelum
menekuk.
– b/t =  ≤ p Mn = Mp

– Penampang tak Kompak.


– Penampang dapat mencapai
tegangan leleh disebagian
tempat (belum seluruh
penampang) sebelum
menekuk
– p < b/t =  ≤ r

– Penampang Langsing.
– Sangat tidak ekonomis untuk
kolom, sehingga tidak diboleh
dipakai sebagai kolom
– b/t =  > r
3 Kategori Penampang
– Penampang Kompak.
– Penampang dapat mencapai
tegangan plastis sebelum
menekuk.
– b/t =  ≤ p Mn = Mp

– Penampang tak Kompak.


– Penampang dapat mencapai
tegangan leleh disebagian
tempat (belum seluruh
penampang) sebelum
menekuk
– p < b/t =  ≤ r

– Penampang Langsing.
– Sangat tidak ekonomis untuk
kolom, sehingga tidak diboleh
dipakai sebagai kolom
– b/t =  > r
3 Kategori Penampang
– Penampang Kompak.
– Penampang dapat mencapai
tegangan plastis sebelum
menekuk.
– b/t =  ≤ p Mn = Mp

– Penampang tak Kompak.


– Penampang dapat mencapai
tegangan leleh disebagian
tempat (belum seluruh
penampang) sebelum
menekuk
– p < b/t =  ≤ r

– Penampang Langsing.
– Sangat tidak ekonomis untuk
kolom, sehingga tidak diboleh
dipakai sebagai kolom
– b/t =  > r
3 Kategori Penampang
– Penampang Kompak.
– Penampang dapat mencapai tegangan plastis sebelum
menekuk.
– b/t =  ≤ p Mn = Mp

– Penampang tak Kompak.


– Penampang dapat mencapai tegangan leleh disebagian
tempat (belum seluruh penampang) sebelum menekuk

– p < b/t =  ≤ r

– Penampang Langsing.
– Sangat tidak ekonomis untuk kolom, sehingga tidak diboleh
dipakai sebagai kolom

– b/t =  > r
LATERAL TORSIONAL BUCKLING

Stabilitas Balok Lentur


LATERAL TORSIONAL BUCKLING
Stabilitas Balok Lentur
LATERAL TORSIONAL BUCKLING
Stabilitas Balok Lentur
LATERAL TORSIONAL BUCKLING
Stabilitas Balok Lentur

Distribusi Tegangan pd Penampang tertutup & Terbuka


LATERAL TORSIONAL BUCKLING
Momen Gradien dalam menentkan Cb
PERTAMBATAN LATERAL
PERTAMBATAN LATERAL
PERTAMBATAN LATERAL
PERTAMBATAN LATERAL
PERTAMBATAN LATERAL
PERTAMBATAN LATERAL
3 Kategori Lateral Bracing

Lb Lb

Lb = Panjang bagian sayap tertekan yang tidak ditahan/ dikekang


(jarak penahan lateral)
3 Kategori Lateral Bracing

Lb Lb Lb

Bila Lb semakin kecil maka beban yang mengakibatkan kegagalan “tekuk


lateral” semakin besar.
3 Kategori Lateral Bracing

Lb Lb Lb Lb Lb Lb

Pada Lb mencapai nilai tertentu, tidak terjadi kegagalan “Tekuk Lateral”


3 Kategori Lateral Bracing
• Balok dibedakan menjadi 3 menurut jarak lateral
bracingnya (Penahan Lateral)
– Dikekang terhadap tekuk lateral menerus maka Lb = 0 dan jarak penahan lateral
dekat/ kecil Lb ≤ LP (Zone 1 PLASTIC BUCKLING Mn = MP)
– Jarak penahan lateral menengah maka Lp < Lb < Lr (Zone 2 INELASTIC
BUCKLING Mr ≤ Mn < Mp )
– Jarak penahan lateral besar Lb > Lr (Zone 3 ELASTIC BUCKLING Mn < Mr)

Mn Zone 1 Zone 2 Zone 3


Plastic Inelastic Elastic
Buckling Buckling Buckling
Mp Nilai Lp dan
Lr
Di Tabel
Mr 8.3.2 SNI

Lb

Lp Lr
3 Kategori Lateral Bracing
Mn Zone 1 Zone 2 Zone 3
Plastic Buckling Inelastic Buckling Elastic Buckling
Mp Nilai Lp dan Lr
Di Tabel 8.3.2 SNI

Mr

Lp Lr Lb
3 Kategori Lateral Bracing
Mn Zone 1 Zone 2 Zone 3
Plastic Buckling Inelastic Buckling Elastic Buckling
Mp Nilai Lp dan Lr
Di Tabel 8.3.2 SNI

Mr

Lp Lr Lb
Kuat Nominal Lentur Penampang,
Pengaruh “Tekuk Lateral”
FLOWCHART PERHITUNGAN LENTUR
FLOWCHART PERHITUNGAN LENTUR
FLOWCHART PERHITUNGAN LENTUR
FLOWCHART PERHITUNGAN LENTUR
Kuat Nominal Lentur Penampang,
Pengaruh “Tekuk Lateral”

• Batasan
• Momen Plastis Mp = Z x f y
• Momen batas Tekuk MR = S (fy – fR)
• dimana fR tegangan residu (tegangan sisa0
• fR= 70 MPa (penampang buatan pabrik)
• fR= 115 MPa (penampang buatan)
• Kekuatan balok menerima momen lentur tergantung
jarak penahan/ pengekang lateral (LB)- Unbraced length
(panjang terkengkang dari sayap tertekan)
Kuat Nominal Lentur Penampang,
Pengaruh “Tekuk Lateral”

• Bentang pendek : (Plastic Buckling)


• LB < L P LB Unbraced Length
• Mn = MP ≤ 1,5 My LP,LR harga batas seperti tabel 8.3.2
• Bentang Menengah : (inelastic Buckling)
• LP < L B < L R

• Bentang Panjang : (Elastic Buckling)


• LB > L P
• Mn = MCR ≤ MP Harga MCR seperti tabel 8.3.1
Kuat Nominal Lentur Penampang,
Pengaruh “Tekuk Lateral”
Kuat Nominal Lentur Penampang,
Pengaruh “Tekuk Lateral”
Flow Chart
Flow Chart
Flow Chart
Flow Chart
Contoh Penahan Lateral Pada Balok
Contoh Penahan Lateral Pada Balok
Kuat Geser Plat Badan
Kuat Geser Nominal

Vn = 0,6 fy.Aw
Kuat Geser Nominal
Kuat Geser Nominal
DEFLEKSI STRUKTUR BALOK

Defleksi/ lendutan pada balok baja, biasanya dibatasi sampai batasan


tertentu. Hal ini ditentukan oleh beberapa keadaan, misalnya:
• Lendutan yang besar akan dapat mengakibatkan rusaknya barang
barang/ alat-alat yang didukung oleh balok tsb.
• Penampilan dari suatu bentuk struktur akan menjadi rusak/
berkurang dari segi ESTETIKA dengan adanya lendutan yang
terlalu besar.
• Lendutan yang besar akan menimbulkan rasa tidak aman bagi
pemakai jasa bangunan tsb.
• Kadang kadang untuk beberapa balok yang memikul beban sama,
diperlukan lendutan yang sama
DEFLEKSI STRUKTUR BALOK

PERUMUSAN DEFLEKSI
• Untuk menghitung defleksi balok, beban kerja yang dipakai dalam perhitungan
bukan beban berfaktor.
• Untuk balok diatas dua tumpuan perletakan sederhana, untuk menghitung
defleksi maks dapat dipakai perumusan sbb :
•Y maks = (5 q L4) / (384 EI) Beban merata q penuh pada balok
•Y maks = (PL3) / (48 EI) Beban terpusat ditengah-tengah.

•Ymaks = (5L2) [Ms – 0,1(ma+Mb)] / (48EI) Ma, Mb Momen Tumpuan


Ms momen ditengah lapangan
Flow Chart
Contoh Kasus Perhitungan
PERILAKU ELASTIS - PLASTIS
Contoh Kasus Perhitungan
PERILAKU ELASTIS - PLASTIS

PARAMETER ELASTIS
Contoh Kasus Perhitungan
PERILAKU ELASTIS - PLASTIS

PARAMETER ELASTIS
Contoh Kasus Perhitungan
PERILAKU ELASTIS - PLASTIS

PARAMETER ELASTIS
Contoh Kasus Perhitungan
PERILAKU ELASTIS - PLASTIS

PARAMETER PLASTIS
Contoh Kasus Perhitungan
PERILAKU ELASTIS - PLASTIS

PARAMETER PLASTIS
Soal
• Suatu balok diatas dua tumpuan.
• qD = 150 Kg/m1 (tidak termasuk berat sendiri balok)
• PD = 2000 Kg
• qL = 550 Kg/m1 PL = 5500 Kg
• WFS 600 300 12 17 q = 137 Kg/m1 Ix = 103000cm4 Sx=3530 cm3
• A = 174,5 cm2 Iy = 7670 cm4 Zx= 3782 cm3
• iy =6,63 cm d=582 b=300 r=28

P P P P

L = 12 m
JAWAB
• Kontrol lendutan ijin = L/ 360 = 1200/360 = 3,33 cm
• Lendutan maksimum ymak = (5/384)[(1,5+1,37+5,5)(1200)4)]/(2.106 x 10300)
• + (23/648)[(2000+5500)(1200)4]/(2.106 x 10300)
• = 1,097 + 2,233 = 3,333 cm = Yijin =3,33 cm
• Beban berfaktor qu = 1,2(150+137)+1,6(550) = 1224,4 Kg/m1
• Pu =1,2(2000) + 1,6(550) = 11200 Kg
• RA = Du max =½ qu.L + 2 Pu = 29746,4 Kg
• Mmax = RA.6 – Pu.6 – Pu.2 - ½ qu(6)2 = 66839,2 Kgm.
JAWAB
• Kontrol Kuat geser
• h = d-2(tf+r) = 582 – 2(17+28) =492
• (h/tw) = (492/12) = 41
• (1100/√fy) = (1100/√240) =71
• (h/tw) < (1100/√fy) Plastis
• Vu ≤  Vn Vu ≤ 0,9 Vn
• Vn = 0,6 fy.Aw = 0,6.2400.(12.58,2) = 100569,6 Kg
• Vu = Du = 29746,4 ≤ 0,9 Vn = 0,9.100569,6 = 90512,6 Ok
JAWAB
• Kontrol Kuat Momen lentur
• Lokal Buckling PENAMPANG KOMPAK
• Sayap (bf/2tf) = (300/2.17) = 8,82
• p = (170/√fy) = (170/√240) = 10,97
• Jadi (bf/2tf) < p
• Badan (h/tw) = (492/12) = 41
• p = (1680/√fy) = (1680/√240) = 108,4
• Jadi (h/tw) < p
• Mn = Mp = Zx fy = 3782 x 2400 = 9.076.800 Kgcm
JAWAB
• Kontrol Kuat Momen lentur
• Lateral Buckling
• A) Lb = 1200cm
• Lp = 1,76 iy √(E/fy) =1,76x6,63x√(2.105/240) = 337 cm
• LR = iy [(x1/(fy-fr)] √(1+√(1+X2.fL2)) =
• Dimana fy = 2400 Kg/cm2
• fr = 700 kg/cm2
• fy-fr = fL = 2400 – 700 = 1700 kg/cm2
• J =(1/3)bt3 plat badan b =d-2tf = 582 -2.17 = 548
• J =(1/3)(54,8)1,23 + 2 (1/3)(30)1,73 = 129,825 cm4
• Iw = Iy (1/4) h12 = 7670(1/4) (d-tf)2 = 7670(1/4) (582-17)2 = 6121139,37 cm6
• X1 = (/Sx) √(EGJA/2) = (/3530) √(2.105x 8.105x129,825x174,5 /2)
• = 119811,1 Kg/cm2
• X2 = 4[Sx/(GJ)]2(Iw/Ix) = 4[3530(8.105x129,825)]2(5121139,375/7670)
• = 3,68765 x 10-6 (kg/cm2)-2
• LR = iy [(xi/(fy-fr)] √(1+√(1+X2.fL2)) = 6,63[(119811,1/1700)]
• √ (1+√(1+3,68765x10-6.(1700)2)) = 982 cm
• LB > LR Bentang panjang Mn = Mcr
JAWAB
• Kontrol Kuat Momen lentur
• Lateral Buckling
• A) Lb = 1200cm
• Mcr = Cb (/L) √[EIyGJ +((E)/L)2Iy Iw] ≤Mp
• Dimana


Pu Pu Pu Pu Pu = 11200 Kg
qu = 1224,4 Kg/m
A B C RA = 29746,4 Kg
L = Lb = 12m
Mmax = 66839,2 Kgm

MA = MC = RAx3 – Pux3 - ½ qu (3)2 = 50219,4 Kgm


Cb = 1,136
Mcr = 5047421 kgcm < Mp = 907 6800 Kgcm
JAWAB
• Kontrol Kuat Momen lentur
• Lateral Buckling
• A) Lb = 1200cm
• Mn = Mcr = 50474 Kgm
• Mu max >  Mn = 0,9 x 50474 Kgm = 45427 Kgm
• Ternyata MB = Mmax = 66839,2 Kgm > Mumax = 45427 Kgm
• Balok tidak Kuat
JAWAB
• Kontrol Kuat Momen lentur
• Lateral Buckling
• B) Lb = 400cm Lp = 337 cm, LR = 982 cm
• LP < LB < LR Bentang Menengah

• Dimana

• MR = Sx(fy-fr) = 3530 x1700 = 6001000 Kgcm


• MP = Zx fy = 3782 x 2400 = 9076800 Kgcm
Pu Pu Pu Pu Pu = 11200 Kg
qu = 1224,4 Kg/m
A B C RA = 29746,4 Kg = RB
L = Lb = 12m
Mmax = 66839,2 Kgm
A B
JAWAB
• Kontrol Kuat Momen lentur
• Lateral Buckling
• MA = RAx5 – Pux5 – Pux1 - ½ qu (5)2 = 66227 Kgm = MC
• Cb = 1,004
• Mn = 1,004[60010 + (90768-60010)(982-400)/(982-337)] = 88150 kgm < Mp
•  Mn = 0,9 x 88150 kgm = 79335 Kgm > Mumax = 66839,2 Kgm (ok)

• Lb = 300cm < LP = 337 cm bentang pendek


• Mn = Mp = Zx fy = 90768 Kgm
•  Mn = 0,9 x 90768 kgm = 81691 Kgm > Mumax = 66839,2 Kgm (ok)

• Dengan LB = 400 cm maupun 300 cm balok kuat


SOAL 2
SOAL 2
SOAL 2
SOAL 2
SOAL 3
Kelompok Soal No
1 P5.1
2 P5.2
3 P5.3
4 P5.4
5 P5.5
6 P5.6 + SOAL 3
7 P5.7
8 P5.8
9 P5.9
10 P5.10

Tiap kelompok terdiri maksimum 3 mhs


Tugas kelompok dikumpulkan pada Minggu depan setelah kuliah ini
Presentasi dijelaskan oleh 2 orang yang berbeda.
Dilaporkan dalam bentuk Hardcopy dan Softcopy.

Anda mungkin juga menyukai