Anda di halaman 1dari 8

Praktikum Perkerasan Jalan Raya 2017

MODUL 15

PENGUJIAN INDEKS KEPIPIHAN DAN KELONJONGAN


AGREGAT

1. Dasar Teori

Bentuk butiran agregat adalah ukuran normal dari sebuah agregat dimana ukuran
nominal ini bergantung kepada besar ukuran agregat dominan pada suatu gradasi
tertentu. Pengujian ini bertujuan untuk menguji keseragaman agregat pada suatu
proyek, agar memperluas perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan pada proyek.
Ada 3 macam bentuk agregat, yaitu butiran agregat berbentuk lonjong, butiran
agregat berbentuk pipih, butiran agregat berbentuk pipih dan lonjong.
Berdasarkan SNI 03-4137-1996 untuk agregat pipih dan lonjong maksimal
dalam penggunaannya dibatasi yaitu 20 % :
1. Jika perbandingan antara rata-rata diameter dengan diameter terpanjang kurang
dari 0,55 maka bentuk agregat tersebut lonjong.
2. Jika perbandingan antara diameter terpendek dengan rata-rata diameter kurang
dari 0,60 maka bentuk agregat termasuk pipih.
Untuk menghitung indeks kepipihan dan kelonjongan dapat dihitung
menggunakan rumus sebagai berikut :
Indeks kepipihan = M3F / M2 x 100 %
Indeks kelonjongan = M3E / M2 x 100 %
Dimana : M2 = total berat sampel memiliki persentase besar dari 5 %.
M3E = total berat sampel tertahan alat pengujian kelonjongan
M3F = total berat sampel yang lolos pengujian kepipihan

2. Maksud
Pemeriksaan ini dimkasudkan untuk menentukan persentase indeks kepipihan
dan kelonjongan suatu agregat yang dapat digunakan dalam campuran beraspal.

3. Peralatan

Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :


1. Saringan 12,5 mm dan 9,5 mm

Ipani Sukaratima (2411151166) Kelompok 19


Praktikum Perkerasan Jalan Raya 2017

Digunakan untuk mengayak agregat yang akan digunakan

Gambar 3.1 Saringan No 3/8” dan ½”


2. Timbangan
Digunakan untuk menimbang berat agregat

Gambar 3.2 Timbangan digital dengan ketelitian 0,1 gram

3. Alat pengukur kepipihan agregat


Digunakan untuk mengukur kepipihan suatu agregat yang diuji

Gambar 3.3 Alat pengukur kepipihan agregat

4. Alat pengukur kelonjongan


Digunakan untuk mengukur kelonjongan suatu agregat yang diuji

Ipani Sukaratima (2411151166) Kelompok 19


Praktikum Perkerasan Jalan Raya 2017

Gambar 3.4 Alat pengukur kelonjongan agregat


5. Wadah
Digunakan sebagai tempat untuk menyimpan agregat saat akan diuji

Gambar 3.5 Wadah yang berbentuk silinder

4. Bahan
Bahan yang digunakan yaitu :
1. Agregat kasar
Digunakan sebagai bahan untuk melakukan pengujian

Gambar 4.1 Agregat kasar sebesar 2,5 kg

Ipani Sukaratima (2411151166) Kelompok 19


Praktikum Perkerasan Jalan Raya 2017

5. Prosedur Praktikum
Prosedur dalam praktikum ini adalah :
1. Menyiapkan semua peralatan dan bahan yang dibutuhkan
2. Mengayak agregat yang lolos saringan 19,5 mm , 12,5 mm, 9,5 mm dan 6,3
mm
3. Mengambil agregat yang tertahan saringan masing- masing (syarat untuk
agregat dengan persentase >5%) seberat 2,5 kg
4. Mengukur agregat dengan menggunakan alat pengukur pipih
5. Untuk menguji kepipihan, ukur agregat satu persatu untuk memisahkan
agregat yang lolos no 19.7 , 14.4 , 10.2 , dan 7.2
6. Posisikan agregat sesuai dengan lebarnya agregat, masukkan ke saringan no
19.7 apabila lolos, maka uji dengan no 14.4, begitu pula seterusnya. Apabila
pipih jika ketebalannya dapat ditempatkan dalam bukaan yang lebih kecil.
7. Setelah diuji, timbang berat agregat yang lolos pada masing-masing nomor
tersebut
8. Setelah melakukan pengujian kepipihan, lakukan pengujian untuk
kelonjongan
9. Untuk menguji kelonjongan, ukur agregat satu persatu untuk memisahkan
agregat yang lolos no 20.8 dan no 14.7
10. Untuk menguji kelonjongan, posisikan agregat sesuai dengan panjangnya
agregat. Dikatakan lonjong apabila lebarnya agregat dapat ditempatkan dalam
bukaan yang lebih kecil.
11. Setelah diuji, timbang berat agregat yang lolos pada no 20.8 dan no 14.7
pada pengujian kelonjongan
12. Setelah melakukan pengujian kelonjongan, tenimbang berat agregat yang
tertahan pada masing-masing nomotr tersebut dengan alat uji kelonjongan

Ipani Sukaratima (2411151166) Kelompok 19


Praktikum Perkerasan Jalan Raya 2017

6. Pelaporan

LABORATORIUM PENGETAHUAN BAHAN KONSTRUKSI


JURUSAN TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS JENDRAL ACHMAD YANI (UNJANI)


PENGUJIAN INDEKS KEPIPIHAN DAN KELONJONGAN AGREGAT
No. contoh : 19 Tanggal Praktikum : 27 November 2017
Kelompok : 19 Asisten : Iqbal Alfariz
No. Saringan 12.5
Kelonjongan
No. Saringan Berat Tertahan % tertahan Lolos Uji Kelonjongan
1 20.8 0.65 37.791 1.107
2 14.7 1.07 62.209 0.223
Kepipihan
No. Saringan Berat Tertahan % tertahan Lolos Uji Kepipihan
1 19.7 0.038 2.790 0.402
2 14.4 0.402 29.515 0.636
3 10.2 0.636 46.696 0.286
4 7.2 0.286 20.999 0.137
Total M1 M2E 1.72
M2F 1.324
M3F 1.33
M3E 1.059
Indeks Kepipihan ( M3F/M2F)x100% 100.453%
Indeks Kelonjongan ( M3E/M2E)100% 61.570%
No. saringan 9.5
Kelonjongan
No. Saringan Berat Tertahan % tertahan Lolos Uji Kelonjongan
1 20.8 0 0 0.149
2 14.7 0.149 100 0.848
Kepipihan
No. Saringan Berat Tertahan % tertahan Lolos Uji Kepipihan
1 19.7 0 0 0
2 14.4 0 0 0.106
3 10.2 0.106 19.031 0.451
4 7.2 0.451 80.969 0.443
Total M1 M2E 0.149
M2F 0.557
M3F 0.443
M3E 0.848
Indeks Kepipihan ( M3F/M2F)x100% 79.533%
Indeks Kelonjongan ( M3E/M2E)100% 569.128%

7. Perhitungan
M1 = Total berat sampel

M2E = Total berat sampel untuk pengujian kelonjongan yang memiliki


presentase lebih besar dari 5%

Ipani Sukaratima (2411151166) Kelompok 19


Praktikum Perkerasan Jalan Raya 2017

M3E = Total berat sampel yang tertahan alat pengujian kelonjongan

1. No. Saringan 12.5


M1= 1. 362
Kelonjongan
 % tertahan saringan no. 20.8
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛𝑜 20.8
= x 100 %
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛
0.65
= 0.65+1.07 𝑥 100 %

= 37.791 %
 M2E = 0.65 + 1.107 = 1.72
 M3E = 1.107 + 0.223 = 1.059
𝑀3𝐸
 Indeks Kelonjongan = 𝑀2𝐸 𝑥100%
1.330
= 1.757 𝑥100% = 61.570%

Kepipihan

 % tertahan saringan no. 19.7


𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛𝑜 19.7
= x 100 %
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛
0.038
= 0.038+0.402+0.636+0.286 x 1𝑥 100 %

= 2.790 %
 M2F = 0.402+0.636+0.286 = 1.324
 M3F = 0.402+0.636+0.286+0.137 = 1.33
𝑀3𝐹
 Indeks Kepipihan = 𝑀2𝐹 𝑥100%
1.461
= 1.324 𝑥100% = 100.453%

2. No. Saringan 9.5


M1=1.757
Kelonjongan
 % tertahan saringan no. 20.8
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛𝑜 20.8
= x 100 %
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛
0
= 0+0.149 𝑥 100 %

=0%

Ipani Sukaratima (2411151166) Kelompok 19


Praktikum Perkerasan Jalan Raya 2017

 M2E = 0.149
 M3E = 0.848
𝑀3𝐸
 Indeks Kelonjongan = 𝑀2𝐸 𝑥100%
0.848
= 0.149 𝑥100% = 569.128%

Kepipihan

 % tertahan saringan no. 10.2


𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛𝑜 10.2
= x 100 %
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛
0.106
= 0.106+0.451 𝑥 100 %

= 19.031 %
 M2F = 0.106+0.451 = 0.557
 M3F = 0.443
𝑀3𝐹
 Indeks Kepipihan = 𝑀2𝐹 𝑥100%
0.443
= 0.557 𝑥100% = 79.533%

8. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilaksanakan, dapat diketahui bahwa
untuk agregat dengan no saringan 19,5 mm indeks kelonjongannya sebesar
61.570% dan indeks kepipihannya sebesar 100.453%. Untuk saringan no 9,5 mm
indeks kelonjongannya sebesar 569.128% dan indeks kepipihannya sebesar
79.533%. Berdasarkan data tersebut, agregat yang diuji tidak memenuhi ketentuan
yang berlaku yaitu tidak lebih dari 45% apabila lebih dari ketentuan maka akan
mempengaruhi gradasi agregat, interlocking, dan menyebabkan peningkatan
porositas perkerasan yang tidak beraspal.
Perhitungan di atas yang menghasilkan hasil indeks kepipihan dan indeks
kelonjongan nilai yang sangat besar dapat terjadi diakibatkan human error karena
agregat yang lolos saat pengujian terlalu besar.

Ipani Sukaratima (2411151166) Kelompok 19


Praktikum Perkerasan Jalan Raya 2017

LABORATORIUM PENGETAHUAN BAHAN KONSTRUKSI


JURUSAN TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS JENDRAL ACHMAD YANI (UNJANI)


PENGUJIAN INDEKS KEPIPIHAN DAN KELONJONGAN AGREGAT
No. contoh : 19 Tanggal Praktikum : 27 November 2017
Kelompok : 19 Asisten : Iqbal Alfariz
No. Saringan 12.5
Kelonjongan
No. Saringan Berat Tertahan % tertahan Lolos Uji Kelonjongan
1 20.8
2 14.7
Kepipihan
No. Saringan Berat Tertahan % tertahan Lolos Uji Kepipihan
1 19.7
2 14.4
3 10.2
4 7.2
Total M1 M2E
M2F
M3F
M3E
Indeks Kepipihan ( M3F/M2F)x100%
Indeks Kelonjongan ( M3E/M2E)100%
No. saringan 9.5
Kelonjongan
No. Saringan Berat Tertahan % tertahan Lolos Uji Kelonjongan
1 20.8
2 14.7
Kepipihan
No. Saringan Berat Tertahan % tertahan Lolos Uji Kepipihan
1 19.7
2 14.4
3 10.2
4 7.2
Total M1 M2E
M2F
M3F
M3E
Indeks Kepipihan ( M3F/M2F)x100%
Indeks Kelonjongan ( M3E/M2E)100%
Asisten Laboratorium,

Iqbal Alfaiz

Ipani Sukaratima (2411151166) Kelompok 19

Anda mungkin juga menyukai