Butiran agregat berbentuk pipih dan lonjong merupakan butiran agregat yang
mempunyai rasio Panjang terhadap tebal dari nilai yang ditentukan dalam spesifikasi.
Berdasarkan SNI 4137-2012 untuk agregat pipih dan lonjong maksimal dalam
penggunaannya dibatasi yaitu 10%.
Ada 2 macam bentuk agregat yaitu sebagai berikut :
1. Butiran Agregat Berbentuk Lonjong
Butiran agregat yang mempunyai rasio panjang terhadap lebar lebih besar dari
nilai yang ditentukan dalam spesifikasi.
2. Bentuk Agregat Berbentuk Pipih
Butiran agregat yang mempunyai rasio lebar terhadap tebal besar dari nilai yang
ditentukan dalam spesifikasi.
12.3.2 Bahan
Bahan yang digunakan sebagai berikut:
1. Agregat kasar yang tertahan di saringan no. 1/2 dan saringan No. 3/8 sebanyak
2,5 kg.
No Saringan : ½
Kelonjongan
Berat Tertahan Uji
No Saringan % Tertahan
Tertahan Kelonjongan
1. 20,1 100 7,88 1169
2. 14,2 1165 92,12 0
Kepipihan
Berat Tertahan Lolos Uji
No Saringan % Tertahan
Kelonjongan
1. 40 3,15 800
2. 455 35,86 345
3. 265 20,88 80
4. 80 6,30 0
Total M1 = 1269 M2E = 1269
M2F = 840
M3E = 1169
M3F = 1225
Indeks Kepipihan (M3F/M2F)*100% 146
Indeks Kelonjongan (M3E/M2E)*100% 92,12
Ket:
M1 = Total berat sampel
M2E = Total berat sampel untuk pengujian kelonjongan dengan persentase >5%
M2F = Total berat sampel untuk pengujian kepipihan dengan persentase >5%
M3E = Total berat sampel tertahan alat uji kelonjongan
M3F = Total berat sampel tertahan alat uji kepipihan
Mengetahui
( )
Asisten Laboratorium
No Saringan : 3/8
Kelonjongan
Berat Tertahan Uji
No Saringan % Tertahan
Tertahan Kelonjongan
1. 55 19,64 225
2. 225 80,36 0
Kepipihan
Berat Tertahan Lolos Uji
No Saringan % Tertahan
Kelonjongan
1. 90 32,14 520
2. 210 75,00 310
3. 220 78,57 90
4. 90 32,14 0
Total M1 = 280 M2E = 280
M2F = 610
M3E = 225
M3F = 920
Indeks Kepipihan (M3F/M2F)*100% 151
Indeks Kelonjongan (M3E/M2E)*100% 80,36
Ket:
M1 = Total berat sampel
M2E = Total berat sampel untuk pengujian kelonjongan dengan persentase >5%
M2F = Total berat sampel untuk pengujian kepipihan dengan persentase >5%
M3E = Total berat sampel tertahan alat uji kelonjongan
M3F = Total berat sampel tertahan alat uji kepipihan
Mengetahui
( )
Asisten Laboratorium
12.6 Analisa Data Praktikum
12.6.1 Analisis Agregat Saringan No. ½
1. Kelonjongan
Diketahui bahwa pada saringan no. ½” sebagai berikut :
Berat Tertahan Saringan No.1 = 100
Berat Tertahan Saringan No.2 = 1169
M1 = 1269
M2E = 1269
M3E = 1169
berat tertahan
Presentase tertahan = x 100%
M1
100
= x 100%
1269
= 7,88%
= 92,12 %
2. Kepipihan
Diketahui bahwa pada saringan no. ½ sebagai berikut:
Berat tertahan saringan no.1 = 40
Berat tertahan saringan no.2 = 455
Berat tertahan saringan no.3 = 265
Berat tertahan saringan no.4 = 80
M1 = 1269
M2F = 840
M3F = 1225
55
= x 100
280
= 19,64%
225
= x 100
280
= 80,36 %
2. Kepipihan
Diketahui bahwa pada saringan no. 3/8” sebagai berikut :
Berat tertahan saringan no.1 = 90
Berat tertahan saringan no.2 = 210
Berat tertahan saringan no.3 = 220
Berat tertahan saringan no.4 = 90
M1 = 280
M2F = 610
M3F = 920
90
= x 100
280
= 32,14%
920
= x 100
610
= 151%
12.7 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum ini yang kami lakukan didapatkan nilai indeks kepipihan
dan Nilai Indeks kelonjongan sebagai berikut:
- Nilai indeks kepipihan saringan no.1/2 = 145, 835 %
- Nilai indeks kolonjongan no.1/2 = 92,09 %
- Nilai indeks kepipihan saringan no.3/8 = 151 %
- Nilai indeks kelonjongan no.3/8 = 80,36%
Hasil tersebut diperoleh dari agregat yang kami sering menggunakan saringan no.1/2 dan
saringan no.3/8. Untuk agregat pipih dan lonjong berdasartan SNI 03- 4737-1196 dalam
penggunanya dibatasi yaitu 10% maka agregat yang didadapat pada praktikum ini tidak
dapat digunakan untuk campuran beton.
12.8 Dokumentasi Praktikum
12.8.1 Peralatan