Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN

PRAKTIKUM LAB. PERKERASAN


PENGUJIAN MARSHALL

OLEH :
AGNES FRETTY SIHOTANG
2105022014
SI-5E
KELOMPOK 1

DOSEN PENGAMPU
EFRI DEBBY EKINOLA RITONGA, S.T., M.T.

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
2023

PENGUJIAN MARSHALL
KEMENTERAIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No.1 Kampus USU 20155, Indonesia
Telp. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax , (061) 821585
http://www.polmed.ac.id email : sipilpolmed@yahoo.co.id
A. TUJUAN
Adapun dilakukannya pengujian marshall ini bertujuan untuk :
1. Untuk menentukan ketahanan (stabilitaas) terhadap kelelehan plastis (flow) dari
campuran aspal
2. Untuk mendapatkan suatu campuran aspal yang memenuhi ketentuan yang telah
ditetapkan di dalam kriteria perencanaan.
3. Dapat memahami dan menjalankan posedur pengujian marshall dengan baik.
4. Dapat menggunakan peralatan pengujian marshall dengan baik dan benar.
5. Dapat melakukan analisa terhadap dat pengujian yang di dapatkan.

B. REFERENSI
SNI-06-2489-1991 “Metode Pengujian Campuran Aspal dengan Alat Marshall”

C. TEORI SINGKAT
Prinsip dari metode Marshall adalah pemeriksaan stabilitas dan kelelehan (flow), serta
analisis kepadatan dan pori dari campuran padat yang terbentuk. Metode rancangan di
laboratorium berdasarkan pengujian empiris terdiri dari dua tahap, yaitu:
 Menguji sifat agregat dan aspal yang akan dipergunakan sebagai bahan dasar
campuran.
 Membuat rancangan campuran di laboratorium yang menghasilkan rumus campuran
rancangan sesuai dengan persyaratan campuran yang dipilih, dikenal dengan nama
DMF (Desain Mix Campuran).

Persyaratan dari metode Marshall Konvensional adalah sifat campuran sesuai kondisi
lalu lintas yang akan melewatinya. Misalnya, untuk kondisi lalu lintas berat perencanaan
Marshall menetapkan pemadatan benda uji 2 x 75 tumbukan dengan batas rongga dalam
campuran (VIM) antara 3 % dan 5 %.
KEMENTERAIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No.1 Kampus USU 20155, Indonesia
Telp. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax , (061) 821585
http://www.polmed.ac.id email : sipilpolmed@yahoo.co.id
Namun, metode Marshall Konvensional belum cukup menjamin kinerja campuran
beraspal yang digunakan untuk lalu lintas berat dan padat dengan suhu tinggi. Hal ini
dikarenakan hasil pengendalian mutu menunjukkan bahwa kesesuaian parameter kontrol di
lapangan sering tidak terpenuhi untuk mencapai persyaratan dalam spesifikasi sehingga
kinerja perkerasan tidak tercapai.

D. PERALATAN
No Alat Gambar No Alat Gambar

Water Bath 1 set mesin


1 2
(Bak uji Marshal
perendam)

Alat
3 Stopwatch 4 pengangkat
benda uji

E. BAHAN

Benda uji 5 sampel mulai dari Pb 5%-7%


KEMENTERAIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No.1 Kampus USU 20155, Indonesia
Telp. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax , (061) 821585
http://www.polmed.ac.id email : sipilpolmed@yahoo.co.id
F. PROSEDUR KERJA
1. Rendam benda uji dalam penangas air selama ±30 – 40 menit dengan temperatur atau
suhu tetapa ±60℃ untuk benda uji

2. Keluarkan benda uji dari penangas air dan letakkan dalam bagian bawaha alat penekan
uji Marshall. Lakukan satu per satu hingga benda uji habis.

3. Pasang bagian atas alat penekan uji Marshall di atas benda uji dan letakkan seluruhnya
dalam mesin uji Marshall
KEMENTERAIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No.1 Kampus USU 20155, Indonesia
Telp. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax , (061) 821585
http://www.polmed.ac.id email : sipilpolmed@yahoo.co.id
4. Pasang arloji pengukur pelelehan (flow) pada kedudukannya di atas salah satu batang
penuntun dan atur kedudukan jarum penunjuk pada angka nol, sementara selubung
tangkai arloji (sleeve) dipegang teguh pada bagian atas kepala penekan.

5. Sebelum pembebanan diberikan, kepala penekan beserta benda uji dinaikkan hingga .
menyentuh alas cincin penguji
6. Atur jarum arloji tekan pada kedudukan angka nol
7. Berikan pembebanan pada benda uji dengan kecepatan tetap sekitar 50,8 mm (2 in) per
menit sampai pembebanan maksimum tercapai dengan menekan tombol UP., untuk
pembebanan menurun seperti yang ditunjukkan oleh jarum arloji tekan dan catat
pembebanan maksimum (stabilitas) yang dicapai
8. Catatlah nilai stabilitas dan kelelehan (flow) yang ditunjukkan oleh dial pengukur flow
dan dial pengukur stabilitas jarum pada saat pembebanan maksimum tercapai.
KEMENTERAIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No.1 Kampus USU 20155, Indonesia
Telp. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax , (061) 821585
http://www.polmed.ac.id email : sipilpolmed@yahoo.co.id
G. DATA

H. ANALISA DATA DAN GRAFIK


Analisa Kadar Aspal Optimum menggunakan cara Marshall dengan data berikut :

1. Persyaratan Mutu Campuran yang diperlukan :


1. Kadar aspal terhadap berat campuran (%) 5,0 - 7,0
2. Density (gr/ml) Min. 2,280
3. Stability (kg) 800
4. Flow (mm) 2,0 - 4,0
5. % Rongga terhadap campuran (VIM) 3,0 - 5,0
6. % Rongga terisi aspal (VMA) 15

2. Data Pemeriksaan Agregat :


Berdasarkan hasil pemeriksaan diketahui bahwa aspal dan agregat yang akan digunakan telah
memenuhi syarat secara mutu dengan data sebagai berikut :
Jenis Aspal : Aspal penetrasi 80/100 dengan berat jenis 1.030 gr/ml
Agregat : Untuk memenuhi gradasi, digunakan tiga jenis agregat dengan komposisi :
Ukuran Agregat Komposisi BJ efektif
- Agregat kasar ( CA = Coarse Agregat ) 23.00% 2.540 gr/ml
- Agregat sedang ( MA = Medium Agregat ) 37.00% 3.021 gr/ml
- Agregat halus ( FA = Fine Agregat ) 35.00% 2.786 gr/ml

3. Data Pemeriksaan benda Uji :


Nomor Kadar Aspal Tebal Berat (gram) Dial Dial Flow
Sampel thdp. Camp. (mm) Di udara Dalam air SSD Stabilitas (mm)
1a 5.0 65.90 1181.5 685.3 1197.3 415.00 5.00
1b 5.0 64.10 1174.3 682.3 1184.6 360.00 5.00
2a 5.5 61.33 1164.3 679.4 1167.4 562.00 4.20
2b 5.5 62.50 1173.7 685.0 1178.0 420.00 2.80
3a 6.0 62.50 1171.7 678.6 1174.7 433.00 4.25
3b 6.0 63.30 1173.8 676.6 1177.6 388.00 5.07
4a 6.5 60.87 1163.3 679.9 1164.3 438.00 4.90
4b 6.5 63.00 1182.7 687.2 1184.5 419.00 3.85
5a 7.0 61.57 1174.4 489.8 1175.3 428.00 4.50
5b 7.0 61.20 1166.2 488.6 1167.2 409.00 4.10

4. Data lainnya :
Dalam pengujian stabilitas digunakan proving ring dengan nilai kalibrasi= 2.154 kg

Anda mungkin juga menyukai