Anda di halaman 1dari 5

LABORATORIUM PERKERASAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL - POLITEKNIK NEGERI MEDAN


Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155, Medan
Telp. (061) 8213071, 8211235 Fax. (061) 8215845

PENGUJIAN KEAUSAN
DENGAN MESIN LOS ANGELES
(AG-05)

A. TUJUAN
1. Tujuan umum
Dapat menentukan tingkat keausan agregat dengan menggunakan mesin los
angeles.
2. Tujuan Khusus
 Dapat memahami prosedur pelaksanaan pengujian keausan agregat dengan
mesin los angeles dengan baik dan benar.
 Dapat mengenal dan menggunakan peralatan pengujian dalam pengujian
keausan agregat dengan mesin los angeles dengan baik dan benar.
 Dapat mengamati dan mencatat data hasil pengujian yang dilakukan dengan
cermat dan teliti.
 Dapat menganalisa dan menyimpulkan hasil pengujian yang didapat dengan
mengacu kepada standart yang dipakai.
B. REFERENSI
SNI 03 – 2417 - 1991.
C. DASAR TEORI
Keausan adalah perbandingan antara berat bahan aus lewat saringan no 12
(1,18 mm) terhadap berat semula dalam persen. Untuk menguji kekuatan agregat
kasar dapat mengguankan bejana Rudolf ataupun dengan alat uji los angeles test.
Mesin yang digunakan untuk pengujian keausan ini adalah mesin los angeles.
Mesin ini berbentuk slinder dengan diameter 170 cm yang terbuat dari baja. Dalam
pengujian ini menggunakan bola-bola baja yang berukuran 4 – 6 cm sebagai nilai
bantu untuk menghancurkan agregat. Jumlah bola yang digunakan tergantung dari
tipe gradasi dan agregat yang diuji. Di dalam mesin los angeles terdapat sirip yang
berfungsi sebagai pembalik material yang diuji dan lama pengujian tergantung dari
jumlah berat material.
Berdasarkan SK SNI 2417 – 1991, keausan agregat tergolong sebagai berikut :
LABORATORIUM PERKERASAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL - POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155, Medan
Telp. (061) 8213071, 8211235 Fax. (061) 8215845

1. Apabila nilai keausan yang diperoleh > 40%, maka agregat yang diuji tidak
baik digunakan dalam bahan perkerasan jalan.
2. Apabila nilai keausan agregat yang diperoleh < 40%, maka agregat yang diuji
baik digunakan dalam bahan perkerasan jalan.
Tabel Gradasi dan Berat Benda Uji
Ukuran Saringan Berat dan Gradasi Benda Uji ( Gram
Lewat (mm) Tertahan (mm) A B C D E F G
76,2 63,5 2500
63,5 50,8 2500
50,8 38,10 5000 5000
38,10 25,40 1250 5000 5000
25,40 19,05 1250 5000
19,05 12,70 1250 2500 5000
12,70 9,50 1250 2500
9,50 6,35 2500
6,35 4,75 2500
4,75 2,36 5000
Jumlah Bola 12 11 8 6 12 12 12
Berat Bola 5000 4584 3330 2500 5000 5000 5000

Rumus untuk menentukan keausan agregat adalah :


A– B
Nilai Keausan Los Angeles = x 100%
B
Keterangan:
A : Berat awal benda uji (gram)
B : Berat akhir benda uji yang lolos saringa 2,36 mm (no12)
D. PERELATAN DAN BAHAN
1. Peralatan
 Mesin los angeles dengan 500 putaran.
 Saringan 12,5 mm, 9,5 mm dan saringan 2,36 mm.
LABORATORIUM PERKERASAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL - POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155, Medan
Telp. (061) 8213071, 8211235 Fax. (061) 8215845

 Bola baja sebanyak 6 buah untuk gradasi D.


 Timbangan digital, ketelitian 0,001 gr..
 Oven.
 Wadah
 Stopwatch
2. Bahan
Agregat kasar gradasi D sebanyak 5000 gr.
E. PROSEDUR PENGUJIAN
1. Mempersiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan dalam pengujian
keausan agregat dengan mesin los angeles.

2. ambil agregat kasar sebanyak 5000 gr, yaitu agregat yang lolos saringan 12,5 mm
dan tertahan saringan 9,5 mm.
3. lalu cuci agregat tersebut hingga bersih dan oven selama 24 jam, dan setelah
dioven dinginkan agar suhunya sama dengan suhu ruangan.
4. Setelah dingin masukkan benda uji ke dalam mesin los angeles dan 11 buah bola
baja.
LABORATORIUM PERKERASAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL - POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155, Medan
Telp. (061) 8213071, 8211235 Fax. (061) 8215845

5. Nyalakan mesin dengan kecepatan putaran 30 – 33 rpm yaitu sekitar 500 putaran
selama 15 menit.

6. Setelah selesai keluarkan agregat dari mesin los angeles dan saring dengan
menggunakan saringan 2,36 mm.

7. Timbang berat agregat yang lolos dan tertahan saringan 2,36 mm tersebut.
8. Lakukan pengolahan data.
F. DATA PEMERIKSAAN DAN PERHITUNGAN
1. Sampel
 Berat awal (A) = 5000 gr
 Berat tertahan saringan 2,36 mm (B) = 3970,4 gr
A−B
Keausan = × 100%
2
5000 − 3970,4
Keausan = × 100% = 20,59 %
2
LABORATORIUM PERKERASAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL - POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155, Medan
Telp. (061) 8213071, 8211235 Fax. (061) 8215845

G. KESIMPULAN
Dari pengujian keausan agregat yang telah dilakukan diperoleh nilai keausan
adalah : 20,59 %. menurut SNI 03-2417- 1991, nilai keausan agregat yang baik
untuk digunakan dalam konstruksi adalah < 40 %. Jadi benda uji tersebut merupakan
agregat yang baik digunakan dalam konstruksi.

Anda mungkin juga menyukai