Anda di halaman 1dari 5

Laporan Praktikum Pengujian Keausan Dengan Mesin Los Angeles (Ag-05)

PENGUJIAN KEAUSAN
DENGAN MESIN LOS ANGELES
(AG-05)

A.     Jadwal Pelaksanaan
Hari/Tanggal                     : Kamis, 30 Desember 2010
Waktu                                : 08.00 WIB- Selesai
                        : Laboratorium Pengujian Bahan Jurusan Teknik Sipil   Politeknik Negeri Padang

B.      Tujuan Pelaksanaan
a.      Tujuan umum
Dapat menentukan tingkat keausan agregat dengan menggunakan   mesin los angeles.
b.      Tujuan Khusus
1.      Dapat memahami prosedur pelaksanaan pengujian keausan agregat dengan mesin los angeles
dengan baik dan benar.
2.      Dapat mengenal dan menggunakan peralatan pengujian dalam pengujian keausan agregat
dengan mesin los angeles dengan baik dan benar.
3.      Dapat mengamati dan mencatat data hasil pengujian yang dilakukan dengan cermat dan teliti.
4.      Dapat menganalisa dan menyimpulkan hasil pengujian yang didapat dengan mengacu kepada
standart yang dipakai.

C.      Referensi
1.      Tjokrodimulyo, Kardiono, 1987,” Teknologi Beton “ Andi, Yogyakarta.
2.      Yunaefi, dkk. 1996. “ Petunjuk Praktikum Bahan Bangunan I Pusat Pengembangan Pendidikan
Politeknik “. Bandung.
3.      SNI 03 – 2417 - 1991 .

D.     Dasar Teori
Keausan adalah perbandingan antara berat bahan aus lewat saringan no 12 (1,18 mm)
terhadap berat semula dalam persen. Untuk menguji kekuatan agregat kasar dapat
mengguankan bejana Rudolf ataupun dengan alat uji los angeles test.
Mesin yang digunakan untuk pengujian keausan ini adalah mesin los angeles. Mesin ini
berbentuk slinder dengan diameter 170 cm yang terbuat dari baja. Dalam pengujian ini
menggunakan bola-bola baj yang berukuran 4 – 6 cm sebagai nilai bantu untuk menghancurkan
agregat. Jumlah bola yang digunakan tergantung dari tipe gradasi dan agregat yang diuji. Di
dalam mesin los angeles terdapat sirip yang berfungsi sebagai pembalik material yang diuji dan
lama pengujian tergantung dari jumlah berat material.
Berdasarkan SK SNI 2417 – 1991, keausan agregat tergolong sebagai berikut :
1.      Apabila nilai keausan yang diperoleh > 40%, maka agregat yang diuji tidak baik digunakan
dalam bahan perkerasan jalan.
2.      Apabila nilai keausan agregat yang diperoleh < 40%, maka agregat yang diuji baik digunakan
dalam bahan perkerasan jalan.

Tabel Gradasi dan Berat Benda Uji

Ukuran Saringan Berat dan Gradasi Benda Uji ( Gram


Lewat (mm) Tertahan A B C D E F G
(mm)
76,2 63,5 2500
63,5 50,8 2500
50,8 38,10 5000 5000
38,10 25,40 1250 5000 5000
25,40 19,05 1250 5000
19,05 12,70 1250 2500 5000
12,70 9,50 1250 2500
9,50 6,35 2500
6,35 4,75 2500
4,75 2,36 5000
Jumlah Bola 12 11 8 6 12 12 12
Berat Bola 5000 4584 3330 2500 5000 5000 5000

                
Rumus untuk menentukan keausan agregat adalah :

Keausan =     A – B      x 100%                         


                           A
          
           Dimana :   A : Berat awal benda uji
                            B : Berat akhir benda uji yang lolos saringa 2,36 mm.

E.        Peralatan dan bahan


1.      Peralatan
a.   Mesin los angeles dengan 500 putaran.
b.   Saringan 12,5 mm, 9,5 mm dan saringan 2,36 mm.
c.    Bola baja sebanyak 6 buah untuk gradasi D.
d.   Timbangan digital, ketelitian 0,001 gr..
e.   Oven.
f.     Wadah
g.   stopwatch
2.      Bahan
a.    Agregat kasar gradasi D sebanyak 5000 gr.

F.       Keselamatan kerja
1.      manusia
- Pergunakan jas lab pratikum.
- Gunakan sarung tangan pada saat melakukan kegiatan.
- Pahami dengan baik prosedur pelaksanaan pratikum.
- Pakailah masker dalam melakukan kegiatan.

2.  Peralatan
            a. Lakukan pemeriksaan peralatan baik sebelum maupun sesudah
                 pratikum.
            b. Pastikan semua peralatan mesin di matikan apabila telah selesai
                pratikum.
a.   Bersihkan peralatan setelah selesai digunakan.  

       3.  Bahan
            a. Letakkan benda uji di tempat yang aman sebelum akan digunakan

G.     Prosedur pelaksanaan
1.      Mempersiapkan peralatan danbahan yang akan digunakan dalam pengujian keausan agregat
dengan mesin los angeles.
2.      ambil agregat kasar sebanyak 5000 gr, yaitu agregat yang lolos saringan 12,5 mm dan
tertahan saringan 9,5 mm.
3.      lalu cuci agregat tersebut hingga bersih dan oven selama 24 jam, dan setelah dioven
dinginkan agar suhunya sama dengan suhu ruangan.
4.      Setelah dingin masukkan benda uji ke dalam mesin los angeles dan 6 buah bola baja.
5.      Nyalakan mesin dengan kecepatan putaran 30 – 33 rpm yaitu sekitar 500 putaran selama 15
menit.
6.      Setelah selesai keluarkan agregat dari mesin los angeles dan saring dengan menggunakan
saringan 2,36 mm.
7.      Timbang berat agregat yang lolos dan tertahan saringan 2,36 mm tersebut.
8.      Lakukan pengolahan data.

H.     Pengolahan data
a.      Sampel 1
         Berat awal                                                 = 5000 gr
         Berat agregat setelah keausan                 = 4908,57 gr
         Berat tertahan saringan 2,36 mm                        = 3315,92 gr

Keausan =     A – B      x 100%                        


                           A

                 =         
= 33,68 %

b.      Sampel 2
         Berat awal                                                 = 5000 gr
         Berat agregat setelah keausan                 = 4895 gr
         Berat tertahan saringan 2,36 mm                        = 3316,88 gr

Keausan =     A – B      x 100%                        


                           A

                 =         
= 33,60 %

            Rata-rata keausan      : 33,68 + 33,60


                                                             2
                                                : 33,64 %

I.        Kesimpulan
Dari pengujian keausan agregat yang telah dilakukan diperoleh nilai keausan rata-rata
adalah : 33,64 %.  menurut SNI 03-2417- 1991,  nilai keausan agregat yang baik untuk
digunakan dalam konstruksi adalah < 40 %. Jadi benda uji merupakan agregat yang baik
digunakan dalam konstruksi.

J.        Lampiran
a.      Data kelompok.
b.      Skema prosedur pengujian.
c.       Gambar prosedur pelaksanaan.
d.      Gambar peralatan.

Anda mungkin juga menyukai