Anda di halaman 1dari 4

Lab.

Pengujian Material Beton


Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Pengujian Material Beton

PENGUJIAN KEAUSAN AGREGAT


DENGAN MESIN LOS ANGELES
( AG : 11 )

A. JADWAL PELAKSANAAN
Hari / Tanggal : Kamis – Jum’at, 4-5 Mei 2023
Waktu : 10.00 WIB – Selesai
Tempat : Laboratorium Pengujian Beton Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang

B. TUJUAN PELAKSANAAN
1. Tujuan Umum
Dapat menentukan keausan agregat dengan mesin los angeles.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat memahami dan menguasai prosedur pelaksanaan pengujian keausan agregat
dengan mesin los angeles.
b. Dapat mengenal dan mengetahui penggunaan peralatan pengujian keausan agregat
dengan mesin los angeles dengan baik dan benar.
c. Dapat menghitung dan menentukan hasil pengujian keausan agregat dengan mesin
los angeles dengan teliti.
d. Dapat menganalisa dan membandingkan hasil pengujian keausan agregat dengan
mesin los angeles dengan mengacu pada standar yang dipakai.

C. REFERENSI
1. ASTM C131
2. SNI 03-2417-1991

D. DASAR TEORI
Keausan adalah perbandingan antara berat bahan aus lewat saringan nomor 12 terhadap
berat semula dalam persen. Mesin yang digunakan untuk pengujian ketahanan agregat
yaitu mesin los angeles labrase test, mesin ini berbentuk silinder dengan diameter ± 170 cm
yang terbuat dari baja.

KELOMPOK ALFA 1 KELAS I A


D-III TEKNIK SIPIL AG : 11
TA 2022/2023
Lab. Pengujian Material Beton
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Pengujian Material Beton

Dalam pengujian ini kita menggunakan bola baja dengan diameter 4-6 cm sebagai alat
bantu dalam penghancuran dalam agregat, jumlah bola baja yang digunakan tergantung
dari jumlah agregat yang akan diuji.

Berdasarkan SNI 03 - 2417 – 1991, keausan agregat dispesifikasikan sebagai berikut :


1. Bila yang tertinggal diatas saringan besar dari 50 %, maka agregat dapat digunakan
untuk beton kuat tekan tinggi dan tahan aus.
2. Bila yang tertinggal pada saringan nomor 12 kecil dari 50 %, maka agregat tersebut
hanya dapat digunakan untuk beton normal.

a−b
Keausan= ×100 %
b

Dimana :
a = berat awal
b = berat sesudah pengujian

Menurut SNI 03-2417-1991 keausan agregat kecil sama 40 % pada putaran 500. Berikut
tabel gradasi dan berat benda uji:

Ukuran saringan Berat dan gradasi sampel (gram)


Lewat Tertahan A B C D
(mm) (mm)
37,5 (1 1/2") 25,0 (1") 1250  25 ....... ....... .......
25,0 (1") 19,0 (3/4") 1250  25 ....... ....... .......
19,0 (3/4") 12,5 (1/2") 1250  25 2500  10 ....... .......
12,5 (1/2") 9,5 (3/8") 1250  25 2500  10 ....... .......
9,5 (3/8") 6,3 (1/4") ....... ....... 2500  10 .......
6,3 (1/4") 4,75 (No. 4) ....... ....... 2500  10 .......
4,75 (No. 4) 2,36 (No. 8) ....... ....... ....... 5000  10
Total 5000  10 5000  10 5000  10 5000  10
Jumlah Bola 12 11 8 6
Berat Bola (gram) 5000 ± 25 4584 ± 25 3330 ± 25 2500 ± 25

KELOMPOK ALFA 1 KELAS I A


D-III TEKNIK SIPIL AG : 11
TA 2022/2023
Lab. Pengujian Material Beton
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Pengujian Material Beton

E. PERALATAN DAN BAHAN


1. Peralatan
a. Mesin los angeles e. Wadah
b. 12 buah bola baja f. Sendok semen
c. Timbangan digital dengan ketelitian 0,01 gram
d. Saringan no 19, 12, 9.51, 6.35, 4.75, 2.36, 1.18 mm.

2. Bahan
a. Agregat kasar ( kerikil ) sebanyak 1500 gram per saringan.
Keterangan : saringan 12 mm = 2500 gram
saringan 9,51 mm = 2500 gram
Catatan :
 Agregat kasar yang diuji merupakan agregat alami yang berasal dari sungai
Lubuk Alung

F. KESELAMATAN KERJA
1. Kuasai dan pahami prosedur pelaksanaan terlebih dahulu
2. Menggunakan perlengkapan labor
3. Periksa peralatan sebelum memulai praktikum
4. Konsentrasi dan berhati-hati dalam praktikum
5. Menjaga kebersihan tempat dan peralatan sebelum maupun setelah praktik.

G. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Pertama, persiapkan semua peralatan dan bahan yang dibutuhkan dalam pengujian.
2. Kedua, ambil agregat kasar dalam kondisi lapangan, saring agregat dengan no saringan
lolos 19 mm dan tertahan 12 dan 9.51 mm, kemudian timbang sebanyak 2500 gram per
saringan (a gram).
3. Kemudian oven selama ±24 jam.
4. Setelah dioven ±24 jam keluarkan agregat dan dinginkan sampai suhu 250C.
5. Setelah itu agregat yang dioven tadi dimasukkan ke mesin Los Angeles dengan jumlah
bola baja 8 buah.
6. Hidupkan mesin los angeles dengan putaran sebanyak 500 kali.
7. Setelah selesai keluarkan agregat dari mesin Los Angeles dan kemudian saring agregat
dengan menggunakan saringan 1,18 mm.
8. Kemudian timbang agregat yang lolos saringan no 1,18 mm dan yang tertahan sebagai
(b gram).

KELOMPOK ALFA 1 KELAS I A


D-III TEKNIK SIPIL AG : 11
TA 2022/2023
Lab. Pengujian Material Beton
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Pengujian Material Beton

H. DATA DAN PERHITUNGAN


Dari pengujian keausan agregat dengan menggunakan mesin los angeles didapatkan data
sebagai berikut :
Berat awal (a) = 5000 gram
Berat tertahan 24 (b) = 3470 gram

a−b
Keausan= ×100 %
a
5000 gr −3 47 0 gr
¿ ×100 %
5000 gr
¿ 3 0 , 60 %

I. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian keausan terhadap agregat kasar yang berasal dari
Sungai Lubuk Alung didapatkan keausan agregat sebesar 30,60 %
Menurut SNI 03 – 2417 – 1991, “Jika keausan > 40% agregat dapat digunakan untuk
beton mutu normal, jika keausan < 40% agregat dapat digunakan untuk beton mutu tinggi.”
Jadi dari hasil keausan yang didapat, benda uji bisa digunakan untuk beton mutu tinggi,
karena presentasenya < 40%.

J. LAMPIRAN
1. Data kelompok
2. Skema prosedur pengujian
3. Animasi prosedur pengujian
4. Gambar peralatan pengujian
5. SNI pengujian

KELOMPOK ALFA 1 KELAS I A


D-III TEKNIK SIPIL AG : 11
TA 2022/2023

Anda mungkin juga menyukai