B. TUJUAN PELAKSANAAN
1. Tujuan Umum
Dapat menentukan kuat tekan geser sejajar serat berbagai jenis kayu,
selanjutnya dapat menentukan kelas kekuatan kayu berdasarkan nilai
kuat geser sejajar serat kayu.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat memahami prosedur pelaksanaan pengujian kuat geser
sejajar serat kayu.
b. Dapat menggunakan peralatan pengujian kuat geser sejajar serat
kayu dengan baik dan benar.
c. Dapat melakukan pencatatan dan analisa data pengujian kuat
geser sejajar serat kayu.
d. Dapat menyimpulkan besarnya nilai kuat geser sejajar serat kayu
yang diuji berdasarkan standar yang diacu.
C. REFERENSI
1. SNI 03-3400-1994
2. PPKI – 1961
D. DASAR TEORI
Menurut SNI 03-3400-1994 kuat geser kayu adalah kemampuan kayu
menahan gaya – gaya yang akan mengakibatkan terjadinya pergeseran atau
tergelincirnya suatu bahagian kayu dari bahagian lain pada kayu tersebut.
Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi kuat tekan geser :
1. Variabelitas kayu
2. Kadar air kayu
3. Cacat kayu
4. Pembebanan kayu
Tabel : ketentuan PPKI – 1961 kuat geser sejajar serat kayu mutu A
dibagi dalam 5 kelas sebagai berikut :
Kuat Geser Sejajar Serat
No. Kelas Kuat
( Kg/cm2 )
1. I 20
2. II 12
3. III 8
4. IV 5
5. V 0
τ= kg/cm2
3 cm
4 cm 8cm
Perspektif
Catatan : kayu yang diuji adalah kayu Banio dari daerah Sijunjung
B. Peralatan
Mesin tekan, yang dapat memberikan beban secara teratur dengan
kapasitas 20 ton.
Alat yang digunakan untuk menjepit benda uji.
Timbangan digital dengan ketelitian 0.001 kg
Oven pengering yang dapat diatur suhu.
Alat pengukur panjang, mistar atau jangka sorong.
Alat tulis, blangko isian pengamatan dan alat hitung.
F. KESELAMATAN KERJA
1. Keselamatan Umum
Memakai pakaian praktek selama pratikum.
Membaca prosedur pelaksanaan dan prosedur pemakaian alat sebelum
memulai praktikum.
Periksa semua bahan dan peralatan yang diperlukan sebelum melakukan
pengujian.
Pada saat melaksanakan pengujian, pikiran harus focus pada pekerjaan.
Hati-hati dalam melakukan pengovenan karena jika terlalu panas biasa
terbakar.
Bersihkan alat setelah melakukan pratikum
2. Keselamatan Khusus
Menggunakan sarung tangan tahan panas pada saat pengovenan.
Berhati – hati dalam pemakaian alat penekan.
G. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Persiapan
Mempersiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan.
2. Pelaksanaan
a. Mengukur luas permukaan benda uji yang akan ditekan.
b. Menimbang benda uji,dan catat sebagai berat awal(A)
c. Meletakkan benda uji pada penjepit dengan sedemikian rupa, hingga
tidak bergerak (tidak longgar ) dengan mengencangkan skrup A.
dengan demikian benda uji menjadi terjepit antara bagian B dan D
( pada gambar berikut ) :
Penjepit
Benda uji
B D Alat Jepit
d. Meletakkan benda uji dan penjepit pada mesin tekan dan beban tekan
diberikan pada bidang ujung atas benda.
e. Memberikan beban secara teratur sampai benda uji pecah pada bidang
geser.
f. Pada saat bendauji pecah dicatat sebagai beban maksimal, dinyatakan
dalam Kg sampai ketelitian 1 Kg.
g. Setelah di uji kemudian di oven dalam suhu 110±5 C° ,setelah di oven
selama 24 jam, benda uji dikeluarkan dan dibiarkan dingin, kemudian
dilakukan penimbangan kembali benda uji,dan catat sebagai berat akhir
(B)
3. Pengolahan data
Melakukan pengolahan data, analisa dan kesimpulan terhadap hasil data
yang didapatkan dengan rumus:
τ= kg/cm2
No. Ukuran
Penampang Luas Berat Berat Beban Beban Beban Kuat
Ben Kadar
Awal Akhir Geser
Panjan A P P P Air
da Lebar (A) (B) (kg/
g (cm ) 2
(Dial) (KN) (kg) (%)
(cm) (gr) (gr) cm2)
Uji (cm)
I. KESIMPULAN
Dari percobaan dan pengolahan data yang telah dilakukan didapatkan nilai
tegangan geser sejajar serat kayu rata – rata adalah 140,69 Kg/cm2. Dengan
demikian menurut SNI 03-3400-1994. Kuat Geser kayu terbagi dalam empat
kelas .Jadi dapat disimpulkan bahwa yang diuji tidak termasuk dalam ke
empat kelas kayu sesuai SNI.
J. LAMPIRAN
1. Data kelompok
2. Skema prosedur pelaksanaan
3. Diagram alir prosedur pelaksaan
4. Gambar peralatan