Disusun Oleh:
B. Ikatan Ion:
Ikatan yang terbentuk antara atom yang melepaskan elektron (logam) dengan atom
yang menangkap elektron (non-logam).
Contoh:
1. KCl
19K =2881
17Cl =287
K+ + Cl- → KCl
2
2. Magnesium Klorida (MgCl2)
12Mg = 2 8 2
17Cl =287
3. CaS
20Ca =2882
16S =286
C. Ikatan Logam:
Ikatan yang melibatkan gaya tarik elektrostatik di antara elektron konduksi yang
dikumpulkan di dalam suatu awan elektron/lautan elektron dari ion logam bermuatan
positif.
Contoh:
1. Tembaga (Cu)
2. Perak (Ag)
3. Alumunium (Al)
3
Tugas 3
Sifat & Struktur Material
Disusun Oleh :
Aldian Ghani Rahman
21050118130114
1
1. Pengujian Uji Tarik
ASTM D 638-03 dengan jenis specimen tipe II
Prosedur:
a) Pembuatan specimen sesuai dengan bentuk dan ukuran yang diinginkan
b) Mengondisikan specimen sesuai standar ASTM D 638-03 sebelum
dilakukan pengujian tarik
c) Mesin yang digunakan adalah mesin uji tarik dengan tipe mesin Tensile
Strength Tester KT-7001-AZ dengan kalibrasi terakhir pada 21 Agustus 2008
maksimum beban 500 kg, ketelitian 0,05 kg, kecepatan : 5, 50, 75,100 mm/menit.
d) Sebelum melakukan pengujian, lebih dulu ruangan di seting dengan
temperaturruang 23°C dan kelembaban 50%
Perhitungan:
2
2. Pengujian Uji Tekan
ASTM D 695
Prosedur:
a) Ukur lebar dan ketebalan specimen, tentukan dan catat nilai minimal luas
penampang dan Panjang sampel.
b) Letakkan sampel pada antara permukaan pada mesin uji tekan, pastikan
sampel dalam kondisi lurus tidak miring serta berada tepat ditengah area
pembebanan.
c) Atur permukaan alat penekan pada mesin hingga bersentuhan dengan
permukaan sampel.
d) Berikan beban tekan pada material hingga material mengalami patah.
Perhitungan:
3
b) Compressive strain, nilai regangan material komposit dalam satuan
(mm/mm). nilai regangan didapat dengan cara membagi pengurangan
panjang specimen dengan panjang awal.
𝑙𝑖 − 𝑙0 ∆𝑙
Є= =
𝑙0 𝑙0
Keterangan :
Є : Regangan (mm/mm)
𝑙𝑖 : Deformasi (mm)
𝑙0 : Panjang awal (mm)
∆𝑙 : Pertambahan Panjang (mm)
Prosedur:
a) Mempersiapkan benda uji.
b) Menentukan titik tumpuan dan titik tengah benda uji dengan memberi
tanda garis.
c) Menentukan besarnya beban yang digunakan.
d) Meletakkan spesimen pada meja mesin pengujian bending dengan jarak
tumpuan dan titik tengah yang telah ditentukan.
e) Putar handle sampai beban menyentuh benda uji dan manometer indikator
menunjukkan angka nol.
f) Tentukan putaran jarum penentu waktu untuk pencatatan beban
selanjutnya.
g) Catat hasil pengujian bending setiap putaran yang telah ditentukan.
h) Menentukan harga bending.
Perhitungan :
a) Three point bending
𝑀. 𝑐
σ𝑐 =
𝐼
Keterangan :
4
b) Four point bending
3𝐹𝐿
𝜎=
4𝑏𝑑 2
Keterangan :
Prosedur :
Perhitungan :
𝜎𝑚
𝐾𝑇 =
𝜎𝑛