Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM UJI BAHAN 2

PENGUJIAN KUAT LENTUR KAYU

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:

Nama : JIHAD PRAWIRA (2105022024)

Kelas : SI 3F

Kelompok : 3 (tiga)

Kelas : SI 3F

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

2022-202
PENGUJIAN KUAT LENTUR KAYU

A.TUJUAN

Dalam pelaksanaan praktikum laboratorium ini,bertujuan untuk menentukan sejauh


mana reaksi kekuatan elastis kelenturan yang terjadi pada benda uji kayu.

B.REFERENSI

Pada pengujian ini kami menggunakan acuan pada modul buku panduan SNI 03-3959-
1995 yang dimana di buku tersebut sudah ter-rangkap acuan normative dari SNI,AASHTO
&ASTM.

C.TEORI SINGKAT

Untuk pengujian ini dalam pelaksanaannya Kayu merupakan salah satu material
Konstruksi yang kita dapatkan dari alam dan pertama kali digunakan dalam dibutuhkan
manusia karena sifat utama yang Kayu digunakan sebagai bahan Salah satu kayu lokal yang
digunakan di Sulawesi Utara adalah Kayu Kayu ini banyak digunakan sebagai bahan
konstruksi, karena kayu mudah dikerjakan, kuat dan awet. arah seratnya, dan sifat elastis
selain itu bangunan yang lain seperti beton dan baja, berat yang rendah dibandingkan
dengan konstruksi yang lainnya dan bersifat isolator. Selain keuntungan kayu seperti yang
meski tetap elastis dan terutama kayu mudah.

D.PERALATAN

1.Timbangan dengan ketelitian 0,1%


2.Jangka sorong
3.Mesin uji lentur
4.Timer
5.Meteran
6.Alat modifikasi lentur kayu

E.BAHAN

Untuk pengujian kuat lentur kayu :

1. Balok kayu ukuran (50 x 50 x760) mm


F.PROSEDUR

Pengujian kuat lentur kayu harus dilaksanakan sebagai berikut:

1) siapkan benda uji dengan ketentuan ukuran seperti tercantum pada Gambar 1;
2) beri nomor atau kode pengujian untuk setiap jenis kayu dalam setiap pengujian, sebelum
dipasang pada alat uji, ukur lebar dan tinggi benda uji sesuai dengan pasal 3.1 kemudian
catat pada lembar data/formulir pengujian;
3) atur jarak tumpuan menurut pasal 3.3, pasang benda uji pada alat uji;
4) letakkan bantalan penekan di atas benda uji menurut pasal 3.4;
5) jalankan mesin uji dengan kecepatan menurut pasal 3.5 dan besarnya beban seperti
pasal 3.6 kemudian catat beban maksimumnya;
6) tentukan bentuk keretakan yang terjadi pada benda uji, seperti contoh Gambar 4;
7) hitung kuat lentur dari benda uji menurut rumus pada pasal 3.7;
8) cantumkan semua nilai hasil perhitungan ke dalam formulir

1. Timbang dan catat berat


wadah [W1].
2. Masukkan benda uji dangan
hati-hati agar tidak terjadi
pemisahan
butir-butir dari ketinggian
maksmum 5 cm di atas wadah
dengan
menggunakan sendok atau
sekop sampai penuh.
3. Ratakan permukaan benda uji
dengan menggunakan mistar
perata.
4. Timbang dan catatlah berat
wadah beserta benda uji [W2].
5. Hitung berat benda uji
[W3=W2-W1]
1. Timbang dan catat berat
wadah [W1].
2. Masukkan benda uji dangan
hati-hati agar tidak terjadi
pemisahan
butir-butir dari ketinggian
maksmum 5 cm di atas wadah
dengan
menggunakan sendok atau
sekop sampai penuh.
3. Ratakan permukaan benda uji
dengan menggunakan mistar
perata.
4. Timbang dan catatlah berat
wadah beserta benda uji [W2].
5. Hitung berat benda uji
[W3=W2-W1]
1. Timbang dan catat berat
wadah [W1].
2. Masukkan benda uji dangan
hati-hati agar tidak terjadi
pemisahan
butir-butir dari ketinggian
maksmum 5 cm di atas wadah
dengan
menggunakan sendok atau
sekop sampai penuh.
3. Ratakan permukaan benda uji
dengan menggunakan mistar
perata.
4. Timbang dan catatlah berat
wadah beserta benda uji [W2].
5. Hitung berat benda uji
[W3=W2-W1]
1. Timbang dan catat berat
wadah [W1].
2. Masukkan benda uji dangan
hati-hati agar tidak terjadi
pemisahan
butir-butir dari ketinggian
maksmum 5 cm di atas wadah
dengan
menggunakan sendok atau
sekop sampai penuh.
3. Ratakan permukaan benda uji
dengan menggunakan mistar
perata.
4. Timbang dan catatlah berat
wadah beserta benda uji [W2].
5. Hitung berat benda uji
[W3=W2-W1]
1. Timbang dan catat berat
wadah [W1].
2. Masukkan benda uji dangan
hati-hati agar tidak terjadi
pemisahan
butir-butir dari ketinggian
maksmum 5 cm di atas wadah
dengan
menggunakan sendok atau
sekop sampai penuh.
3. Ratakan permukaan benda uji
dengan menggunakan mistar
perata.
4. Timbang dan catatlah berat
wadah beserta benda uji [W2].
5. Hitung berat benda uji
[W3=W2-W1]
1. Timbang dan catat berat
wadah [W1].
2. Masukkan benda uji dangan
hati-hati agar tidak terjadi
pemisahan
butir-butir dari ketinggian
maksmum 5 cm di atas wadah
dengan
menggunakan sendok atau
sekop sampai penuh.
3. Ratakan permukaan benda uji
dengan menggunakan mistar
perata.
4. Timbang dan catatlah berat
wadah beserta benda uji [W2].
5. Hitung berat benda uji
[W3=W2-W1]
1. Timbang dan catat berat
wadah [W1].
2. Masukkan benda uji dangan
hati-hati agar tidak terjadi
pemisahan
butir-butir dari ketinggian
maksmum 5 cm di atas wadah
dengan
menggunakan sendok atau
sekop sampai penuh.
3. Ratakan permukaan benda uji
dengan menggunakan mistar
perata.
4. Timbang dan catatlah berat
wadah beserta benda uji [W2].
5. Hitung berat benda uji
[W3=W2-W1]
1. Timbang dan catat berat
wadah [W1].
2. Masukkan benda uji dangan
hati-hati agar tidak terjadi
pemisahan
butir-butir dari ketinggian
maksmum 5 cm di atas wadah
dengan
menggunakan sendok atau
sekop sampai penuh.
3. Ratakan permukaan benda uji
dengan menggunakan mistar
perata.
4. Timbang dan catatlah berat
wadah beserta benda uji [W2].
5. Hitung berat benda uji
[W3=W2-W1]
LAPORAN PRAKTIKUM
LABORATORIUM UJI BAHAN 2

PENGUJIAN KUAT TEKAN KAYU

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:

Nama : JIHAD PRAWIRA (2105022024)

Kelas : SI 3F

Kelompok : 3 (tiga)

Kelas : SI 3F

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI MEDAN


2022-202

PENGUJIAN KUAT TEKAN KAYU

A.TUJUAN

Dalam pelaksanaan praktikum laboratorium ini,bertujuan untuk mengetahui sejauh


mana kekuatan balok kayu apabila dialiri kekuatan dan diberikan perhitungan tertentu yang
sudah ditetapkan.

B.REFERENSI

Pada pengujian ini kami menggunakan acuan pada modul buku panduan SNI 03-3958-
1995 yang dimana di buku tersebut sudah ter-rangkap acuan normative dari SNI,AASHTO
&ASTM.

C.TEORI SINGKAT

Untuk pengujian ini dalam pelaksanaannya Kuat tekan kayu adalah nilai yang digunakan
untuk mengetahui kelas kuat kayu. Kelas kuat kayu adalah tolak ukur yang akan kita gunakan
di lapangan untuk menentukan dimensi kayu dan harus didasarkan pada pembebanan yang
bekerja.Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui kuat tekan kayu searah serat dan
kategori kelas kayu. Benda uji yang harus disiapkan adalah balok kayu dengan ukuran 50 mm
x 50 mm x 200 mm. Sedangkan alat yang digunakan adalah stopwatch, mesin uji tekan kayu,
kaliper.

D.PERALATAN

1.Timbangan dengan ketelitian 0,1%


2.Mesin uji kuat tekan kayu
3.Penggaris

E.BAHAN

Untuk pengujian kuat tekan kayu :

1.Balok kayu
F.PROSEDUR

Untuk pengujian kuat tekan kayu :

1.Lakukan pengukuran dimensi kayu. Lakukan 3 kali pengukuran untuk mendapatkan ukuran
yang akurat.
2.Letakkan benda uji pada mesin uji tekan kayu.
3.Berikan pembebanan dengan kecepatan sekitar 0,6 mm/menit.
4.Catatlah beban maksimum yang terjadi dan lama pembebanan.
5.Gambarlah sketsa benda uji setelah dilakukan pembebanan

1. Timbang dan catat berat


wadah [W1].
2. Masukkan benda uji dangan
hati-hati agar tidak terjadi
pemisahan
butir-butir dari ketinggian
maksmum 5 cm di atas wadah
dengan
menggunakan sendok atau
sekop sampai penuh.
3. Ratakan permukaan benda uji
dengan menggunakan mistar
perata.
4. Timbang dan catatlah berat
wadah beserta benda uji [W2].
5. Hitung berat benda uji
[W3=W2-W1]
1. Timbang dan catat berat
wadah [W1].
2. Masukkan benda uji dangan
hati-hati agar tidak terjadi
pemisahan
butir-butir dari ketinggian
maksmum 5 cm di atas wadah
dengan
menggunakan sendok atau
sekop sampai penuh.
3. Ratakan permukaan benda uji
dengan menggunakan mistar
perata.
4. Timbang dan catatlah berat
wadah beserta benda uji [W2].
5. Hitung berat benda uji
[W3=W2-W1]
1. Timbang dan catat berat
wadah [W1].
2. Masukkan benda uji dangan
hati-hati agar tidak terjadi
pemisahan
butir-butir dari ketinggian
maksmum 5 cm di atas wadah
dengan
menggunakan sendok atau
sekop sampai penuh.
3. Ratakan permukaan benda uji
dengan menggunakan mistar
perata.
4. Timbang dan catatlah berat
wadah beserta benda uji [W2].
5. Hitung berat benda uji
[W3=W2-W1]

Anda mungkin juga menyukai