Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

TEKNOLOGI BAHAN
“ KUAT GESER SEJAJAR SERAT KAYU ’’

Nama Dosen : Dr. Eng. Adiwijaya, S.ST., M.T.

Nur Aisyah Jalali, S.ST, M.Eng

Disusun Oleh Kelompok 4 :

1. Resky Putri Amaliyah


2. Nur Azizah
3. Hasriana
4. Tegar Arya Prasasta
5. A. Sri Wulansari

D4 PERANCANGAN BANGUNAN GEDUNG

TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG


BAB 1

DASAR TEORI

1.1 Kuat Geser Sejajar Serat Kayu

Kuat geser sejajar serat adalah kemampuan dari kayu untuk menahan
beban geser yang dihitung persatuan luas, tegangan geser cenderung
menyebabkan bagian bergeser relatif terhadap bagian yang lain.
Pembebanan secara bertahap sampai mengalami retak atau belah. Kuat geser
biasanya lebih diperhatikan pada pasangan konstruksi seperti balok tarik
konstruksi kuda-kuda.

1.2 Maksud dan Tujuan

 Maksud
Metode Pengujian Kuat Geser Kayu Struktural ini dimaksudkan
sebagai acuan dan pegangan dalam pengujian kuat geser kayu sejajar
serat.
 Tujuan
Tujuan metode pengujian ini adalah untuk memperoleh nilai kuat
geser sejajar serat kayu.

1.3 Ruang Lingkup

Metode pengujian ini mencakup tentang persyaratan, ketentuan dan


cara pengujian kayu, dengan benda uji kecil bebas cacat untuk jenis kayu
kering udara.
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Beberapa pengertian yang berkaitan dengan Metode Pengujian ini :

 Benda uji adalah contoh kayu unutk keperluan pengujian


 Benda uji kecil bebas cacat adalah benda uji kayu untuk keperluan
pengujian yang bebas dari mata kayu, gubal, retak, lubang, jamur,
rapuh dan tidak memuntir
 Newton adalah satuan menurut Sistem Internasional (SI) untuk gaya
ekivalen dengan 0,1 kgſ dan ditulis dengan notasi N
 Mega Pascal adalah 106 pascal ekivalen degan kgſ/cm2 dan ditulis
dengan notasi Mpa
 Kayu kering udara adalah kayu dengan kadar air maksimal 20%
 Gubal adalah bagian terluar dari kayu yang berbatasan dengan kulit
dan merupakan bagian batang yang masih hidup berisi zat makanan
cadangan biasanya berwarna terang.

2.2 Persyaratan Pengujian

 Benda Uji
Benda uji harus mengikuti persyaratan sebagai berikut :
1) kelompok benda uji sama jenisnya;
2) benda uji bebas cacat;
3) setiap benda uji mempunyai identitas dengan nomor dan huruf,
sehingga mencerminkan nomor urut dan jenis kayu;
4) jumlah benda uji disyaratkan tidak boleh kurang dari 5 buah untuk
satu jenis kayu;

 Peralatan
Peralatan yang dipakai harus dengan kalibrasi yang masih berlaku.
Untuk pengujian geser kayu diperlukan peralatan sebagai berikut :
1) mesin uji geser;
2) alat pengukur waktu;
3) alat ukur : jangka sorong;
4) alat pengukur deformasi.
2.3 Ketentuan-Ketentuan

Benda Uji
Benda uji harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :

 ukuran dan bentuk benda uji harus memenuhi ketentuan seperti pada
contoh Gambar 1

 ketelitian ukuran penampang benda uji ±0,25 mm


 pengujian dilakukan pada bidang tangensial dan pada bidang radial
 kadar air kayu maksimal 20%

Peralatan
Peralatan harus memenuhi ketentuan :

 alat bantu penjepit pengujian terbentuk dari baja mempunyai bentuk


seperti Gambar 2
 mesin uji yang digunakan untuk pengujian kuat geser harus
memenuhi ketentuan yang berlaku dan juga harus memenuhi
persyaratan kecepatan gerak beban sebagaimana yang diatur dalam
pasal 3.4.

Letak Beban

Pembebanan pada benda uji dilakukan dengan meletakan batang baja


penekan tegak lurus permukaan serat seperti tercantum pada Gambar 2.
Kecepatan Pembebanan

 kecepatan gerakan beban 0,6 mm/menit untuk kecepatan gerakan


beban yang dapat diukur, atau
 kecepatan gerakan beban 5000 N/menit untuk kecepatan gerakan
beban yang tidak dapat diukur.

Besar Beban Uji

Besarnya beban uji harus memenuhi ketentuan, yaitu besarnya beban


maksimum sampai benda uji mengalami kegagalan.

Perhitungan Kuat Geser

Kuat geser kayu sejajar serat dari benda uji dihitung dengan rumus :

Keterangan :
ſs// = kuat geser
P = beban maksimum
b = lebar
h = tinggi
r = radial
T = tangensial
2.4 Cara Uji

Urutan pengujian dilakukan sebagai berikut :

1. Siapkan benda uji dengan ketentuan ukuran seperti tercantum pada


Gambar 1
2. Beri nomor atau kode pengujian,sebelum dipasang pada alat uji,
ukur benda uji dengan alat ukur jangka sorong, dan catat pada
lembar data/formulir pengujian
3. Pasang benda uji pada alat uji sedemikian rupa sehingga tidak
longgar atau tidak bergerak dengan jalan mengencangkan skrup
penjepit. Dengan demikian benda uji terjepit diantara pelat besi
bagian B dan pelat besi bagian D (lihat Gambar 2).

4. Beri beban dengan kecepatan gerak beban secara tetap[ berdasarkan


ketentuan pada Bab III Pasal 3.4, sehingga didapat besar beban
maksimum P.Newton
5. Gambar bentuk keretakan yang terjadi setelah pengujian
6. Hitung kuat geser berdasarkan ketentuan pada Bab III, Pasal 3.6
7. Cantumkan semua nilai hasil perhitungan kedalam formulir (seperti
contoh formulir pada Lampiran B).
2.5 Laporan Uji

Laporan hasil pengujian kayu untuk setiap benda uji harus memuat :

1. Tanggal pangujian
2. Nomor identifikasi
3. Ukuran lebar dan tinggi benda uji dalam mm
4. Beban uji maksimum dalam N
5. Bentuk keretakan pada benda uji setelah pengujian
6.  Nilai kuat geser
7. Nama, tanda tangan penanggung jawab dan pengesahan
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Selain kuat tekan dan kuat tarik, kayu juga mempunyai kuat akan
gaya geser (kuat geser kayu). Kuat geser kayu terbagi 2 yaitu kuat geser
sejajar arah serat dan kuat geser berlawanan arah serat. Dari kedua kuat
geser tersebut, kuat geser searah serat kayu lebih lemah dari kuat geser
berlawanan arah serat kayu.

3.2 Saran

 Selalu berhati-hati dan berkonsentrasi saat melakukan kegiatan


pengujian kuat geser kayu atau kegiatan pengujian yang lain
 Patuhi peraturan yang berada di dalam laboratorium kerja kayu
 Selalu menggunakan APD yang telah ditetapkan dengan baik dan
lengkap

Anda mungkin juga menyukai