Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

LAPORAN PENGUJIAN KELENTURAN KAYU

Disusun oleh :

Kelas 1 D4 PERANCANGAN BANGUNAN GEDUNG

Kelompok 3

Sovie Triana 41118023

Nurfadilla 41118021

Muh. Fathan Anas 41117011

Dika Jihan Fahirah 41118010

PROGRAM STUDI D4 PERANCANGAN BANGUNAN GEDUNG

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG


Metode Pengujian Kuat Lentur Kayu

Pengujian kuat lentur kayu di laboratorium telah di atur dalam Stantan


Nasional (SNI), tata cara tersebut meliputi pengertian-pengertian, persyaratan
pengujian, ketentuan-ketentuan, cara uji, sampai pembuatan laporan pengujian.
MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud
a. Metode Pengujian Kuat Lentur Kayu Bangunan Struktural dimaksudkan
untuk dipakai sebagai acuan dan pegangan dalam pengujian kekuatan
lentur kayu.
2. Tujuan
a. Tujuan pengujian ini adalah untuk memperoleh nilai kuat lentur kayu.

RUANG LINGKUP

Metode pengujian ini mencakup tentang persyaratan, ketentuan, dan cara pengujian
kayu, dengan benda kecil bebas cacat untuk jenis kayu kering udara.

PENGERTIAN

Beberapa pengertian yang berkaitan dengan metode pengujian ini :

1. Benda uji kecil bebas cacat adalah benda dari mata kayu untuk keperluan
pengujian yang bebas dari mata kayu, gubal, retak, lubang, jamur, rapuh, dan
tidak memuntir.
2. Newton adalah satuan menurut Sistem Internasional (SI) untuk gaya ekivalen
dengan 0,1 kgf / cm2 dan ditulis dengan notasi N.
3. Mega Pascal adalah 206 Pascal ekivalen dengan 10 kgf / cm2 dan ditulis dengan
notasi MPa
4. Kayu kering udara adalah kayu dengan kadar udara 20%
5. Gubal adalah bagian terluar dari kayu yang berbatasan dengan kulit dan
merupakan bagian batang yang berisi zat makanan cadangan, biasanya
berwarna terang.
PERSYARATAN PENGUJIAN

BENDA UJI

Benda Uji harus mengikuti persyaratan sebagai berikut :

1. Kelompok benda uji sama jenisnya;


2. Benda uji bebas cacat;
3. Setiap benda uji mempunyai identitas dengan nomor dan huruf, sehingga
mencerminkan nomor urut dan jenis kayu
4. Jumlah benda uji yang disyaratkan tidak boleh kurang dari 5 buah untuk satu
jenis kayu.

PERALATAN

Peralatan yang dipakai harus dengan kalibrasi yang masih berlaku. Untuk pengujian
kuat lentur kayu diperlukan peralatan sebagai berikut :

1. Mesin Uji Lentur;


2. Alat pengukur waktu;
3. Alat Ukur;
a. Roll meter
b. Jangka Sorong
c. Alat pengukur lendutan
d. Alat pengukur kadar air
Ketentuan-Ketentuan

BENDA UJI

Benda uji harus memenuhi ketentuan :

1. Bentuk dan Ukuran ( 50 x 50 x 760) mm

2. Ketelitian ukuran beda uji pada tengah bentang ±0,25 mm


3. Kadar air kayu maksimal 20%

PERALATAN

Peralatan harus memenuhi ketentuan :

1. Kedua tumpuan pelat dan rol yang terbuat dari baja harus mempunyai bentuk
dan harus ukuran Gambar 2 dan harus memungkinkan benda uji bisa bergerak
dalam horizontal.

2. Bantalan penekan unutk pemberian beban terbuat dari bahan baja, harus
mempunyai bentuk dan ukuran seperti Gambar 3
3. Mesin Uji digunakan untuk pengujian kuat lentur harus memenuhi ketentuan
yang berlaku, dan juga harus memenuhi persyaratan kecepatan pembebanan
sebagaimana yang diatur dalam pasal 3.5

JARAK TUMPUAN

Benda uji diletakkan diatas kedua tupuan pelat dan rol, dengan jarak tumpuan 710
mm.

LETAK BEBAN

Pembeban pada benda uji dilaksanakan dengan meletakkan bantalan penekan


ditengah bentang.

KECEPATAN PEMBEBANAN

Kecepatan pembebanan harus memenuhi ketentuan, yaitu kecepatan gerakan beban


2,5 mm per menit dengan diperbolehkan ada penyimpangan ±25%

BESAR BEBAN UJI

Besarnya beban uji harus memenuhi ketentuan, yaitu besarnya beban maksimmum
sampai benda uji mengalami patah.
PERHITUNGAN KUAT LENTUR

Kuat lentur dan benda uji dihitung dengan rumus :

Keterangan :

P = Beban uji maksimum

L = Jarak tumpuan

b = lebar benda uji

h = tinggi benda uji

fb = kuat lentur

CARA UJI

Pengujian kuat lentur kayu harus dilaksanakan sebagai berikut :

1) Siapkan benda dengan ketentuan ukuran seperti tercantum pada Gambar 1


2) Beri nomor kode atau untuk setiap jenis kayu dalam setiap pengujian, sebelum
dipasang pada alat uji, ukur lebar dan tinggi benda uji sesuai dengan pasal 3.1,
kemudian catat pada lembar data / formulir pengujian;
3) Atur jarak tumpuan menurut pasar 3.3, pasang benda uji pada alat uji;
4) Letakkan bantalan penekan diatas benda uji menurut pasal 3.4;
5) Jalankan mesin uji dengan kecepatan menurut pasal 3.5, dan besarnya beban
seperti pasal 3.6, kemudian catat beban maksimumnya;
6) Tentukan bentuk keretakan yang terjadi pada benda uji, seperti contoh Gambar
4;
7) Hitung kuat lentur dari benda uji menurut rumus pasal 3.7;
8) Cantumkan semua nilai hasil perhitungan kedalam formulir pada lampiran B.
LAPORAN UJI

Laporan hasil pengujian kayu untuk setiap benda uji harus memuat :

1) Tanggal Pengujian;
2) Nomor Identifikasi;
3) Ukuran lebar dan tinggi benda uji dalam mm;
4) Beban uji maksimum dalam N;
5) Bentuk keretakan pada benda uji setelah pengujian;
6) Nilai kuat lentur dalam MPa;
7) Nama, tandan tangan penanggung jawab dan cap pengesahan.

Anda mungkin juga menyukai