PoliteknikNegeri Padang
B. TUJUAN PELAKSANAAN
1. Tujuan Umum
Dapat menentukan kuat tekan tegak lurus serat berbagai jenis kayu dan
menentukan kelas kekuatan kayu berdasarkan nilai kuat tekan tegak
lurus serat kayu.
2. Tujuan Khusus
d. Dapat menyimpulkan besarnya nilai kuat tekan tegak lurus serat kayu
yang diuji berdasarkan standar yang diacu.
C. REFERENSI
1. SNI 03-2958-1995
2. PPKI NI 5-1961
D. DASAR TEORI
Menurut SNI 03-2958-1995, Kuat tekan tegak lurus serat kayu adalah
kemampuan dari jenis kayu untuk menahan beban tekan yang bekerja
tegak lurus serat kayu.
Untuk dapat merancang struktur kayu secara tepat, maka ada beberapa
sifat kayu yang harus diperhatikan yaitu :
5. Modulus kekenyalan
3. Cacat kayu
6. Umur kayu
7. Jenis kayu
Tabel : PPKI 1961 daftar kelas kuat tekan tegak lurus serat kayu sebagai
berikut :
1. I 40
2. II 25
3. III 15
4. IV 10
Kayu yang mempunyai kuat tegak lurus serat yang tinggi, baik digunakan
untuk bahan bantalan bantalan pendukung konstruksi, misalnya :
1. Bantalan rel kereta api
2. Rangka kuda kuda
3. Rangka menara
4. Tiang pancang
P
Nilai kuat tekan tegak lurus serat : kg/cm²
A
perspektif
B. Peralatan
1. Mesin tekan, yang dapat memberi beban secara teratur dengan
kapasitas 20 ton.
2. Timbangan dengan ketelitian 0,001 gr
3. Mistar atau jangka sorong
4. Oven pengering yang dapat diatur suhu tetap 100 ± 50C
5. Alat pengukur deformasi dengan ketelitian 0.002 mm
6. Alat tulis, blangko isian pengamatan dan alat hitung
F. KESELAMATAN KERJA
1. Keselamatan Umum
Memakai pakaian praktek selama pratikum.
Membaca prosedur pelaksanaan dan prosedur pemakaian alat sebelum
memulai
Praktikum.
Periksa semua bahan dan peralatan yang diperlukan sebelum melakukan
pengujian.
Pada saat melaksanakan pengujian, pikiran harus focus pada pekerjaan.
Hati-hati dalam melakukan pengovenan karena jika terlalu panas biasa
terbakar.
Bersihkan alat setelah melakukan pratikum
2. Keselamatan Khusus
Menggunakan sarung tangan tahan panas saat pengovenan.
Hati – hati memakai alat penekan
G. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Persiapan
Mempersiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan.
2. Pelaksanaan
a. Memotong benda uji sesuai dengan dimensi yang telah ditentukan.
3. Pengolahan data
Melakukan pengolahan data, analisa dan kesimpulan terhadap hasil data
P
yang didapatkan dengan rumus: =
A
H. HASIL PEMERIKSAAN DAN PENGOLAHAN DATA
Dari hasil pencatatan data hasil pengujian maka dilakukan pengolahan sebagai
berikut: Sampel 1
P
Kuat Tekan Tegak Lurus =
A
2.197 kg
Kuat Tekan Tegak Lurus =
25,948 cm²
Kuat Tekan Tegak Lurus = 84,669 kg/cm2
1. 5,20 4,99 25,948 245 210 1690 21,97 2,197 16,66 84,669
2. 5,09 4,92 25,043 220 190 2340 30,42 3,042 15,78 121,472
3. 5,11 4,90 25,039 205 175 2390 31,07 3,107 17,14 124,08
84,669+121,472+124 , 08
Rata – Rata Kuat Tekan Tegak Lurus =
3
= 110,073kg/cm²
I. KESIMPULAN
Dari percobaan dan pengolahan data yang telah dilakukan diperoleh nilai kuat
tekan tegak lurus serat rata - rata adalah 110,073 Kg/cm2. Dengan demikian
Menurut SNI 03-2958-1995 dan PPKI NI 5-1961 Kuat Tekan Tegak Lurus
Serat kayu terbagi kedalam empat kelas.Jadi dapat di simpulkan bahwa kayu
Banio dari daerah Sijunjung yang di uji tersebut termasuk kedalam kelas 1
yaitu minimum 40 kg/cm2.
J. LAMPIRAN
1. Data kelompok
2. Skema prosedur pelaksanaan
3. Diagram alir prosedur pelaksaan
4. Gambar peralatan