PENGUJIAN KEKERASAN
I. Pengujian Kekerasan Rockwell
I.1 Tujuan
Untuk dapat menentukan kekerasan bahan dengan sistem Rockwell
A dan C.
I.2 Bahan
1). Kuningan
2). Aluminium
3). Baja karbon rendah ( EMS 45 )
8) Tunggu beberapa saat, hingga tampil nilai kekerasan bahan uji pada
layar.
9) Catat nilai kekerasan. Lakukan pengetesan bahan uji pada permukaan
yang sama sebanyak 3 kali. Lalu rata-ratakan nilainya.
10) Konsultasikan dengan dosen atau pembimbing bila menemukan
kesulitan.
II.2 Bahan
1). Kuningan
2). Aluminium
3). Baja karbon rendah ( EMS 45 )
II.3 Peralatan dan Mesin Uji
1). Mesin uji kekerasan Rockwell
2). Indentor kerucut intan bersudut puncak 136°
3) Perlengkapan pengujian
II.4 Landasan Teori
Pada pengujian kekerasan sistem Vickers digunakan indentor
(penekan) intan berbentuk piramid dengan sudut puncak 136° dan ditekan
pada bahan, dengan ketentuan :
a. Pembebanan ( P ) :
1) Besi lunak atau belum dikeraskan, P = 30 kg,
2) Baja atau besi yang telah dikeraskan, P = 50 kg,
3) Kuningan dan Tembaga, P = 20 kg,
4) Aluminium, P = 10 kg,
5) Timah, P = 5 kg.
P
e. Nilai kekerasan Vickers adalah HV = atau
A
HV = 1,8544 D2
d2
Dimana : HV = Kekerasan Vickers ( Kg/mm2 )
P = Beban ( Kg )
A = Luas bekas penekanan ( mm2 )
D = diagonal bekas penekanan (rata-rata d1 dan d2) ( mm )
III.2 Bahan
Terdiri dari :
- Baja EMS 45
- Kuningan
- Alumunium
-
2P
HB =
xd ( D D 2 d 2)
IV.2 Bahan
MS 45
b. Pelaksanaan Pengujian
Siapkan peralatan seperti kunci ring, dial indicator dan alat tulis.
Longgarkan cak pengunci lalu pasang bahan uji, usahakan bagian yang
terjepit tepat pada ujung alur (titik teraman), kemudian kencangkan
baut pengunci dengan erat dan baut pengikat
Wp 0,2 d 3
Mp
p
Wp
VI.2 Peralatan
Terdiri dari :
- Mesin uji tarik
- Spidol
- Kertas grafik
- Pensil
- Mistar sorong
VI.3 Dasar Teori
Uji tarik dilakukan dengan cara dilakukan penjepitan pada kedua
ujung batang uji, kemudian secara perlahan–lahan batang uji tersebut akan
putus. Dengan dilakukan pengujian ini dapat diketahui kekuatan tarik, beban
ulur, beban maksimum, beban patah, modulus elastis, regangan dan
konstraksi dari suatu bahan.
Tugas I
1. Jelaskan macam-macam pengujian?
2. Jelaskan prosedur pengujian bahan baku pada industri?
Jawab
1. Macam-macam pengujian :
a) Pengujian merusak (destruktif test = DT)
Yaitu pengujian yang dilakukan sehingga menimbulkan
perubahan/kerusakan pada bahan uji misalnya : pengujian tarik,
pengujian pukul takik, pengujian puntir, pengujian kekerasan,
pengujian tekan, pengujian lengkung,pengujian geser, pemeriksaan
mikroskopis.
Tugas II
1.Sebutkan jenis Hardening yang biasa dilakukan di industry?
2.Jenis bahan apa saja yang biasa dikeraskan?
3.Bagaimanakah cara pengerasan tersebut?
Jawab
1.Jenis Hardening :
Mengeraskan seluruh bagian benda kerja (dikenal dengan istilah penyepuhan).
Mengeraskan permukaan benda kerja.
a. Cara yang dilakukan untuk mengeraskan seluruh bagian benda kerja ialah
dengan memasukkan benda kerja ke dalam furnace, kemudian dipanaskan
pada temperatur austenite yang dibiarkan beberapa saat, dan selanjutnya
didinginkan secara cepat ke dalam media pendingin seperti air garam, air
dingin, dan minyak (oli). Pemanasan dilakukan pada temperatur 800 –
1250 derajat celcius. Proses pemanasan dan lama waktu serta media
pendingin tergantung kepada faktor kandungan karbon pada bahan
tersebut.
b. Cara yang dilakukan untuk mengeraskan permukaan benda kerja ialah
dengan cara menambahkan karbon (C) pada permukaan benda kerja.
Langkah kerja secara rincinya akan dijelaskan di bawah ini.
Siapkan serbuk arang kayu
Siapkan kotak pengkarbonan dan isi dengan serbuk arang kira-kira
separuhnya.
Bungkus benda kerja dengan kertas dan taruh dalam kotak.
Timbunlah benda kerja dengan arang sampai arang memenuhi kotak
Tugas III
1.Apa yang dimaksud dengan jenis perlakuan panas Annealing?
Jawab:
1.Annealing adalah pemanasan hingga suhu tertentu dan mempertahankannya untuk
beberapa waktu. Pada suhu tersebut selanjutnya didinginkan perlahan-lahan. Tujuan
dari pengolahan panas ini pada umumnya untuk membuat bahan berkurang
kerasnya dan biasanya dilakukan untuk pengerjaan lanjut.
2.Cara pengerjaanya:
1. Proses anil untuk membebaskan tegangan
Tujuan adalah untuk mengurangkan tegangan dalam, yang diakibatkan
oleh pengerjaan dingin maupun perlakuan panas. Proses ini dilaksanakan
untuk bermacam-macam baja, baja paduan, baja tuang dan besi tuang.
Proses dilaksanakan dengan memanaskan bahan sampai suhu (550-650)0C,
lalu mempertahankannya selama ± 2 jam pada suhu itu , sehingga
terbentuk struktur kristal baru. Kemudian didinginkan perlahan-lahan.
2. Memijar Lunak (soft annealing)
Penggunaannya untuk baja karbon tinggi, misalnya bantalan peluru.
Tujuan dari proses ini adalah unutk meningkatkan ketangguhan baja yang
rapuh, yaitu dengan mengubah bentuk lapisan sementit di dalam perlit dan
Jawab
1. Pengerasan nyala (Flame Hardening)
Pengerasan nyala dilakukan untuk bagian-bagian benda yang lebih besar yang
tidak dapat dipanaskan di dalam dapur pemanas. Nyala api yang digunakan
untuk memanaskan benda kerja dipakai nyala zat asam asetilen yang
ditempatkan di atas bagian yang akan dikeraskan, setelah itu didinginkan
dengan cepat.
2. Cara pengerjaan dari pengerasan nyala yaitu
Pengerasan nyala dilakukan untuk bagian-bagian bendayang lebih besar
yang tidak dapat dipanaskan di dalam dapur pemanas. Nyala api yang digunakan
untuk memanaskan benda kerja dipakai nyala zat asam asetelin yang ditempatkan
di atas bagian yang akan dikeraskan, setelah itu didinginkan dengan cepat.
Lapisan keras yang diperoleh dengan pengerasan nyala ini dapat
mencapai ketebalan 6 mm, dengan kekerasan menurut Brinell (400-700) kg/mm2.
Proses ini sangat cepat menghasikan permukaan yang keras. Permukaan benda
kerja di untuk panaskan hingga di atas suhu kritis atas dengan menjalankan api
brander dengan nyala normal dan segera didinginkan dengan semprotan air.
Dalamnya kulit yang keras tergantung dari kecepatan gerakan api memanaskan
benda kerja.
Suhu pemanasan dapat juga diindikasikan berdasarkan warna pijar yang
selalu berada dalam urutan warna petunjuk yang tetap, dari cokelat tua sampai
putih terang. Warna petunjuk hanya berlaku apabila lamanya penyalaan sedang
dan suhu yang bertambah secara teratur. Ini berarti untuk waktu yang singkat.