PEMBAHASAN MASALAH
Mulai
Persiapan alat
Heat treatment
Uji Rockwell
Data
Selesai
35
36
4. Uji Rockwell
Proses uji rockwell yaitu proses uji tekan yang bertujuan untuk mengetahui
kekerasan pada bahan pada proses ini bahan yang digunakan berupa al-mg
dan al-zn yang berukuran 55mm x 10mm x 10mm yang akan ditekan dengan
berat yang sesuai dengan bahan yang digunakan.
titik kadar konsentrasi yang rendah. Partikel tersebut akan mengalami perubahan
ikatan dari lemah menjadi kuat karena proses pemanasan tersebut.
3.2. Percobaan uji impact charpy
Pengujian impak Charpy (juga dikenal sebagai tes Charpy v-notch)
merupakan standar pengujian laju regangan tinggi yang menentukan jumlah energi
yang diserap oleh bahan selama terjadi patahan.
3.2.1. Flowchart uji impact charpy
Berikut ini adalah Flowchart uji impact charpy
mulai
Persiapan bahan
Pemotongan spesimen
Pembuatan takik
Pengujian
Pencatatan spesimen
selesai
1. Mulai
Pada tahap ini meliputi briefing sebelum dilakukannya praktikum dan
persiapan APD serta mempersiapkan alat-alat berupa mistar gergaji kikir taktik
ragum dan alat uji impact
Mulai
Persiapan bahan
Grinding
Poleshing
Etching
terbakar
Qc
A
45
Pengujian
Selesai
4. Poleshing
Polishing yang bertujuan memberikan efek mengkilap pada benda kerja alat
yang digunakan berupa cairan autosol dan kain
7. Qc
Dimana dilakukan proses pengecekan kembali apakah specimen tersebut
terbakar atau tidak, apabila terbakar kita harus melakukan proses grinding
kembali agar mendapatkan hasil yang diinginkan atau maksimal.
8. Pengujian
Pengujian bertujuan untuk mengetahui unsur-unsur yang berada di dalam
material dengan menggunakan mikroskop
juga dapat merujuk pada struktur kristal apa pun yang dibentuk oleh
transformasi tanpa difusi .
c. Ferit adalah bahan keramik yang dibuat dengan mencampurkan dan
membakar sebagian besar besi oksida (Fe 2 O 3 , karat ) dicampur dengan
sebagian kecil dari satu atau lebih unsur logam tambahan , seperti
strontium , barium , mangan , nikel , dan seng
d. Pearlite adalah struktur dua fase , pipih (atau berlapis) yang terdiri dari
lapisan bergantian ferit (87,5% berat) dan sementit (12,5% berat) yang
terjadi pada beberapa baja dan besi tuang.
e. Bainit adalah struktur mikro seperti pelat yang terbentuk dalam baja pada
suhu 125–550 °C (tergantung kandungan paduannya).Pertama kali
dijelaskan oleh ES Davenport dan Edgar Bain , itu adalah salah satu
produk yang dapat terbentuk ketika austenit ( struktur kristal kubik besi
berpusat muka ) didinginkan melewati suhu di mana ia tidak lagi stabil
secara termodinamika dengan sehubungan dengan ferit, sementit, atau
ferit dan sementit.
3.4. Percobaan uji lendutan batang
Defleksi merupakan merupakan peristiwa melengkungnya suatu batang
yang ditumpu akibat adanya beban yang bekerja pada batang tersebut. Beban yang
dimaksud di sini dapat berupa beban dari luar ataupun beban dari dalam karena
pengaruh berat batang sendiri.
3.4.1. Flowchart uji lendutan batang
Berikut ini adalah Flowchart uji lendutan batang
Mulai
Persiapan alat
A
51
Defleksi
Massa beban
Modulus elastisitas
ee
Data pengujian
Selesai
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Skala
2,71 2,38 2,03 1,65 1,22 0,82 0,44 0,03 -0,64 -1,51
dial
4. Defleksi
Pada tahap ini yaitu pengujian lanjutan untuk pengujian lanjutan ujung dua
tumpuan dengan meletakkan tempat beban pada tengah Batang bebas dan
dial indikator di atas mengamati posisi awal dial dan mencatatnya lalu
meletakkan pemberat pertama m dan mencatat penurunan posisi pada dial
selanjutnya meletakkan pemberat M2 berikutnya dan mencatat penurunan
posisi pada dial
Massa
134 256 389 516 649 790 921 1056 1,186 1,328
benda
53
6. Modulus elastisitas
Modulus elastisitas adalah angka yang digunakan untuk mengukur objek
atau ketahanan bahan untuk mengalami deformasi elastis ketika gaya
diterapkan pada benda itu.
7. Data pengujian
T ahap ini yaitu pengambilan data dan menganalisa dari pengujian lanjutan
untuk pengujian lanjutan dengan ujung dua tumpuan yaitu menentukan
defleksi antara pemberat yang satu dengan pemberat berikutnya
8. Selesai
Proses akhir dari praktikum material teknik yang meliputi merapikan
peralatan praktikum serta membersihkan laboratorium sebelum
meninggalkan laboratorium
3.4.3. Data pengujian
Berikut adalah perhitungan data pembahasan ke-9
Dik: 𝑙 =0,93m
D=7,4mm
r=3,7mm
I=1/4 πr ⁴=1,47 . 10-10 m ⁴
Skala awal dial =2,71mm
Skala ke-9 =-0.64
Dit:defleksi?
Momen tekuk?
Tegangan tekuk?
Modulus young?
Jawab:
Defleksi:ke-9
δ =skala awal dial-skala ke-9
=2,71mm-(-0,61mm)
=3,66
54
4.1. Kesimpulan
Dari proses praktikum yang telah dilakukan yaitu pengujian kekerasan
rockwell, pengujian impact, pengujian metalografi, dan pengujian lendutan batang
serta berdasarkan data yang telah didapatkan pada praktikum tersebut, dapat ditarik
beberapa kesimpulan yang akan menjawab tujuan penulisan yaitu sebagai berikut :
1. Material merupakan suatu zat atau bahan penyusun dari suatu benda yang
memiliki sifat dan karakteristik tertentu. Material selalu menjadi tolak ukur
dari kemajuan sejarah dan peradaban manusia, dimana kita mengenal
adanya zaman batu, zaman perunggu, dan zaman besi. Saat ini, material
menjadi hal yang sangat penting dalam berbagai bidang misalnyadalam
perkembanagn ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada umumnya,
kemampuan sebuah mesin atau suatu struktur akan dipengaruhi oleh sifat
asal material penyusunnya.
2. Besaran sifat material bisa ditentukan dan dicari untuk kepentingan dan
efisiensi data kerja nyata pengujian .Kekerasan adalah pengujian ketahanan
material terhadap deformasi plastis metode berita menggunakan indiantor
bola baja dengan 250 kg metode rockwell menggunakan injektor diamond
cone dengan beban minor 10 kg dan beban mayor 150 kg
3. Metode pengujian impact dibagi menjadi dua macam yaitu metode carpy
dan metode izod metode carpi pendulum diarahkan pada bagian belakang
taktik dari batang uji sedangkan pengujian izod adalah pukulan pendulum
diarahkan pada jarak 22 mm dari penjepit dan takiknya menghadap pada
pendulum
4. Langkah-langkah pengujian meliputi persiapan bahan pemotongan
spesimen pengamplasan pemolesan pemeriksaan serta pengujian
menggunakan mikroskop
55
56
4.2. Saran
Dalam proses praktikum yang telah dilakukan, tentunya terdapat beberapa
kekeliruan yang praktikan alami dan pastinya ini dapat dijadikan sebagai evaluasi
serta saran bagi praktikan selanjutnya untuk dapat diterapkan, saran tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Untuk para praktikkan agar lebih safety dalam praktikum material teknik
2. Untuk alat kerja lebih diperhatikan kembali fungsi seperti gergaji besi yang
alur mata gergajinya terbalik serta ada beberapa ragum yang tidak berfungsi
3. Kepada praktikan diharapkan memperhatikan ketelitian dalam bekerja.
4. Kepada praktikan diharapkan untuk teliti dalam melihat hasil dari alat
maupun perhitungan yang dilakukan pada saat praktikum berlangsung
DAFTAR PUSTAKA
[1] Sofyan, Bondan Tiara. 2021. Pengantar Material Teknik. Bogor : Unhan RI
Press.
[2] Hidayat, Wahyu. 2019. Klasifikasi dan Sifat Material Teknik Serta Pengujian
Material.
[3] Sani, Ridwan Abdullah. 2019. Karakteristik Material. Jakarta : PT. Bumi
Aksara.
[4] Kumalasari, Magdalena Feby. 2017. Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi
Industri, 2(2) 85-89.
[5] Gordon England, Material Teknik, in Hardness Testing, 199, PP. 1-7.
[6] Dieter, E. George. 1993. Metalurgi Mekanik. Jakarta : PT. Gelora Aksara
Pratama.
[7] Askeland., D.R. 1985. The Science and Engineering of Material. Boston : PWS
Engineering.
[8] Beumer, B.J.M. 1980. Pengetahuan Bahan Teknik. Jakarta : Bharata Karya
Aksara.
[9] Gere dan Timoshenko. 1987. Mekanika Bahan. Jakarta : Erlangga.
[10] Popor, E.D. 1993. Mechanics of Materials. Jakarta : Erlangga
[11] Diktat Mata Kuliah Metalografi. 2007. Depok : Departemen Metalurgi dan
Material FT UI.
[12] Lawrence, Van Vlack. 1989. Ilmu dan Teknologi Bahan. Jakarta : Erlangga.
[13] Modul Praktikum Material Teknik. Depok : Laboratorium Material Teknik
Gunadarma.
57