Anda di halaman 1dari 23

PENGARUH MUSIK KLASIK

TERHADAP KECERDASAN INTELEKTUAL

Disusun oleh
Nama : Zulfikar Adrias Fachrian S
NPM : 21421567
Kelas : 1IC01

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS GUNADARMA

DEPOK

2021
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan Karya Ilmiah yang berjudul “Pengaruh Musik Klasik
Terhadap Kcerdasan Intelektual”.
Karya Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas
mata kuliah Bahasa Indonesia, Karya Ilmiah ini dapat terselesaikan tidak
lepas karena bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang dengan tulus
dan sabar memberikan sumbangan baik berupa ide, materi pembahasan
dan juga bantuan lainnya. Saya mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. E.S. Margianti, SE., MM selaku Rektor Universitas
Gunadarma.
2. Prof. Dr. Adang Suhendra, SSI., S.Kom, Msc. selaku Dekan
Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma.
3. Dr. Raden Roro Sri Poernomo Sari, ST., MT., selaku Kepala
Jurusan Teknik Mesin Universitas Gunadarma.
4. Margaretha Sumawarti,. Mpd. selaku Dosen mata kuliah Bahasa
Indonesia
5. Kedua orang tua dan seluruh anggota keluarga yang mendukung
penulis hingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini
dengan keadaan yang sehat.
6. Teman-teman sekelas selaku rekan perjuangan di jurusan Teknik
Mesin Gunadarma yang telah membantu dalam pembelajaran,
serta mendukung jalannya penulisan karya ilmiah dengan
memberikan informasi-informasi.
Karya Ilmiah ini membahas pendekatan mengenai hubungan antara
musik klasik dan intelektual sesorang. Diharapkan dengan hadirnya Karya
Ilmiah ini dapat memberikan gambaran tentang sebuah ilmu yang
mengulas tentang hal terkait mengenai musik klasik dan intelektual.

ii
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa Karya Ilmiah ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati,
penyusun mohon para pembaca dan pembimbing berkenan memberikan
saran atau kritik demi perbaikan Karya Ilmiah berikutnya.

Jakarta, 26 Desember 2021

Zulfikar Adrias Fachrian Santoso

iii
DAFTAR ISI

halaman

KATA PENGANTAR.....................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah..................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................2

1.4 Hipotesis..........................................................................................3

1.5 Metode Penulisan............................................................................3

1.6 Manfaat Penulisan..........................................................................5

BAB II LANDASAN TEORI.........................................................................6

2.1 Pemgertian Pengaruh......................................................................6

2.2 Pengertian Musik............................................................................6

2.3 Pengertian Klasik............................................................................6

2.4 Pengertian Terhadap........................................................................7

2.5 Pengertian Kecerdasan Intelektual..................................................7

2.6 Pengaruh Musik Klasik...................................................................8

BAB III ANALISIS.........................................................................................9

3.1 Pengaruh Musik Klasik Terhadap Keceerdasan Intelektual...........9

3.2 Efek Mozart...................................................................................13

iv
BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan.................................................................................. 14

4.2 Saran..............................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................16

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Musik merupakan hal yang tidak asing di telinga masyaraakat dunia.


Ternyata, meskipun masyaraakat menganggap bahwa musik itu sangat sederhana
asalkan bisa dinikmati, musik memendam banyak misteri yang nyaris tak
terpecahkan. Banyak jenis musik dan komposisi yang beredar di kalangan
masyarakat.
Masyarakat Indonesia, khususnya pelajar cenderung gemar mendengarkan
musik yang nyaring dan memilki tempo cepat. Kebanyakan dari mereka juga
mendengarkan musik-musik dan lagu beraliran heavy rock yang penuh dentuman
dan suara yang memekakkan telinga.
Masyarakat awam lebih minat mendengarkan musik-musik dengan
komposisi yang sederhana seperti musik pop apalagi jika liriknya mudah dihafal
dan enak di telinga. Mereka tidak ter lalu memikirkan dampak apa saja yang bisa
diperoleh dengan genre yang demikian. Sedangkan musik yang sukar untuk
dinikmati karena sentuhan seninya lebih murni hanya kerap dinikmati oleh
masyarakat elit atau mungkin yang berjiwa seni tinggi saja.
Padahal belakangan diketahui bahwa salah satu genre musik memiliki
kontri busi yang cukup besar bagi perkembangan IQ. Mengingat penelitian bahwa
mendengar lebih efektif untuk belajar dari pada membaca, dan budaya baca
masyarakat yang rendah, nampaknya hal ini patut untuk diperhitungkan sebagai
alternatif.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah awal atau sejarah dikenalnya pengaruh musik klasik ini?


2. Apakah hal ini sesuai dengan perkembangan teknologi kedokteran?
3. Apa bedanya dengan musik aliran lain?

1
2

4. Benarkah ada pengaruh dari musik klasik atau hal ini hanya sugesti yang
menjadi strategi pemasaran musik klasik di seluruh penjuru bumi?
5. Mengapa diberi nama efek Mozart? Bukan efek Bach, efek Beethoven,
atau
efek The Beatles? Apakah Mozart dihargai lebih tinggi ketimbang
musikus
jenius seperti Beethoven, Gershwin, dan Louis Armstrong?
6. Apakah hanya musik klasik saja yang memberi pengaruh positif bagi
aktivitas non musikal manusia?
7. Adakah bukti atau referensi yang relevan untuk menguatkan argumen
mengenai efek musik klasik ter sebut?
8. Adakah penjelasan yang lebih rinci yang sanggup meyakinkan
masyarakat?
9. Apa maksud atau hakikat dari efek Mozart?
10. Apa tindakan yang bisa masyarakat luas ambil setelah mendapat
kesimpulan dari segala penjelasan yang telah dipaparkan?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Banyak pelajar di Indonesia yang minat bacanya kurang sehingga malas


belajar.

2. Remaja pada umumnya memiliki emosi yang labil karena sedang dalam
masa pertumbuhan dan pencarian jati diri.

3. Masyarakat pada umumnya senang dengan musik, baik instrumental


maupun yang terdapat vokal.
Dengan beberapa pertimbangan di atas, Penulis tedorong untuk
menyingkapkan sebuah fakta dari sebuah penelitian yang diharapkan mampu
menjadi jalan keluar, yakni penelitian mengenai pengaruh musik klasik terhadap
IQ dan EQ bahkan SQ. Penulis akan menyertakan beber apa hasil riset dan bukti-
bukti peneltian yang akurat dan relevan agar dapat lebih dipercaya. Pasalnya,
3

dalam setiap kasus atau dugaan akan ditemukan banyak dukungan dan sanggahan
yang akan mengguncang kepercayaan masyarakat. Dengan karya ilmiah ini,
Penulis berharap dapat memberi kan inspirasi dan kontribusi yang baik bagi
masyarakat mengenai hal-hal berkaitan dengan peningkatan kualitas dan kinerja
otak. Diharapkan pula agar pembacanya mendapat satu kepastian mengenai
pengaruh musik klasik terhadap kecerdasan intelektual.

1.4 Hipotesis

Menurut pandangan dan dugaan Penulis, musik klasik dapat meningkatkan


kemampuan otak orang-orang yang gemar mendengarkannya. Bahkan efeknya
bisa menunjukkan perbedaan yang mencolok antara kecerdasan orang-orang yang
gemar mendengarkannya dengan yang tidak sama sekali.
Musik klasik jauh lebih bermanfaat dan mampu mengatur gejolak emosi
pendengarnya kearah yang lebih santai dan sesuai dengan kinerja sistem organ
manusia.
Bahkan, kerjanya sama dengan gelombang suara ibu kepada janin dalam
kandungannya, sehingga pada umumnya banyak ibu yang memperdengarkan
musik klasik kepada janin yang dikandungnya.
Meskipun musik pop adalah jenis yang paling akrab di telinga masyarakat
(awam) namun, pada kesempatan kali ini, Penulis tidak akan membahas jenis
musik tersebut. Penulis akan memberikan bahasan mengenai musik klasik yang
sangat fenomenal. Sebagian dari masyarakat memang jarang memiliki selera
musik tersebut. Tapi siapa sangka, di balik kerumitan dalam menikmati musik ini,
terdapat suatu efek yang berguna bagi kehidupan.

1.5 Metode Penulisan

Dalam Karya Ilmiah ini menggunakan metode pengamatan, metode


pencarian, metode pengumpulan data diantaranya :

1. Metode Pengamatan
4

Mengamati suatu hal adalah langkah yang tepat ketika menjumpai sesuatu
yang menggugah rasa penasaran dan keingintahuan yang besar.
Mengamati dengan seksama kemudian memahami hal ter sebut merupakan
langkah pertama yang perlu dilakukan. Dengan metode ini, Penulis dapat
mengetahui hal apa yang sebenarnya akan dibahas.

2. Metode Pencarian
Penulis menggunakan metode pencarian untuk mencari dan
mengumpulkan data yang diperlukan untuk analisis data. Penulis mencari
bahan-bahan penulisan karya ilmiah dari situs internet yang bersangkutan
dan dari buku-buku yang relevan.

3. Metode Pengumpulan Data


Penulis menggunakan metode ini dengan melakukan pengumpulan data
dan
memilah-milah data mana saja yang akan dicantumkan dalam karya tulis
ini. Metode ini digunakan agar dalam menyusun urutan informasi yang
akan ditampilkan menjadi lebih mudah. Berdasarkan uraian mengenai
pengertian dan maksud penggunaan metode-metode di atas, Penulis
memberikan uraian singkat dan lebih detail mengenai metode yang Penulis
ambil. Metode yang diambil Penulis adalah melalui pengamatan yang
diperoleh dari browsing (mencari-cari) melalui internet dan memindai atau
mencuplik dari beberapa sumber tertulis. Materi-materi diambil dari buku-
buku yang sesuai termasuk buku pelajaran seni musik.

Definisi tema atau judul diperoleh dari berbagai sumber, yakni opini
masyarakat awam yang dicantumkan melalui internet, Kamus Besar
Bahasa Indonesia serta buku pelajaran seni musik kelas IX.

Isi bahasan dicuplik dari situs internet. Materi yang diambil berupa opini
pendukung serta beberapa fakta yang ada di lapangan yang didapat dari
5

hasil penelitian yang telah dilakukan oleh para ilmuwan yang kemudian
telah dicantumkan dalam internet atau dunia maya. Setelah materi dirasa
cukup, Penulis menghentikan pencarian data dan bahan-bahan. Penulis
memilah-milah data-data yang telah didapat, data yang sedikit
menyimpang dari tema Penulis ambil sedikit, kemudian yang menyimpang
jauh dari tema, tidak dicantumkan dalam karya ilmiah ini.

Data yang diperoleh Penulis memang bukan data yang diperoleh dari
wawancara maupun survey secara langsung, namun setidaknya sumber-
sumber materi yang diambil dapat dipercaya dan mewakili kondisi
sesungguhnya. Beberapa bahan di antaranya diperoleh dari berbagai
sumber yang men jadi motivasi dan inspirasi bagi Penulis.

1.6 Manfaat Penulisan


1. Masyarakat khususnya para pembaca dapat memperluas wawasan dan
menggali salah satu misteri di balik musik yang mungkin belum pernah
terdengar.
2. Pembaca mendapat satu alternatif baru untuk meningkatkan kecerdasannya.
3. Pembaca memperoleh pengetahuan baru.
4. Membangun masyarakat yang modern dan pandai menggunakan cara
sederhana, pasti serta yang biasa dijumpai untuk mendapat manfaat yang
luar biasa.
5. Menarik pembaca untuk mulai menggemari musik yang lebih baik dari pada
musik-musik aliran cadas seperti heavy metal ataupun underground
6. Membawa solusi bagi beberapa masalah masyarakat.
7. Meringankan beban bagi yang mungkin ingin mencari narasumber mengenai
hal berkenaan dengan isi karya ilmiah ini.
8. Dapat memberikan contoh bagi adik-adik kelas yang perlu membuat karya
ilmiah.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pengaruh


Dalam KBBI, pengaruh memilki arti daya yang ada dari sesuatu (orang,
benda, dsb) yang ikut membentuk kepercayaan, watak atau perbuatan seseorang.

2.2 Pengertian Musik


Dari beberapa sumber di internet, musik adalah bunyi yang diterima oleh
individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera
seseorang. Definisi sejati tentang musik juga bermacam-macam:
1. Bunyi yang dianggap enak oleh pendengarnya.
2. Segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau kumpulan
dan disajikan sebagai musik

Beberapa orang menganggap musik tidak berwujud sama sekali. Musik


menurut Aristoteles mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah,
mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme. Dalam buku
pembelajaran seni musik kelas IX, kata musik mengandung arti seni penataan
bunyi secara cermat yang membentuk pola teratur, merdu, dan apresiasi seni
bunyi yang tak terbatas.

2.3. Pengertian Klasik


Menurut KBBI edisi terbaru, kata klasik memiliki arti yakni memiliki
mutu yang tinggi dan diakui kesempurnaannya sebagai tolok ukur kesempurnaan
yang abadi; tertinggi; karya sastra zaman kuno; bersifat sederhana; serasi dan
tidak berlebihan; termasyur dan bersejarah.

6
7

2.4 Pengertian Terhadap

Terhadap yang berkata dasar hadap yang artinya adalah sisi/bidang sebelah
muka, muka, arah ke (KBBI edisi 3); kemudian diberi imbuhan ter - yang
menjadikan kata terhadap dengan beberapa pengertian, yakni kepada; tentang;
berkenaan; kata depan untuk menandai arah; lawan (KBBI edisi 3 dan Kamus
Umum Bahasa Indonesia tahun 2003).

2.5 Pengertian Kecerdasan Intelektual

Kecerdasan Intelektual sejatinya merupakan sebuah frase kata dari


penggabungan kata kecerdasan dan intelektual. Namun, apabila kata ini
didefinisikan sepenggal-sepenggal, maksud dari karya ilmiah ini menjadi kurang
tersamapikan. Kata intelektual menunjuk kepada kaum yang terpelajar,
cendekiawan. Sedangkan kata yang dimaksud adalah yang bermakna daya atau
proses pemikiran yang lebih tinggi yang ber kenaan dengan pengetahuan, daya
pikiran, daya akal budi, kecerdasan berpikir ; kata yang memiliki makna tersebut
adalah kata intelek. Maka, penulis memutuskan untuk memberikan definisi dari
kata kecerdasan dan kecerdasan intelektual.
Kecerdasan berasal dari kata cerdas yang menurut KBBI berarti tajam
pikiran, sempurna akal dan pikirannya (mudah mengerti dan memahami, dsb),
sempurna perkembangan akal budinya (untuk berpikir, mengerti, dsb); sempurna
pertumbuhan tubuhnya (sehat, kuat). Kata kecerdasan sendiri memiliki makna
kesempurnaan perkembangan akal (kepandaian, dsb), dituliskan pula dalam KBBI
edisi 3 bahwa kata kecerdasan memiliki
Frase kata kecerdasan intelektual menurut KBBI edisi 3 memiliki arti
kecerdasan yang menuntut pemberdayaan otak, hati, jasmani, dan pengaktifkan
manusia untuk berinteraksi secara fungsional dengan yang lain.
8

2.6 Pengaruh Musik Klasik


Pengaruh musik klasik adalah daya yang ada dari seni penataan bunyi
secara cermat yang membentuk pola teratur, merdu, dan apresiasi seni bunyi yang
tak terbatas berupa karya yang memiliki mutu yang tinggi dan diakui
kesempurnaannya sebagai tolok ukur kesempurnaan yang abadi yang ikut
membentuk suatu kepercayaan.
BAB III
ANALISIS

3.1 Pengaruh Musik Klasik Terhadap Keceerdasan Intelektual

GloriaNet menyebutkan bahwa hampir tiga tahun terakhir ini, para ibu dan
calon ibu di kota-kota besar di tanah air menyelipkan rekaman musik klasik dalam
daftar belanja mereka. Mereka memborong mulai dari rekaman Mozart for
mother sto-be hingga Simfony Baroque Collection. Hal itu seiring dengan tren
efek Mozart. Riset terhadap manfaat musik (klasik) bagi kemampuan non-musikal
sebenarnya sudah berkembang lebih dari setengah abad. Terapi musik modern
berkembang pada akhir tahun 1940-an untuk mengobati kelelahan perang yang
diderita para prajurit setelah berakhirnya Perang Dunia II. Meski Army Surgeon
General, Chief of Navy Bureau of Medicine and Surgery, dan Veterans
Administration Chief of Medical Services mengatakan bahwa musik tidak dapat
digolongkan sebagai terapi seperti halnya penicilin, kinine atau radiasi. Jelaslah,
musik masuk dalam daftar obat-obatan Angkatan Darat. Bahkan sejumlah rumah
sakit, klinik dan panti jompo di seluruh negeri membuat program menghadirkan
pertunjukan musisi setempat.  Alasan efek sedemikian yang ditimbulkan dari
musik khususnya musik klasik itu dinamai efek Mozart itu sempat menggugah
Alfred Tomatis, dokter Prancis yang melakukan gebr akan besar untuk
penyembuhan oleh musik lewat riset selama 30 tahun. Berdasar kan pengujian
yang dilakukannya terhadap lebih dari 100.000 pasien di Listening Centers (pusat
pelatihan bagi penyandang cacat pendengaran dan orang yang terganggu dalam
hal vokal dan pendengaran di Paris) berulangkali didapati apa pun cita rasa si
pendengar terhadap komponis, musik karya Mozart mau tidak mau memberikan
ketenangan. Selain itu memperbaiki persepsi spasilannya dan memungkinkan
mereka untuk berkomunikasi baik dengan hati maupun pikiran. Dibuktikan juga
bahwa irama, melodi dan f rekuensi tinggi dari komposisi musik Mozart

9
10

merangsang dan menguatkan wilayah kreatif dan motivasi di otak. Hal itu


bersumber dari karya yang murni dan sederhana. Mozart tidak membuat jalinan
yang memukau seperti jenius besar matematik, Bach. Dia juga tidak
membangkitkan gelombang pasang emosi seperti Beethoven. Karyanya juga tidak
membuat tubuh jadi rileks seperti musik rakyat, atau membuat tubuh bergoyang
seperti lagu rock. Sebaliknya musik Mozart itu misterius, namun sekaligus mudah
dipahami, tanpa ada trik yang membingungkan. Meskipun sang komponis
memiliki ciri yang dekat dengan Haydn dan komponis lain sezamannya, Tomatis
menegaskan dalam tulisan Pour quoi Mozart, Dia memiliki efek, suatu pengaruh
yang tidak dimiliki komponis lain. Mozart mempunyai kekuatan yang
membebaskan, mengobati, dan bahkan menyembuhkan. Keampuhannya jauh
melampaui apa yang kita amati di antara para pendahulu, rekan semasanya
ataupun penggantinya. (sebagaimana dikutip dalam buku Efek Mozart,
Memanfaatkan Musik untuk Mempertajam Pikiran, Meningkatkan Kreativitas,
dan Menyehatkan Tubuh karangan Don Campbell). Teori di atas telah banyak
terbukti kebenarannya. Journal of the American Medical Association melapor kan
pada tahun 1996 hasil studi terapi musik di Austin, Texas. Terbukti sejumlah ibu
hamil yang mendengar kan musik selama kelahir an anaknya tidak membutuhkan
anestasi. Menurut penjelasan dari seorang peneliti, rangsangan musik
meningkatkan pelepasan endorfin dan menurunkan kebutuhan akan obat-obatan.
Pelepasan tersebut juga memberikan suatu pengalihan perhatian dari rasa sakit
dan mengurangi kecemasan. Namun pengaruh musik terhadap aktivitas
nonmusikal tidak saja bersumber dari karya Mozart. Secara misterius, musik
menjangkau kedalaman otak dan tubuh kita. Hal ini mengubah banyak system tak
sadar menjadi ekspresi. Lagu-lagu yang menggunakan ritme pernapasan alamiah
seperti lagu-lagu Gregorian dapat menciptakan perasaan lapang dan santai.
Sebaliknya jazz, blues, dixieland, soul, calypso, reggae dan jenis musik dansa lain
memberi ilham yang membawa pada kecerdasan sekaligus melepaskan rasa
gembira maupun sedih yang mendalam. Musik rock dari Elvis Presley, Rolling
Stone, dan Michael Jackson dapat menggugah nafsu, merangsang gerakan aktif,
melepas ketegangan dan menutupi rasa sakit. Namun musik itu juga dapat
11

menciptakan ketegangan, stres dan rasa sakit di dalam tubuh apabila kita tidak
dalam suasana batin untuk dihibur secara energik. Sedangkan musik heavy
metal, punk, rap, hiphop, dan grunge dapat menggugah sistem saraf, menjurus
pada perilaku dinamis maupun pengungkapan diri. Penelitian membuktikan
bahwa musik, ter utama musik klasik sangat mempengaruhi perkembangan IQ
(Intelegent Quotien) dan EQ (Emotional Quotien).
Seorang anak yang sejak kecil terbiasa mendengar kan musik akan lebih
berkembang kecerdasan emosional dan intelektualnya dibandingkan dengan anak
yang jarang mendengarkan musik. Yang dimaksud musik di sini adalah musik
yang memiliki irama teratur dan nada-nada yang teratur, bukan nada-nada miring.
Tingkat kedisiplinan anak yang sering mendengarkan musik juga lebih baik
dibanding dengan anak yang jarang mendengarkan musik. Grace Sudargo,
seorang musisi dan pendidik menyatakan bahwa dasar -dasar musik klasik secara
umum berasal dari ritme denyut nadi manusia sehingga ia berperan besar dalam
perkembangan otak, pembentukan jiwa, karakter, bahkan raga manusia. Penelitian
menunjukkan, musik klasik yang mengandung komposisi nada berfluktuasi antara
nada tinggi dan nada rendah akan merangsang kuadran C pada otak. Sampai usia
4 tahun, kuadran B dan C pada otak anak-anak akan ber kembang hingga 80 %
dengan musik di sekelilingnya. Seorang ahli biofisika telah melakukan suatu
percobaan tentang pengaruh musik bagi kehidupan makhluk hidup. Dua tanaman
dari jenis dan umur yang sama diletakkan pada tempat yang berbeda. Yang satu
diletakkan dekat dengan pengeras suara (speaker) yang menyajikan lagu-lagu
slow rock dan heavy rock, sedangkan tanaman yang lain diletakkan dekat dengan
speaker yang memperdengarkan lagu-lagu yang indah dan berirama teratur.
Dalam beber apa hari terjadi perbedaan yang sangat mencolok. Tanaman yang
berada di dekat speaker lagu-lagu rock men jadi layu dan mati, sedangkan
tanaman yang berada di dekat speaker lagu-lagu indah tumbuh segar dan
berbunga. Suatu bukti nyata bahwa musik sangat mempengaruhi kehidupan
makhluk hidup. Berdasarkan hasil penelitian dari Harvard Medical School di
Boston (USA), ternyata para pemain musik professional pada umumya jauh lebih
cerdas dari pada orang awam [Journal of Neuroscience´- Edisi 23 ]. Telah terbukti
12

secar a kasat mata sebagai bukti empiris bahwa musik dapat mempengaruhi
pertumbuhan yakni melalui percobaan pada hewan maupun tumbuhan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Univer sitas Athen-Yunani ternyata
ikan-ikan dalam aquarium yang didengarkan alunan musik Mozart bisa tumbuh
lebih cepat dan lebih baik, bukan hanya berdasarkan besarnya saja, melainkan
juga tampak dari warna ikan yang menjadi semakin cerah.
Setiap orang tua ingin mempunyai anak yang pandai, cerdas, dan tidak
mengalami kesulitan dalam perkembangan emosionalnya. Menurut penelitian
pada tahun 1980-an yang dilakukan dr. Alfred Tomatis, ahli psikolog, dan
pendidikan dari Perancis untuk mendapatkan hal itu, tidak hanya diperlukan gizi
yang baik tetapi rupanya stimulasi memadai sejak anak masih dalam kandungan.
Stimulasi yang baik adalah dari suara ibu dan musik klasik yang menimbulkan
respons dari janin. Disebutkan juga bahwa mer angsang otak sehingga
menimbulkan gerakan motorik tertentu pada janin dan bayi yang baru lahir.
Ketukan musik juga mempunyai efek terhadap kepandaian anak dalam
matematika. Musik klasik dapat memberikan rangsangan pada bayi karena kaya
komponen suara atau beragam alat musik yang tergabung di dalamnya. Stimulasi
musik klasik ini bisa mulai diberikan sejak janin berusia empat bulan. Pada usia
itu janin sedang membentuk sel-sel otak, dan syar af janin maka janin sudah bisa
memberikan respons pada stimulasi suara. Dr. Gordon Shaw telah mengadakan
penelitian terhadap anak-anak sekolah SD di slums kota Los Angeles, yang mana
sebelum mereka memulai pelajaran, mereka diminta untuk bermeditasi atau duduk
dengan tenang sambil mendengarkan alunan musik klasik Mozart selama 20
sampai dengan 30 menit. Hasilnya, setelah bermeditasi, anak-anak sekolah
tersebut bisa lebih mudah diatur, dan lebih konsentrasi terhadap pelajarannya. Di
Berlin, Jerman telah terbukti bahwa anak-anak yang belajar dengan naungan
musik mengalami peningkatan nilai IQ mereka dari 6 sampai 10%, di samping itu
kecerdasan mereka dalam matematika dan ilmu ukurpun semakin bertambah.
Begitu juga dengan orang dewasa, tidak ada salahnya apabila melakukan Fitnes
atau Joging Otak, setiap harinya dalam perjalanan menuju ke tempat pekerjaan
dengan selalu memutar lagu-lagu klasik, sebab telah terbukti bahwa musik dapat
13

merangsang pikiran, memperbaiki konsentrasi dan ingatan, membangun


kecerdasan emosional dan membuat or ang men jadi lebih pintar. Mendengarkan
musik sebelum tidur juga sangat bermanfaat, sebab berdasarkan penelitian yang
dilakukan di Univer sitas Tzu-Chi di Taiwan mereka yang mendengar kan musik
selama 20 sampai dengan 30 menit sebelum tidur, ternyata bisa tidur lebih mudah
dan kualitas tidurnyapun lebih baik. Hal ini penting bagi kecer dasan otak, sebab
apabila kurang tidur daya pikir manusia akan ber kurang. (Sumber: Journal of
Advanced Nursing´- Edisi 49, halaman 234).

3.2 Efek Mozart


Efek dari karya-karya Mozart selain tidak surut selama jangka lama, malah
telah melampaui wilayah menikmati musik secara murni dan memilki efek
penyembuhan ajaib aneka ragam. Mulai dari penyakit pikun hingga epilepsy, dari
meningkatkan IQ hingga peningkatan produksi susu sapi, banyak laporan
penelitian ilmu kedokteran kerap menyinggung musik dari Mozart paling
memiliki efek penyembuhan. Berdasarkan analisa ilmuwan, efek Mozart berawal
dari melodi dalam musik Mozart yang sesuai dengan model pergerakan otak
manusia. Efek Mozart paling awal dipublikasikan pada tahun 1993 lewat otoritas
majalah IPTEK [NATURE]. Percobaan dari dua orang professor Universitas
California membuktikan bahwa dengan mendengarkan sonata Mozart selama 10
menit bisa menumbuhkan IQ. Namun, rupanya tidak hanya itu, bahkan musik
klasik dapat meningkatkan Spiritual Quotient. Bahkan, dalam buku Efek Mozart
karya Campbell, dituliskan bahwa musik romantik (Schubert, Schuman Chopin,
dan Tchaikovsky) dapat digunakan untuk meningkatkan kasih sayang dan simpati.
14
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjabaran dan bukti-bukti di atas telah terbukti bahwa musik
klasik khususnya musik karya Mozart dapat memberikan efek yang baik bagi
kehidupan. Dapat disimpulkan bahwa musik klasik dapat mempengaruhi
kecerdasan intelektual ke arah yang lebih baik. Tidak hanya itu, musik klasik
memiliki dampak lain yakni berkhasiat dalam penyembuhan beragam penyakit.
Jenis musik ini telah mengalami perkembangan selama setengah abad. Musik
klasikpun mampu menjadi obat penenang bagi hati yang galau, meredakan rasa
lelah serta meningkatkan EQ dan SQ.
Ternyata efek dari musik klasik ini bukan sekedar sugesti untuk pemasaran
lagu-lagu Mozart, melainkan sebuah fakta yang telah dibuktikan melalui berbagai
bentuk penelitian. Karena ternyata apa pun cita rasa si pendengar terhadap
komponis, musik karya Mozart mau tidak mau memberikan ketenangan. Selain itu
juga memperbaiki persepsi spasilannya dan memungkinkan mereka untuk
berkomunikasi baik dengan hati maupun pikiran. Terbukti juga bahwa irama,
melodi dan frekuensi tinggi dari komposisi musik Mozart merangsang dan
menguatkan wilayah kreatif dan motivasi di otak. Malahan, musik yang
dianjurkan untuk didengar karena manfaatnya bukan hanya musik klasik,
melainkan musik-musik atau lagu-lagu yang menggunakan ritme pernapasan
alamiah. Kini, masyarakat tidak perlu ragu dan bisa mulai mencoba
mendengarkan musik klasik dan memperdengarkan kepada janin yang dikandung
serta kepada anak-anak didik di seluruh sekolah di mana saja. Kalau kurang
senang dengan lagu-lagu klasik seperti Mozart, Bach, Beethoven mulailah dahulu
dengan lagu-lagu semi klasik seperti musik dari Richard Clayderman ataupun dari
Andre Rieu.

14
15

Masyarakat yang kurang gemar mendengarkan musik klasik pun masih


bisa
mengambil alternatif lain yakni mendengarkan musik-musik yang menggunakan
ritme pernapasan alami seperti tertera pada pembahasan dalam karya ilmiah ini.

4.2 Saran
Bagi masyarakat yang memiliki tingkat kepadatan kegiatan tinggi Penulis
anjurkan melakukan Fitnes atau Joging Otak, setiap harinya dalam perjalanan
menuju ke tempat pekerjaan dengan selalu memutar lagu-lagu klasik atau
mendengarkan musik sebelum tidur agar mendapatkan konsentrasi dalam
beraktivitas dan juga memperoleh istirahat atau tidur yang ber kualitas sehingga
hari esok dijelang semangat.
Bagi dunia pendidikan di Indonesia khususnya, Penulis menyarankan
untuk metode mendengarkan musik klasik sebelum melakukan kegiatan belajar
menga jar. Oleh sebab itulah apabila hari ini merasa tertekan, stress berat , dan
otak ini rasanya lelah sekali, usahakanlah untuk istirahat sejenak sambil
mendengarkan musik dan bernyanyi, Penulis yakin, pasti membantu.
Pesan-pesan ini pun tersurat dalam opini Wulaningrum Wibisono, S.Psi
yang berkata, “Jikalau Anda merasakan hari ini begitu berat, coba periksa lagi
hidup Anda pada hari ini. Jangan-jangan Anda belum mendengar kan musik dan
bernyanyi.”
16
DAFTAR PUSTAKA

1. http//: www.google.co.id/definisi musik


2. http//: www.google.co.id/pengertian musik
3. http//: www.google.co.id/pengertian klasik
4. http//: www.google.co.id/pengertian musik klasik
5. http//: www.google.co.id/musik klasik
6. http//: www.google.co.id/dampak musik klasik terhadap kecerdasan
7. http//: www.google.co.id/ ef ek musik klasik terhadap kecerdasan
intelektual
8. http//: www.google.co.id/ pengaruh musik klasik terhadap kecerdasan
intelektual
9. http//: www.google.co.id/musik klasik Mozart
10. Subagyo, Fasih.2007. Terampil Bermain Musik 3 untuk Kelas IX
SMP dan MTs. Solo: PT. Tiga Serangkai.
11. Poerwadarminta, W.J.S.2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
12. Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Tim.2001. Kamus Besar Bahasa
Indonesia Edisi 3. Jakarta: Balai Pustaka.
13. Prima Pena, Tim. Kamus Bahasa Indonesia Edisi Terbaru. Gita Media
Press

17

Anda mungkin juga menyukai