Disusun oleh
Nama : Zulfikar Adrias Fachrian S
NPM : 21421567
Kelas : 1IC01
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2021
KATA PENGANTAR
ii
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa Karya Ilmiah ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati,
penyusun mohon para pembaca dan pembimbing berkenan memberikan
saran atau kritik demi perbaikan Karya Ilmiah berikutnya.
iii
DAFTAR ISI
halaman
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
1.4 Hipotesis..........................................................................................3
iv
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan.................................................................................. 14
4.2 Saran..............................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................16
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
4. Benarkah ada pengaruh dari musik klasik atau hal ini hanya sugesti yang
menjadi strategi pemasaran musik klasik di seluruh penjuru bumi?
5. Mengapa diberi nama efek Mozart? Bukan efek Bach, efek Beethoven,
atau
efek The Beatles? Apakah Mozart dihargai lebih tinggi ketimbang
musikus
jenius seperti Beethoven, Gershwin, dan Louis Armstrong?
6. Apakah hanya musik klasik saja yang memberi pengaruh positif bagi
aktivitas non musikal manusia?
7. Adakah bukti atau referensi yang relevan untuk menguatkan argumen
mengenai efek musik klasik ter sebut?
8. Adakah penjelasan yang lebih rinci yang sanggup meyakinkan
masyarakat?
9. Apa maksud atau hakikat dari efek Mozart?
10. Apa tindakan yang bisa masyarakat luas ambil setelah mendapat
kesimpulan dari segala penjelasan yang telah dipaparkan?
2. Remaja pada umumnya memiliki emosi yang labil karena sedang dalam
masa pertumbuhan dan pencarian jati diri.
dalam setiap kasus atau dugaan akan ditemukan banyak dukungan dan sanggahan
yang akan mengguncang kepercayaan masyarakat. Dengan karya ilmiah ini,
Penulis berharap dapat memberi kan inspirasi dan kontribusi yang baik bagi
masyarakat mengenai hal-hal berkaitan dengan peningkatan kualitas dan kinerja
otak. Diharapkan pula agar pembacanya mendapat satu kepastian mengenai
pengaruh musik klasik terhadap kecerdasan intelektual.
1.4 Hipotesis
1. Metode Pengamatan
4
Mengamati suatu hal adalah langkah yang tepat ketika menjumpai sesuatu
yang menggugah rasa penasaran dan keingintahuan yang besar.
Mengamati dengan seksama kemudian memahami hal ter sebut merupakan
langkah pertama yang perlu dilakukan. Dengan metode ini, Penulis dapat
mengetahui hal apa yang sebenarnya akan dibahas.
2. Metode Pencarian
Penulis menggunakan metode pencarian untuk mencari dan
mengumpulkan data yang diperlukan untuk analisis data. Penulis mencari
bahan-bahan penulisan karya ilmiah dari situs internet yang bersangkutan
dan dari buku-buku yang relevan.
Definisi tema atau judul diperoleh dari berbagai sumber, yakni opini
masyarakat awam yang dicantumkan melalui internet, Kamus Besar
Bahasa Indonesia serta buku pelajaran seni musik kelas IX.
Isi bahasan dicuplik dari situs internet. Materi yang diambil berupa opini
pendukung serta beberapa fakta yang ada di lapangan yang didapat dari
5
hasil penelitian yang telah dilakukan oleh para ilmuwan yang kemudian
telah dicantumkan dalam internet atau dunia maya. Setelah materi dirasa
cukup, Penulis menghentikan pencarian data dan bahan-bahan. Penulis
memilah-milah data-data yang telah didapat, data yang sedikit
menyimpang dari tema Penulis ambil sedikit, kemudian yang menyimpang
jauh dari tema, tidak dicantumkan dalam karya ilmiah ini.
Data yang diperoleh Penulis memang bukan data yang diperoleh dari
wawancara maupun survey secara langsung, namun setidaknya sumber-
sumber materi yang diambil dapat dipercaya dan mewakili kondisi
sesungguhnya. Beberapa bahan di antaranya diperoleh dari berbagai
sumber yang men jadi motivasi dan inspirasi bagi Penulis.
6
7
Terhadap yang berkata dasar hadap yang artinya adalah sisi/bidang sebelah
muka, muka, arah ke (KBBI edisi 3); kemudian diberi imbuhan ter - yang
menjadikan kata terhadap dengan beberapa pengertian, yakni kepada; tentang;
berkenaan; kata depan untuk menandai arah; lawan (KBBI edisi 3 dan Kamus
Umum Bahasa Indonesia tahun 2003).
GloriaNet menyebutkan bahwa hampir tiga tahun terakhir ini, para ibu dan
calon ibu di kota-kota besar di tanah air menyelipkan rekaman musik klasik dalam
daftar belanja mereka. Mereka memborong mulai dari rekaman Mozart for
mother sto-be hingga Simfony Baroque Collection. Hal itu seiring dengan tren
efek Mozart. Riset terhadap manfaat musik (klasik) bagi kemampuan non-musikal
sebenarnya sudah berkembang lebih dari setengah abad. Terapi musik modern
berkembang pada akhir tahun 1940-an untuk mengobati kelelahan perang yang
diderita para prajurit setelah berakhirnya Perang Dunia II. Meski Army Surgeon
General, Chief of Navy Bureau of Medicine and Surgery, dan Veterans
Administration Chief of Medical Services mengatakan bahwa musik tidak dapat
digolongkan sebagai terapi seperti halnya penicilin, kinine atau radiasi. Jelaslah,
musik masuk dalam daftar obat-obatan Angkatan Darat. Bahkan sejumlah rumah
sakit, klinik dan panti jompo di seluruh negeri membuat program menghadirkan
pertunjukan musisi setempat. Alasan efek sedemikian yang ditimbulkan dari
musik khususnya musik klasik itu dinamai efek Mozart itu sempat menggugah
Alfred Tomatis, dokter Prancis yang melakukan gebr akan besar untuk
penyembuhan oleh musik lewat riset selama 30 tahun. Berdasar kan pengujian
yang dilakukannya terhadap lebih dari 100.000 pasien di Listening Centers (pusat
pelatihan bagi penyandang cacat pendengaran dan orang yang terganggu dalam
hal vokal dan pendengaran di Paris) berulangkali didapati apa pun cita rasa si
pendengar terhadap komponis, musik karya Mozart mau tidak mau memberikan
ketenangan. Selain itu memperbaiki persepsi spasilannya dan memungkinkan
mereka untuk berkomunikasi baik dengan hati maupun pikiran. Dibuktikan juga
bahwa irama, melodi dan f rekuensi tinggi dari komposisi musik Mozart
9
10
menciptakan ketegangan, stres dan rasa sakit di dalam tubuh apabila kita tidak
dalam suasana batin untuk dihibur secara energik. Sedangkan musik heavy
metal, punk, rap, hiphop, dan grunge dapat menggugah sistem saraf, menjurus
pada perilaku dinamis maupun pengungkapan diri. Penelitian membuktikan
bahwa musik, ter utama musik klasik sangat mempengaruhi perkembangan IQ
(Intelegent Quotien) dan EQ (Emotional Quotien).
Seorang anak yang sejak kecil terbiasa mendengar kan musik akan lebih
berkembang kecerdasan emosional dan intelektualnya dibandingkan dengan anak
yang jarang mendengarkan musik. Yang dimaksud musik di sini adalah musik
yang memiliki irama teratur dan nada-nada yang teratur, bukan nada-nada miring.
Tingkat kedisiplinan anak yang sering mendengarkan musik juga lebih baik
dibanding dengan anak yang jarang mendengarkan musik. Grace Sudargo,
seorang musisi dan pendidik menyatakan bahwa dasar -dasar musik klasik secara
umum berasal dari ritme denyut nadi manusia sehingga ia berperan besar dalam
perkembangan otak, pembentukan jiwa, karakter, bahkan raga manusia. Penelitian
menunjukkan, musik klasik yang mengandung komposisi nada berfluktuasi antara
nada tinggi dan nada rendah akan merangsang kuadran C pada otak. Sampai usia
4 tahun, kuadran B dan C pada otak anak-anak akan ber kembang hingga 80 %
dengan musik di sekelilingnya. Seorang ahli biofisika telah melakukan suatu
percobaan tentang pengaruh musik bagi kehidupan makhluk hidup. Dua tanaman
dari jenis dan umur yang sama diletakkan pada tempat yang berbeda. Yang satu
diletakkan dekat dengan pengeras suara (speaker) yang menyajikan lagu-lagu
slow rock dan heavy rock, sedangkan tanaman yang lain diletakkan dekat dengan
speaker yang memperdengarkan lagu-lagu yang indah dan berirama teratur.
Dalam beber apa hari terjadi perbedaan yang sangat mencolok. Tanaman yang
berada di dekat speaker lagu-lagu rock men jadi layu dan mati, sedangkan
tanaman yang berada di dekat speaker lagu-lagu indah tumbuh segar dan
berbunga. Suatu bukti nyata bahwa musik sangat mempengaruhi kehidupan
makhluk hidup. Berdasarkan hasil penelitian dari Harvard Medical School di
Boston (USA), ternyata para pemain musik professional pada umumya jauh lebih
cerdas dari pada orang awam [Journal of Neuroscience´- Edisi 23 ]. Telah terbukti
12
secar a kasat mata sebagai bukti empiris bahwa musik dapat mempengaruhi
pertumbuhan yakni melalui percobaan pada hewan maupun tumbuhan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Univer sitas Athen-Yunani ternyata
ikan-ikan dalam aquarium yang didengarkan alunan musik Mozart bisa tumbuh
lebih cepat dan lebih baik, bukan hanya berdasarkan besarnya saja, melainkan
juga tampak dari warna ikan yang menjadi semakin cerah.
Setiap orang tua ingin mempunyai anak yang pandai, cerdas, dan tidak
mengalami kesulitan dalam perkembangan emosionalnya. Menurut penelitian
pada tahun 1980-an yang dilakukan dr. Alfred Tomatis, ahli psikolog, dan
pendidikan dari Perancis untuk mendapatkan hal itu, tidak hanya diperlukan gizi
yang baik tetapi rupanya stimulasi memadai sejak anak masih dalam kandungan.
Stimulasi yang baik adalah dari suara ibu dan musik klasik yang menimbulkan
respons dari janin. Disebutkan juga bahwa mer angsang otak sehingga
menimbulkan gerakan motorik tertentu pada janin dan bayi yang baru lahir.
Ketukan musik juga mempunyai efek terhadap kepandaian anak dalam
matematika. Musik klasik dapat memberikan rangsangan pada bayi karena kaya
komponen suara atau beragam alat musik yang tergabung di dalamnya. Stimulasi
musik klasik ini bisa mulai diberikan sejak janin berusia empat bulan. Pada usia
itu janin sedang membentuk sel-sel otak, dan syar af janin maka janin sudah bisa
memberikan respons pada stimulasi suara. Dr. Gordon Shaw telah mengadakan
penelitian terhadap anak-anak sekolah SD di slums kota Los Angeles, yang mana
sebelum mereka memulai pelajaran, mereka diminta untuk bermeditasi atau duduk
dengan tenang sambil mendengarkan alunan musik klasik Mozart selama 20
sampai dengan 30 menit. Hasilnya, setelah bermeditasi, anak-anak sekolah
tersebut bisa lebih mudah diatur, dan lebih konsentrasi terhadap pelajarannya. Di
Berlin, Jerman telah terbukti bahwa anak-anak yang belajar dengan naungan
musik mengalami peningkatan nilai IQ mereka dari 6 sampai 10%, di samping itu
kecerdasan mereka dalam matematika dan ilmu ukurpun semakin bertambah.
Begitu juga dengan orang dewasa, tidak ada salahnya apabila melakukan Fitnes
atau Joging Otak, setiap harinya dalam perjalanan menuju ke tempat pekerjaan
dengan selalu memutar lagu-lagu klasik, sebab telah terbukti bahwa musik dapat
13
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjabaran dan bukti-bukti di atas telah terbukti bahwa musik
klasik khususnya musik karya Mozart dapat memberikan efek yang baik bagi
kehidupan. Dapat disimpulkan bahwa musik klasik dapat mempengaruhi
kecerdasan intelektual ke arah yang lebih baik. Tidak hanya itu, musik klasik
memiliki dampak lain yakni berkhasiat dalam penyembuhan beragam penyakit.
Jenis musik ini telah mengalami perkembangan selama setengah abad. Musik
klasikpun mampu menjadi obat penenang bagi hati yang galau, meredakan rasa
lelah serta meningkatkan EQ dan SQ.
Ternyata efek dari musik klasik ini bukan sekedar sugesti untuk pemasaran
lagu-lagu Mozart, melainkan sebuah fakta yang telah dibuktikan melalui berbagai
bentuk penelitian. Karena ternyata apa pun cita rasa si pendengar terhadap
komponis, musik karya Mozart mau tidak mau memberikan ketenangan. Selain itu
juga memperbaiki persepsi spasilannya dan memungkinkan mereka untuk
berkomunikasi baik dengan hati maupun pikiran. Terbukti juga bahwa irama,
melodi dan frekuensi tinggi dari komposisi musik Mozart merangsang dan
menguatkan wilayah kreatif dan motivasi di otak. Malahan, musik yang
dianjurkan untuk didengar karena manfaatnya bukan hanya musik klasik,
melainkan musik-musik atau lagu-lagu yang menggunakan ritme pernapasan
alamiah. Kini, masyarakat tidak perlu ragu dan bisa mulai mencoba
mendengarkan musik klasik dan memperdengarkan kepada janin yang dikandung
serta kepada anak-anak didik di seluruh sekolah di mana saja. Kalau kurang
senang dengan lagu-lagu klasik seperti Mozart, Bach, Beethoven mulailah dahulu
dengan lagu-lagu semi klasik seperti musik dari Richard Clayderman ataupun dari
Andre Rieu.
14
15
4.2 Saran
Bagi masyarakat yang memiliki tingkat kepadatan kegiatan tinggi Penulis
anjurkan melakukan Fitnes atau Joging Otak, setiap harinya dalam perjalanan
menuju ke tempat pekerjaan dengan selalu memutar lagu-lagu klasik atau
mendengarkan musik sebelum tidur agar mendapatkan konsentrasi dalam
beraktivitas dan juga memperoleh istirahat atau tidur yang ber kualitas sehingga
hari esok dijelang semangat.
Bagi dunia pendidikan di Indonesia khususnya, Penulis menyarankan
untuk metode mendengarkan musik klasik sebelum melakukan kegiatan belajar
menga jar. Oleh sebab itulah apabila hari ini merasa tertekan, stress berat , dan
otak ini rasanya lelah sekali, usahakanlah untuk istirahat sejenak sambil
mendengarkan musik dan bernyanyi, Penulis yakin, pasti membantu.
Pesan-pesan ini pun tersurat dalam opini Wulaningrum Wibisono, S.Psi
yang berkata, “Jikalau Anda merasakan hari ini begitu berat, coba periksa lagi
hidup Anda pada hari ini. Jangan-jangan Anda belum mendengar kan musik dan
bernyanyi.”
16
DAFTAR PUSTAKA
17