Anda di halaman 1dari 12

MINI RISET

PENGARUH MUSIK SEBAGAI MEDIA


PEMBELAJARAN

Untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia


Dosen Pengampu: Dr. Sarma Panggabean, S.Pd.,M.Si.

Disusun Oleh:

J. Pectrik Bonzales Sihombing 21820007

PROGRAM STUDI SENI MUSIK


Fakultas Bahasa dan Seni
UNIVERSITAS HKBP NOMENSEN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga makalah berjudul “Musik Sebagai
Sarana Pembelajaran” ini dapat diselesaikan dengan baik tanpa ada halangan
suatu apapun.

Terseleseinya makalah ini tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak, oleh
karena itu pada kesempatan ini saya mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Dr. Sarma Panggabean, S.Pd.,M.Si. selaku dosen pengampu mata kuliah


Bahasa Indonesia yang bersedia memberikan bimbingan dan pengarahan
demi terselesainya miniriset ini.
2. Orang tua dan saudara yang telah memberikan dukungan sehingga
miniriset ini dapat terselesaikan dengan baik.
3. Sahabat dan teman-teman yang telah memberikan motivasi dan berbagai
bantuan kepada penulis sehingga telah menunjang terselesainya miniriset
ini.

“Tiada Gading yang Tak Retak”, demikian kata pepatah. Oleh karena itu, tegur
sapa yang bersifat membangun sangat dinantikan demi perbaikan penyusunan
miniriset yang akan datang. Akhirnya, semoga miniriset ini dapat bermanfaat
umumnya bagi para pembaca.

Medan, Desember 2022

Penulis
DAFTAR ISI

COVER ...................................................................................i

DAFTAR ISI ..................................................................................ii

KATA PENGANTAR ................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................1


B. Rumusan Maslah ..................................................................................2
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................2
D. Kegunaan Teoritis dan Praktis ..........................................................3

BAB II PEMBAHASAN

A. Hakekat Musik ......................................................................4


B. Musik dan Kecerdasan Emosi......................................................................4

BAB III PENUTUP

A. Simpulan ..................................................................................8
B. Saran ..................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................i

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Musik merupakan suatu cara yang dapat mengaktifkan kedua belahan otak

manusia. Proses pembelajaran yang dilakukan berdampingan dengan musik,

pastilah akan memberi dampak yang berbeda dibandingkan tanpa musik. Musik

dipercaya memberikan kesan-kesan tersendiri pada otak kita, dengan musik

tertentu otak kita dapat hanyut dalam kondisi alfa, sehingga memudahkan kita

dalam penyerapan informasi ketika proses belajar berlangsung. Banyak komposer-

komposer terkenal di dunia, seperti Johan Sebastian Bach, George Friedrich

Handel yang telah menggeluti bidang musik-musik klasik yang sengaja

dikondisikan untuk proses belajar mengajar.

Pembelajaran dengan musik, merupakan salah satu cara efektif untuk

melibatkan kinerja otak kanan yang selama ini cenderung pasif saat kita belajar

secara terpaku terhadap suatu pelajaran yang menuntut kinerja otak kiri saja.

Sehingga musik adalah jembatan yang menghubungkan antara otak kanan dan

otak kiri, agar bersinergi dalam proses pembelajaran yang efektif.

B.       Rumusan Masalah

1.      Bagaimana manfaat belajar dengan mendengarkan musik?

2.      Bagaimana hubungan antara musik dan otak?

3.      Bagaimana efek musik dalam proses pembelajaran?

4.      Bagaimanakah penerapan musik yang tepat dalam proses belajar?

C.      Tujuan Penulisan


1.      Untuk mengetahui manfaat belajar dengan mendengarkan musik.

2.      Untuk mengetahui hubungan antara musik dan otak.

3.      Untuk mengetahui efek musik dalam proses pembelajaran.

4.      Untuk mengetahui penerapan musik yang tepat dalam proses belajar.

D. Kegunaan Teoritis dan Praktis

 Kegunaan Teoritis

Secara teoritis, bahwa penggunaan media musik dalam proses

pembelajaran dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas prestasi belajar.

Karena musik dapat menjadi jembatan penghubung antara otak kanan dan

otak kiri, agar bersinergi dalam proses pembelajaran efektif, interaktif, dan

efisien.

 Kegunaan Praktis
Secara praktis, musik adalah media pembelajaran yang banyak

disukai oeh kebanyakan orang. Penggunaan musik dalam proses

pembelajaran dapat meningkatkan semangat belajar dari kejenuhan materi

yang dipelajari.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakekat Musik

Musik pada hakikatnya adalah bagian dari seni yang menggunakan bunyi

sebagai media penciptaannya. Walaupun banyak dari para ahli musik telah

mencoba memberikan definisi tentang musik, namun hingga kini belum ada

satupun yang diyakini merupakan satu-satunya pengertian yang paling lengkap.

Tampaknya ada yang memahami musik sebagai kesan terhadap sesuatu yang

ditangkap oleh indera pendengarannya. Di samping itu ada juga yang

pemahamannya bertolak dari asumsi bahwa musik adalah suatu karya seni dengan

segenap unsur pokok dan pendukungnya. Walaupun demikian ada juga yang

berbeda pandangan dari kedua model tersebut.

Musik sebagai sarana pembelajaran yang mungkin merupakan cara yang

banyak dipilih oleh kebanyakan orang. Musik merupakan gabungan instrumen,

melodi yang menyatu dengan lirik. Terkadang musik bukan hanya sebagai media

pembelajaran, namun musik juga merupakan media perantara. Musik dapat

membuat konsentrasi seseorang menjadi lebih rileks, tenang, dan juga lebih fokus.

Mungkin hal inilah yang membuat beberapa orang itu memilih untuk

menggunakan musik sebagai media pembelajaran.

B. Musik dan Kecerdasan Emosi

(Sternberg dan Salovery / 1997) mengemukakan bahwa, kecerdasan emosional

adalah kemampuan mengenali emosi diri, yang merupakan kemampuan seseorang


dalam mengenali perasaannya sendiri sewaktu perasaan atau emosi itu muncul,

dan ia mampu mengenali emosinya sendiri apabila ia memiliki kepekaan yang

tinggi atas perasaan mereka yang sesungguhnya dan kemudian mengambil

keputusan-keputusan secara mantap.

Kemampuan mengelola emosi merupakan kemampuan seseorang untuk

mengendalikan perasaannya sendiri sehingga tidak meledak dan akhirnya dapat

mempengaruhi perilakunya secara wajar. Misalnya seseorang yang sedang marah

maka kemarahan itu tetap dapat dikendalikan secara baik tanpa harus

menimbulkan akibat yang akhirnya disesali di kemudian hari.

Kepekaan akan rasa indah timbul melalui pengalaman yang dapat

diperoleh dari menghayati musik. Kepekaan adalah unsur yang penting guna

mengerahkan kepribadian dan meningkatkan kualitas hidup. Seseorang memiliki

kepekaan yang tinggi atas perasaan mereka maka ia akan dapat mengambil

keputusan-keputusan secara mantap dan membentuk kepribadian yang tangguh.

 Kemampuan motivasi adalah kemampuan untuk memberikan semangat

kepada diri sendiri untuk melakukan sesuatu yang baik dan bermanfaat. Dalam hal

ini terkandung adanya unsur harapan dan optimisme yang tinggi, sehingga

memiliki kekuatan semangat untuk melakukan suatu aktivitas tertentu, misalnya

dalam hal belajar. Seperti apa yang kita cita-citakan dapat diraih dan

mengisyaratkan adanya suatu perjalanan yang harus ditempuh dari suatu posisi di

mana kita berada ke titik pencapaian kita dalam kurun waktu tertentu.

(Siegel /1999) ahli perkembangan otak mengatakan bahwa, musik dapat


berperan dalam proses pematangan hemisfer kanan otak, walaupun dapat
berpengaruh ke hemisfer sebelah kiri, oleh karena adanya cross-over dari kanan
ke kiri dan sebaliknya yang sangat kompleks dari jaras-jaras neuronal di otak.
Efek atau suasana perasaan dan emosi baik persepsi, ekspresi, maupun
kesadaran pengalaman emosional, secara predominan diperantarai oleh hemisfer
otak kanan. Artinya, hemisfer ini memainkan peran besar dalam proses
perkembangan emosi yang sangat penting bagi perkembangan sifat-sifat manusia
yang manusiawi.
Kehalusan dan kepekaan seseorang untuk dapat ikut merasakan perasaan
orang lain, menghayati pengalaman kehidupan dengan perasaan adalah fungsi
otak kanan, sedang kemampuan mengerti perasaan orang lain, mengerti
pengalaman dengan rasio adalah fungsi otak kiri. Kemampuan seseorang untuk
dapat berkomunikasi dengan baik dan manusiawi dengan orang lain merupakan
percampuran (blending antara otak kanan dan kiri itu).
Proses mendengar musik merupakan salah satu bentuk komunikasi afektif
dan memberikan pengalaman emosional. Emosi yang merupakan suatu
pengalaman subjektif yang inherent terdapat pada setiap manusia. Untuk dapat
merasakan dan menghayati serta mengevaluasi makna dari interaksi dengan
lingkungan, ternyata dapat dirangsang dan dioptimalkan perkembangannya
melalui musik sejak masa dini.

Berbagai macam manfaat yang terdapat dalam aliran suara (musik). Sudah
banyak orang-orang yang mungkin mengetahui hal ini, namun mereka tidak
begitu memperdulikan manfaat yang sesungguhnya. Pihak yang sebut saja sedikit
perduli dengan hal ini mulai mempraktekkannya dalam  kehidupan sehari-hari,
contoh yang paling dekat dengan kita adalah media pembelajaran anak-anak yang
dalam bentuk nyanyian penyanyi cilik atau sebagainya. Melalui media
pembelajaran ini seorang anak kecil akan lebih tertarik dengan sebuah musik
dibandingkan mereka sengaja dipaksa untuk belajar. Melalui musik mereka dapat
bernyanyi sekaligus otomatis mereka hafal nyanyian yang mereka sukai. Secara
tidak langsung mereka sudah belajar tanpa ada paksaan secara langsung yang
mungkin saja membuat mereka tidak menyukainya.
Musik dapat lebih membantu untuk mengaktifkan kerja otak kanan
manusia. Seperti yang kita ketahui otak kanan merupakan hal penunjang dalam
segi kepintaran. Benar saja ketika kita menggunakan media musik sebagai media
pembelajaran, otak kita terasa mengalir begitu saja, mungkin alasan inilah yang
menyebabkannya. Namun ketika otak kita sudah mencapai titik kejenuhan, kita
dapat memutar musik yang membuat suasana menjadi lebih santai dan rileks.

Alasan-alasan inilah yang membuat musik menjadi andalan yang tepat


sebagai media pembelajaran. Disamping itu juga musik dapat membantu kita
untuk menenangkan suasana yang ada dengan pilihan musik yang tepat pula.
BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN

Musik merupakan hal yang sering tidak dianggap penting dalam

memengaruhi proses pembejaran. Akan tetapi ternyata dengan musiklah

pembelajaran akan lebih efektif. Musik dapat digunakan media penghubung

antara otak kanan dan otak kiri dalam memproses informasi pembelajaran.

Para eneliti juga menemukan bahwa musik meningkatkan kreativitas,

memperbaiki kepercayaan diri murid, mengembangkan keterampilan sosial,

dan menaikkan perkembangan motorik persepsi dan perkembangan

psikomotor. Sehingga musik perlu dipertimbangkan untuk menjadi media

pendukung proses pembelajaran.

Penggunaan musik yang tepat dan sesuai tema pembelajaran, terbukti

dapat meningkatkan tingkat pemrosesan informasi ke memori jangka panjang.

Setiap musik memiliki bit yang berbeda-beda, sehingga untuk pembelajaran

menggunakan musik sebagai media pendukungnya bisa disesuaikan dengan

suasana pembelajarannya. Musik sebagai media pendukung pembelajaran ini,

dapat menjadi media berbasis kinerja otak kanan dan otak kiri dalam rangka

memaksimalkan proses belajar dan pembelajaran.

B. SARAN

Manfaat musik bagi perkembangan otak ternyata sangat penting, karena

dengan mendengarkan musik dapat menyeimbangkan otak kanan dan otak kiri.
Sehingga memudahkan kita dalam penyerapan informasi ketika proses belajar

berlangsung. Musik juga dapat membuat kita lebih rileks ketika kita jenuh dalam

belajar. Pengaruh musik dalam diri kita juga sangat banyak.

Musik merupakan sarana yang bagus dan mudah untuk media belajar. Sangat

baik untuk kita jika dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.


DAFTAR PUSTAKA

Adi Gunawan. 2003. Genius Learning Strategy Petunjuk Praktis untuk


Menerapkan Accelerated Learning. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Campbell, Don. 2002. Efek Mozart. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Djohan. 2009. Psikologi Musik. Yogyakarta: Percetakan Galangpress.

Imam Musbikin.2009. Kehebatan Musik Untuk Mengasah Kecrdasan Anak.


Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Tri Gunadi. 2011. Optimalkan Otak Kanan-Kiri Otak Tengah Otak Kecil. Depok:
Penebar Plus.

Luthfi Seli.2011. Pengaruh Musik Terhadap Perkembangan Kognitif dan


Kecerdasan Emosi. http://luthfis.wordpress.com/.../pengaruh-musik-
terhadap-perkembangan-kognitif-dan-kecerdasan-emosi. (online).

John Woo.2009. Musik Klasik Seimbangkan Otak Kiri-kanan.


http://.antaranews.com/.../musik-klasik-seimbangkan-fungsi-otak-kiri-
kanan. (online)

Anna.2010.Media dan Media Pembelajaran Umum.


http://pembelajaranumum.blogspot.com/.../pengaruh-music-sebagai-
media-pembelajaran-umum. (online).

Anda mungkin juga menyukai