Anda di halaman 1dari 12

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN SENI MUSIK

ANAK USIA DINI

MAKALAH
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Seni Musik dan Tari
Yang dibina oleh Ulya Ainur Rofi’ah, M.Pd.

Oleh:

AISYAH AMATUL QAYYUM (2113017)


ILMA NUR FADHILAH (2113018)
NOVITA PUTRI RAHAYU (2113016)
SITI MAWATDATUL MUKHOLLISOH (2113015)

INSTITUT AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA (IAINU) TUBAN


FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI
2023

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.


Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Model-Model
Pembelajaran Seni Musik Anak Usia Dini” makalah ini disusun dalam rangka memenuhi
tugas Mata Kuliah Pendidikan Seni Musik dan Tari Anak Usia Dini.
Dalam menyusun makalah ini, penyusun banyak mendapat ilmu dari dosen
pengampu. Oleh karena itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ibu dosen Ulya
Ainur Rofi’ah, M.Pd.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
guna sempurna makalah ini. Makalah ini dapat digunakan sebagai wahana menambah
pengetahuan tentang Model-Model Pembelajaran Seni Musik Anak Usia Dini. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan penyusun untuk menambah wawasan.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Tuban, 05 Desember 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i


KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 2
1.3 Tujuan .................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3


2.1 Pengertian Pembelajaran Seni Musik Anak Usia Dini............................. .. 3
2.2 Model Model Pembelajaran Seni Musik Untuk Anak Usia Dini .............. 4
2.3 Pengaruh Musik pada Perkembangan Anak Usia Dini ............................. 6

BAB III PENUTUP ................................................................................................ 8


3.1 Kesimpulan ........................................................................................... 8
3.2 Saran ..................................................................................................... 8

DAFTAR RUJUKAN ............................................................................................ 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Anak usia dini merupakan individu yang berbeda, unik, dan memiliki
karakteristik tersendiri sesuai dengan tahapan usianya. Masa usia dini (0-6 tahun)
merupakan masa keemasan (golden age) di mana stimulasi seluruh aspek
perkembangan berperan penting untuk tugas perkembangan selanjutnya. Masa awal
kehidupan anak merupakan masa terpenting dalam rentang kehidupan seorang anak.
Pada masa pertumbuhan ini otak sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat
(eksplosif), selain kemampuan berbahasa yang berkembang pada masa ini juga, untuk
memiliki kemampuan musikal.
Musik memiliki peranan yang sangat penting dalam pembentukan pribadi anak
yang harmonis dalam logika, rasa estetis dan estetis serta etika dengan memperhatikan
kebutuhan dan perkembangan anak untuk mencapai kecerdasan emosional, intelektual
serta kecerdasan spiritual. Oleh karena itu seni musik merupakan bagian dari seni yang
tak terpisahkan dari kehidupan dan masyarakat. Untuk itu berbagai aktivitas seperti
latihan dapat menumbuhkan kepekaan rasa dalam menanggapi seni, sikap percaya diri,
tampil berkarya serta mengkomunikasikan ide-ide dan keyakinannya. Musik adalah
satu cabang seni yang tertua.
Musik merupakan satu kebutuhan pokok bagi setiap manusia karena musik
dapat menjadikan orang merasa senang, gembira dan nyaman. Musik bias menjadi
efektif dibidang akademis dengan membantu pembentukan pola belajar, mengatasi dan
menangkal kebisingan eksternal yang mengganggu. Musik juga dapat membantu kita
merasa bertenaga, percaya diri, mengurangi kesedihan, menghapus kemarahan, dan
melepas stres.
Pendidikan Anak Usia sangat identik dengan belajar melalui bermain dan
bernyanyi. Bermain musik bagi Anak sangat penting dan baik bagi perkembangannya.
Oleh karena itu, sebagai calon pendidik maupun pendidik AUD haruslah memahami
tentang model-model pembelajaran seni musik, dan makalah ini akan membahas
tentang model-model pembelajaran seni musik untuk anak usia dini.

1
2

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah pada makalah ini sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari pembelajaran seni musik untuk anak usia dini?
2. Apa saja model-model pembelajaran seni musik anak usia dini?
3. Apa pengaruh musik pada perkembangan anak usia dini?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dari pembelajaran seni musik untuk anak usia dini.
2. Untuk mengetahui model-model pembelajaran seni musik anak usia dini.
3. Untuk mengetahui pengaruh musik pada perkembangan anak usia dini.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pembelajaran Seni Musik Anak Usia Dini


Pengertian pendidikan atau pembelajaran seni anak adalah usaha sadar
manusia dengan menggunakan medium seni (musik, tari, dan rupa) untuk mencapai
suatu tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran. Pendidikan seni bagi anak usia
dini diarahkan untuk mampu mengungkapkan kemampuan dasar dalam berekspresi,
berkomunikasi, mengembangkan bakat dan berkreativitas. (Seni et al. 2019)
Seni untuk anak-anak berbeda dengan seni untuk orang dewasa karena karakter
fisik maupun mentalnya berbeda. Hal ini penting diperhatikan khususnya dalam
melakukan penilaian karya anak didik, supaya hasil kreasi anak tidak diukur menurut
selera dan kriteria keindahan orang dewasa saja, akan tetapi kita sebagai pendidik
haruslah melihat tingkat kematangan dan perkembangan anak didik kita.
Di Taman Kanak-kanak kompetensi keterampilan lebih difokuskan pada
pengalaman eksplorasi untuk melatih kemampuan sensorik dan motorik, bukan
menjadikan anak mahir atau ahli. Sedangkan kreativitas di sini meliputi ranah
kognitif, afektif, dan psikomotorik yang terlihat dari produk atau hasil karya dan
proses dalam bersibuk diri secara kreatif (Semiawan, Munandar, 1990: 10).
Pembelajaran apresiasi disampaikan tidak hanya sebatas pengetahuan saja, namun
melibatkan pengalaman mengamati, mengalami, menghayati, menikmati dan
menghargai secara langsung aktivitas anak didik dalam memainkan dan berolah seni
yang mereka sukai.
Ciri-ciri khusus pendidikan seni untuk AUD adalah musik dan tari yang sesuai
dengan kemampuan dasar anak usia AUD dari aspek intelektual, emosional, sosial,
perseptual, fisikal, estetik, kreatif. Bermain merupakan pendekatan yang paling cocok
untuk pembelajaran musik dan tari di AUD. Ciri-ciri bentuk musik dan tari AUD
adalah: musik yang bertema, musiknya bersifat tiruan (gerak imitatif), musik lebih
variatif, bentuk atau lama waktu penyajian musik kurang lebih 5 menit. (Wulandari
2017)
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwasannya pengertian pendidikan
atau pembelajaran seni anak adalah usaha sadar manusia dengan menggunakan
medium seni (musik, tari, dan rupa) untuk mencapai suatu tujuan yang ingin dicapai
dalam pembelajaran pendidikan seni untuk anak usia dini.
3
4

2.2 Model Model Pembelajaran Seni Musik Untuk Anak Usia Dini
Dalam pembelajaran seni musik anak usia dini secara umum pendekatan
pembelajarannya ada 3 diantaranya :
1. Model Pembelajaran Apresiasi.
Pembelajaran apresiasi disampaikan tidak hanya sebatas pengetahuan saja,
namun melibatkan pengalaman mengamati, mengalami, menghayati, menikmati
dan menghargai secara langsung aktivitas anak didik dalam memainkan dan
berolah seni yang mereka sukai. Dalam pelaksanaannya, pembelajaran seni disebut
sebagai pembelajaran berkarya. Sedangkan pengalaman persepsi, melihat, dan
menghayati serta memahami seni di sebut sebagai pembelajaran apresiasi. Disini
peran seorang guru mengenalkan terlebih dahulu tentang materi atau konsep seni
musik dan guru memberikan contoh bermain musik lalu anak diberikan kebebasan
untuk berekspresi dalam proses pembelajaran seni musik sesuai dengan bakat,
minat dan kemampuan anak berdasarkan tingkat kematangan perkembangannya.
Setelah itu guru memberikan penghargaan kepada anak terhadap seni musik
tersebut. Proses penghargaan inilah yang disebut metode pembelajaran apresiasi.
Apresiasi dan ekspresi seni musik dapat dilakukan dengan memberikan
pemahaman tentang makna atau pesan yang terdapat pada lagu, sehingga ketiga
domain dalam pembelajaran (kognitif, afektif, dan psikomotor) dapat terlaksana.
Hal ini dapat dicontohkan dengan memahami makna/pesan yang terdapat pada
sebuah lagu. Makna yang terdapat pada karya musik itu terbagi menjadi 3 yaitu (1)
makna tersurat, (2) makna tersirat, dan (3) makna tersorot. Makna ”tersurat” dapat
diartikan dengan makna yang dapat diambil dari apa saja yang tertulis, makna
“tersirat” adalah makna konotasi/kiasan yang terdapat dalam sebuah karya musik,
sedangkan makna “tersorot” mengandung makna yang secara mudah dapat diambil
dari sebuah karya ataupun pertunjukkan musik.

2. Model Pembelajaran Kreatif


Model pembelajaran kreatif dan menyenangkan merupakan usaha
membangun pengalaman belajar anak dengan berbagai keterampilan proses untuk
mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru , melalui penciptaan kegiatan
belajar yang beragam dan mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan,
sehingga mampu memberikan pelayanan pada berbagai tingkat kemampuan dan
gaya belajar anak, serta anak lebih terpusat perhatiannya secara penuh. Dalam
Model pembelajaran kreatif ini hendaknya guru memperhatikan hal-hal berikut:
5

a) Memahami sifat yang di miliki anak


Pada dasarnya anak memiliki sifat rasa ingin tahu dan kebebasan
berimajinasi. Kedua sifat tersebut merupakan modal dasar bagi
berkembangnya sikap/ berpikir kritis dan kreatif. Suasana pembelajaran ini
mengisyaratkan guru memuji anak atas hasil karyanya, mengajukan
pertanyaan-pertanyaan sederhana yang menantang anak, dan mendorong anak
untuk melakukan percobaan.

b) Mengenal anak secara perseorangan


Para peserta didik berasal dari lingkungan keluarga yang bervariasi dan
memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Dalam pembelajaran kreatif dan
menyenangkan ,perbedaan individual perlu diperhatikan dan tercermin dalam
kegiatan pembelajaran. Semua anak tidak selalu mengerjakan kegiatan yang
sama, melainkan berbeda sesuai dengan kecepatan belajarnya. Anak-anak yang
memiliki kemampuan lebih cepat dapat dimanfaatkan untuk membantu
temanya yang lemah(tutor sebaya) . dengan mengenali kemampuan anak, kita
dapat membantunya apabila mendapat kesulitan sehingga anak tersebut dapat
belajar secara optimal.

3. Model Pembelajaran Klasik


Pembelajaran Klasikal mencerminkan kemampuan utama guru. Karena
pembelajaran klasikal ini merupakan kegiatan belajar dan mengajar yang tergolong
efisien. pembelajaran klasikal ini berati bahwa seorang guru melakukan dua hal
atau kegiatan sekaligus yaitu mengelola kelas, dan mengelola pembelajaran.
pengelolaan kelas adalah penciptaan kondisi yang memungkinkan
terselenggarakan kegiatan pembelajaran secara baik dan menyenangkan yang
dilakukan di dalam kelas yang di ikuti sejumlah siswa yang dibimbing oleh
seorang guru. Model pembelajaran ini sering disebut Classroom Management
Model. Model ini memiliki karakteristik yang memberikan serta pencapaian
keterampilan sosial.
Dalam hal ini guru di tuntut kemampuannya menggunakan teknik-teknik
penguatan dalam pembelajaran agar ketertiban belajar dapat di wujudkan. pengajaran
klasik dirasa lebih sesuai dengan kurikulum uniform. Pengajaran klasikal merupakan
keharusan dalam menghadapi sejumlah murid yang membanjiri sekolah akibat
6

demokrasi, industrilisasi ,pemerataan dan pendidikan serta kewajiban belajar.


(penelitian J.H Pesta Lozzi 1746-1827) lalu Pesta Lozzi mengimplementasikan dalam
pendidikan jangan sampai seorang guru merugikan kepentingan individu dalam
belajar, hal yang diperhatikan adalah kelas sebagai keseluruhan. Akan tetapi metode
ini cenderung menjadikan anak pasif sebagai penerima bahan ajaran. Upaya dalam
mengaktifkan anak yaitu dengan cara tanya jawab, demonstrasi dan diskusi.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwasannya dalam pembelajaran
seni musik anak usia dini secara umum pendekatan pembelajarannya ada 3 yaitu:
model pembelajaran apresiasi, model pembelajaran kreatif dan model pembelajaran
klasik.

2.3 Pengaruh Musik pada Perkembangan Anak Usia Dini


Musik tidak pernah lepas dari kehidupan manusia. Musik juga berperan di
segala aspek kehidupan manusia dari lagu kebangsaan sampai musik jingle produk
barang. Oleh karena itu musik sangat berpengaruh pada kehidupan manusia khususnya
anak-anak. Musik berpengaruh dalam pertumbuhan dan perkembangan anak mulai
dari kandungan hingga dia dewasa. Penelitian yang menggunakan teknologi
pencitraan otak (MRI/Magnetic Resonance Imaging dan PET Scan/Positron Emission
Tomography) menyatakan bahwa ketika seseorang mendengarkan melodi dengan
pitch dan timbre yang bervariasi serta mempelajari musik melalui pendengaran, otak
sebelah kanan akan bekerja secara aktif. Ketika dia belajar membaca notasi musik
seperti memahami kunci, notasi dan lainnya, otak kirinya bekerja (Tetty Rachmi,
2008:5). Seni musik berkaitan erat dengan kemampuan akademik seseorang serta
berpengaruh dalam mengembangkan intelegensi anak. Aktivitas bermain dan
bermusik berperan penting bagi perkembangan mental dan intelektual anak, dapat
membangun kemampuan berbahasa anak, dapat membentuk fisik, serta dapat
merangsang kreativitas-kreativitas kecil anak.
Menurut Yazejian dan Peisner Fenberg (dalam Excell 2009), peneliti dari FPG
Child Development Institute pengaruh musik melalui kegiatan bermusik pada
perkembangan anak usia dini yaitu:
a. Perkembangan Psikomotorik
Pada umumnya anak usia dini sangat suka bermain. Melalui bermain, anak
dapat belajar, bergerak dan bermusik sehingga mengembangkan kedua
keterampilan motoriknya. Misalnya seorang anak yang bermain alat musik yang
7

banyak menggunakan jari-jarinya dapat mengembangkan keterampilan motorik


kecilnya, sedangkan menari atau marching band (bermain musik bersama-sama
sambil berbaris) dapat mengembangkan motorik besarnya serta dapat
mengembangkan kepekaan sensor motorik lainnya (mata dan tangannya). Dengan
demikian akan membantu anak mengharmoniskan gerakannya, meningkatkan
kesadaran tentang cara kerja tubuhnya, dan meningkatkan koordinasinya.

b. Perkembangan Sosial-Emosional
Bernyanyi dan bermain musik bersama-sama akan membuat anak-anak
berinteraksi secara wajar dan menggembirakan. Dengan demikian anak akan
menciptakan aspek-aspek penting yang berguna bagi life skillnya. Pengalaman
bermusik akan memberikan motivasi dan konteks bagi keterampilan anak-anak
dalam berinteraksi.

c. Perkembangan Kemampuan Berbahasa


Aktivitas bermusik yang ditekankan pada syair lagu, irama syair, pola-pola
irama, ketukan yang tetap, dan mendramatisir cerita melalui gerak dan instrument
musik dapat memperluas dan memperkuat daya ingat anak untuk membantu
pengembangan pada kemampuan berbahasa anak (Tetty Rachmi, 2008:11).

d. Perkembangan Kognitif dan Pengetahuan Umum


Musik dan gerak menjadi sebuah alat yang ideal bagi anak-anak usia dini
untuk belajar dengan cara yang menyenangkan. Dengan demikian anak akan
mendengarkan dan memfokuskan perhatian mereka serta melatih kemampuan
imitasi anak akan pemahaman tentang bahasa dan konsep-konsep.

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwasannya musik berpengaruh


dalam pertumbuhan dan perkembangan anak mulai dari kandungan hingga dia dewasa
dan pengaruh musik melalui kegiatan bermusik pada perkembangan anak usia dini yaitu
pada perkembangan psikomotorik, perkembangan sosial-emosional, perkembangan
kemampuan berbahasa dan perkembangan kognitif dan pengetahuan umum.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan sebelumnya, kami menarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengertian pendidikan atau pembelajaran seni anak adalah usaha sadar manusia
dengan menggunakan medium seni (musik, tari, dan rupa) untuk mencapai suatu
tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran pendidikan seni untuk anak usia dini.
2. Dalam pembelajaran seni musik anak usia dini secara umum pendekatan
pembelajarannya ada 3 yaitu: model pembelajaran apresiasi, model pembelajaran
kreatif dan model pembelajaran klasik.
3. Musik berpengaruh dalam pertumbuhan dan perkembangan anak mulai dari
kandungan hingga dia dewasa dan pengaruh musik melalui kegiatan bermusik pada
perkembangan anak usia dini yaitu pada perkembangan psikomotorik,
perkembangan sosial-emosional, perkembangan kemampuan berbahasa dan
perkembangan kognitif dan pengetahuan umum.

3.2 Saran
Dalam mempelajari materi ini, kami berharap pembaca akan memiliki pemahaman
yang baik tentang model-model pembelajaran seni musik anak usia dini dan di
harapkan pembaca dapat mendapatkan pengetahuan serta ilmu yang bermanfaat.

8
DAFTAR RUJUKAN

Excell, Jon. 2009. “Golden Age.” Engineer 294(7776): 24–25.


Rachmi, Tetty. 2008. Keterampilan Musik dan Tari. Jakarta: Universitas Terbuka.

Semiawan, Conny, A.S. Munandar dan S.C.U. Munandar.1990. Memupuk Bakat dan
Kreativitas Siswa Sekolah Menengah. Jakarta: PT. Gramedia.

Seni, Jurnal et al. 2019. “Aplikasi Model Pendidikan AUD Berbasis Seni Musik Sebagai
Upaya Mengembangkan Kepekaan Motorik Pada Guru-Guru Di Wilayah Selaawi
Garut.” Irama: Jurnal Seni Desain Dan Pembelajarannya 1(2): 1–8.
https://ejournal.upi.edu/index.php/irama/article/view/21686.
Wulandari, Retno Tri. 2017. “Pembelajaran Olah Gerak Dan Tari Sebagai Sarana Ekspresi
Dan Apresiasi Seni Bagi Anak Usia Dini.” Jurnal Pendidikan: 147–62.

Anda mungkin juga menyukai