Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENDIDIKAN SENI MUSIK UNTUK ANAK USIA DINI


MATA KULIYAH : SENI DAN KREATIVITAS AUD

OLEH :

DEIMI HANDRIANI
SITI SRI HASPIANI
DOSEN PENGAMPU : DALETY JELITA HAYATI, S.Pd,M.PD

PRODI PIAUD FAKULTAS TARBIYAH


INSTITUTE AGAMA ISLAM HAMZANWADI NWDI PANCOR
LOMBOK TIMUR NUSA TENGGARA BARAT
2023
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayahnya
sehingga kami selaku penulis dapat menyelesaikan Makalah tentang“Pendidikan Musik Untuk
Anak Usia Dini”.Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah pengembangan
Kreativitas Anak Usia Dini. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dalety
jelita hayati, S.Pd,M.Pd. selaku dosen mata kuliah beserta rekan satu kelompok yang telah bekerja sama
dalam menyusun makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, baik
dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen mata
kuliah guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa
yang akan datang.

Montong Tangi, 2 April 2023

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan musik merupakan sebuah disiplin ilmu yang tidak terlalu baru
sebagai bagian dari disiplin psikologi dan musikologi. Tetapi di Indonesia pendidikan
musik masih dirasa sebagai disiplin ilmu yang masih baru. Walaupun demikian,
penelitian-penelitian mengenai pendidikan musik ataupun penelitian mengenai musik
implikasinya terhadap pendidikan, telah banyak dihasilkan. Hal ini merupakan sebuah
gambaran kepedulian dan konsistensi para pendidik musik yang sedang tumbuh pada konsep
holistik tentang musik, tidak hanya aspek motorik dan afeksi saja tetapi juga
aspek kognisi.
Musik merupakan hal terpenting dalam kehidupan sehari- hari dari awal
bangun tidur sampai tidur lagi. Dari bangun tidur sudah mendengarkan alarm
berbunyi, melihat televisi juga terdapat musik yang mengiringi, setiap apa yang
didengar merupakan musik yang selalu ada untuk mengikuti kehidupan. Tanpa musik
hidup seperti mati karena tidak mendengarkan suara yang mempunyai nada dan
volume tertentu. Setiap anak yang dilahirkan mempunyai kemampuan untuk bermusik.
Karena itu anak memerlukan orang tua yang peduli terhadap musik sehingga
kemampuan musik anak akan berkembang dengan optimal
Peran pendidikan seni musik adalah mengupayakan pembentukan manusia
indonesia seutuhnya dengan cara memupuk rasa kebanggan nasional dan ketahanan
dalam menanggulangi pengaruh budaya asing yang bersifat negatif. Pendidikan musik
bagi kebanyakan orang hanya dipandang sebelah mata dan dianggap tidak begitu
penting peranannya bagi kehidupan.Tetapi jika ditelaah lebih lanjut lagi, menurut para
ahli, pendidikan musik merupakan sarana yang paling efektif bagi pendidikan
kreativitas. Pendidikan musik juga dapat menjadi sarana pendidikan afektif untuk
menyalurkan emosi dan ekspresi anak. Selain itu, pendidikan musik dapat menjadi
pendidikan keterampilan. Jadi secara konseptual, pendidikan musik sangat besar
peranannya bagi proses perkembangan anak, terutama di Taman Kanak-Kanak

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pendidikan seni musik?
2. Apa yang dimaksud dengan Pendidikan seni musik usia dini ?
3. Apa saja manfaat Pendidikan seni music usia dini?
4. Apa saja fungsi Pendidikan seni music?
5. Bagaiman cara mengembangkan Pendidikan seni musik usia dini?
6. Apa saja ruang lingkup dalam seni music usia dini?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pendidikan Seni Musik Anak Usia Dini
2. Untuk Mengetahui Apa Saja Manfaat Seni Musik Untuk Anak Usia Dini
3. Untuk Mengetahui Cara Mengembangan Seni Musik Kepada Anak
4. Untuk Mengetahui Ruang Lingkup Seni Musik Anak Usia Dini
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pendidikan Seni Musik

Para pakar telah banyak mengemukakan pengertian atau defenisi tentang seni
musik, sebagai berikut : Sudarsono (1992:1) Seni musik adalah ungkapan rasa indah
manusia dalam bentuk suatu konsep pemikiran yang bulat, dalam wujud nada-nada
atau bunyi-bunyi lainnya yang mengandung ritme dan harmoni, serta mempunyai
bentuk dalam ruang waktu yang dikenal oleh diri sendiri atau manusia lain dalam
lingkungan hidupnya, sehingga dapat dimengerti dan dinikmatinya. Rien (1999:1)
Suatu hasil karya dalam bentuk lagu atau komposisi musik, yang mengungkapkan
pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik, yaitu irama, melodi,
harmoni, bentuk dan struktur lagu, dan ekspresi.
Pendidikan seni musik merupakan suatu proses pendidikan yang membantu
pengungkapan ide/gagasan seseorang yang ditimbulkan dari gejala lingkungan dengan
mempergunakan unsur-unsur musik, sehingga terbentuknya suatu karya musik yang
tidak terlepas dari rasa keindahan Pendapat ini ditunjang oleh Jamalus (1998:64) “seni
musik adalah bahasa emosi yang bersifat universal. Orang dapat mengungkapkan
emosinya melalui musik. Kemampuan untuk dapat mengungkapkan emosi melalui
musik ini merupakan keterampilan yang unik terhadap perasaan”. Jamalus (1998:65)
yang mengatakan bahwa: “musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk
lagu atau komposisi musik, yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya
melalui unsur-unsur musik yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk/struktur lagu, dan
ekspresi sebagai satu kesatuan”.
Dengan musik orang dapat menyatakan ungkapan perasaan prilakunya.
Meskipun tanggapan terhadap ungkapan perasaan melalui musik ini akan berbeda bagi
setiap orang. Hal ini tergantung kepada pengalaman tingkat pengenalan dan
pengertian orang itu terhadap unsur-unsur musik yang membentuk komposisi musik
atau lagu itu. Pembelajaran musik di Sekolah Dasar diberikan secara bertahap yang
sesuai dengan tingkat perkembangan anak Sekolah Dasar. Pembelajaran musik itu
harus diberikan sedemikian rupa sehingga anak dapat merasakan bahwa musik itu
adalah sumber rasa keindahan.
B. Pengertian Pendidikan Seni Musik Usia Dini
Musik adalah suatu bunyi yang bisa didengarkan yang mempunyai nada tersendiri
sehingga menjadi bunyi yang enak didengar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Musik
adalah ilmu atau seni menyusun nada atau suara diutarakan, kombinasi dan hubungan
temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai keseimbangan dan
kesatuan, nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu
dan keharmonisan (terutama yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu). Musik merupakan
cara simbolis untuk mengekspresikan pikiran atau suasana hati seseorang. Dengan musik
anak- anak diberi kesempatan untuk mengungkapkan perasaan- perasaan dan gagasan mereka
dengan cara menari atau bergerak mengikuti suara music.
Musik adalah suatu bunyi yang bisa didengarkan yang mempunyai nada
tersendiri sehingga menjadi bunyi yang enak didengar. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia Musik adalah ilmu atau seni menyusun nada atau suara diutarakan,
kombinasi dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang
mempunyai keseimbangan dan kesatuan, nada atau suara yang disusun sedemikian
rupa sehingga mengandung irama, lagu dan keharmonisan (terutama yang dapat
menghasilkan bunyi-bunyi itu). Musik merupakan cara simbolis untuk
mengekspresikan pikiran atau suasana hati seseorang. Dengan musik anak- anak diberi
kesempatan untuk mengungkapkan perasaan- perasaan dan gagasan mereka dengan
cara menari atau bergerak mengikuti suara music.
Menurut Sudarsono “Seni musik adalah ungkapan rasa indah manusia dalam
bentuk suatu konsep pemikiran yang bulat, dalam wujud nada-nada atau bunyi-bunyi
lainnya yang mengandung ritme dan harmoni, serta mempunyai bentuk dalam ruang
waktu yang dikenal oleh diri sendiri atau manusia lain dalam lingkungan hidupnya,
sehingga dapat dimengerti dan dinikmatinya”. Suatu hasil karya dalam bentuk lagu
atau komposisi musik, yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya
melalui unsur-unsur musik, yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk dan struktur lagu,
dan ekspresi.

C. Manfaat Pendidikan Music Anak Usia Dini


1. Musik dapat meningkatkan kreativitas dan imajinasi.
Musik merupakan stimulan bagi anak dalam segala hal termasuk juga kreativitas.
Musik melatih seluruh otak anak karena ketika mendengarkan sebuah lagu, otak kiri
(bahasa, logika, matematika dan akademik) memproses lirik, sementara otak kanan
memproses musik (irama, persamaan bunyi, gambar, emosi, kreativitas). Dengan
musik anak bisa berekspresi sesuka hatinya, sehingga ia akan lebih mengeksplor
dengan lingkungan sekitarnya. Anak yang mendengar sebuah lagu akan
menggerakkan badannya sesuai dengan imajinasi masing-masing. Sehingga tanpa ia
sadari kreativitas dan imajinasinya berkembang dengan sendirinya.
2. Musik dapat meningkatkan dan mengajarkan kecerdasan lainnya.
Musik telah diperlihatkan secara langsung dan secara konsisten meningkatkan
pemikiran matematis, khususnya keterampilan pemikiran abstrak, pada anak- anak.
Misalnya, psikolog dalam sebuah studi menemukan bahwa pengajaran piano jauh
lebih hebat dari pengajaran komputer dalam meningkatkan keterampilan berpikir
abstrak yang akan diperlukan seorang anak agar unggul dalam matematika dan sains
kelak. Salah satu studi yang dipublikasikan secara luas juga memperlihatkan bahwa
anak- anak yang kepadanya diperdengarkan musik selama delapan bulan mengalami
peningkatkan 46% dalam IQ spasial dibandingkan hanya suatu peningkatan 6% dalam
suatu kelompok kontrol yang kepadanya tidak diperdengarkan musik. Cara terbaik
untuk meningkatkan pembelajaran dengan musik adalah dengan mendengarkan musik
dengan irama musik yang konsisten (ajeg) sementara dengan melakukan suatu
kegiatan. Selain itu, musik dapat digunakan untuk latar belakang mengajar anak usia
dini. Dari musik anak akan lebih semangat dalam belajar sehingga lebih berkesan.
Lagu yang dinyanyikan anak akan tersimpan dalam memory jangka panjang yang
akan membuat anak lebih paham mengenai materi yang diajarkan. Jadi tidak hanya
kecerdasan musikal saja tetapi kognitif, bahasa, fisik motorik, afektif dapat sekaligus
dikembangkan.
3. Musik dapat merangsang daya ingat.
Musik merupakan alat yang paling efektif digunakan untuk mengekspresikan suatu
hal. Sebelum menemukan bahasa tulis, musik merupakan salah satu cara untuk
berkomunikasi atttau meneruskan pengetahuan dari satu generasi ke generasi
berikutnya. Pada kenyataannya biara- biara zaman pertengahan menggunakan musik
untuk membantu menghafalkan Kitab Suci agar tidak mudah lupa. Hal itu terjadi
karena musik disimpan dalam otak bagian kanan yang merupakan memory jangka
panjang. Selain itu, jika mendengarkan musik emosi akan positif (senang) sehingga
mudah menerima materi yang masuk ke otak. Contohnya saja saat anak usia dini
diajarkan untuk menghafal huruf abjad tanpa musik, tentu saja akan mudah lupa.
Namun berbeda jika menghafal huruf abjad dengan dilagukan. Anak akan bertambah
daya ingatnya tentang huruf dan hal itu bisa diingatnya sampai ia dewasa.

D.Pungsi Pendidikan Seni Musik


Rien (1999:1) mengemukakan tentang pendapat para pakar pendidikan yang
menyatakan bahwa seni musik mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan
seorang siswa. Siswa yang berpartisipasi dalam kegiatan seni musik, selain dapat
mengembangkan kreativitas, musik juga dapat membantu perkembangan individu,
mengembangkan sensitivitas, membangun rasa keindahan, mengungkapkan ekspresi,
memberikan tantangan, melatih disiplin dan mengenalkan siswa pada sejarah budaya
bangsa mereka.
Pendidikan seni musik juga berfungsi untuk meningkatkan konsentrasi,
keseriusan, kepekaan terhadap lingkungan. Untuk menyanyikan atau memainkan
musik yang indah, diperlukan konsentrasi penuh, keseriusan, dan kepekaan rasa
mereka terhadap tema lagu atau musik yang dimainkan. Sehingga pesan yang
terdapat pada lagu atau musik bisa tersampaikan dan diterima oleh pendengar.
Berdasarkan beberapa pandangan tentang fungsi pendidikan seni musik bagi siswa
yang sejalan dengan pendekatan “Belajar dengan Seni, Belajar Melalui Seni, dan
Belajar tentang Seni”, berikut ini dikemukakan secara urut fungsi pendidikan seni
musik sebagai sarana atau media ekspresi, komunikasi, bermain, pengembangan
bakat, dan kreativitas.

a.Pendidikan seni musik sebagai sarana/media ekspresi


Ekspresi merupakan ungkapan atau pernyataan seseorang. Perasaan dapat berupa
sedih, gembira, risau, marah, menyeramkan atau sesuai dengan masalah yang
dihadapi. Fungsi ini memungkinkan untuk mengeksplorasi ekpresi siswa dalam
memunculkan karya-karya baru.

b.Pendidikan seni musik sebagai media komunikasi


Ekspresi yang dieksplorasikan akan dikomunikasikan kepada orang lain. Artinya
karya-karya seni musik yang dialami siswa dikomunikasikan sehingga pesan yang
terdapat dalam karya tersebut bisa tersampaikan pada orang lain.
c.Pendidikan seni musik sebagai sarana bermain
Bermain merupakan dunia anak-anak. Anak-anak memerlukan kegiatan yang
bersifat rekreatif yang menyenangkan bagi pertumbuhan jiwanya. Bermain sekaligus
memberikan kegiatan penyeimbang dan penyelaras atas perkembangan individu anak
secara pisik dan psikis.

d.Pendidikan seni sebagai media pengembangan bakat.


Setiap siswa memiliki potensi di bidang seni musik yang luar biasa. Pendidikan seni
musik di tekankan untuk memberikan pemupukan yang terus menerus sehingga
diperlukan upaya efektif untuk menumbuhkan bakat siswa.

e.Pendidikan seni sebagai media kreativitas.


Kreatif merupakan sifat yang dilekatkan pada diri manusia yang dikaitkan dengan
kemampuan atau daya untuk menciptakan. Sifat kreatifitas ini senantiasa diperlukan
untuk mengiringi tingkah laku manusia dalam rangka memenuhi kebutuhannya.

E.Cara Mengembangkan Pendidikan Seni Musik Usia Dini


1. Memperdengarkan kepada anak pilihan musik yang beragam.
Mendengarkan musik secara singkat akan memabntu anak mengembangkan
fokus dan merangsang imajinasi awal dan keterampilan berpikir abstrak. Pilihan
musik yang sesuai untuk anak dapat membantu anak untuk belajar lebih baik. Lagu-
lagu yang diperdengarkan kepada anak akan memberikan pengaruh terhadap
perkembangan otak anak. Hal itu terjadi karena otak berkembang sesuai dengan pola
yang ada dalam musik. Semakin rumit pola suara musik makan semakin besar pula
anak dapat belajar.
Musik dapat diperdengarkan sebagai latar belakang untuk meningkatkan
konsentrasi, memusatkan perhatian, membangkitkan semangat, atau berfungsisebagi
transisi anytara akhir sebuah topik dan permulaan topik. Untuk anak usia dini hal itu
wajib dilakukan karena dunai anak merupakan dunia yang menyenagkan. Sehingga
anak akan lebih mudah memahami konsep materi yang diberikan melalui lagu.
Contoh jenis musik yang dapat digunakan untuk latar belakang pembelajaran adalah
musik santai, musik bertema nuansa untuk membangkitkan semangat anak, musik
dari budaya yang berbeda yang sesuai untuk anak.
2.Mendengarkan musik dan menyanyikan lagu disertai gerakan.
Musik merupakan suatu cara simbolis untuk mengekspresikan perasaan diri
manusia. Tid ak hanya dengan musik saja, gerakan yang berupa tarian juga efektif
digunakan untuk mengekspresikan suasana hati. Bergerak mengikuti irama musik
membantu meresapi konsep musikal yang didengarkan. Dengan bergerak anak bisa
mengungkapkan perasaannya dan mengendalian nafsudan keterampilan motorik
kasar. Gerakan juga memenuhi fungsi primer dari telinga dalamnya yang merupakan
orientasi keseimbangan dan spasial.
Gerakan dalam musik atau tarian merupakan suatu cara untuk menignkatkan
kesadaran kinestetik pada waktu yang sama. Selain itu, bergerak bisa juga
membangkitkan rasa semangat dan motivasi dalam diri anak dari rasa bosan, jenuh
dan sedih. Sehingga dari musik fisik motorik dan emosional anak dapat
dikembangkan dengan positif.
3. Memberi kesempatan kepada anak untuk memainkan instrumen musik.
Menurut Lwin membuktikan dari MRI bahwa otak musisi yang memainkan
perubahan suatu instrumen menyebabkan perubahan psikologis dalam korteks,
mungkin dari aktivitas syaraf yang besar jumlahnya yang terjadi ketika bermain
musik.
Dengan memainkan instrumen musik dapat memberikan kesempatan pada anak
untuk menghasilkan suara. Selain itu bisa juga mengembangkan daya pengamatan
dan meningkatkan kecerdasan musikal anak. Anak usia dini diajarkan musik yang
sederhana terlebih dahulu misalnya drumband, musik dari barang bekas,dll. Biarkan
anak bereksplorasi sesuai keinginannya. Setelah itu, baru pendidik mengarahkan
anak untuk memainkan musik yang baik dan benar. Dengan cara itu, anak akan
merasa senang dan bisa mengekspresikan keinginan hatinya melalui bermain musik.
Selain itu, kognitif anak akan berkembang dari pengarahan pendidik untuk
memainkan musik yang baik. Anak akan berpikir kreatif sesuai dengan tingkatannya.

F. Ruang Lingkup Dalam Seni Music Usia Dini


Pendidikan seni musik secara garis besar terdiri dari 2 (dua) aspek yang saling
berkaitan, Aspek tersebut antara lain adalah:
1.Unsur Ekspresi
Unsur ekspresi meliputi cara penyampaian atau penampilan seni musik yang
berdasarkan proses penguasaan materi seni musik yang dipelajari.
2.Unsur Apresiasi
Unsur apresiasi adalah sikap untuk menghargai dan memahami karya musik yang ada.
Ruang lingkup pendidikan seni musik mencakup kemampuan untuk menguasai olah
vokal seperti dasar-dasar teknik bernyanyi, memainkan alat musik, dan apresiasi
musik
BAB 111
PENUTUP

SIMPULAN
Musik bagi anak usia dini sangat penting dikembangkan untuk membantu
perkembangnnya. Namun, banyak yang kurang paham akan pentingnya musik
bagi kecerdasan anak. Musik merupakan suatu wadah untuk mengekspresikan
suasana diri. Dengan musik anak- anak diberi kesempatan untuk mengungkapkan
perasaan- perasaan dan gagasan mereka dengan cara menari atau bergerak
mengikuti suara musik.
Pentingnya musik untuk anak usia dini antara lain untuk meningkatkan
kreativitas dan imajinasi, dapat meningkatkan dan mengajarkan kecerdasan
lainnya, dan dapat merangsang daya ingat anak. Jadi dari hal itu, musik sangat
bermanfaat untuk diajarkan anak sejak usia dini agar perkembangnnya lebih baik.
Manfaat musik dapat dijadikan alasan pendidik atau oranng tua untuk
mengembangkan musik pada anak. Beragam cara yang bisa dilakukan untuk
membantu anak mengambangkan kecerdasan musikalnya. Cara- cara tersebut dapat
berupa memperdengarkan musik beragam kepada anak-anak, mendengarkan dan
menyanyikan lagu disertai gerakan dan mengajarkan untuk bermain musik. Dari
cara tersebut anak mampu mengeksplor bakat yang dimilikinya dalam bermusik.
Selain itu, aspek perkembangan anak yang lain akan ikut terbantu perkembangnnya
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Edy Sedyawati. 2007. Budaya Indonesia Kajian Arkeologi, Seni dan Sejarah. Rajawali
Pers: Jakarta.
Hendayat Soetopo. 2005. Pendidikan dan Pembelajaran. UMM Press: Malang.
M. Djumransyah. 2006. Filsafat Pendidikan. Bayu Media Publishing: Malang.
MK. Jazuli. 2008. Paradigma Kontekstual Pendidikan Seni. UnesaUniversity Press:
Surabaya.
Tjetjep Rohendi Rohidi. 2000. Kesenian Dalam Pendekatan Kebudayaan. STSI press:
Bandung.

Anda mungkin juga menyukai