Anda di halaman 1dari 16

SENI MUSIK

Pengertian Seni Musik


Seni musik adalah salah satu cabang seni yang menggunakan olah vokal, melodi, harmoni,
ritme, dan tempo sebagai sarana mengekspresikan perasaan atau emosi penciptanya. Seni
musik saat ini telah menjadi salah satu sarana hiburan terpopuler seiring dengan
perkembangan teknologi saat ini. Seni musik terdiri dari alunan musik dari alat musik dan
beberapa menggunakan olah vokal. Dalam bahasa Inggris, seni disebut art dan musik
disebut music.

Pengertian Seni Musik Secara Umum


Secara umum seni merupakan suatu kemampuan untuk membuat sesuatu dan erat
hubungannya dengan upaya untuk mencapai sebuah tujuan yang sudah ditentukan oleh suatu
gagasan tertentu.
Sedangkan musik adalah susunan suara yang dikemas dengan sedemikian rupa sehingga
mampu menciptakan sebuah irama dan lagu yang sangat harmonis.

Pengertian Seni Musik Secara Harfiah


Seni musik merupakan gabungan dari dua kata, yaitu seni dan musik. Seni adalah hasil
cipta, karsa, dan juga rasa seorang manusia yang diwujudkan dalam berbagai macam sarana.
Sedangkan musik merupakan hasil dari pengolahan suara, harmoni, melodi, vokal dan juga
ritme/tempo.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tidak arti khusus yang ditujukan untuk seni
musik. Namun, ada arti kata seni suara yang mempunyai makna paling dekat dengan seni
musik.

Pengertian Seni Musik Secara Etimologi


Secara etimologi kata seni mempunyai arti penyembahan, pemberian dan pelayanan yang
berasal dari bahasa Sansekerta. Ada juga yang berpendapat bahwasanya asal mula istilah
seni berasal dari bahasa Belanda genie jika dalam bahasa latin berarti jenius.

Sedangkan kata musik sendiri berasal dari bahasa Inggris music yang diambil dari bahasa
Yunani mousik. Tetapi, mousik lebih merujuk kepada semua seni yang berupa musik dan
puisi pimpinan Muses.

Pengertian Seni Musik Menurut Para Ahli


Saya sengaja memberikan pengertian seni musik dari berbagai sudut pandang, dengan tujuan
supaya kita sendiri mampu untuk mengeksplor kemampuan kita dalam dunia musik.
Selain itu, juga banyak para ahli yang mencoba memberikan pendapatnya tentang pengertian
seni musik menurut pandangan mereka masing-masing. Salah satunya adalah seorang
seniman yang bernama Suhastjarja.
Menurut Suhastjarja, seni musik itu merupakan pengungkapan rasa akan keindahan oleh
seorang manusia yang kemudian diwujudkan dalam susunan bunyi atau nada yang mampu
menghasilkan ritme dan harmoni.
Jadi, bisa kita simpulkan bahwa seni musik adalah suatu sarana seorang seniman untuk
mengekspresikan dirinya dalam bentuk suara yang disusun dengan sedemikian rupa, baik
yang hanya berupa vokal maupun yang diiringi dengan alat musik.

Fungsi Seni Musik PAUD


Psikologi musik dianggap baik sebagai cabang musikologi dan bentuk studi psikologi
komplementer. Ini menguji pengaruh musik pada orang, pada kedua tingkat individu dan
sosial. Sekarang secara formal belajar di beberapa universitas. psikologi musik telah menjadi
cabang ilmu yang menarik, masih relatif baru dalam pengujian dan dampaknya.
Psikologi musik adalah bidang yang luas, menggabungkan elemen-elemen ilmu
pengetahuan musik tradisional dengan studi psikologi diterapkan, antrapologi budaya dan
studi tentang kognisi, antara disiplin ilmu lainnya.
Musik tercipta karena seseorang yang mempunyai bakat tertentu dalam mengekpresikan
ide yang bisa muncul secara seketika atau melalui perencanaan. Sebagaimana manusia
menggunakann kata-kata untuk mentransfer suatu konsep. Dia juga menggunakan komposisi
suar untuk mengungkpkan perasaan batinnya. Seperti halnya ragam seni lain, musik
merupakan refleksi perasaan suatu individu atau masyarakat.

Psikologi sendiri merupakan ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia diliahat dari
berbagai sudut, terutama kondisi kejiwaan. Yang perlu diketahui adalah, musik sangat
berpengaruh dengan kondisi psikolog manusia. Percaya atau tidak, orang yang gemar
mendengarkan musik akan mempunyai taraf hidup yang lebih nyaman dan tenang, serta
terhindar dari perasaan depresi dan strees.
Pendidikan seni musik dalam pendidikan anak usia dini memberikan manfaat yang
begitu besar dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak, dari sikap,
pengetahuan dan keterampilannya. Dari segi psikologis manfaat pendidikan seni musik untuk
anak usia dini, diantara adalah:
1. Manfaat musik membantu anak lebih peka terhadap lingkungan
Menurut Dra Linda Primana, musik bukan hanya berpengaruh pada kecerdasan anak
melainkan juga dampak psikologisnya, terlebih jika anak mampu memainkan alat musik
sendiri.
Dalam bermain musik anak dapat melakukannya sendiri atau bisa dilakukan bersamaan
dengan temannya yang lain. Melalui kegiatan tersebut akan tumbuh sikap saling menghargai
dan belajar bekerjasama.
2. Manfaat musik membantu anak menjadi percaya diri.
Ciri anak yang memiliki percaya diri yang tinggi adalah menyukai tantangan baru,
mandiri, dan merasa bangga pada kemampuan yang mereka miliki. Melalui pendidikan seni
musik anak belajar bagaimana cara memainkan alat musik. Dalam pelaksanaannya anak
sering diminta untuk tampil memainkan alat musik pada kegiatan pagelaran seni. Hal itu
membantu membangun rasa percaya diri anak untuk tampil di depan umum dan rasa percaya
diri anak dalam melakukan sesuatu yang dia kuasai.
3. Manfaat musik dan perkembangan kognitif dan emosi
Kognitif diartikan sebagai proses dan prosedur untuk mencapai pengetahuan yang
mencakup aktivitas mental seperti mengingat, memecahkan masalah, mencipta dan
berfantasi. Penelitian menunjukan bahwa musik dapat memberikan rangsangan segala aspek
perkembangan kognitif dan kecerdasan emosional.
Aktivitas kognitif melibatkan kemampuan-kemampuan visual, auditif dan sentuhan
juga diperkuat melalui aktivitas gerak. Gallahue, mengatakan, kemampuan-kemampuan
seperti ini makin dioptimalkan melalui stimulasi dengan memperdengarkan musik klasik.
Rithme, melodi, dan harmoni dari musik klasik dapat merupakan stimulasi untuk
meningkatkan kemampuan belajar anak.

Pendidikan seni musik harus diberikan sedini mungkin untuk memperoleh stimulasi
yang seimbang antara belahan otak kiri dan belahan otak kanannya. Bila mereka mampu
menggunakan fungsi kedua belahan otaknya secara seimbang, maka apabila mereka dewasa
akan menjadi manusia yang berpikir logis dan intutif, sekaligus cerdas, kreatif, jujur, dan
tajam perasaannya. Sehingga diharapkan ketika dalam menetukan sikap maupun keputusan
terhadap suatu masalah, dia tidak hanya menggunakan logika saja, melainkan diimbangi
dengan perasaan, agar lebih bijaksana dalam menjalani kehidupan.
Musik digambarkan sebagai salah satu bentuk murni ekspresi emosi. Proses
mendengar musik merupakan salah satu bentuk komunikasi afektif dan memberikan
pengalaman emosional. Musik mengandung berbagai contour, spacing, variasi intensitas yang
luas, sesuai dengan komponen-komponen emosi manusia.
Musik dan kecerdasan emosi, Stenberg dan Salovery mengemukakan bahwa kecerdasan
emosional adalah kemampuan mengenali emosi diri, yang merupakan kemampuan seseorang
dalam mengenali perasaannya sendiri sewaktu perasaan emosi itu muncul, dan ia mampu
mengenali emosinya sendiri apabila ia memiliki kepekaan. Kepekaan itu sendiri akan muncul
melalui pengalaman yang diperoleh dari menghayati musik. Seseorang yang memilki
kepekaan terhadap dirinya sendiri maka ia akan dapat mengambil keputusan secara mantap.
4. Manfaat pendidikan seni musik terhadap perkembangan intelektual anak
Banyak pakar dan pendidik telah mengadakan penelitian untuk melihat sejauh mana
manfaat/efek yang fositif dari musik. Fakta yang didapatkan bahwa musik yang berirama
tenang dan mengalun lembut lembut dipercaya dapat memberi efek yang baik untuk anakanak.
Pada tahun pertama kelahiran bayi, otak bayi berkembang sangat pesat. Peranan suara
musik pada tahapan ini sebagai stimultan untuk perkembangan intelektual mereka. Dalam
otaknya terdapat reseptor sinyal yang dapat mengenali musik.
Dalam pendidikan musik untuk anak usia dini, ada tiga unsur keseimbangan yang dapat
mempertajam kecerdasan mereka, yaitu: melodi, ritme, dan timbre. Unsur musik yang dapat
berpengaruh dalam perkembangan intelektual anak adalah musik yang mengandung nada
pendek dan penjang nilai ketukannya, tinggi rendahnya nada, dan dinamika. Ketertarikan
anak pada musik yang berawal dari mendengarkan, dengan mendengarkan musik akan
melatih fungsi otak anak yang berhubungan dengan daya nalar dan intelektual anak. Jadi
dengan pendidikan seni musik akan mengoptimalkan perkembangan intelektual anak.
5. Musik dalam mempengaruhi kesehatan mental

Musik memiliki banyak manfaat kesehatan bagi manusia dan dapat memberi kekuatan
mentalitas yang baik bagi pendengarnya. Orang yang mendegarkan musik, akan memiliki
mental yang kuat, emosi yang tenang, hidup lebih nyaman dan santai serta menjadikan hidup
mereka lebih percaya diri dengan mengembangnya intelektual serta pengetahuan bagi
mereka. Musik akan bermanfaat bagi siapa saja yang mndengarkannya, entah itu anak-anak,
orang dewasa maupun tua, bahkan dalam proses perkembangan janin dan bayi. Musik juga
sangat bermanfaat bagi mereka.
Jenis-jenis musik yang digunakan untuk terapi:
a. Musik bertema melankolis dalam kondisi normal bisa mengurangi rasa sakit dan nyeri.
Sementara didengar saat sedih, bisa mempermudah bagi seseorang untuk menhahan rasa
duka.
b. Musik bertema trance adalah jenis musik yang mengandung ungkapan rasa ceria yang luar
biasa. Jenis musik semacam itu cocok untuk menyembuhkan orang mengalami tekanan
mental atau stres.
c. Musik yang berirama melow dan melankolis merupakan jenis musik yang menyayat
perasaan. Musik semacam itu bisa menurunkan asupan sejumlah komposisi kimia dalam otak
d. Musik yang bernada ceria dengan sentuhan irama yang menenangkan. Musik seperti ini bisa
meningkatkan gairah hidup dan menimbulkan perasaan positif. Sehingga bisa meningkatkan
daya kerja. Jenis musik ini juga sangat bermanfaat untuk membangkitkan semangat dan
kecerian dikalangan anak-anak ataupun remaja
e. Musik bertema semangat merupakan jenis musik yang bisa membangkitkan reaksi kuat dan
cepat yang disertai dengan tanggapan psiologis. Jenis musik ini sangat diminati kalangan
muda. Jika dimanfaatkan seraca tepat, jenis musik ini bisa berdampak positif dan
meningkatkan semangat.
f. Musik relaksasi. Musik ini bernuansa lembut, monoton,dan datar. Kelembutan musiknya itu
bisa memenangkan perasaan dan emosi manusia. Musik jenis ini dimanfaatkan untuk
memingkatkan konsentrasi dan menyeimbangkan emosi .
Sejarah perkembangan Seni Musik Barat
Zaman Kuno
Sebelum ditemukan alat-alat musik, hampir seluruh karya musik hanya berbentuk
melodi yang dinyanyikan dengan suara manusia sehingga zaman ini disebut zaman musik
vokal. Gereja menolak alat-alat musik dalam peribadatan karena dianggap mengganggu
suasana beribadat.

Ketika Paus Gregorius I menjabat pimpinan gereja, mulailah diadakan reorganisasi


liturgi Katholik dan dimulailah penggunaan musik gregorian sebagai musik resmi gereja
Katholik. Bentuk musik gregorian berupa melodi yang dinyanyikan tanpa iringan musik
sehingga tekstur lagu-lagu Gregorian lebih bersifat sakral dan hanya dimaksudkan untuk
meningkatkan mutu dalam ibadah keagamaan. Lagu-lagu Gregorian mampu menimbulkan
suasana tenang, mampu mewakili suara gereja yang sebenarnya. Ritme lagu-lagu Gregorian
sangat fleksibel, hampir tidak ada tekanan. Kebebasan ritme yang dikembangkan oleh musik
Gregorian menjadikan musik Gregorian mengambang dan hanya mengandalkan improvisasi.
Zaman Renaisans
Karya musik pada zaman Renaisans banyak dipengaruhi oleh bentuk ruangan gereja
yang besar dan kedap suara, sehingga faktor-faktor kejernihan, kelembutan, dan
keseimbangan suara merupakan ciri khusus.
Ciri-ciri yang terdapat pada karya-karya pada zaman Renaisans adalah
sebagai berikut.
a.

Media Penyajian
Permainan musik iringan banyak diperuntukkan bagi penari dan vokalis perorangan.
Lagu-lagu koor gereja sebagian besar berbentuk akapella. Alat-alat musik yang digunakan,
antara lain mandolin, lute, harpsicord, hord, clavichord, virginal, keyboard, cornet, dan organ
pipa.

b. Ritme
Hampir sebagian besar karya musik zaman Renaisans ditandai dengan ketukan
bertekanan berat. Karya musiknya sering terjadi pergantian tanda tempo dan birama yang
berlebihan.
c.

Melodi
Gerakan melodi pada zaman ini masih banyak menggunakan langkah-langkah pendek
seperti yang digunakan oleh musik gregorian. Melodi untuk suara tenor digunakan nada
panjang.

d. Tekstur
Teksturnya berbentuk poliponik dengan susunan empat suara atau lebih. Pada akhir
abad ke-16, suara sopran berperan lebih besar. Harmoni yang banyak digunakan berbentuk
triad pokok.
e. Pola

Pada zaman Renaisans, karya musiknya banyak diciptakan dalam bentuk dan pola,
antara lain motet, missa, madrigal, passion, fantasia, dan toccaca. Pola pembentukan phrase
sangat panjang sehingga penyanyi-penyanyi dituntut memiliki teknik pernapasan yang prima.
Tokoh musik pada zaman Renaisans, antara lain sebagai berikut.
a.

Karya Geovanni Pierlugi da Palestrina (1525 - 1594) antara lain Missa Papae Marcelli dan

a.

Motet Adoremus te Christe.


Karya Orlandus Lassus (1532 - 1594) antara lain Penetensial Psalms, Motet Tristis

Estanimame, dan Madrigal O Che Bon Echo.


b. Karya Giovanni Gabrielli (1557 - 1623) antara lain Sonata Piano E Forte dan Gantonas for
Bass Choirs.

Zaman Barok
Zaman Barok dimulai setelah abad ke-16 dan sering disebut sebagai awal Gaya
Modern. Bentuk baru yang menyangkut instrumentasi, metode maupun sumber ide garapan
mulai mengalami revolusi meskipun bentuk dan gaya zaman Renaisans masih tampak di sini.
Pada abad ke-18, gaya Barok murni dapat terwujud dengan sempurna.
Bentuk opera mulai disuguhkan untuk khalayak ramai, sedangkan khusus untuk
konser masih terbatas untuk kalangan bangsawan. Bentuk-bentuk homoponik mulai muncul
di mana-mana. Tangga nada mayor dan minor yang dikembangkan sejak zaman Renaisans
mulai dengan sengaja disatukan penggunaannya terutama di dalam penggarapan musik
instrumental.
Ciri-ciri yang terdapat pada karya zaman Barok adalah sebagai berikut.
a.

Media Penyajian
Peranan musik instrumental pada zaman ini berkembang dengan pesat. Di dalam
orkhestra, musisi mulai menggunakan alat-alat musik flute, hobo, basson, keyboard, dan alat
musik petik. Dalam pentas resmi atau apresiasi musik, alat-alat musik, seperti viola dan
gamba, viola diamore, dan trompet merupakan tolok ukur bagi kelompok-kelompok musik.

b. Ritme
Musik vokal resetatip dan kontra menggunakan ritme bebas. Aksentuasi dilakukan
karena perubahan harmonis dan nada-nada lang dalam iringan. Zaman Barok banyak karya
musik yang didasarkan pada satu pola ritme dan pemakaian satu tempo yang tampak sangat
monoton.
c.

Melodi

Melodi zaman Barok sangat menarik perhatian bila dibandingkan dengan bentuk
poliponik zaman Renaisans. Melodi zaman ini selalu mengalir, kadang menggunakan
ornamentasi di luar akor iringan. Melodi banyak menggunakan teknik repetisi serta teknik
modifikasi dari motif asli. Kalimat-kalimat lagu yang penuh perasaan sering dilukiskan dalam
bentuk akor-akor disonan.
d. Tekstur
Awal zaman Barok masih banyak kita jumpai bentuk homoponi, tetapi memasuki
dekade berikutnya sudah penuh dengan sonoritas dan kontrapung. Salah satu ciri umum pada
zaman Barok adalah pemakaian alat musik basso continuo atau figure bass.
e. Pola
Bentuk-bentuk passion, fantasia, dan toccata masih dilanjutkan zaman Barok. Namun,
bentuk-bentuk opera, oratorio, cantata, sonata, concerto grosso, dan overture sudah mulai
menjadi mode.
Tokoh musik pada zaman Barok adalah sebagai berikut.
a. Karya Johan Sebastian Bach (1685 1750) antara lain Oratorio Christmas and Easter, Misa
in B Minor, Passion According to St. Mathew, dan The Magnificat in D.
b. Karya Jean Babtisme Lully (1632 1687) antara lain The Miserere dan Opera Gadmus et
Hernione.
c.

Karya George Frederick Handel (1625 1775) antara lain Meziah, Judas Maccabaeus, Israil
Egypt, dan Opera Julius Caesar and Xerxes
.
Zaman Klasik (1740 - 1770)
Zaman klasik adalah zaman kemegahan kebudayaan Yunani atau Romawi, dan
zaman di mana orang mengagungkan akal.
Karakteristik musik pada zaman Klasik, yaitu sebagai berikut.

a.

Bentuk : musik kamar menjadi mode dalam bentuk sonata.

b. Tekstur : bersifat homopon.


c.

Melodi : gaya melodi bersifat kompak dan memiliki kesamaan tema.

d. Harmoni : kurang kompleks, cenderung banyak menggunakan trinada.


e. Improvisasi : mulai hilang, semua tanda-tanda frase, dinamik, ornamentasi, dan akor ditulis
lengkap.

Tokoh musik pada zaman Klasik adalah sebagai berikut.


a.

Karya Joseph Haydn (1732 1809) antara lain The Missa Solemnis in D minor, The Cello
Conserto in D. op 101, dan The Creation and the Season.

b. Karya Wolfgang Amadeus Mozart (1756 1791) antara lain The Magic Flute, Don
Giovanni, dan The Meriage of Figaro.
c.

Karya Ludwig Von Beethoven (1770 1827) antara lain Symphoni No. 3, The Conserto in D
for Violine, dan Missa Soleonsis in D op 123.
Zaman Romantik
Zaman Romantik ditandai dengan kegiatan musik yang lebih
menitik-beratkan pada penggarapan pada pemanfaatan timbre, ritmik,
melodi, dan harmoni.
Karya-karya musik pada zaman Romantik lebih mengutamakan
pada garapan emosional dan dramatis. Memasuki abad ke-19, bentukbentuk musik pada zaman Klasik didominasi oleh program-program resital
maupun konser.
Ciri-cirinya yang terdapat pada karya zaman Barok adalah sebagai
berikut.

a. Media Penyajian
Karya musik pada zaman Romantik selalu dipertunjukan pada
gedunggedung konser dan opera maupun tempat-tempat pertunjukan
khusus. Musik gereja masih mendominir sebagian besar kegiatan
masyarakat. Penyajian nyanyian tunggal dengan iringan piano merupakan
teknik penyajian yang sangat digemari oleh masyarakat luas. Orkestra
zaman Romantik mulai didominir oleh alat musik gesek yang ditambah
dengan picolo, clarinet, horn, trombon, tuba, harpa, dan beberapa alat
musik pukul.
b. Ritme
Ritme yang mendukung ide serta ekspresi seseorang makin
lengkap. Denyutan-denyutan ritmik, perubahan matra, sinkopisasi dalam
berbagai pola mulai menjadi mode. Pembuatan partitur selalu dilengkapi
tanda-tanda tempo berbagai modifikasinya serta tanda-tanda ekspresi.
c. Melodi

Pembuatan melodi untuk vokal sangat dipengaruhi oleh gaya


pembuatan melodi instrumen.
d. Tekstur
Tekstur zaman Romantik sebagian besar berbentuk homophonik
yang sudah dikembangkan dengan pemakaian akor-akor disonan,
ornamentasi, dan teknik kontrapung secara bebas.
e. Pola
Pada zaman Romantik pembentukan karya musik bentuk
garapannya rhapsodi dan usaha-usaha musikalisasi puisi. Karya-karya
yang berbentuk instrumental merupakan salah satu tolok ukur (standar)
perkembangan musik zaman Romantik karena zaman ini kaya harmoni
serta lagu klimaks.
Tokoh musisi pada zaman Romantik adalah sebagai berikut.
a. Karya Franz Schubert antara lain Unfinished Symphony, C Mayor
Symphony, The Great, dan Death and the Maiden.
b. Karya Felix Mendelson (18091847) antara lain Scotch, Italian and
Reformation, Eliyah, dan A Midsummer Nights Dream.
c. Karya Franz Lizt (18111886) antara lain Faust Symphony, Funerailles,
Sonata in B minor, dan Hungarian Rhapsodies.
d. Karya Peter Ilich Tchaikvsky (18401893) antara lain Pathetique no. 6,
Piano concerto in B Flat Minor, dan Romeo and Juliet.
e. Karya Antonin Dvorak (18141907) antara lain Symphony No. 5 (From the
World) dan String Quartet in F Mayor.
f. Karya Richard Wagner (18131883) antara lain Lohengrin, Die Meister
Singer, Tannhauser, dan Tristan und Isolde.
g.

Karya Johannes Brahms (18331897) antara lain Symphony No. 3,


German Requiem, The Double Concerto for Violin and Celo, Hungarians
Dances, dan Overture The Academic Festival and the Tragic.
Zaman Impresionisme
Karya-karya musik pada zaman Impressionisme ditandai oleh
penggunaan akor-akor disonan yang waktu itu dianggap menyimpang dari
kaidah yang telah mapan di masyarakat. Paduan nada yang kurang

disenangi masyarakat justru menjadi mode khususnya untuk menutup


suatu kadens.
Berikut ini merupakan karakter yang ada pada zaman ini Impressionisme.
a.

Media Penyajian
Penggunaan alat musik flute dan klarinet selalu diarahkan untuk suara beregister
rendah, sedangkan violin untuk register tinggi. Di samping itu, alat-alat musik trompet, horn,
selesta, dan glokkenspiel mulai digemari untuk memainkan kalimat lagu pendek.

b. Ritme
Sebagian besar karya-karya pada zaman Impressionisme ditandai dengan gerakan
akor-akor paralel. Bahkan, mulai kelihatan kegemaran masyarakat dengan pemakaian akorakor sembilan dengan denyutan-denyutan bas dari akor sustain.
c.

Melodi
Pada zaman Impressionisme ditandai dengan penggunaan melodi dan tangga nada
yang dipengaruhi oleh musik gamelan.
Tokoh musik pada zaman Impressionisme adalah Acille Claude Debussy (18621918)
dengan beberapa karyanya yang terkenal, antara lain Lenfant Prodique dan Pelleas et
Melisande.
Sejarah Perkembangan Seni Musik Daerah
Terdapat tahapan- tahapan perkembangan musik Indonesia (nusantara). tahapan tersebut
adalah sebagai berikut:
Masa sebelum masuknya pengaruh Hindu- Buddha
Pada masa ini, musik dipakai sebagai bagian dari kegiatan ritual masyarakat. Dalam beberapa
kelompok, bunyi- bunyian yang dihasilkan oleh anggota badan atau alat tertentu diyakini
memiliki kekuatan magis. Instrumen atau alat musik yang digunakan umumnya berasal dari
alam sekitarnya.
Masa setelah masuknya pengaruh Hindu- Buddha
Pada masa ini, berkembanglah musik- musik istana (khususnya di Jawa). saat itu, musik tidak
hanya dipakai sebagai bagian ritual saja, tetapi juga dalam kegiatan- kegiatan keistanaan
(sebagai sarana hiburan para tamu raja). Musik istana yang berkembang adalah musik

gamelan. Musik gamelan terdiri dari 5 kelompok, yaitu kelompok balungan, kelompok
blimbingan, kelompok pencon, kelompok kendang,dan kelompok pelengkap.
Masa setelah masuknya pengaruh Islam
Selain berdagang dan menyebarkan agama islam, para pedagang arab juga memperkenalkan
musik mereka. Alat musik mereka berupa gambus & rebana. dari proses itulah muncul orkesorkes gambus di nusantara (Indonesia) hingga saat ini.
Masa Kolonialisme
Masuknya bangsa Barat ke Indonesia juga membawa pengaruh besar dalam perkembangan
musik Indonesia. Para pendatang ini memperkenalkan berbagai alat musik dari negeri
mereka, misalnya biola, selo (cello), gitar, seruling (flute), dan ukulele. Mereka pun
membawa sistem solmisasi dalam berbagai karya lagu. Itulah masa- masa perkembangan
musik modern Indonesia. Saat itu,para musisi Indonesia menciptakan sajian musik yang
merupakan perpaduan musik barat dan musik Indonesia . Sajian musik itu dikenal sebagai
musik keroncong.
Masa Kini
Seiring dengan masuknya media elektronik ke Indonesia,masukpula berbagai jenis musik
barat, seperti pop, jazz, blues, rock, dan R&B. demikian pula dengan musik- musik negeri
India yang banyak dibawa melalui film- filmnya. Dari perkembangan ini, terjadi perpaduan
antara musik asing dengan musik Indonesia. Musik India mengalami perpaduan dengan
musik melayu sehingga menghasilkan jenis musik dangdut. Maka, muncul pula berbagai
musisi Indonesia yang beraliran pop, jazz, blues, rock, dan R&B. Berkembang pula jenis
musik yang memadukan unsur kedaerahan Indonesia dengan unsur musik barat, terutama
alat- alat musiknya. Jenis musik ini sering disebut musik etnis.
C. Fungsi Musik Nusantara
Secara umum, fungsi musik bagi masyarakat Indonesia antara lain sebagai sarana atau media
upacara ritual, media hiburan, media ekspresi diri, media komunikasi, pengiring tari, dan
sarana ekonomi.
Sarana upacara budaya (ritual)
Musik di Indonesia, biasanya berkaitan erat dengan upacara- upacara kematian, perkawinan,
kelahiran, serta upacara keagamaan dan kenegaraan. Di beberapa daerah, bunyi yang
dihasilkan oleh instrumen atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan magis. Oleh karena
itu, instrumen seperti itu dipakai sebagai sarana kegiatan adat masyarakat.
Sarana Hiburan

Dalam hal ini, musik merupakan salah satu cara untuk menghilangkan kejenuhan akibat
rutinitas harian, serta sebagai sarana rekreasi dan ajang pertemuan dengan warga lainnya.
Umumnya masyarakat Indonesia sangat antusias dalam menonton pagelaran musik. Jika ada
perunjukan musik di daerah mereka, mereka akan berbondong- bondongmendatangi tempat
pertunjukan untuk menonton.
Sarana Ekspresi Diri
Bagi para seniman (baik pencipta lagu maupun pemain musik), musik adalah media untuk
mengekspresikan diri mereka. Melalui musik, mereka mengaktualisasikan potensi dirinya.
Melalui musik pula, mereka mengungkapkan perasaan, pikiran, gagasan, dan cita- cita
tentang diri, masyarakat, Tuhan, dan dunia.
Sarana Komunikasi
Di beberapa tempat di Indonesia, bunyi- bunyi tertentu yang memiliki arti tertentu bagi
anggota kelompok masyarakatnya. Umumnya, bunyi- bunyian itu memiliki pola ritme
tertentu, dan menjadi tanda bagi anggota masyarakatnya atas suatu peristiwa atau kegiatan.
Alat yang umum digunakan dalam masyarakat Indonesia adalah kentongan, bedug di masjid,
dan lonceng di gereja.
Pengiring Tarian
Di berbagai daerah di Indonesia, bunyi- bunyian atau musik diciptakan oleh masyarakat
untuk mengiringi tarian- tarian daerah. Oleh sebab itu, kebanyakan tarian daerah di Indonesia
hanya bisa diiringi olehmusik daerahnya sendiri. Selain musik daerah, musik- musik pop dan
dangdut juga dipakai untuk mengiringi tarian- tarian modern, seperti dansa, poco- poco, dan
sebagainya.
Sarana Ekonomi
Bagi para musisi dan artis professional, musik tidak hanya sekadar berfungsi sebagai media
ekspresi dan aktualisasi diri. Musik juga merupakan sumber penghasilan. Mereka merekam
hasil karya mereka dalam bentuk pita kaset dan cakram padat (Compact Disk/CD) serta
menjualnya ke pasaran. Dari hasil penjualannya ini mereka mendapatkan penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Selain dalam media kaset dan CD. Para musisi juga melakukan
pertunjukan yang dipungut biaya. Pertunjukan tidak hanya dilakukan di suatu tempat, tetapi
juga bisa dilakukan di daerah- daerah lain di Indonesia ataupun di luar Indonesia.
D.Ragam Musik Nusantara
Musik Daerah Jakarta ( Betawi )
a. Gambang Kromong

Adalah sejenis orkes yang memadukan gamelan dengan alat musik umum (barat) misalnya
alat tiup dan alat gesek . Tangga nada yang digunakan pentatonis Cina. Instrumennya; gong,
gendang suling, bonang, kecrek, dan rebab sebagai melodi. Dinyanyikan secara bergilir
antara laki-laki dan perempuan. Lagunya berbentuk pantun.

b. Tanjidor
Adalah kesenian tradisional khas Betawi (Jakarta). Ciri khasnya pada macam-macam alat
musik tiup dari kuningan (trompet dll) dan dilengkapi genderang besar (bas drum) sperti pada

drum band. Semua personilnya bermain sambil berdiri.


Musik Daerah Jawa Barat
a. Gamelan Degung
adalah seperangkat alat musik /gamelan yang mempunyai ciri tertentu dalam warna
musiknya. Instrumen yang digunakan; bonang, rincik, saron, jengglong, suling, kecapi, dan
rebab. Tangga nada digunakan adalah pentatonis (pelog dan slendro).

Pada awalnya musik ini untuk acara keagamaan, tetapi sekarang digunakan untuk mengiringi
sendratari, mengiringi gending karesmen (nyanyian resmi), dan sarana hiburan.
Keberadaannya telah di kenal sejak zaman Pakuan Pajajaran.
b. Calung

Adalah seperangkat alat musik terbuat dari bambu dan dimainkan dengan cara dipukul. Tanga
nada yang digunakan mulanya pentatonis slendro yang kemudian dikembangkan menjadi
laras pelog.
Menurut sejarahnya berasal dari alat yang digunakan untuk menghalau burung di sawah yang
terbuat dari belahan bambu yang disebut kekeprak. Kekeprak ini digunakan untuk menakuti
sero (binatang pemakan ikan peliharaan di kolam atau sawah). Kekeprak ini dibunyikan
dengan cara digerakkan dengan air yang jatuh dari pancuran. Alat tersebut berkembang
menjadi calung dan sekarang terdiri dari bentuk dan nama berbeda seperti calung gambang,
calung gamelan, dan calung jinjing.

c. Angklung
Adalah seperangkat alat musik terbuat dari bambu dan dimainkan dengan cara dikocok. Dulu
menggunakan tangga nada pentatonis dan sekarang menggunakan diatonis. Menurut
sejarahnya angklung digunakan untuk memeriahkan pesta padi disawah.Tokoh musik
angklung yaitu Daeng Sutisna.
d. Tarling
Berasal dari Cirebon yang ambil dari singkatan gitar dan suling, yakni alat yang mendominasi
pada jenis musik ini. Semula alatnya adalah gamelan bambu lalu meningkat pada kecapi
kemudian gamelan yang terbuat dari besi atau perunggu, kemudian setelah dikenal gitar maka
digunakan untuk menggantikan kecapi. Tokohnya antara lain ; Jon Jayana, H. Abdul Ajid dan
Uun S.

e. Arumba
Adalah singkatan dari alunan rumpun bambu. Prinsipnya hampir sama dengan angklung
hanya dilengkapi dengan susunan bambu mirip gambang/saron yang dibunyikan dengan cara
dipukul. Tokohnya antara lain ; Yos Rosadi, Rahmat, Bill Saragih dan Sukardi.
f. Gending Cianjuran
Adalah jenis musik yang menonjolkan vokal khas Cianjur. Vokal/nyanyian diiringi dengan
kecapi, suling dan rebab. Musik ini digunakan sebagai sarana hiburan para bangsawan Sunda.
g. Klenengan
Adalah suatu pertunjukkan atau permainan gamelan yang menggunakan vokal atau nyanyian.
Gamelan ini dilengkapi dengan seperangkat gendang yang berfungsi untuk mengiringi tarian
klasik maupun modern.
h. Celempungan
Adalah jenis musik yang mengutamakan vokal/nyanyian atau gending. Instrumennya terdiri
atas kecapi, rebab, dan celempungan (bambu besar yang diberi dawai). Kini celempungan
telah diganti dengan perangkat gendang dan gong.
Musik Daerah Jawa Timur dan Madura
Musik tradisional Jawa Timur hampir sama dengan musik gamelan Jawa Tengah. Di Madura
musik gamelan yang ada disebut Gamelan Sandur.

Anda mungkin juga menyukai