Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PEMBAHASAN

A. Perencanaan Pembelajaran Seni Musik


Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, seorang guru diharuskan membuat
rencana pelaksanaan pembelajaran. Setiap kali akan mengajar guru harus mempunyai
rencana pelaksanaan pembelajaran sebagai acuan dalam kegiatan belajar mengajar.
Dalam pelajaran musik bukanlah hal yang mudah untuk merencanakan pembelajaran
music pada anak. Perencanaan pembelajaran musik diawali dengan pengetahuan dan
apresiasi terhadap musik dan berbagai komponen pembelajaran musik yang
berkarakter pengembangan kemampuan, bukan hanya sekedar prestasi belajar.
Perencanaan pembelajaran musik dilakukan dengan pendekatan pengalaman musik,
antara lain : mendengarkan musik, bernyanyi, bermain musik, bergerak mengikuti
musik, dan membaca musik.

Komponen proses belajar mengajar musik antara lain :


1. Tujuan proses belajar mengajar musik.
Tujuan pembelajaran musik di sekolah dasar dapat dirumuskan untuk
meningkatkan dan mengembangkan potensi rasa keindahan yang dimiliki murid
melalui pengalaman dan penghayatan musik. Sedangkan tujuan umum
pembelajaran musik yaitu supaya murid memiliki pengetahuan tentang irama,
melodi, harmoni, bentuk atau struktur lagu dan ekspresi.
2. Murid sebagai subyek belajar.
Pembelajaran berlangsung jika terdapat interaksi yang baik antara guru dan
murid. Murid berasal dari berbagai latar belakang keluarga, masyarakat, terutama
perbedaan individual yang sangat unik. Interaksi terjadi jika guru mampu
mengenal, memahami, menerima anak apa adanya dan bertindak sesuai dengan
keadaan masing-masing individu anak. Anak yang berada pada lingkungan
musikal, akan lebih mudah tumbuh rasa musiknya disbanding anak yang tinggal
pada masyarakat atau keluarga yang awam.

1
3. Guru sebagai fasilitator.
Untuk dapat melaksanakan pembelajaran musik di sekolah dasar dengan baik,
guru paling tidak harus memiliki pengetahuan bagaimana mengajarkan musik
pada anak, memiliki rasa suka pada musik, kemauan untuk mengajarkan musik
pada anak, pemahaman bahwa pembelajaran musik mengutamakan tumbuhnya
rasa musik, meliputi : rasa irama, rasa nada, harmonisasi, kesukaan dan
penghayatan musik. Musik bukan pengetahuan yang bersifat ingatan, walaupun
berarti tidak memerlukan pengetahuan, tetapi lebih pada pengembangan
keterampilan dan tumbuhnya rasa.
4. Sarana dan media musik.
Belajar musik melalui pengalaman musik memerlukan alat musik aktif maupun
pasif. Alat musik aktif berupa alat-alat musik yang dapat dimainkan. Sedangkan
alat musik pasif misalnya tape recorder dan VCD. Untuk membahas unsure
irama perlu disiapkan alat musik perkusi, mislnya : tamburin, kastanyet, triangle,
dll. Unsur melodi perlu disiapkan alat musik melodi, misalnya : pianika, seruling,
dilengkapi garpu tala. Pembahsan unsur harmoni, disamping memanfaatkan
harmonisasi suara manusia melalui paduan suara, pembahasan akord, kadens,
tekstur memerlukan berbagai alat musik harmoni misalnya : gitar, organ, piano,
kulintang dll.
5. Materi musik.
Pembelajaran musik adalah pembelajaran tentang kemampuan bermusik dengan
didasarkan pada fondasi rasa bermusik (sense of musik). Rasa bermusik ditandai
dengan tumbuhnya rasa irama, bayangan nada, dan rasa harmoni. Unsur musik
yang dikembangkan antara lain : dasar teknik bernyanyi, irama, melodi, harmoni,
dan bentuk atau struktur lagu serta ekspresi.
6. Metode pembelajaran musik.
Metode pengajaran musik yang terbaik adalah metode yang melibatkan murid-
murid dengan pengalaman yang bermakna.

2
B. Proses kreasi karya seni musik di TK
Proses kreasi merupakan proses seni yang bertujuan menghadirkan sesuatu
dari tidak ada menjadi ada. Proses ini berhubungan dengan konsep kreativitas,
yaitu mencipta atau menciptakan sesuatu yang baru. Dalam Kamus Bahasa
Indonesia (KBBI) kreasi adalah kata benda atau sinonim dari kata karya. Kata
ini diambil dari bahasa latin create yang artinya menciptakan. Kreasi berarti
melahirkan atau memunculkan ekspresi seni yang berubah menjadi karya seni.
Penciptaan ini melewati beberapa proses dari yang tidak ada menjadi ada.
Salah satu contoh karya seni yang terlibat dalam proses kreasi adalah seni
musik. Berdasarkan modul Seni Budaya terbitan Kemendikbud, karya seni
musik adalah objek kasat indra dengar yang bersifat auditory. Sebuah karya
seni musik sebagai objek pengamatan berlaku untuk siapapun. Sebuah karya
musik pada dasarnya memiliki maksud dan tujuan yang ingin disampaikan
kepada penikmat musik. Karya musik hadir karena adanya kreativitas dari
hasil penciptaan seseorang serta dapat berasal dari pengungkapan gagasan dari
proses kreatif yang terinspirasi dan tercipta dari fenomena-fenomena
kehidupan manusia dan alam.

Anak secara alami senang menikmati musik dan bergerak. Sejak dapat
mendengar didalam kandungan, alunan musik yang diperdengarkan mampu
merangsang syaraf-syaraf otak pada bayi. Seiring bertambahnya usia, anak
dapat bereaksi dengan gerakan sederhana mengikuti irama musik. Di usia 2-3
tahun anak dapat bergerak mengikuti music walaupun gerakan yang diasilkan
belum teratur. Pada tahapan berikutnya, anak dapat mengikuti gerakan yang
dicontohkan atau bergerak sesuai dengan keinginannya dengan diiringi music
yang beragam. Musik dan gerak merupakan seni yang paling akrab bagi anak
usia dini karena musik sangat dekat dengan kehidupan manusia sehari-hari.
Hal ini terlihat pada penggunaan irama, aksen dan dinamika pada waktu
berbahasa dan berbicara. Kegiatan bermusik juga sebagai media untuk

3
mengekspresikan diri serta mengomunikasikan emosi,ide dan perasaan. Anak-
anak yang kaya dengan pengalaman seni memiliki kemampuan berpikir
imajinatif, pendengaran, bahasa, fisik, kreativitas, kecerdasan akan ruang dan
social emosinya berkembang optimal dan terstimulus secara bersama.

Bermain musik dan gerak merupakan sarana bagi anak untuk


mengekspresikan ide, imajinasi, perasaan dan emosi mereka. Mereka dapat
menciptakan nada-nada baru dan gerakan-gerakan baru tanpa takut salah
karena mereka memiliki kebebasan terhadap musik yang didengar atau yang
diciptakan dan gerakan yang hasilkan merupakan wadah yang strategis untuk
membangun kreativitas anak. Manfaat dari kegiatan bermain musik dan gerak
yaitu:
 Meningkatkan kemampuan anak dalam berpartisipasi dalam kelompok
 Mengembangkan keterampilan social
 Menjadi sarana positf untuk mengekspresikan perasaan anak
 Membangun konsep diri dengan berbagi/menampilkan music dan
gerakan(tarian) sesuai keinginan diri dan budayanya
 Melatih kemampuan menyimak, misalnya menyimak perubahan
tempo, nada, dan melodi
 Membangun kesadaran anak akan gerakan, posisi, dan sadar ruang
(spatial)
 Membangun kreativitas dan imajinasi
 Mengenalkan kosa kata baru melalui lagu yang dinyanyikan
 Mengembangkan motorik kasar dengan gerakan dan tarian
 Mengembangkan motorik halus dengan bermain music dan gerakan
jemari
 Meningkatkan keseimbangan, koordinasi, kesigapan, kelenturan otot,
dan gerakan tubuh anak.

4
 Mendorong gerak berpikir dan rasa serta membangkitkan semangat
dalam jiwa anak
 Memberikan kepuasan rohaniah dan jasmaniah pada anak, misalnya
rasa kagum dan gembira.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
kreasi adalah kata benda atau sinonim dari kata karya. Kata ini diambil dari
bahasa latin create yang artinya menciptakan. Kreasi berarti melahirkan atau
memunculkan ekspresi seni yang berubah menjadi karya seni. Kreasi musik
adalah karya seni yang kasat dari indra penglihatan, akan tetapi seni yang bisa
kita nikmati dengan auditori. Bermain musik dan gerak bagi merupakan
sarana untuk mengekspresikan ide, imajinasi, perasaan dan emosi mereka.

6
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/suciandi_utamiprasetiya/
55006065a333119a7251094d/rencana-pembelajaran-musik
https://tirto.id/konsep-dan-makna-proses-kreasi-seni-musik-gsGz
Direktorat PAUD KEMDIKBUD. 2020. Bermain Musik dan Gerak. Jakarta.
kementerian pendidikan dan kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai