Anda di halaman 1dari 4

TEORI PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI

(Teori Islam Dan Teori Barat)

A.TEORI ISLAM

Bahasa merupakan anugerah yang sangat besar dari Allah SWT, karena dengan bahasa manusia bisa
berkomunikasi dan mengembangkan potensinya dengan seluas-luasnya. Menurut teori ahli bahasa
pemerolehan bahasa atau akuisisi bahasa adalah proses yang berlangsung di dalam otak anak ketika
memperoleh bahasa dari ibunya. Ia akan berbahasa seperti apa yang didengar dan dilihat dari ibu dan
orang-orang di sekitarnya secara struktur dalam semua kompunen bahasa baik fonologi, sintaksis
maupun semantiknya.

Nabi Adam sebagai manusia pertama mendapat pelajaran bahasa langsung dari Allah SWT sebagai bekal
untuk mengemban tugas kekhalifahan di bumi dan diberikan potensi untuk mengembangkan bahasa
tersebut.

Ada Beberapa Teori Perkembangan Bahasa Menurut Al-Qur'an Dan Hadist

1. Menurut Q.S Ar-Rahman Ayat 1-4 :


‫بِس ِْم هّٰللا ِ الرَّحْ مٰ ِن ال َّر ِحي ِْم‬
َ‫ َعلَّ َمهُ ْالبَيَان‬. َ‫ق اِإْل ْنسَان‬
َ َ‫ خَ ل‬. َ‫ َعلَّ َم ْالقُرْ آن‬. ُ‫الرَّحْ ٰ َمن‬

“(Tuhan) yang Maha pemurah. yang telah mengajarkan Al Quran. Dia menciptakan manusia.
mengajarnya pandai berbicara.” (QS. Ar-Rahman: 1-4)
Al-Qur’an adalah nikmat terbesar bagi manusia dan seharusnya menjadi pedoman bagi
manusia dalam hidup. Oleh karena itu, mengapa kata Al-Qur’an disebut lebih dahulu baru
kemudian menyebut kata al-insan (manusia). Sebab, manusia yang paling membutuhkan
petunjuk. Hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya Al-Qur’an bagi panduan kehidupan
manusia .Manusia diberi potensi oleh Allah SWT berupa diajarinya pandai berbicara, bernalar,
berbahasa, mengolah dan mengungkapkan pikiran (al-Bayan). Kemampuan ini hanya bisa
dilakukan oleh manusia. Dengan kemampuan inilah peradaban manusia bisa berkembang dan
mengalami kemajuan pesat.

2. Menurut Q.S Al-Alaq Ayat 1-5 :


‫بِس ِْم هّٰللا ِ الرَّحْ مٰ ِن ال َّر ِحي ِْم‬
َ ُّ‫) ا ْق َرْأ َو َرب‬2( ‫ق‬
)5( ‫) َعلَّ َم اِإْل ْنسَانَ َما لَ ْم َي ْعلَ ْم‬4( ‫) الَّ ِذي َعلَّ َم بِ ْالقَلَ ِم‬3( ‫ك اَأْل ْك َر ُم‬ ٍ َ‫ق اِإْل ْنسَانَ ِم ْن َعل‬ َ َ‫ا ْق َرْأ بِاس ِْم َربِّكَ الَّ ِذي َخل‬
َ َ‫) خَ ل‬1( ‫ق‬
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah.
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qalam (pena).
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-‘Alaq: 1-5)
Sebagian besar umat Islam tentu sudah tidak asing dengan Surah Al Alaq ayat 1-5. Sebab, ayat 1-
5 pada Surah Al Alaq merupakan ayat-ayat yang pertama kali diturunkan.
Al Alaq berarti segumpal darah yang diambil dari ayat kedua. Surah ini menjelaskan mengenai
penciptaan manusia serta pentingnya ilmu pengetahuan. Muslim dan muslimah diwajibkan
untuk menuntut ilmu sejak buaian hingga ke liang lahat. Sebagaimana banyak ayat di dalam Al-
Quran yang mengandung ilmu pengetahuan mengenai alam semesta.

Selain itu, Allah SWT juga memerintahkan hamba-Nya untuk banyak mempelajari ilmu
pengetahuan dan membaca buku. Perintah tersebut salah satunya terkandung dalam Surah Al
Alaq ayat 1-5. Dengan berbekal ilmu pengetahuan, manusia mampu membuktikan kekuasaan
dan kebesaran Allah SWT. Melalui surat ini pula, Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk
mencari tahu siapa Tuhan yang menciptakan dan memuliakannya.
Jadi Dapat Kita Simpulkan Bahwa makna dari Surat Al-Alaq ayat 1-5 Sbb:
a. Pentingnya Ilmu Pengetahuan
Surah Al Alaq ayat 1-5 berisi mengenai pentingnya ilmu pengetahuan bagi manusia. Ayat ini
menyerukan kepada semua manusia untuk sebanyak mungkin mencari ilmu. Sesuai dengan
pepatah Islam, seorang muslim diwajibkan mencari ilmu mulai dari buaian hingga ke liang lahat.
Itu artinya, selama masih bernyawa, tidak ada alasan bagi muslim dan muslimah untuk
bermalas-malasan mencari ilmu.

b. Proses Penciptaan Manusia


Pada ayat 1-5 Surah Al Alaq juga menyebutkan mengenai proses penciptaan manusia. Dijelaskan
pada ayat ini, manusia diciptakan dari segumpal darah. Ilmu pengetahuan modern menjelaskan
segumpal darah yang dimaksud adalah proses pertemuan antara sel telur dan sel sperma dalam
rahim wanita. Allah SWT menciptakan manusia dengan bentuk paling sempurna dari pada
ciptaan-Nya yang lain.

c. Perintah Banyak Membaca dan Belajar


Surah ini juga berisi perintah kepada manusia untuk memperbanyak membaca dan belajar.
Membaca merupakan satu cara untuk memperoleh pengetahuan serta wawasan yang luas.
Sejumlah disiplin ilmu juga perlu untuk dipelajari. Tujuannya adalah agar bisa menjadi manusia
yang bijaksana dan tidak mudah menyalahkan orang lain saat berbeda pendapat. Hal ini lantaran
dengan banyak membaca, pikiran manusia bisa semakin terbuka. Objek untuk membaca juga
sangat luas yaitu berupa segala hal yang ada di sekeliling manusia.

tafsir surah at taubah ayat


Kandungan dan Tafsir Surah At-Taubah Ayat 105 tentang Etos Kerja
ceramah agama islam singkat dan lucu beragam tema
Contoh Teks Ceramah Agama Islam Singkat dan Lucu Beragam Tema
sholat fardu yang wajib diketahui berikut tata caranya
Arti Bacaan Sholat Fardu, Lengkap dengan Tata Caranya
4 dari 4 halaman
d. Anjuran Mencari Ilmu
Allah SWT telah mengajarkan kepada manusia dengan perantara kalam. Manusia mampu
mencatat semua ilmu pengetahuan yang sudah diperolehnya. Selain mempermudah
mengingatnya, hal itu dilakukan agar ilmu pengetahuan dapat diturunkan ke generasi
berikutnya. Seperti para ulama dan ilmuwan yang juga menulis dan membukukan karya-
karyanya. Karya-karya inilah yang memiliki peranan penting dalam pengembangan ilmu
pengetahuan di era selanjutnya.

e. Ilmu Datangnya dari Allah


Ilmu adalah cahaya dan Allah SWT akan memberikan cahaya-Nya kepada orang-orang yang
bersih dari kemaksiatan. Sebagaimana yang tertulis dalam Surah Al Alaq, semua ilmu
pengetahuan datangnya dari Allah SWT. Mengingat, manusia tidak membawa apapun saat
mereka lahir ke bumi. Mereka juga tidak mengetahui apapun saat lahir ke dunia. Dengan
kemurahan hati-Nya, Allah SWT mengajarkan manusia mengenai ilmu pengetahuan melalui
berbagai macam cara.

Karenanya, jangan sampai ilmu pengetahuan membuat manusia menjadi sombong dan
melupakan Tuhan yang mengajarinya. Sudah sepantasnya ilmu pengetahuan dapat membuat
manusia menjadi semakin dekat dengan Tuhan. Karena sejatinya, ilmu pengetahuan merupakan
jalan menuju Tuhan.

f. Perintah untuk Tidak Mudah Menyerah


Surah Al Alaq ayat 1-5 ini juga berkaitan dengan usaha dan kerja keras. Dalam kisah turunnya
kelima ayat tersebut, Malaikat Jibril memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk
membaca. Bahkan Malaikat Jibril mengulanginya hingga 3 kali dan Rasulullah SAW pun
mengatakan bahwa ia tidak bisa membaca.

Tentu saja tidak mudah bagi Malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu kepada Nabi
Muhammad SAW. Dan ini juga bukan perkara mudah bagi Rasulullah SAW dalam menerima
wahyu dari Allah SWT. Kendati begitu, Malaikat Jibril terus berusaha menuntun Nabi
Muhammad SAW agar bisa mengikuti bacaan yang disampaikannya hingga benar.

Padahal kala itu Nabi Muhammad SAW tidak bisa membaca dan menulis. Akan tetapi, Allah SWT
senantiasa membantu serta menolong hamba-Nya yang ingin berusaha dan berdoa. Hal
tersebut menandakan, Allah SWT menginginkan manusia untuk tidak mudah menyerah. Selama
masih bernapas, manusia tidak boleh menyerah dengan keadaan.
3. Menurut Q.s.Al-Baqarah Ayat 31-33
‫بِس ِْم هّٰللا ِ الرَّحْ مٰ ِن ال َّر ِحي ِْم‬

‫ك الَ ِع ْل َم لَنَآ ِإالَّ َما عَلَّ ْمتَنَا‬ َ َ‫} قَالُوا ُس ْب َحان‬31{ َ‫صا ِدقِين‬ َ ‫ء هَُؤآل ِء ِإن ُكنتُم‬Cِ ‫ال َأنبُِئونِي بَِأ ْس َمآ‬ َ َ‫ضهُ ْم َعلَى ْال َمالَِئ َك ِة فَق‬
َ ‫َوعَلَّ َم َءا َد َم اَأل ْس َمآ َء ُكلَّهَا ثُ َّم َع َر‬
‫َأ‬
‫ض َو ْعلَ ُم َما‬ ‫َأل‬
ِ ْ‫ت َوا ر‬ ِ ‫ْب ال َّس َما َوا‬ ‫َأ‬ َّ ُ ‫َأ‬ ‫َأ‬
َ ‫ال لَ ْم قل ل ُك ْم ِإنِّي ْعلَ ُم َغي‬َ َ‫م ق‬Cْ ‫م فَلَ َّمآ نبَ هُ ْم بِ ْس َمآِئ ِه‬Cْ ‫} قَا َل يَآ َءا َد ُم نبِْئهُم بِ ْس َمآِئ ِه‬32{ ‫ِإنَّكَ َأنتَ ْال َعلِي ُم ْال َح ِكي ُم‬
‫َأ‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬
}33{ َ‫تُ ْب ُدونَ َو َما ُكنتُ ْم تَ ْكتُ ُمون‬
Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian
mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman:”Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-
benda itu jika memang kamu orang yang benar!”, [31] Mereka menjawab:”Maha Suci Engkau,
tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya
Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. [32] Allah berfirman:”Hai Adam,
beritahukan kepada mereka nama-nama benda ini”. Maka setelah diberitahukannya nama-
nama benda itu, Allah berfirman:”Bukankah sudah Kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya
Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang
kamu sembunyikan
Allah Ta’ala memberitahukan –dalam rangka menunjukkan qudrat, ilmu serta hikmahNya yang
mewajibkan kita beribadah hanya kepadaNya- bahwa Dia mengajarkan kepada Adam nama-
nama semua yang ada (benda-benda) * di muka bumi, kemudian Dia Ta’ala mengemukakan hal
yang sama kepada para malaikat sembari berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-
benda itu jika memang kamu orang yang benar!” dalam dakwaan kamu sebagai makhluk yang
paling mulia dan paling mengetahui, namun mereka tak mampu membuktikan hal itu dan
mengumumkan pengakuan mereka tersebut sembari berkata: “Maha Suci Engkau, tidak ada
yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami”. Kemudian Allah Ta’ala
berfirman kepada Nabi Adam: “..beritahukan kepada mereka nama-nama benda ini”. Lalu dia
memberitahukannya kepada mereka dan menyebutkan nama-nama itu satu per-satu bahkan
hingga baki dan baki yang terkecil (tidak terlewatkan). Disini tampaklah kemuliaan Adam atas
mereka, sehingga Rabb mencela mereka dengan firmanNya:”Bukankah sudah Kukatakan
kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa
yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan”.

4. Menurut Hadits Riwayat Bukhari

Anda mungkin juga menyukai