Anda di halaman 1dari 9

RESUME

TEORI PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI


(Teori Islam Dan Teori Barat)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Perkembangan


Bahasa Dan Literasi AUD

Oleh :

ITA SARI
NIM. 2102608157

Dosen Pengampu :
Indriani Puspita Hafidz, S.Pd., M.Ed

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI (PIAUD)


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM HAMZANWADI NWDI PANCOR
2022
TEORI PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI
(Teori Islam Dan Teori Barat)

A. TEORI ISLAM
Bahasa Merupakan Anugerah yang Sangat Besar dari Allah SWT, karena dengan
bahasa manusia bisa berkomunikasi dan mengembangkan potensinya dengan
seluas-luasnya. Menurut teori ahli bahasa pemerolehan bahasa atau akuisisi
bahasa adalah proses yang berlangsung di dalam otak anak ketika memperoleh
bahasa dari ibunya. Ia akan berbahasa seperti apa yang didengar dan dilihat dari
ibu dan orang-orang di sekitarnya secara struktur dalam semua komponen bahasa
baik fonologi, sintaksis maupun semantiknya.Nabi Adam sebagai manusia
pertama mendapat pelajaran bahasa langsung dari Allah SWT sebagai bekal untuk
mengemban tugas kekhalifahan di bumi dan diberikan potensi untuk
mengembangkan bahasa tersebut.
Ada beberapa teori perkembangan bahasa menurut Al-Qur'an dan Hadist
diantaranya:
1. Menurut Q.S Ar-Rahman ayat 1-4:
‫الرحيْم‬
َّ ‫الر ْحمٰ ن‬
َّ ‫ّٰللا‬
‫بسْم ه‬
َ‫علَّ َمهُ ا ْلبَيَان‬ َ ‫ َخلَقَ ْاْل ْن‬. َ‫علَّ َم ا ْلقُ ْرآن‬
َ . َ‫سان‬ َ . ‫الر ْح ٰ َم ُن‬
َّ
Artinya:
“(Allah) yang Maha pengasih, yang telah mengajarkan Al Quran, Dia
menciptakan manusia,mengajarnya pandai berbicara.” (QS. Ar-Rahman: 1-4(

Al-Qur’an adalah nikmat terbesar bagi manusia dan seharusnya menjadi pedoman
bagi manusia dalam hidup. Oleh karena itu, mengapa kata Al-Qur’an disebut lebih
dahulu baru kemudian menyebut kata al-insan (manusia). Sebab, manusia yang
paling membutuhkan petunjuk. Hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya Al-
Qur’an bagi panduan kehidupan manusia. Manusia diberi potensi oleh Allah SWT
berupa diajarinya pandai berbicara, bernalar, berbahasa, mengolah dan
mengungkapkan pikiran (Al-Bayan). Kemampuan ini hanya bisa dilakukan oleh
manusia. Dengan kemampuan inilah peradaban manusia bisa berkembang dan
mengalami kemajuan pesat.

2. Menurut Q.S Al-Alaq Ayat 1-5 :


‫الرحيْم‬َّ ‫الر ْحمٰ ن‬ َّ ‫ّٰللا‬‫بسْم ه‬
َ ‫) الَّذي‬3( ‫) ا ْق َرأْ َو َربُّكَ ْاْل َ ْك َر ُم‬2( ‫ق‬
)4( ‫علَّ َم با ْلقَلَم‬ ٍ َ‫عل‬ َ ‫) َخلَقَ ْاْل ْن‬1( َ‫ا ْق َرأْ باسْم َربكَ الَّذي َخلَق‬
َ ‫سانَ م ْن‬
)5( ‫سانَ َما لَ ْم يَ ْعلَم‬ َ ‫علَّ َم ْاْل ْن‬
َ
Artinya:

1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan


2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah.
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qalam (pena).
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Sebagian besar umat Islam tentu sudah tidak asing dengan surah Al Alaq ayat 1-5.
Sebab, ayat 1-5 pada Surah Al Alaq merupakan ayat-ayat yang pertama kali
diturunkan.
Al-Alaq berarti segumpal darah yang diambil dari ayat kedua. Surah ini
menjelaskan mengenai penciptaan manusia serta pentingnya ilmu pengetahuan.
Muslim dan muslimah diwajibkan untuk menuntut ilmu sejak buaian hingga ke
liang lahat. Sebagaimana banyak ayat di dalam Al-Quran yang mengandung ilmu
pengetahuan mengenai alam semesta.
Selain itu, Allah SWT juga memerintahkan hamba-Nya untuk banyak
mempelajari ilmu pengetahuan dan membaca buku. Perintah tersebut salah
satunya terkandung dalam surah Al-Alaq ayat 1-5. Dengan berbekal ilmu
pengetahuan, manusia mampu membuktikan kekuasaan dan kebesaran Allah
SWT. Melalui surah ini pula, Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk
mencari tahu siapa tuhan yang menciptakan dan memuliakannya.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa makna dari surah Al-Alaq ayat 1-5 sebagai
berikut:
a. Pentingnya Ilmu Pengetahuan
Surah Al-Alaq ayat 1-5 berisi mengenai pentingnya ilmu pengetahuan bagi
manusia. Ayat ini menyerukan kepada semua manusia untuk sebanyak mungkin
mencari ilmu. Sesuai dengan pepatah Islam, seorang muslim diwajibkan mencari
ilmu mulai dari buaian hingga ke liang lahat. Itu artinya, selama masih bernyawa,
tidak ada alasan bagi muslim dan muslimah untuk bermalas-malasan mencari
ilmu.
b. Proses Penciptaan Manusia
Pada ayat 1-5 Surah Al-Alaq juga menyebutkan mengenai proses penciptaan
manusia. Dijelaskan pada ayat ini, manusia diciptakan dari segumpal darah. Ilmu
pengetahuan modern menjelaskan segumpal darah yang dimaksud adalah proses
pertemuan antara sel telur dan sel sperma dalam rahim wanita. Allah SWT
menciptakan manusia dengan bentuk paling sempurna dari pada ciptaan-Nya yang
lain.
c. Perintah Banyak Membaca dan Belajar
Surah ini juga berisi perintah kepada manusia untuk memperbanyak membaca dan
belajar. Membaca merupakan satu cara untuk memperoleh pengetahuan serta
wawasan yang luas. Sejumlah disiplin ilmu juga perlu untuk dipelajari. Tujuannya
adalah agar bisa menjadi manusia yang bijaksana dan tidak mudah menyalahkan
orang lain saat berbeda pendapat. Hal ini lantaran dengan banyak membaca,
pikiran manusia bisa semakin terbuka. Objek untuk membaca juga sangat luas
yaitu berupa segala hal yang ada di sekeliling manusia.
d. Anjuran Mencari Ilmu
Allah SWT telah mengajarkan kepada manusia dengan perantara kalam. Manusia
mampu mencatat semua ilmu pengetahuan yang sudah diperolehnya. Selain
mempermudah mengingatnya, hal itu dilakukan agar ilmu pengetahuan dapat
diturunkan ke generasi berikutnya. Seperti para ulama dan ilmuwan yang juga
menulis dan membukukan karya-karyanya. Karya-karya inilah yang memiliki
peranan penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan di era selanjutnya.
e. Ilmu Datangnya dari Allah
Ilmu adalah cahaya dan Allah SWT akan memberikan cahaya-Nya kepada orang-
orang yang bersih dari kemaksiatan. Sebagaimana yang tertulis dalam Surah Al-
Alaq, semua ilmu pengetahuan datangnya dari Allah SWT. Mengingat, manusia
tidak membawa apapun saat mereka lahir ke bumi. Mereka juga tidak mengetahui
apapun saat lahir ke dunia. Dengan kemurahan hati-Nya, Allah SWT mengajarkan
manusia mengenai ilmu pengetahuan melalui berbagai macam cara.
Karenanya, jangan sampai ilmu pengetahuan membuat manusia menjadi sombong
dan melupakan Tuhan yang mengajarinya. Sudah sepantasnya ilmu pengetahuan
dapat membuat manusia menjadi semakin dekat dengan Tuhan. Karena sejatinya,
ilmu pengetahuan merupakan jalan menuju Tuhan.
f. Perintah untuk Tidak Mudah Menyerah
Surah Al-Alaq ayat 1-5 ini juga berkaitan dengan usaha dan kerja keras. Dalam
kisah turunnya kelima ayat tersebut, Malaikat Jibril memerintahkan kepada Nabi
Muhammad SAW untuk membaca. Bahkan Malaikat Jibril mengulanginya hingga
3 kali dan Rasulullah SAW pun mengatakan bahwa ia tidak bisa membaca.
Tentu saja tidak mudah bagi Malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu kepada
Nabi Muhammad SAW. Dan ini juga bukan perkara mudah bagi Rasulullah SAW
dalam menerima wahyu dari Allah SWT. Kendati begitu, Malaikat Jibril terus
berusaha menuntun Nabi Muhammad SAW agar bisa mengikuti bacaan yang
disampaikannya hingga benar.
Padahal kala itu Nabi Muhammad SAW tidak bisa membaca dan menulis. Akan
tetapi, Allah SWT senantiasa membantu serta menolong hamba-Nya yang ingin
berusaha dan berdoa. Hal tersebut menandakan, Allah SWT menginginkan
manusia untuk tidak mudah menyerah. Selama masih bernapas, manusia tidak
boleh menyerah dengan keadaan.
3. Menurut Q.S.Al-Baqarah Ayat 31-33
‫الرحيْم‬
َّ ‫الر ْحمٰ ن‬
َّ ‫ّٰللا‬
‫بسْم ه‬
‫} قَالُوا‬31{ َ‫صادقين‬ َ ‫علَى ا ْل َمالَئكَة فَقَا َل أَنبئُوني بأ َ ْس َمآء َهؤُآلء إن كُنتُم‬ َ ‫ض ُه ْم‬
َ ‫ع َر‬ َ ‫علَّ َم َءادَ َم اْل َ ْس َمآ َء كُلَّ َها ث ُ َّم‬
َ ‫َو‬
‫} قَا َل َيآ َءادَ ُم أَنبئْ ُهم بأ َ ْس َمآئه ْم فَلَ َّمآ أَن َبأَهُ ْم بأ َ ْس َمآئه ْم‬32{ ‫علَّ ْمتَنَا إنَّكَ أَنتَ ا ْل َعلي ُم ا ْل َحكي ُم‬
َ ‫س ْب َحانَكَ الَ ع ْل َم لَنَآ إالَّ َما‬ ُ
}33{ َ‫اوات َواْل َ ْرض َوأ َ ْعلَ ُم َما ت ُ ْبدُونَ َو َما كُنت ُ ْم ت َ ْكت ُ ُمون‬
َ ‫س َم‬
َّ ‫ْب ال‬ َ ‫قَا َل أَلَ ْم أَقُل لَّكُ ْم إني أ َ ْعلَ ُم‬
َ ‫غي‬
Artinya:
“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya,
kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman:”Sebutkanlah
kepada-Ku nama benda-benda itu jika memang kamu orang yang benar!”, [31]
“Mereka menjawab:”Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa
yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana”. [32]
“Dia (Allah) berfirman:”Hai Adam, beritahukan kepada mereka nama-nama
benda ini”. Maka setelah diberitahukannya nama-nama benda itu, Allah
berfirman:”Bukankah sudah Kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku
mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan
apa yang kamu sembunyikan”.[33]

4. Menurut Hadist Riwayat Bukhari


"Tak ada bayi yang dilahirkan selain dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua
orangtuanyalah yang menjadikannya yahudi atau nashrani, sebagaimana kalian
memperanakkan hewan, adakah kalian dapatkan diantaranya ada yang terpotong
hidungnya hingga kalian yang memotongnya sendiri?" Mereka bertanya; "Wahai
Rasulullah, bagaimana pendapatmu perihal mereka yang mati saat masih kecil?"
Nabi menjawab; "Allah lebih tahu yang mereka kerjakan."(HR.Bukhari muslim)
Dalam Hadis disebutkan bahwa Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan suci. Hadis
tersebut jelas menyebutkan bahwa setiap anak terlahir dalam keadaan fitrah, polos
bagai kain kanvas putih yang akan dapat dengan mudah dicoreti tinta warna
apapun dan dengan bentuk gambar bagaimanapun sehingga orang tua akan dapat
dengan mudah melukiskan dengan corak, warna dan model yang sesuai dengan
kehendaknya. Dalam hal ini seakan Rasulullah memberikan otoritas penuh kepada
orang tua tanpa adanya campur tangan dari pihak lain sampai Rasulullah
mengungkapkan bahwa anak (dari orang muslim) tergantung atas orang tuanya
yang mau membentuknya sebagai generasi Yahudi, Nasrani ataupun Majusi.
Begitu besar tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anak sejak dini.
Nilai-nilai pendidikan anak usia dini dalam hadist tentang keimanan yang sudah
ada sejak lahir yaitu Islam. Untuk itu sebagai orang tua memiliki pengaruh yang
sangat besar dalam membentuk dan mengembangkan keimanan seorag anak.
Sehingga apabila seorang anak menjadi Majusi, Nasrani ataupun Yahudi, maka
orang tuanyalah yang menjadikanya seperti itu.

5. Menurut hadist riwayat Tirmizi


“Sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, sesungguhnya
mereka hanyalah mewariskan ilmu, maka barangsiapa yang telah mengambilnya,
maka ia telah mengambil bagian yang banyak.” (HR. At-Tirmidzi).
Hadist diatas menjelaskan bahwa ilmu lebih utama dari harta karena ilmu dapat
menerangi hati, sementara harta mengeraskan hati.

B. TEORI BARAT
1. Menurut Aitchicon
Menurut aitchon tahap kemampuan bahasa anak terdiri dari:
• Menangis (saat lahir)
• Mendekur (usia 6 minggu)
• Meraban (usia 6 bulan)
• Pola intonasi (usia 8 bulan)
• Tuturan satu kata (1 tahun)
• Tuturan dua kata (18 bulan)
• Infleksi kata (2 tahun)
• Kalimat tanya dan ingkar (2 ¼ bulan)
• Kontruksi yang jarang dan kompleks (5 tahun)
• Tuturan yang matang (10 tahun)
2. Menurut schaerlaekens
Menurut aitchicon anak usia dini memperoleh bahasa pertama atau bahasa ibu
yang merupakan proses yang berlangsung dalam otak kanak-kanak mulai dari
ketika dia memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa ibunya.
Ada 3 tahap perkembangan bahasa anak menurut aitchicon diantaranya:
a. Tahap pralinguistik
Tahap pralinguistik adalah tahap awal dimana sikecil mencoba melakukan
komunikasi saat ia berusia 0-1 tahun.pada tahap ini cara ia melakukan
komunikasi adalah dengan menangis ,menjerit dan tertawa.akan tetapi pada bulan-
bulan berikutnya ia sudah dapat mengoceh walaupun belum dalam kata-kata yang
sebenarnya.
b. Tahap linguistik
Tahap linguistik adalah tahap dimana sikecil sudah dapat mengucapkan kata
pertamanya walaupun belum sempurna.Para ahli psikolinguistik membagi tahap
linguistic kedalam 5 tahapan,yaitu:
• Tahap linguistic I: tahap kalimat 1 kata (tahap holofrastik)
• Tahap linguistic II: tahap kalimat 2 kata
• Tahap linguistic III: tahap pengembangan tata bahasa
• Tahap linguistic IV: tahap tatabahasa menjelang dewasa/pribahasa
• Tahap linguistic V: tahap kompetensi penuh
c. Periode diferensiasi
Umumnya dialami anak pada usia 2,5-5 tahun,ketika anak telah dianggap
menguasai bahasa ibu dengan penguasaan bahasa pokok .fungsi bahasa sebagai
alat komunikasi berjalan baik.anak juga mulai mampu mengomunikasikan
persepsi dan pengalamannya kepada orang lain.

3. Menurut Chomsky
Naom Chomsky atau Chomsky merupakan filsafat bahasa dan filsafat analitik.
Ia mengemukakan bahwa perkembangan merupakan perubahan sepanjang hayat
dan dipengrauhi oleh beberapa factor,seperti factor biologis,kongnitif,dan social
emosional.perkembangan bahasa pada manusia merupakan bagian dari
perkembangan kongnitif,perkembangan bahasa sebagai salah satu keterampilan
dasar yang harus dimilki anak berdasarkan usia dan karakteristik
perkembangannya.
Tahap perkembangan bahasa anak sebagai berikut:
a. Reflektive vocalization (usia 0-3 minggu)
b. Babbling (usia 3 minggu)
c. Calling (usia 3 minggu-0 bulan)
d. Echotahlia (usia 1 bulan)
e. True speech (usia 16 bulan atau 1 tahun 6 bulan)

Sumber Referensi :

https://penerbitjabal.com
https://kumparan.com
https://merdka.com
https://alsofwa.com
https://www.smpbhinnekatunggalika.com
https://nakita.gird.id
crain, W.C. (1985) .theories of devloment ,
concepts and aplications 3 th edition,new jersey:prentice-hall
Generasi Tarbiyah: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher: STAI Syekh H. Abdul Halim Hasan Al- Ishlahiyah Binjai
Website: https://jurnal.ishlahiyah.ac.id/index.php/jabi

Anda mungkin juga menyukai