Anda di halaman 1dari 9

TEKNOLOGI DALAM Al-QUR’AN

Asep Saepi
saepi.dilarizky@gmail.com
UIN SUlan Maulana Hasanudin Banten

Abstract
The Qur'an has universal and comprehensive content. Al-Qur'an is a way of life that leads people to
get a bright spot of truth. Al-Qur'an is a "hudan" or guide for humans. The Qur'an is also the book of
Allah that was revealed to the prophet Muhammad SAW to be used as a guide for human life
because it contains the main points of life such as how to get along with one another, knowledge,
and history to take lessons for humans. Apart from that, the descriptions contained in the Al-Qur'an
are motivation so that we can continue to explore them. From the generality of the verses of the Al-
Qur'an, it requires us to study what Allah has described in order to increase human conviction that
the Koran is indeed a book of guidance that will always be contextual and relevant in every age. No
one can deny that in the Qur'an, not only are foundations of the rules of human life in relation to God
the creator, in their interactions with humans, and in their actions towards the surrounding nature,
but also stated for what humans were created. If we dig and study the Qur'an, we will certainly get a
lot of knowledge, including in the fields of technology, art, history and so on.

Keywords: technology, human, Al-Qur'an.

Abstrak
Al-Qur’an mempunyai kandungan yang universal dan komprehensif. Al-Qur'an
merupakan pedoman hidup yang mengantarkan manusia untuk memperoleh suatu titik
terang kebenaran. Al-Qur’an merupakan “hudan” atau petunjuk bagi manusia Al-
Qur’an juga merupakan kitab allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad S.A.W
untuk di jadikan sebagai pedoman hidup manusia karena di dalamnya memuat pokok
kehidupan seperti cara untuk saling bergaul, ilmu pengetahuan, serta sejarah untuk di
ambil pelajaran bagi manusia. Selain itu juga Gambaran-gambaran yang dimuat Al-
Qur’an merupakan motivasi agar kita terus dapat menggalinya. Dari keumuman ayat Al-
Qur’an itu menuntut kita untuk mempelajari apa yang telah digambarkan Allah untuk
menambah tebal keyakinan manusia bahwa al-Qur'an memang suatu kitab petunjuk
yang akan selalu kontekstual dan relevan pada setiap zaman. Tidak seorangpun dapat
menyangkal bahwa di dalam Al-Qur’an tidak hanya diletakkan dasar-dasar peraturan
hidup manusia dalam hubungannya dengan Tuhan sang pencipta, dalam interaksinya
sesama manusia, dan dalam tindakannya terhadap alam di sekitarnya, tetapi juga
dinyatakan untuk apa manusia diciptakan. Jika kita gali dan pelajari Al-Qur’an pasti kita
akan dapat banyak pengetahuan diantaranya dalam bidang teknologi, seni, sejarah dan
lain sebagainya.

Kata kunci: teknologi, manusia, Al-Qur’an.

A. Pendahuluan

Al-Qur’an menerangkan dengan jelas beberapa cabang ilmu pengetahuan modern, di


antaranya ilmu falak (astronomi), ilmu kelautan, ilmu tinjauan cuaca (meterologi), ilmu
hewan (zoology) dan ilmu serangga (entomologi). Ini adalah beberapa contoh dari
berbagai contoh kandungan ayat yang menerangkan berbagai ilmu pengetahuan,
yang kandungan isinya selalu menjadi kajian, riset dan teknologi. Allah menciptakan
teknologi (desain alam). Dengan sains dan teknologilah manusia memanfaatkan serta
2

melastarikan alam sekelilingnya, seperti serangga yang dimanfaatkan dalam teknologi


manusia untuk membuat mesin turbin gas berteknologi kumbang. Inilah salah satu
desain alam ciptaan Allah yang ditiru manusia dan dimanfaatkan dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi. Sehingga, Al-Qur’an yang merupakan penuntun bagi setiap
umat manusia terus dikaji sebagai informasi awal dari sebuah penelitian, meskipun
sebagaian dari mereka tidak mengimaninya.

B. Pembahasan
1. Pengertian teknologi

Teknologi berarti keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang di


perlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi sendiri
diciptakan untuk memudahkan dalam memenuhi kebutuhan manusia, sehingga manusia
dengan seiring perkembangan zaman dapat menciptakan inovasi yang begitu luar biasa.

2. Dasar-dasar Teknologi dalam Al-Qur'an

Tidak seorangpun dapat menyangkal bahwa di dalam Al-Qur’an tidak hanya


diletakkan dasar-dasar peraturan hidup manusia dalam hubungannya dengan
Tuhan sang pencipta, dalam interaksinya sesama manusia, dan dalam tindakannya
terhadap alam di sekitarnya tetapi juga dinyatakan untuk apa manusia diciptakan.
Di dalam Al-Qur’an disebutkan juga garis besar tentang kejadian alam semesta,
tentang penciptaan makhluk hidup, termasuk manusia didorong hasrat ingin
tahunya, dipacu akalnya untuk menyelidiki segala apa yang ada di sekelilingnya.
Dalam ayat-ayat Al-Qur’an, Allah SWT memberi bimbinganNya dengan memberi
contoh apa saja yang dapat diamati dan untuk tujuan apa pengamatan itu
dilakukan, agar manusia selalu melakukan observasi untuk mencari titik terang
dari apa yang telah Allah gambarkan, karena alam semesta dan proses-proses
yang terjadi di dalamnya sering kali dinyatakan sebagai “ ayat-ayat Allah ”. Maka,
meneliti kosmos atau alam semesta dapat diartikan sebagai “ membaca ayatullah
”. Dalam Al-Qur’an surat Al ‘Alaq ayat 1-5, Tuhan telah mengisyaratkan agar
manusia mau belajar mengusai ilmu pengetahuan. Perintah Tuhan ini dalam
firmannya:

“bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang telah mencipatakan. Dia


menciptakan manusia dari segumpal darah, bacalah dan Tuhamnulah Yang Maha
Pemurah. Yang mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajari
manusia apa yang belum diketahuinya.”

Apa yang harus dibaca? Yang harus dibaca adalah alam semesta yang diciptakan Tuhan
ini yang banyak mengandung ilmu pengetahuan. Tuhan sengaja menciptakan alam
semesta ini agar dipelajari oleh manusia sebagai suatu ilmu pengetahuan. Tuhan juga
memberikan ilmu pengetahuan kepada manusia sejak awal penciptaan manusia sebagai
pembeda dengan makhluk lainnya. Hal ini dapat dilihat pada surat Al Baqarah ayat 31-
33. Dalam ayat-ayat tersebut dijelaskan bahwa Tuhan mengajari (memberi) suatu ilmu
kepada manusia yang tidak diberikannya kepada malaikat. Tuhan mengetahui segala
yang terlahir maupun yang tersembunyi (di dalam hati) dan ilmu Tuhan sangat luas,
meliputi segala rahasia yang ada dilangit dan di bumi. Ilmu yang diberikan Tuhan
3

kepada manusia hanya sebagian kecil saja dari seluruh ilmu Tuhan, seperti yg tercermin
dalam firman Allah :

‫ِن أَ ْم ِر َربِّى َو َمآ أُوتِيتُم ِّم َن ٱلْعِلْم قااِل قاال‬


ْ ‫وح م‬ ُّ ‫وح ۖ ُق ِل‬
ُ ‫ٱلر‬ ِ ‫ٱلر‬
َ ‫َو َي ْسـَٔ لُون‬
ُّ ‫َك َع ِن‬

“............dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.”(QS. Al Israa’,


17:85)

Jadi, dalam Al-Qur’an selain beribadah Tuhan juga menyuruh kita untuk mebaca dan
belajar atau mencari ilmu. Ilmu akan membawa manusia kepada pengakuan akan
kebesaran Allah SWT dan hanya orang-orang berilmu sajalah yang mudah menerima
kenyataan akan kebesaran Allah SWT tersebut.

Di ayat yang lain Allah juga memberikan pelajaran kepada manusia dalam hal
penciptaan teknologi yaitu bom, yaitu pada saat peristiwa kelahiran Rasulullah yang
bertepatan akan di robohkannya ka’bah oleh raja Abrahah kemudian Allah mengutus
burung Ababil untuk menghancurkan mereka dengan membawa batu dari api yang
sangat panas, sehingga menimbulkan ledakan peristiwa tersebut di abadikan dalam surat
Q.S.Al-Fiil ayat 1-5:

Yang dimaksud dengan tentara bergajah ialah tentara yang dipimpin oleh Abrahah
Gubernur Yaman yang hendak menghancurkan Ka'bah. sebelum masuk ke kota Mekah
tentara tersebut diserang burung-burung yang melemparinya dengan batu-batu kecil
sehingga mereka musnah. Dalam ayat-ayat Al-Qur’an, Allah SWT memberi
bimbinganNya dengan memberi contoh apa saja yang dapat diamati dan untuk tujuan
apa pengamatan itu dilakukan, agar manusia selalu melakukan observasi untuk mencari
titik terang dari apa yang telah Allah gambarkan, karena alam semesta dan proses-
proses yang terjadi di dalamnya sering kali dinyatakan sebagai “ ayat-ayat Allah ”.
Maka, meneliti kosmos atau alam semesta dapat diartikan sebagai “ membaca ayatullah
”. Allah telah menggambarkan tentang teknologi dalam Al-Qur’an, teknologi bagi para
pendahulu kita (para utusan Allah). Hal ini Allah gambarkan untuk kita jadikan bahan
pembelajaran dan motivasi dalam menguasai berbagai cabang ilmu. Firman Allah yang
berkaitan tenang teknologi di antaranya dalam surat al-Anbiya 80-81 :

‫اص َف ًة َت ْج ِرى ِبأَ ْم ِر ۦِٓه‬


ِ ‫يح َع‬ ِّ ‫ِسلَ ْي ٰ َمَن‬
َ ‫ٱلر‬ َ ٰ ‫ن َب ْأ ِس ُك ْم ۖ َف َه ْل أَنتُ ْم‬
ُ ‫شك‬
ُ ‫ِرو َن َول‬ ۢ ‫ص َن ُكم ِّم‬
ِ ‫ُوس لَّ ُك ْم لِتُ ْح‬ َ ‫َو َعلَّ ْم ٰ َن ُه‬
ٍ ‫ص ْن َع َة لَب‬
َ ‫ض ٱلَّتِى ٰب َ َر ْكنَا فِي َها ۚ َو ُكنَّا ِب ُك ِّل َش ْى ٍء ٰ َعلِم‬
‫ِين‬ ‫أْل‬
ِ ‫إِلَى ٱ َ ْر‬
Artinya :
“dan telah Kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi untuk kamu, guna
memelihara kamu dalam peperanganmu; Maka hendaklah kamu bersyukur (kepada
Allah). dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang
tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami telah
memberkatinya. dan adalah Kami Maha mengetahui segala sesuatu.”

Di dalam ayat tersebut dinyatakan bahwa Nabi Daud as diberitahu oleh Allah SWT
tentang pembuatan baju pelindung yang dapat digunakan dalam pertempuran. Dari
pelajaran yang disampaikan Allah kepada Nabi Daud ini dapat kita lihat perkembangan
pembuatan baju besi yang dirancang khusus untuk para prajurit dalam peperangan yang
mereka hadapi baik itu berupa topi besi, rompi anti peluru dan sebagainya, ini
4

merupakan pengembangan dari teknologi yang telah berabad-abad Allah ajarkan kepada
nabi-Nya.
Tokoh-tokoh islam yang paling berpengaruh dalam ilmu pengetahuan dan teknologi
Dalam islam banyak tokoh dan para ilmuan pada jaman rasulullah yang terkenal dan
bahkan penemuannya di pakai hingga sekarang, berikut beberapa tokoh penemu dalam
islam:

1. Ibnu sina (bapak kedokteran)

Dialah abu ‘ali al-husain bin Abdullah Bin sina, dikenal juga sebagai “Avicenna” di
Dunia barat dia adalah seorang filsuf, ilmuan dan juga dokter kelahiran di Persia,
karyanya yang sangat terkenal adalah “Qonun fi thib” yang merupakan referensi di
bidang kedokteran selama berabad-abad. Sehingga dengan keilmuannya itu dia dijuluki
sebagai bapak kedokteran.

2. Abbas ibn firnas (penemu konsep terbang)

Dia adalah Abbas qosim bin firnas lahir di Andalusia di kota iznrand onda, pada
tahun 810M, ia merupakan penemu konsep pesawat terbang, sejarah mencatat bahwa
Abbas merupakan orang pertama yang melakukan ji coba penerbangan terkendali.
Dengan mengunakan alat kendali yang dipasang pada dua set sayap, ibnu firnas juga
bisa mengontrol serta mengatur ketinggian terbangnya, selain itu juga bisa mengubah
arah terbangnya di buktikan dengan uji coba peluncurannya dengan mendarat kembali
ke awal peluncurannya. Dan kemudian meninggal sekitar 12 tahun setelah peluncuran
keduanya yang mengakibatkan kondisi kesehatannya memburuk dan wafat pada tahun
888M. sebagai bentuk penghormatan pemerintah Libya mengeluarkan perangko
bergambar ibnu firnas.

3. Al-Jazari (penemu konsep robotic modern)

Bernama Abu al-‘izl ismail ibnu al-razzi al-jazari adalah seorang ilmuan dari al-
jazira, Mesopotamia yang hidup pada abad pertengahan. Dia adalah penemu konsep
robotic modern pertama dalam bukunya yang berjudul fi ma’rifat al-hiyal al-
handasiyya (buku pengetahuan ilmu mekanik). Ia mengembangkan rinsip hidrolik untuk
menggerakan mesin yang kemudian pada zaman ini dikenal sebagai mesin robot.

4. Mariam Al-astrubali (penemu GPS)

Nama lengkapnya adalah Mariam al-jilya al-astrubali. Ia merupakan pembuat


astrobale terkenal, yaitu sebuah perangkat rumit untuk navigasi darat dan penunjuk
waktu. Dia membuat astrolabe dengan kompleks ia membuatnya seperti GPS. Dengan
alat tersebut kita dapat menentukan arah kiblat dengan benar, bangsa eropa
menggunakan alat tersbut sampai abad 18. Bahkan atas penemuan astrolabe ini eropa
dapat terbantu dalam penemuan geografis di renaisans.

5. Al-Khawarizimi (penemu angka Nol)

Sampai saat ini, sangat sedikit sekali orang yang mengetahui riwayat hidup Al-
Khawarizimi. Ia lahir pada tahun 800M dan meninggal setelah tahun 847M nama
5

lengkapnya adalah abu Abdullah ibnu musa. Ia merupakan seorang ilmuan, astronomi
dan juga dalam bidang Aljabar. Ia terkenal karena penemuannya yaitu dalam bidang
Aljabar yaitu menemukan angka Nol.

6.Ibnu Al-Haitham (penemu teknologi optic)

Ibnu Al-Haitham menjadi salah satu tokoh Islam yang berpengaruh di dunia
teknologi. Ilmuwan ini menciptakan teknologi optik yang saat digunakan pada
perangkat kamera. Teknologi temuan Ibnu Al-Haitham menginspirasi Rogen Bacon dan
Kepler untuk menciptakan mikroskop dan teleskop.

3.Hubungan antara Islam dan sains dapat diketahui dengan dua sudut pandang.

Pertama, apakah konsepsi dalam Islam melahirkan keimanan dan sekaligus


rasional, atau semua gagasan ilmiah itu bertentangan dengan agama.

Sudut pandang kedua, merupakan landasan dalam membahas hubungan antara


Islam dan sains, yakni bagaimana keduanya ini berpengaruh pada manusia.
Agama dan sains sama-sama memberikan kekuatan, sains memberi manusia
peralatan dan mempercepat laju kemajuan, agama menetapkan maksud tujuan
upaya manusia dan sekaligus mengarahkan upaya tersebut. Sains membawa
revolusi lahiriah (material), agama membawa revolusi batiniah (spiritual). Sains
memperindah akal dan pikiran, agama memperindah jiwa dan perasaan. Sains
melindungi manusia dari penyakit, banjir, badai, dan bencana alam lain. Agama
melindungi manusia dari keresahan, kegelisahan dan rasa tidak nyaman. Sains
mengharmoniskan dunia dengan manusia dan agama menyelaraskan dengan
dirinya. Hadits tentang teknologi :

Sahabat Samurah RA sebagaimana disebutkan oleh Al Haitsami dalam Majma’uz Zawaid


(hadits no. 12448) meriwayatkan:
‫ َه ْل ُكنَّا ُحد ِّْثنَا ِب َه* َذا؟ َف**إِ َذا‬:‫ون‬
َ ُ‫ َت ُقول‬،‫ِرو َن َها ِع َظا ًما‬ُ ‫اع ُة أَ ْش َيا َء َت ْس َت ْنك‬
َ ‫الس‬ َ ‫ ” َسَت َر ْو َن َقب‬:‫ول اهَّللِ ﷺ‬
َّ ‫ْل أَ ْن َت ُقو َم‬ ُ ‫ال َر ُس‬
َ ‫َق‬
‫اع ِة‬
َ ‫الس‬ ُ َ َ
َّ ‫اعلَ ُموا أنَّ َها أ َوائِل‬ ‫هَّلل‬
ْ ‫ِك َفاذك ُروا ا َ – َت َعالَى – َو‬ُ ْ َ
َ ‫“ َرأ ْيتُ ْم َذل‬
Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda: Kalian akan melihat sebelum hari kiamat hal-hal besar yang
tidak kalian kenali. Kalian akan bertanya-tanya: “Apakah kita dahulu pernah diberitahu
tentang ini?” Maka jika kalian melihat itu, ingatlah Allah dan ketahuilah bahwa itu adalah
permulaan hari kiamat.

1) Televisi dan Radio

‫ َحتَّى‬،‫*ان‬ ِ ‫ُث الْعِلْ َم فِي‬


َّ ‫آخ* ِر‬
ِ *‫الز َم‬ ُّ ‫ أَب‬:‫*ال‬
َ *‫ «إِ َّن اهللَ َت َع**الى َق‬:‫ِيث‬ َ ‫ َي ْر َف ُع الْ َح* د‬-‫ْب‬
ٍ ‫بن ُك َري‬
ُ ‫ْر‬ ُ ‫اس ُم ُه ُح َدي‬ ْ ‫ َو‬-ِ‫اه ِريَّة‬ َّ ‫َو َع ْن أ ِبي‬
ِ ‫الز‬
َ ْ َ َ ْ ْ ْ َ
َّ ‫ َو‬،‫ َوال َع ْب ُ*د َوال ُح ُّر‬،‫الر ُج ُل َوال َم ْرأ ُة‬
ْ ْ َّ ‫َي ْعلَ َم ُه‬
‫ِي‬
ّ ‫َّارم‬ ِ ‫ َر َوا ُه ال**د‬.»‫ أ َخ* ذتُ ُهم ِب َحقي َعل ْي ِه ْم‬،‫ َفِإ َذا َف َعل ُت َذلِ**ك ِب ِه ْم‬،‫ير‬
ُ ‫ِير َوال َك ِب‬ ُ ‫الصغ‬
‫ِيم فِي الْ ِحلْ َي ِة‬ َ
ٍ ‫َوأبُو َنع‬
Dari Abu Az Zahiriyyah – dan namanya adalah Judair bin Kuraib – ia telah memarfu’kan
hadis ini “Sesungguhnya telah berfirman: “Aku tebarkan ilmu pada akhir zaman, sehingga
laki-laki, wanita, budak, orang merdeka, anak kecil, serta orang dewaSa mengetahuinya,
jika Aku telah lakukan hal itu, niscaya Aku akan mengambil hakKu dari mereka.” HR. Ad
Darimi dan Abu Nu’aim.
Penyebaran ilmu yang seperti ini melalui perantara radio dan televisi.
2. Alat Fotografi
6

‫ص ِّو َر ْت‬ ُ ‫اح‬


ُ ‫ف َو‬ ِ ‫ص‬ َ ‫الصاَل َة (إلَى أَ ْن َق‬
َ ‫ال) َو ُحلَِّي ْت الْ َم‬ َّ ‫اس أَ َماتُوا‬
َ َّ‫صلَ ًة إ َذا َرأَ ْيتُ ْم الن‬
ْ ‫ون َخ‬ ِ ‫اع ِة ْاث َن َت‬
َ ‫ان َو َس ْب ُع‬ َ ‫الس‬
َّ ‫اب‬ َ ‫ِن ا ْقت‬
ِ ‫ِر‬ ْ‫م‬
‫اج ُد‬
ِ ‫س‬َ ‫م‬
َ ْ
‫ال‬
“Bagian dari tanda dekatnya Hari Kiamat adalah (munculnya) 72 hal: Jika kalian melihat
para manusia mematikan shalat.. (sampai bersabda) dan mushaf-mushaf dihiasi serta
masjid-masjid digambar (difoto).” HR. Abu Nu’aim dalam Al Hilyah dari Sahabat Hudzaifah
RA.
Masjid-masjid tidak digambar (difoto) sampai masa kemunculan alat-alat fotografi.
3. Teleskop

‫الل‬ َ *ُ‫اعة أَ ْن ي‬
َ ‫*رى الْ ِه‬ َ *‫الس‬
َّ ‫*راب‬ َ *‫ِن ا ْق ِت‬ َ *‫ أَ َّن َر ُس ْو َل اهللِ – صلى اهلل عليه وس**لم – َق‬: ‫ض َي اهللُ َع ْن ُه‬
ْ ‫«إِ َّن م‬: ‫*ال‬ ِ ‫َع ْن أَنَس َر‬
ُ
ً‫اجد ط ُرقا‬ ْ َ ْ
ِ ‫ َوأ ْن تُتَّ َخذ ال َم َس‬،‫وت ال َف ْجأة‬ ْ َ ُ
ِ ‫ لِلَيلََت‬: ‫لِلَ ْيلَة َفيُ َقال‬
ُ ‫ َوأ ْن َيظ َهر َم‬،‫ين‬
Dari Anas ‫رضي اهلل عنه‬, bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda, “Sesungguhnya bagian dari
tanda dekatnya Hari Kiamat adalah bahwa Bulan terlihat dalam satu malam seperti untuk
dua malam (maksudnya menjadi lebih besar), dan banyak terjadi mati mendadak, dan
masjid dijadikan tempat lewat.” HR. At Thabarani dalam Al Mu’jamul Awsath dan Ad
Daraquthni dalam Al Afrad.
Islam dan perkembangan teknologi

Sebagai agama yang sempurna dan sesuai dengan perkembangan zaman dan
tempat, Islam sangat mendukung perkembangan teknologi dan tidak menolaknya.
Maka, sungguh dusta ucapan sebagian kalangan tatkala berceloteh, “Kita
sekarang, hidup di zaman teknologi modern, manusia sudah sampai ke bulan(!),
akankah kita harus kembali kepada manhaj salaf dan zaman unta lagi?!”

Wahai miskin, siapakah yang mengatakan bahwa kembali ke manhaj salaf itu
berarti mengharamkan alat-alat teknologi modern?! Tidakkah kalian membedakan
antara keduanya?! Ketahuilah bahwa kembali kepada Islam yang murni bukan
berarti mengharamkan teknologi modern yang tidak bertentangan dengan syari’at,
bahkan bila hal tersebut digunakan di dalam kebaikan maka membuahkan pahala. 5

Di antara contohnya adalah alat transportasi modern.

Pada zaman sekarang, kita mendapati beberapa kendaraan modern yang tidak
ada pada zaman Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam dahulu seperti mobil, kereta,
pesawat, dan sebagainya. Apakah hal ini disebutkan di dalam al-Qur‘an? Di dalam
surat an-Nahl yang disebut juga dengan surat an-Ni’am (nikmat-nikmat) , 6

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman (yang artinya):

“Dan (Dia telah menciptakan) kuda, bighal/bagal (peranakan kuda dengan


keledai), dan keledai, agar kamu menungganginya dan (menjadikannya)
perhiasan. Dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya.” (QS an-
Nahl [16]: 8)

Di dalam ayat ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabarkan nikmat-Nya berupa


kendaraan/alat transpor, yang terbagi menjadi dua macam:
Pertama: Jenis kendaraan yang disaksikan ketika turunnya ayat berupa kuda,
keledai, dan bighal.

Kedua: Jenis kendaraan yang tidak mereka saksikan saat itu, tetapi Allah
mengabarkan bahwa Dia akan menciptakannya setelah mereka. Hal ini telah
7

terbukti sekarang dengan adanya alat-alat transpor yang ajaib seperti pesawat,
kereta, mobil, dan sebagainya. 7

Asy-Syaikh Muhammad asy-Syinqithi berkata, “Pembagian yang benar mengenai


sikap di dalam menghadapi penemuan modern Barat terbagi menjadi empat
macam:

(1) Meninggalkan penemuan modern, baik yang bermanfaat dan berbahaya.

(2) Menerima penemuan modern, baik yang bermanfaat dan berbahaya.

(3) Menerima yang berbahaya dan meninggalkan yang bermanfaat.

(4) Mengambil yang bermanfaat dan meninggalkan yang berbahaya.

Banyak sekali dalil-dalil al-Qur‘an dan hadits yang menunjukkan kaidah berharga
ini, bahkan sebagian ulama menukil ijma’ (kesepakatan) tentang kaidah
ini.  Cukuplah dalil yang sangat jelas tentang masalah ini adalah sabda Nabi
9

Muhammad Shallallahu’alaihi wa sallam:X

«‫ِن أَ ْم ِر ِد ْي ِن ُك ْم َف ِإلَ َّي‬ َ ‫ َوإِ َذا َك‬،‫ِن أَ ْم ِر ُد ْن َيا ُك ْم َف َش ْأنُ ُك ْم‬


ْ ‫ان َش ْي ٌء م‬ َ ‫»إِ َذا َك‬.
ْ ‫ان َش ْي ٌء م‬
“Apabila itu urusan dunia kalian maka itu terserah kalian, dan apabila urusan
agama maka kepada saya.”

Bolehkah memanfaatkan teknologi penemuan


orang kafir?
Bila ada yang mengatakan: Bagaimana apabila alat dunia tersebut ditemukan oleh
orang nonmuslim. Apakah tetap boleh ataukah tidak boleh karena termasuk
larangan tasyabbuh dengan orang kafir?

Jawabnya: Hukum asalnya adalah boleh sekalipun hasil penemuan kaum kafir.
Bukankah Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam dahulu menerima strategi
membuat parit sebagaimana usulan Salman al-Farisi Radhiallahu’anhu ketika
Perang Khandaq?! Jadi, Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam menerima strategi
tersebut walaupun asalnya adalah dari orang-orang kafir dan
Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam tidak mengatakan bahwa strategi ini najis dan
kotor karena berasal dari otak orang kafir. Demikian juga, tatkala
Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam berhijrah ke Madinah, beliau meminta bantuan
seorang penunjuk jalan yang kafir bernama Abdullah al-Uraiqith. Semua itu
menunjukkan bolehnya mengambil manfaat dari orang-orang kafir dalam masalah
duniawi dengan tetap mewaspadai virus agama mereka. Dalam kata hikmah Arab
dikatakan:
ِ َّ‫ار َوأَلْ ِق الْ َخ َش َب َة فِي الن‬
‫ار‬ َ ‫اج َت ِن الثِّ َم‬
ْ
“Ambillah buahnya dan buanglah kayunya ke api.” 19

Maka dari itu, tidak selayaknya seorang hamba menolak nikmat Allah tanpa alasan
syar’i dan tidak halal baginya untuk mengharamkan sesuatu tanpa dalil.
8

Memanfaatkan dan meniru (pembuatan) mobil, pesawat terbang, alat-alat sains,


dan teknologi lainnya bukanlah termasuk tasyabbuh. Sebab, apa yang mereka buat
dan kembangkan tersebut hakikatnya bukanlah ciri khas (kekhususan) yang
mereka miliki. Siapa saja baik muslim maupun kafir yang bersungguh-sungguh
mempelajari dan mengembangkannya akan mampu untuk membuatnya. Demikian
pula mengimpor barang-barang tersebut dari negeri-negeri kafir dan
menggunakannya bukanlah bagian dari tasyabbuh karena
Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam sendiri pernah menggunakan produk orang-
orang kafir baik pakaian, bejana, dan sebagainya, sebagaimana pula beliau pernah
menerima hadiah dari Muqauqis, seorang raja Mesir yang beragama Nasrani.
Namun, bila penggunaan produk mereka diiringi dengan penerapan kebiasaan,
tata cara, dan aturan yang merupakan ciri khas dari mereka (orang-orang kafir)
maka yang demikian dilarang dan termasuk tasyabbuh.

Asy-Syaikh Muhammad ibn Shalih al-Utsaimin Rahimahullahuta’ala berkata, “Yang


dilakukan oleh musuh-musuh Allah dan musuh-musuh kita yaitu orang-orang kafir
terbagi menjadi tiga bagian:

1.ibadah-ibadah,
2.adat-adat kebiasaan, dan
3.keahlian-keahlian dan pekerjaan-pekerjaan.

Adapun ibadah-ibadah maka termasuk yang dimaklumi bahwa tidak boleh bagi
seorang muslim pun untuk menyerupai mereka di dalam ibadah-ibadah orang-
orang kafir. Barang siapa menyerupai mereka di dalam ibadah-ibadah mereka,
maka sungguh dia berada di atas bahaya yang besar, maka kadang-kadang hal itu
membawa kepada kekufurannya dan keluarnya dia dari Islam.

Etika seorang muslim


Di tengah gegap gempita kemajuan teknologi modern, terkadang iman seorang
menjadi goyah dan hati menjadi terombang-ambing. Bagaimana sikap seorang
muslim di tengah kemajuan teknologi?

a. Mempelajari ilmu dan hukumnya

Al-Imam al-Bukhari pernah menuturkan “Bab Ilmu sebelum berucap dan berbuat”.
Sebab itu, seorang mukmin sebelum menggunakan alat-alat teknologi, hendaknya
mempelajari terlebih dahulu apakah alat tersebut boleh digunakan ataukah tidak.
Contoh bisnis MLM, bisnis online, penggunaan Facebook, dll. Maka dari itu,
pelajarilah terlebih dahulu gambaran masalahnya dan status hukumnya. Dahulu,
dikatakan:
َّ ‫الْ ُح ْك ُم َعلَى‬
َ َ‫الش ْي ِء َف ْر ٌع َع ْن ت‬
‫ص ُّو ِر ِه‬
“Menghukumi sesuatu adalah cabang dari gambaran permasalahannya.”

Dan setiap orang yang hendak mempelajari hukum suatu masalah, hendaknya dia
menempuh beberapa langkah berikut:
9

1. Mengetahui gambaran masalah secara jelas

2. Mencari dalil atau kaidah yang sesuai dengan hukum masalah

3. Mempraktikkan hukum syar’i tersebut pada permasalahan

b. Menguatkan iman dan tidak terjebak dalam godaan setan

Tidak dimungkiri lagi bahwa alat-alat modern tersebut ibarat sebuah pisau, ada sisi
positif dan sisi negatifnya tergantung pada penggunaannya. Islam, pada dasarnya,
tidak melarang perkembangan dan kemajuan teknologi karena memang hukum
asalnya boleh. Namun, harus disadari bahwa para setan dari jenis jin dan manusia
tidak akan tinggal diam. Mereka (para setan itu) berusaha menjadikan alat-alat
teknologi tersebut tersebut guna memangsa korban-korban untuk dirusak iman dan
akhlak mereka. Sungguh betapa banyak kerusakan dan kemaksiatan yang
sumbernya adalah internet dan Facebook.

Oleh karenanya, sebagai seorang muslim yang sejati, hendaknya kita


menempatkan alat-alat teknologi ini untuk mendekatkan diri kepada
Allah Subhanahu wa Ta’ala dan sebagai lahan pahala bagi kita berupa dakwah,
silaturrahmi, dan sebagainya, bukan malah menjadikannya sebagai alat ghibah,
fitnah, provokasi, gosip, pelampiasan nafsu berahi, dan sebagainya.
Hendaknya kita ingat bahwa kemudahan seorang di dalam maksiat bukanlah
pertanda bahwa Allah meridhainya. Namun, kita harus menyadari bahwa semua
adalah ujian dan cobaan akan keimanan kita kepada Allah, apakah kita benar-
benar jujur hanya takut kepada-Nya ataukah hanya sekadar pengakuan belaka
tanpa bukti yang nyata. Faedah ini tersirat di dalam firman Allah Subhanahu wa
Ta’ala (yang artinya):

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan
sesuatu dari binatang buruan yang mudah didapat oleh tangan dan tombakmu
supaya Allah mengetahui orang yang takut kepada-Nya, biarpun ia tidak dapat
melihat-Nya. Barang siapa yang melanggar batas sesudah itu, maka baginya
adzab yang pedih. (QS al-Ma‘idah [5]: 94)

c.Mensyukurinya dan menjadikannya sebagai ladang pahala

Hendaknya seorang yang menggunakan alat-alat teknologi modern meluruskan


niatnya terlebih dahulu, dia benar-benar ingin menjadikannya untuk sesuatu yang
bermanfaat. Jangan sampai dia terjerat dalam rayuan dan jerat-jerat setan.
Ingatlah ucapan seorang ulama, “Setiap nikmat yang tidak semakin menjadikan
dirimu dekat dengan Allah, maka itu adalah sebuah bencana.” Dan ucapan
sebagian mereka juga, “Jika engkau dalam kenikmatan maka jagalah baik-baik,
karena dosa bisa melenyapkannya.”

Anda mungkin juga menyukai