DISUSUN OLEH
KELAS A
KELOMPOK 5
َ ْ َ ْ ْ َ ن َ ٰ َ ْ َ َ ْ َ ْ ن َ َ ْ َ َ ْ َ ْ ْ َ َ ْي ْ ُ َ َ َّ ْ ُ ْ ن
ِف احسن ِ لق ِد خلقنا اْلنس,ِوهذا البلدِ اْلمي,ِ وطورِ سيني,ِوالزيتون
ِ ان
ِّ
ِ ْ َوالت
ي
ن َ َ ُ ٰ ْ َ َّ ُ ْ ْ َ
َِ ْ ل َسافل
ي َِ م َرددن ِه ا ْسف
ِ ث,ِتقويم
Artinya :
Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun, dan demi bukit Sinai, dan demi kota (Mekah) ini
yang aman; sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-
baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka).
b) Ayat Kauniyah
Ayat kauniyah adalah ayat atau tanda yang wujud di sekeliling yang diciptakan oleh
Allah. Ayat-ayat ini adalah dalam bentuk benda, kejadian, peristiwa dan sebagainya yang
ada di dalam alam ini. Oleh karena alam ini hanya mampu dilaksanakan oleh Allah dengan
segala sistem dan peraturanNya yang unik, maka ia menjadi tanda kehebatan dan
keagungan Penciptanya.
QS. Nuh (41) ayat 53.
ْ َ ْ َ َ َ َ ْ ُ َّ َ ْ ُ َ َ َّ َ َ َ َّّ َ ْ ُ َ َ ْ َ ُ
ِم يكفِ م أن ِه الحقِ أولِ ي لهِ ت يتب ِ مح ِ م َآياتنا فِ اْلفاقِ َوفِ ي أنفسهِ ْ َِسني ه
َ ْ َ ِّ ُ َ َ ُ َّ َ َ ِّ َ
ِل شءِ شهيدِ لىك ِ ك أن ِه ع ِ برب
Artinya :
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala
wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Qur’an
itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas
segala sesuatu ?
2. Keserasian Ayat-Ayat Qauliyah Dan Kauniyah
Allah SWT menurunkan ayat-ayat (tanda kekuasaan)-Nya melalui 2 jalur formal
yaitu ayat qauliyah dan jalurnon-formal yaitu ayat kauniyah. Ayat qauliyah adalah kalam
Allah (Al-Qur’an) yang diturunkan secara formal kepada Nabi Muhammad SAW.
Sedangkan ayat kauniyah adalah fenomena alam, jalurnya tidak formal dan manusia
mengeksplorasi sendiri.
3. Al-Quran dan Alam Raya
Dalam bericara tentang alam dan fenomenanya. Paling sedikit ada dua hal yang dapat
dikemukakan menyangkut hal tersebut :
a) Al-Quran memerintah kan atau menganjurkan kepada manusia untuk
memperhatikan dan mempelajari alam rayadalam rangka memperolh manfaat dan
kemudahan-kemudahan bagi kehidupanyadan mengantarkan kepada kesadaran-
kesadaran akan keesaan dan kemahakuasaan Allah SWT.
b) Alam dan segala isinya beserta hokum-hukum yang mengaturnya, diciptakan,
dimiliki, dan dibawah kekuasaan Allah SWTsertadiatut dengan sangat teliti. Alam
raya tidak bias dilepaskan dari ketetapan-ketapan tersebut, kecuali jika dikehendaki
oleh Allah SWT.
Eksplorasi terhadap ayat kauniyah inilah yang kita kenal sebagai sains, yang
kemudian dalam aplikasinya disebut teknologi. Sains dan teknologi (saintek) ini adalah
implementasi dari tugas manusia sebagai khalifah fil ardhi untukmemakmurkan bumi.
Karenanya bagi seorang muslim, saintek adalah sarana hidup untuk mengelola bumi,
bukan membuat kerusakan.
Paradigma seorang muslim terhadap ayat-ayat Allah ini, baik ayat qauliyah (Al-
Qur’an) maupun kauniyah (fenomena alam) adalah mutlak benar dan tidak mungkin
bertentangan, karena keduanya berasal dari Allah. Pada faktanya sains yang telah ”proven”
(qath’i) selaras dengan Al Qur’an seperti tentang peredaran bintang, matahari dan bumi
pada orbitnya. Namun sains yang masih dzanni (teori) kadang bertentangan dengan yang
termaktub dalam Al-Qur’an seperti teori evolusipada manusia.
Allah swt. menuangkan sebagian kecil dari ilmu-Nya kepada umat manusia dengan
dua jalan. Pertama, dengan ath-thariqah ar-rasmiyah (jalan resmi) yaitu dalam jalur wahyu
melalui perantaraan malaikat Jibril kepada Rasul-Nya, yang disebut juga dengan ayat-ayat
qauliyah. Kedua, dengan ath-thariqah ghairu rasmiyah (jalan tidak resmi) yaitu melalui
ilham secara kepada makhluk-Nya di alam semesta ini (baik makhluk hidup maupun yang
mati), tanpa melalui perantaraan malaikat Jibril. Karena tak melalui perantaraan malaikat
Jibril, maka bisa disebut jalan langsung (mubasyaratan). Kemudian jalan ini disebut juga
dengan ayat-ayat kauniyah.
C. INTERKONEKSITAS DALAM MEMAHAMI AYAT QAULIYAH DAN
KAUNIYAH
Secara garis besar, Allah menciptakan ayat dalam dua jalan keduanya saling
menegaskan dan saling terkait satu sama lainnya. Hal ini membuktikan bahwa kemampuan
manusia untuk memaham keduanya adalah keniscayaan. Allah tidak hanya memberikan
perintah untuk sekedar memahami ayat-ayat Allah berupa Qauliyah, tetapi juga untuk
melihat fenomena alam ini.
Alam adalah ayat Allah SWT yang tidak tertuang dalam bentuk perkataan Allah
untuk dibaca dan dihafal. Tetapi alam adalah ayat Allah yang semestinya dieksplore dan
digali sedalam-dalamnya untuk semakin manusia mendekatkan diri pada kemahakuasaan
Allah SWT .
1. Ayat / Fenomena Kauniyah
Dari hasil observasi dan penelitian yang berulang-ulang bahwa “siklus hidrologi”
atau sikulasi air (hydrologi cycle) dapat dijelaskan sebagai berikut:
Siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang terjadi akibat radiasi/panas matahari, sehingga air
yang dilaut, sungai, dan juga air pada tumbuh-tumbuhan mengalami penguapan ke udara
(transpiration), sehingga dikenal sebagai evapotranspiration, lalu uapair tersebut pada
ketinggian tertentu menjadi dinggin dan terkondensasi menjadi awan. Akibat
angin,bekumpulan awan dengan ukuran tertentu dan terbuat awan hujan, karena pengaruh
berat dan gravitasi kemudian terjadilah hujan (presipitasion).
2. Ayat / Fenomena Qauliyah
Pada penjelasan fenomena kauliyah, dapat kita tarik kesimpulan bahwaq “siklus
hidrologi” memiliki 4 (empat) macam proses yang saling menguatkan, yaitu :
a) hujan/presipitasi.
b) penguapan/evaporasi.
c) infiltrasi dan perkolasi (peresapan).
d) lipahan permukaann (surface runoff) dan limpasan iar tanah (subsurface rzrnoff)
Dengan demikian, pada pasal ini akan dijelaskan dan diberikan contoh hubungan
antara ayat Qauliyah sebagai petunjuk wahyu yang memberikan isyarat global tentang
fenomena iptek, untuk membantu menjelaskan dan mencocokkan terhadap ayat Kauniyah.
Banyak sekali contoh yang dapat dikemukakan, akan tetapi karena keterbatasan ruang,
maka dalam hal ini akan dikemukakan dua contoh saja yang amat terkenal yaitu “Siklus
Hidrologi” dan “Konsep Tentang Alam Semes