Anda di halaman 1dari 10

JUNAIDI, M.

Ag

ISLAM DAN ILMU


PENGETAHUAN
INTEGRASI ISLAM
DAN ILMU
PENGETAHUAN
A. Hakikat Ayat – Ayat Allah
Al-Qur'an memberikan petunjuk kepada manusia dalam masalah ini.
Dalam Al-Qur'an Allah memberitahu kepada kita apa yang hendaknya kita
renungkan dan amati. Dengan cara perenungan yang diajarkan dalam Al-
Qur'an, seseorang yang memiliki keimanan kepada Allah akan merasakan
secara lebih baik kesempurnaan, hikmah abadi, ilmu dan kekuasaan Allah
dalam ciptaan-Nya
Dalam Al-Qur'an, manusia diseru untuk merenungi berbagai kejadian
dan benda-benda alam yang dengan jelas menunjukkan kepada keberadaan
dan ke-Esaan Allah beserta Sifat-sifat-Nya. Di dalam Al-Qur'an segala
sesuatu yang menunjukkan kepada suatu kesaksian (adanya sesuatu yang
lain) disebut sebagai "ayat-ayat", yang berarti "bukti yang telah teruji
(kebenarannya), pengetahuan mutlak dan pernyataan kebenaran." Jadi
ayat-ayat Allah terdiri atas segala sesuatu di alam semesta yang
memperlihatkan dan mengkomunikasikan keberadaan dan sifat-sifat Allah.
Mereka yang dapat mengamati dan senantiasa ingat akan hal
ini akan memahami bahwa seluruh jagad raya hanya tersusun
atas ayat-ayat Allah.
Tidak diragukan, sejumlah petunjuk mungkin akan
membantu. Pertama-tama, seseorang dapat mempelajari
subyek-subyek tertentu yang ditekankan dalam Al-Qur'an dalam
rangka memperoleh mentalitas berpikir yang memungkinkannya
untuk dapat merasakan seluruh alam semesta sebagai
penjelmaan dari segala sesuatu ciptaan Allah.
Beberapa masalah yang kita diperintahkan agar
merenungkannya dalam Al-Qur'an. Ayat-ayat Allah di alam
semesta ditegaskan dalam surat An-Nahl ayat 10 – 17.
B. KESATUAN AYAT QAULIYAH DAN KAUNIYAH
1. Pengertian Ayat Qauliyah dan Kauniyah
a) Ayat Qauliyah
Ayat-ayat qauliyah adalah ayat-ayat yang difirmankan oleh Allah
swt. di dalam Al-Qur’an. Ayat-ayat ini menyentuh berbagai aspek,
termasuk tentang cara mengenal Allah, QS. At-Tin (95) ayat 1-5.
b) Ayat Kauniyah
Ayat kauniyah adalah ayat atau tanda yang wujud di sekeliling yang
diciptakan oleh Allah. Ayat-ayat ini adalah dalam bentuk benda,
kejadian, peristiwa dan sebagainya yang ada di dalam alam ini.
Oleh karena alam ini hanya mampu dilaksanakan oleh Allah
dengan segala sistem dan peraturanNya yang unik, maka ia
menjadi tanda kehebatan dan keagungan Penciptanya, QS. Fussilat
(41) ayat 53.
2. Keserasian Ayat-Ayat Qauliyah Dan Kauniyah
Allah SWT menurunkan ayat-ayat (tanda kekuasaan)-Nya
melalui 2 jalur formal yaitu ayat qauliyah dan jalurnon-formal
yaitu ayat kauniyah. Ayat qauliyah adalah kalam Allah (Al-Qur’an)
yang diturunkan secara formal kepada Nabi Muhammad SAW.
Sedangkan ayat kauniyah adalah fenomena alam, jalurnya tidak
formal dan manusia mengeksplorasi sendiri.
Al-Qur’an Al-Karim, yang terdiri dari 6.236 ayat itu,
menguraikan berbagai persoalan hidup dan kehidupan, antara
lain menyangkut alam raya dan fenomenanya. Uraian-uraian
sekitar persoalan sering tersebut sering di sebut ayat-ayat
kauniyah. Tidak kurang dari 750 ayat yang secara tegas
menguraikan hal-hal diatas. jumlah ini tidak termaksud ayat-ayat
yang menyinggungnya secara tersirat.
3. Al-Quran dan Alam Raya
Dalam bericara tentang alam dan fenomenanya. Paling sedikit
ada dua hal yang dapat dikemukakan menyangkut hal tersebut:
a) Al-Quran memerintahkan atau menganjurkan kepada
manusia untuk memperhatikan dan mempelajari alam raya
dalam rangka memperolh manfaat dan kemudahan-
kemudahan bagi kehidupanya dan mengantarkan kepada
kesadaran-kesadaran akan keesaan dan kemahakuasaan Allah
SWT.
b) Alam dan segala isinya beserta hukum-hukum yang
mengaturnya, diciptakan, dimiliki, dan dibawah kekuasaan
Allah SWT serta diatur dengan sangat teliti. Alam raya tidak
bisa dilepaskan dari ketetapan-ketapan tersebut, kecuali jika
dikehendaki oleh Allah SWT.
C. Interkoneksitas Dalam Memahami Ayat Qauliyah Dan
Kauniyah
Secara garis besar, Allah menciptakan ayat dalam dua jalan
keduanya saling menegaskan dan saling terkait satu sama
lainnya. Hal ini membuktikan bahwa kemampuan manusia
untuk memaham keduanya adalah keniscayaan. Allah tidak
hanya memberikan perintah untuk sekedar memahami ayat-
ayat Allah berupa Qauliyah, tetapi juga untuk melihat
fenomena alam ini.
Alam adalah ayat Allah SWT yang tidak tertuang dalam
bentuk perkataan Allah untuk dibaca dan dihafal. Tetapi alam
adalah ayat Allah yang semestinya dieksplore dan digali
sedalam-dalamnya untuk semakin manusia mendekatkan diri
pada kemahakuasaan Allah SWT .
          
          
(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk
atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan
langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau
menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami
dari siksa api neraka, (QS. Al-Imran : 191).
Dalam pandangan seorang muslim ayat qauliyah akan memberikan
petunjuk/isyarat bagi kebenaan ayat kauniyah, misalnya surat An-Nur (24):43
mengisyaratkan terjadinya hujan, surat Al-Mukminun (23): ayat 12-14
mengisyaratkan tetang keseimbangan dan kesetabilan pada sistem tata
surya, surat Al-Ankabut (29): ayat 20 mengisyaratkan adanya evolusi pada
penciptaan makhluk di bumi, sebaliknya ayat kauniyah akan menjadi bukti
(Al-Burhan) bagi kebenaran ayat qauliyah (lihat surat Al-Fushshilat 41: ayat
53).
1. Ayat / Fenomena Kauniyah
Dari hasil observasi dan penelitian yang berulang-ulang bahwa
“siklus hidrologi” atau sikulasi air (hydrologi cycle) dapat dijelaskan
sebagai berikut: Siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang terjadi akibat
radiasi/panas matahari, sehingga air yang dilaut, sungai, dan juga air
pada tumbuh-tumbuhan mengalami penguapan ke udara (transpiration),
sehingga dikenal sebagai evapotranspiration, lalu uap air tersebut pada
ketinggian tertentu menjadi dinggin dan terkondensasi menjadi awan.
Akibat angin, bekumpulan awan dengan ukuran tertentu dan terbuat
awan hujan, karena pengaruh berat dan gravitasi kemudian terjadilah
hujan (presipitasion).
2. Ayat / Fenomena Qauliyah
Pada penjelasan fenomena kauliyah, dapat kita tarik kesimpulan
bahwaq “siklus hidrologi” memiliki 4 (empat) macam proses yang saling
menguatkan, yaitu : a) hujan/presipitasi. b)penguapan/evaporasi. c)
infiltrasi dan perkolasi (peresapan).
d) lipahan permukaann (surface runoff) dan limpasan air tanah (subsurface
rzrnoff). Isyarat adanya fenomena “siklus hidrologi”
Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, Kemudian
mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, Kemudian menjadikannya
bertindih-tindih, Maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya
dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari
(gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, Maka ditimpakan-Nya
(butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-
Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir
menghilangkan penglihatan. ( QS. An – Nur : 43 ).
Pada ayat diatas, menunjukkan adanya proses inti yang sedang
berlangsung dan merupakan bagian dari proses “siklus hidrologi.”Kedua
proses itu, yaitu proses penguapan (evaparasi)yang ditunjukkan dengan kata
“awan”dan proses hujan (presipitasi)yang berupa keluarnya air dan butiran
es dari awan.

Anda mungkin juga menyukai