0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
20 tayangan10 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang integrasi antara ayat-ayat Al-Quran (ayat qauliyah) dengan fenomena alam (ayat kauniyah). Ayat-ayat Al-Quran memberikan petunjuk untuk mempelajari alam sebagai tanda-tanda kekuasaan Allah, sedangkan fenomena alam seperti siklus air merupakan bukti kebenaran ayat-ayat Al-Quran. Keduanya saling melengkapi untuk memahami keesaan dan kekuasaan Allah at
Dokumen tersebut membahas tentang integrasi antara ayat-ayat Al-Quran (ayat qauliyah) dengan fenomena alam (ayat kauniyah). Ayat-ayat Al-Quran memberikan petunjuk untuk mempelajari alam sebagai tanda-tanda kekuasaan Allah, sedangkan fenomena alam seperti siklus air merupakan bukti kebenaran ayat-ayat Al-Quran. Keduanya saling melengkapi untuk memahami keesaan dan kekuasaan Allah at
Dokumen tersebut membahas tentang integrasi antara ayat-ayat Al-Quran (ayat qauliyah) dengan fenomena alam (ayat kauniyah). Ayat-ayat Al-Quran memberikan petunjuk untuk mempelajari alam sebagai tanda-tanda kekuasaan Allah, sedangkan fenomena alam seperti siklus air merupakan bukti kebenaran ayat-ayat Al-Quran. Keduanya saling melengkapi untuk memahami keesaan dan kekuasaan Allah at
PENGETAHUAN INTEGRASI ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN A. Hakikat Ayat – Ayat Allah Al-Qur'an memberikan petunjuk kepada manusia dalam masalah ini. Dalam Al-Qur'an Allah memberitahu kepada kita apa yang hendaknya kita renungkan dan amati. Dengan cara perenungan yang diajarkan dalam Al- Qur'an, seseorang yang memiliki keimanan kepada Allah akan merasakan secara lebih baik kesempurnaan, hikmah abadi, ilmu dan kekuasaan Allah dalam ciptaan-Nya Dalam Al-Qur'an, manusia diseru untuk merenungi berbagai kejadian dan benda-benda alam yang dengan jelas menunjukkan kepada keberadaan dan ke-Esaan Allah beserta Sifat-sifat-Nya. Di dalam Al-Qur'an segala sesuatu yang menunjukkan kepada suatu kesaksian (adanya sesuatu yang lain) disebut sebagai "ayat-ayat", yang berarti "bukti yang telah teruji (kebenarannya), pengetahuan mutlak dan pernyataan kebenaran." Jadi ayat-ayat Allah terdiri atas segala sesuatu di alam semesta yang memperlihatkan dan mengkomunikasikan keberadaan dan sifat-sifat Allah. Mereka yang dapat mengamati dan senantiasa ingat akan hal ini akan memahami bahwa seluruh jagad raya hanya tersusun atas ayat-ayat Allah. Tidak diragukan, sejumlah petunjuk mungkin akan membantu. Pertama-tama, seseorang dapat mempelajari subyek-subyek tertentu yang ditekankan dalam Al-Qur'an dalam rangka memperoleh mentalitas berpikir yang memungkinkannya untuk dapat merasakan seluruh alam semesta sebagai penjelmaan dari segala sesuatu ciptaan Allah. Beberapa masalah yang kita diperintahkan agar merenungkannya dalam Al-Qur'an. Ayat-ayat Allah di alam semesta ditegaskan dalam surat An-Nahl ayat 10 – 17. B. KESATUAN AYAT QAULIYAH DAN KAUNIYAH 1. Pengertian Ayat Qauliyah dan Kauniyah a) Ayat Qauliyah Ayat-ayat qauliyah adalah ayat-ayat yang difirmankan oleh Allah swt. di dalam Al-Qur’an. Ayat-ayat ini menyentuh berbagai aspek, termasuk tentang cara mengenal Allah, QS. At-Tin (95) ayat 1-5. b) Ayat Kauniyah Ayat kauniyah adalah ayat atau tanda yang wujud di sekeliling yang diciptakan oleh Allah. Ayat-ayat ini adalah dalam bentuk benda, kejadian, peristiwa dan sebagainya yang ada di dalam alam ini. Oleh karena alam ini hanya mampu dilaksanakan oleh Allah dengan segala sistem dan peraturanNya yang unik, maka ia menjadi tanda kehebatan dan keagungan Penciptanya, QS. Fussilat (41) ayat 53. 2. Keserasian Ayat-Ayat Qauliyah Dan Kauniyah Allah SWT menurunkan ayat-ayat (tanda kekuasaan)-Nya melalui 2 jalur formal yaitu ayat qauliyah dan jalurnon-formal yaitu ayat kauniyah. Ayat qauliyah adalah kalam Allah (Al-Qur’an) yang diturunkan secara formal kepada Nabi Muhammad SAW. Sedangkan ayat kauniyah adalah fenomena alam, jalurnya tidak formal dan manusia mengeksplorasi sendiri. Al-Qur’an Al-Karim, yang terdiri dari 6.236 ayat itu, menguraikan berbagai persoalan hidup dan kehidupan, antara lain menyangkut alam raya dan fenomenanya. Uraian-uraian sekitar persoalan sering tersebut sering di sebut ayat-ayat kauniyah. Tidak kurang dari 750 ayat yang secara tegas menguraikan hal-hal diatas. jumlah ini tidak termaksud ayat-ayat yang menyinggungnya secara tersirat. 3. Al-Quran dan Alam Raya Dalam bericara tentang alam dan fenomenanya. Paling sedikit ada dua hal yang dapat dikemukakan menyangkut hal tersebut: a) Al-Quran memerintahkan atau menganjurkan kepada manusia untuk memperhatikan dan mempelajari alam raya dalam rangka memperolh manfaat dan kemudahan- kemudahan bagi kehidupanya dan mengantarkan kepada kesadaran-kesadaran akan keesaan dan kemahakuasaan Allah SWT. b) Alam dan segala isinya beserta hukum-hukum yang mengaturnya, diciptakan, dimiliki, dan dibawah kekuasaan Allah SWT serta diatur dengan sangat teliti. Alam raya tidak bisa dilepaskan dari ketetapan-ketapan tersebut, kecuali jika dikehendaki oleh Allah SWT. C. Interkoneksitas Dalam Memahami Ayat Qauliyah Dan Kauniyah Secara garis besar, Allah menciptakan ayat dalam dua jalan keduanya saling menegaskan dan saling terkait satu sama lainnya. Hal ini membuktikan bahwa kemampuan manusia untuk memaham keduanya adalah keniscayaan. Allah tidak hanya memberikan perintah untuk sekedar memahami ayat- ayat Allah berupa Qauliyah, tetapi juga untuk melihat fenomena alam ini. Alam adalah ayat Allah SWT yang tidak tertuang dalam bentuk perkataan Allah untuk dibaca dan dihafal. Tetapi alam adalah ayat Allah yang semestinya dieksplore dan digali sedalam-dalamnya untuk semakin manusia mendekatkan diri pada kemahakuasaan Allah SWT . (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa api neraka, (QS. Al-Imran : 191). Dalam pandangan seorang muslim ayat qauliyah akan memberikan petunjuk/isyarat bagi kebenaan ayat kauniyah, misalnya surat An-Nur (24):43 mengisyaratkan terjadinya hujan, surat Al-Mukminun (23): ayat 12-14 mengisyaratkan tetang keseimbangan dan kesetabilan pada sistem tata surya, surat Al-Ankabut (29): ayat 20 mengisyaratkan adanya evolusi pada penciptaan makhluk di bumi, sebaliknya ayat kauniyah akan menjadi bukti (Al-Burhan) bagi kebenaran ayat qauliyah (lihat surat Al-Fushshilat 41: ayat 53). 1. Ayat / Fenomena Kauniyah Dari hasil observasi dan penelitian yang berulang-ulang bahwa “siklus hidrologi” atau sikulasi air (hydrologi cycle) dapat dijelaskan sebagai berikut: Siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang terjadi akibat radiasi/panas matahari, sehingga air yang dilaut, sungai, dan juga air pada tumbuh-tumbuhan mengalami penguapan ke udara (transpiration), sehingga dikenal sebagai evapotranspiration, lalu uap air tersebut pada ketinggian tertentu menjadi dinggin dan terkondensasi menjadi awan. Akibat angin, bekumpulan awan dengan ukuran tertentu dan terbuat awan hujan, karena pengaruh berat dan gravitasi kemudian terjadilah hujan (presipitasion). 2. Ayat / Fenomena Qauliyah Pada penjelasan fenomena kauliyah, dapat kita tarik kesimpulan bahwaq “siklus hidrologi” memiliki 4 (empat) macam proses yang saling menguatkan, yaitu : a) hujan/presipitasi. b)penguapan/evaporasi. c) infiltrasi dan perkolasi (peresapan). d) lipahan permukaann (surface runoff) dan limpasan air tanah (subsurface rzrnoff). Isyarat adanya fenomena “siklus hidrologi” Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, Kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, Kemudian menjadikannya bertindih-tindih, Maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, Maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan- Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan. ( QS. An – Nur : 43 ). Pada ayat diatas, menunjukkan adanya proses inti yang sedang berlangsung dan merupakan bagian dari proses “siklus hidrologi.”Kedua proses itu, yaitu proses penguapan (evaparasi)yang ditunjukkan dengan kata “awan”dan proses hujan (presipitasi)yang berupa keluarnya air dan butiran es dari awan.