dan Hadist
Anggota group
yang menyebutkan tentang pergerakan matahari dan bulan. “Dan Tuhanmu telah
menciptakan matahari dan bulan dengan perhitungan yang pasti. Dia mengatur pergerakan
masing-masing, supaya kamu dapat mengetahui waktu-waktu (perhitungan) dan hitungan
(tahun).”
yang menyebutkan tentang keteraturan dan kerapian alam semesta. “Dialah yang menjadikan
malam bagi kamu supaya kamu beristirahat dan siang supaya kamu dapat melihat. Sesungguhnya
dalam pembuatan langit dan bumi dan (pergantian) malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi
orang-orang yang berakal.”
Ilmu Kesehatan dalam Al-Quran
Al-Quran memberikan beberapa petunjuk dan anjuran terkait pola hidup sehat, termasuk
makanan yang bergizi, pola makan, dan anjuran untuk berolahraga. Beberapa ayat dalam Al-
Quran memberikan panduan tentang bagaimana menjaga kesehatan tubuh secara holistik.
Berikut adalah beberapa ayat yang relevan:
Ilmu Kesehatan dalam Al-Quran
َو َظَّلْل َناَع َلْي ُك ُم اْل َغ َم اَم َو َاْن َز ْل َناَع َلْي ُك ُم اْل َم َّنَو الَّس ْل ٰو ىۗ ُك ُلْو اِم ْنَطِّيٰب ِتَم اَر َز ْقٰن ُك ْم ۗ َو َم اَظَلُم ْو َناَو ٰل ِك ْن َك اُنْٓو اَاْن ُفَس ُهْم َيْظ ِلُم ْو َن
Dalam segala hal, sikap berlebihan kerap merujuk kepada konteks negatif. Begitu pula berlebihan dalam
mengkonsumsi makanan dan minuman, baik terlalu sedikit maupun terlalu banyak. Dalam Surah Al-
A'rafayat 31 Allah berfirman:
"Wahai anak cucu Adam, pakailah pakaianmu yang indah pada setiap (memasuki) masjid dan makan serta
minumlah, tetapi janganlah berlebihan. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang berlebihan."
(QS. Al-A'raf ayat 31)
Ilmu Kesehatan dalam Al-Quran
"Dialah yang menjadikan malam untukmu (sebagai) pakaian dan tidur untuk istirahat. Dia menjadikan
siang untuk bangkit berusaha." (QS. Al-Furqan ayat 47).
Pendekatan al-Quran terhadap
ilmu fisika
Relevansi antara al-Qur’an dan fisika sangat erat dan utuh tanpa ada
penghalangan untuk saling dipisahkan satu sama lain. Pada prinsipnya semua
ilmu dunia sudah tertulis dalam Al-Qur’an baik yang tersurat ataupun tersirat,
pemaknaan dan penafsiran harus benar hati-hati.
Pendekatan al-Quran terhadap ilmu
fisika
Besaran Fisis
artinya: “(yaitu zat) yang milik-Nyalah kerajaan langit dan bumi,
(dia) tidak mempunyai anak dan tidak ada satu sekutu pun dalam
kekuasaannya. dia telah menciptakan segala sesuatu, lalu
menetapkan ukuran-ukurannya dengan tepat”( Al Furqan : 2)
Kedua ayat diatas mengisyaratkan bahwa kata “Ukuran” adalah apa yang ada di alam ini dapat
dinyatakan dalam dengan dua peran, yang pertama sebagai bilangan dengan sifat dan ketelitian yang
terkandung didalamnya dan yang keduanya sebagai hukum atau aturan.
Pendekatan al-Quran terhadap ilmu
fisika
Dimensi dan Ruang
artinya: “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kebesaran) Kami di segenap
penjuru dan pada diri mereka sendiri sehingga jelaslah bagi mereka bahwa (Al-Qur’an) itu adalah
benar. Tidak cukupkah (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala
sesuatu?” (Al Fushshilat:53)
Dalam kata kata “tanda-tanda (kekuasaan) Allah” tersirat sifat dan perilaku seluruh ciptaan Nya
dengan berbagai proses dan gejalanya. Adapun yang terkandung dalam pengertian “ufuk”, selain yang
berlaku sebagai dimensi ruang juga termasuk dalam makna dimensi-dimensi.
Pendekatan al-Quran terhadap ilmu fisika
artinya: “Di bumi terdapat bagian-bagian yang berdampingan, kebun-kebun anggur, tanaman-
tanaman, dan pohon kurma yang bercabang dan yang tidak bercabang. (Semua) disirami dengan air
yang sama, tetapi Kami melebihkan tanaman yang satu atas yang lainnya dalam hal rasanya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar (terdapat) tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi
kaum yang mengerti” Ar Ra’d: 4)
Secara harfiah diartikan sebagai berdekatan dalam dimensi di tempat, sebagi daerah, wilayah, negara
dsb. Yang mempunyai potensi baik sumber daya alam maupun sumber daya manusianya yang
mengolah, mengembangkan dan meningkatkan.. Berikutnya potensi tersebut saling dipertukarkan
baik dari sisi keunggulan komparatif maupun kompetitif.
Sains dalam Hadits
Al-Qur’an dan hadits merupakan sumber yang dapat dijadikan pedoman untuk
mnejalankan syari’at Allah. Dengan kata lain, di samping dua sumber ajaran
tersebut yang merupakan landasan dari ajaran Islam (hujjah), karena al-hadits
dalam posisinya selain sebagai sumber sekaligus pedoman ajaran Islam (hujjah)
bukan secara kebetulan atau karena taqdir tetapi harus mempunyai argumentasi
yang jelas, dasar hukum atau dalil kehujjahan yang jelas untuk diikuti.
01 Hadits tentang larangan meniup makanan/minuman yang masih
panas dari Ibnu Abbas RA
Yaitu : “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang bernafas di dalam gelas atau
meniup isi gelas.” (H.R Abu Dawud : 3728, At Tirmizi : 1888,Ibnu Majah : 3288)
03 hadits tentang
transportasi
Artinya : Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abul Husain; Telah menceritakan kepada kami Umar
bin Hafsh; Telah menceritakan kepada kami ayahku dari ‘Ashim dari ‘Amirdari Ibnu ‘Abbas radliallahu
‘anhuma mengatakan; “Saya tidak tahu, apakah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melarang keledai
dikarenakan ia kendaraan masyarakat sehingga beliau tidak ingin jika kendaraan (sarana transportasi) mereka
lenyap, atau memang beliau mengharamkannya pada hari Khaibar khusus daging keledai jinak. (H.R Bukhari)