Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

“CERDAS DAN BERBAKAT”

Di Susun Oleh :

1. Hernawati Isnandar 1901414176

2. Helen Asriana 1901414200

3. Nersi Karimi 1901414138

4. Asni 1901414271

5. Fika Angraini 1901414196

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO

2022
KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga
penyusun dapat menyelesaikan laporan hasil observasi Anak Cerdas Berbakat. Makalah ini
disusun guna memenuhi tugas  mata kuliah Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Penulis
sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan
laporan ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan
kritik yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Palopo, 20 Mei 2022

Penyusun

 
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI        
BAB I PENDAAHULUAN   
A. Latar Belakang      
B. Rumusan Masalah 
C. Tujuan     
BAB II PEMBAHASAN  
A. Pengertian Cerdas Istimewa / Berbakat Istimewa       
B. Ciri-ciri Anak yang Memiliki Cerdas Istimewa / Berbakat
Istimewa        
C. Penyebab Anak yang Memiliki Cerdas Istimewa / Berbakat
Istimewa  
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
       
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesulitan belajar merupakan suatu keadaan dalam proses belajar mengajar dimana anak
tidak dapat belajar sebagaimana mestinya. Kesulitan belajar pada dasarnya adalah suatu
gejala yang nampak dalam berbagai manivestasi tingkahlaku, baik secara langsung maupun
tidak langsung.Kesulitan belajar anak tentu saja tidak boleh di diamkan begitu saja karena hal
ini akan sangat menghambat  anak dalam memperoleh prestasi  selain itu apabila hal ini di
diamkan ini akan lebih menghambat anak untuk belajar ke depannya.
Kesulitan dalam belajar dapat di sebabkan karena beberapa faktor.Bisa dari faktor
internal ( diri anak ) dan juga faktor eksternal ( dari luar anak ) .Faktor internal ini bisa di
sebabkan karena anak mempunyai perbedaan dengan anak yang lainnya dan sering juga di
sebut anak dengan kebutuhan khusus . Dalam hal ini kebutuhan khusus bukan berarti anak
mempunyai kekurangan . Anak Cerdas Istimewa / Berbakat Istimewa juga termasuk anak
yang berkebutuhan khusus atau sering di sebut dengan anak Gifted atau anak Superior.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah ditentukan maka terdapat rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari anak cerdas istimewa / berbakat istimewa?
2. Apa ciri-ciri anak yang memiliki cerdas istimewa / berbakat istimewa?
3. Faktor apa yang mempengaruhi anak cerdas istimewa / berbakat istimewa?
4. Bagaimana cara mengajar anak yang memiliki cerdas istimewa / berbakat istimewa?
5. Bagaimana memberi bimbingan kepada orang tua yang memiliki anak cerdas istimewa/
berbakat istimewa?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditentukan makaterdapat tujuan sebagai
berikut:
1. Mengetahui pengertian dari anak cerdas istimewa / berbakat istimewa
2. Mengetahui ciri-ciri anak yang memiliki cerdas istimewa / berbakat istimewa
3. Mengetahui penyebab / faktor yang mempengaruhi anakcerdas istimewa / berbakat
istimewa
4. Mengetahui bagaiman cara mengajar anak yang memiliki cerdas istimewa / berbakat
istimewa
5. Mengetahui bagaimana memberi bimbingan kepada orang tua yang memiliki anak cerdas
istimewa / berbakat istimewa (gifted).
BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Cerdas Istimewa / Berbakat Istimewa
Anak yang memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa (gifted) adalah anak
yang secara significant memiliki mempunyai IQ 140 atau lebih, potensi diatas rata-rata dalam
bidang kemampuan umum, akademik khusus, kreativitas, kepemimpinan, seni dan/atau
olahraga. Anak berkebutuhan khusus atau gifted (Heward) adalah anak dengan karakteristik
khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada
ketidakmampuan mental, emosi atau fisik.
Menurut definisi yang dikemukakan Renzuli, anak berbakat (gifted) memiliki pengertian,
"Anak berbakat merupakan satu interaksi diantara tiga sifat dasar manusia yang menyatu
ikatan terdiri dari kemampuan umum dengan tingkatnya di atas kemampuan rata- rata,
komitmen yang tinggi terhadap tugas-tugas dan kreativitas yang tinggi. Anak berbakat
(gifted) ialah anak yang memiliki kecakapan dalam mengembangkan gabungan ketiga sifat
ini dan mengaplikasikan dalam setiap tindakan yang bernilai. Anak-anak yang mampu
mewujudkan ketiga sifat itu di masyarakat memperoleh kesempatan pendidikan yang luas
dan pelayanan yang berbeda dengan program-program pengajaran yang reguler (Swssing,
1985).
Pengertian lain menyebutkan bahwa anak gifted adalah anak yang mempunyai potensi
unggul di atas potensi yang dimiliki oleh anak-anak normal. Para ahli dalam bidang anak-
anak gifted memiliki pandangan sama ialah keunggulan lebih bersifat bawaan dari pada
manipulasi lingkungan sesudah anak dilahirkan.
Keunggulan lain yang telah disepakati oleh para ahli ialah anak-anak gifted mempunyai
superioritas dalam bidang akademik. Kiranya hal itu tidak sulit untuk dimengerti, sebab salah
satu syarat penting untuk meraih prestasi akademik tertentu ialah persyaratan intelegensi.
Kepribadian memang merupakan salah satu sumbangan yang dapat diberikan oleh anak
atau orang-orang gifted. Dengan dasar kepribadian yang baik maka akan dilahirkan pula
karya-karya yang baik pula, sehingga maslahat (manfaat) yang diberikan menjadi lebih besar
dibandingkan mudharatnya. Seperti kita ketahui bahwa sebuah karya yang besar tentu saja
akan memberikan pengaruh yang besar pula kepada hidup dan kehidupan manusia.
Penggunaan istilah potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa berkait erat dengan latar
belakang teoritis yang digunakan. Potensi kecerdasan berhubungan dengan kemampuan
intelektual, sedangkan bakat tidak hanya terbatas pada kemampuan intelektual. Proses
mengidentifikasi anak cerdas istimewa dilakukan dengan menggunakan pendekatan multi
dimensional. Artinya kriteria yang digunakan lebih dari satu (bukan sekedar intelegensi).
Batasan yang digunakan adalah anak yang memiliki dimensi kemampuan umum pada taraf
cerdas ditetapkan skor IQ 130 ke atas dengan pengukuran menggunakan skala wechsler.

B. Ciri-ciri Anak Yang Memiliki Cerdas Istimewa / Berbakat Istimewa
Karakteristik Anak dengan Cerdas Istimewa/Berbakat Istimewa
Karakteristik anak berbakat ditinjau dari segi akademik, sosial/emosi, dan
fisik/kesehatan.
1. Karakteristik Akademik
Adapun karakteristik yang dimiliki oleh seorang anak berbakat, diantaranya:
a. Memiliki ketekunan dan rasa ingin tahu yang benar,
b. Kerajinan membaca,
c. Menikmati sekolah dan belajar.
d. Memiliki perhatian yang lama terhadap suatu bidang akademik khusus,
e. Memiliki pemahaman yang sangat maju tentang konsep, metode, dan terminologi dari
bidang akademik khusus,
f. Mampu mengaplikasikan berbagai konsep dari bidang akademik khusus  yang dipelajari
pada aktivitas-aktivitas bidang lain,
g. Kesediaan mencurahkan sejumlah besar perhatian dan usaha untuk mencapai standar
yang lebih tinggi dalam suatu bidang akademik,
h. Memiliki sifat kompetitif yang tinggi dalam suatu bidang akademik dan  motivasi yang
tinggi untuk berbuat yang terbaik, dan
i. Belajar dengan cepat dalam suatu bidang akademik khusus.
j. Mudah menyerap pelajaran.
Salah satu contoh yang digambarkan oleh Kirk (1986) bahwa  seoranganak berbakat
berusia 10 tahun, ia memiliki kemampuan akademik dalam hal membaca sama dengan anak
normal usia 14 tahun, dan berhitung sama dengan usia 11 tahun, anak ini memiliki
keberbakatan dalam membaca. 

2. Karakteristik Sosial
Ada beberapa ciri individu yang memiliki keberbakatan sosial, yaitu:
a. Diterima oleh mayoritas dari teman-teman sebaya dan orang dewasa,
b. Keterlibatan mereka dalam berbagai kegiatan sosial, mereka memberikan sumbangan
positif dan konstruktif,
c. Kecenderungan dipandang sebagai juru pemisah dalam pertengkarandan pengambil
kebijakan oleh teman sebayanya
d. Memiliki kepercayaan tentang kesamaan derajat semua orang dan jujur
e. Perilakunya tidak defensif dan memiliki tenggang rasa,
f. Bebas dari tekanan emosi dan mampu mengontrol ekspresi emosional sehingga relevan
dengan  situasi,
g. Mampu mempertahankan hubungan abadi dengan teman sebaya dan orang dewasa,
h.  Mampu merangsang perilaku produktif bagi orang lain, danMemiliki kapasitas yang luar
biasa untuk menanggulangi situasi sosial dengan cerdas, dan humor.
Dicontohkan pula oleh Kirk bahwa anak yang berbakat dalam hal social dan emosi,
bahwa seorang anak berusia 10 tahun memperlihatkan kemampuan penyesuaian sosial dan
emosi (sikap periang, bersemangat, kooperatif, bertanggung jawab, mengerjakan tugasnya
dengan baik, membantu temannya yang kurang mampu dan akrab dalam bermain). Sikap-
sikap yang diperlihatkannya itu sama dengan sikap anak normal usia 16 tahun.   

3. Karakteristik Fisik/Kesehatan
Dalam segi fisik, anak berbakat memperlihatkan :
a. Memiliki penampilan yang menarik dan rapi,
b. kesehatannya berada lebih baik  atau di atas rata-rata, (studi longitudinal Terman dalam
Samuel A. Kirk, 1986).Dicontohkan pula oleh Kirk bahwa seorang anak berbakat usia 10
tahun memiliki tinggi dan berat badan sama dengan usianya. Yang  menunjukkan
perbedaan adalah koordinasi geraknya sama dengan anak normal usia 12 tahun. Mereka
juga memperlihatkan sifat rapi.
Karakteristik anak berbakat secara umum, seperti yang dikemukakan oleh Renzulli, 1981
(dalam Sisk,  1987) menyatakan bahwa keberbakatan (giftedness) menunjukkan keterkaitan
antara 3 kelompok ciri-ciri, yaitu
a) kemampuan kecerdasan jauh di atas rata-rata,
b) kreativitas tinggi dan
c) tanggung jawab atau pengikatan diri terhadap tugas (task commitment). Masing-masing
ciri mempunyai peran yang menentukan.
Seseorang dikatakan berbakat intelektual jika mempunyai inteligensia tinggi. Sedangkan
kreativitas adalah sebagai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, memberikan
gagasan baru, kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan yang baru antara unsur-
unsur yang sudah ada. Demikian pula berlaku bagi pengikatan diri terhadap tugas.
Hal inilah yang mendorong seseorang untuk tekun dan ulet meskipun mengalami
berbagai rintangan dan
hambatan  karena  ia  telah  mengikatkan  diri  pada  tugas  atas  kehendaknya sendiri.

1. Karakteristik Intelektual-Kognitif
a. Menunjukkan atau memiliki ide-ide yang orisinal, gagasan-gagasan yang tidak lazim,
pikiran-pikiran kreatif.
b. Mampu menghubungkan ide-ide yang nampak tidak berkaitan menjadi suatu konsep
yang utuh.
c. Menunjukkan kemampuan bernalar yang sangat tinggi.
d. Mampu menggeneralisir suatu masalah yang rumit menjadi suatu hal yang sederhana
dan mudah dipahami.
e. Memiliki kecepatan yang sangat tinggi dalam memecahkan masalah.
f. Menunjukkan daya imajinasi yang luar biasa.
g. Memiliki perbendaharaan kosakata yang sangat kaya dan mampu
mengartikulasikannya dengan baik.
h. Biasanya fasih dalam berkomunikasi lisan, senang bermain atau merangkai kata-kata.
i. Sangat cepat dalam memahami pembicaraan atau pelajaran yang diberikan.
j. Memiliki daya ingat jangka panjang (long term memory) yang kuat.
k. Mampu menangkap ide-ide abstrak dalam konsep matematika dan/atau sains.
l. Memiliki kemampuan membaca yang sangat cepat.
m. Banyak gagasan dan mampu menginspirasi orang lain.
n. Memikirkan sesuatu secara kompleks, abstrak, dan dalam.
o. Mampu memikirkan tentang beragam gagasan atau persoalan dalam waktu yang
bersamaan dan cepat mengaitkan satu dengan yang lainnya.
2. Karakteristik Persepsi/Emosi
a. Sangat peka perasaannya.
b. Menunjukkan gaya bercanda atau humor yang tidak lazim (sinis, tepat sasaran dalam
menertawakan sesuatu hal tapi tanpa terasa dapat menyakiti perasaan orang lain).
c. Sangat perseptif dengan beragam bentuk emosi orang lain (peka dengan sesuatu yang
tidak dirasakan oleh orang-orang lain).
d. Memiliki perasaan yang dalam atas sesuatu.
e. Peka dengan adanya perubahan kecil dalam lingkungan sekitar (suara, aroma,
cahaya).
f. Pada umumnya introvert.
g. Memandang suatu persoalan dari berbagai macam sudut pandang.
h. Sangat terbuka dengan pengalaman atau hal-hal baru
i.  Alaminya memiliki ketulusan hati yang lebih dalam dibanding anak lain.
3. Karakteristik Motivasi dan Nilai-Nilai Hidup
a. Menuntut kesempurnaan dalam melakukan sesuatu (perfectionistic).
b. Memiliki dan menetapkan standar yang sangat tinggi bagi diri sendiri dan orang lain.
c. Memiliki rasa ingin tahu dan kepenasaran yang sangat tinggi.
d. Sangat mandiri, sering merasa tidak perlu bantuan orang lain, tidak terpengaruh oleh
hadiah atau pujian dari luar untuk melakukan sesuatu (self driven).
e. Selalu berusaha mencari kebenaran, mempertanyakan dogma, mencari makna hidup.
f. Melakukan sesuatu atas dasar nilai-nilai filsafat yang seringkali sulit dipahami orang
lain.
g. Senang menghadapi tantangan, pengambil risiko, menunjukkan perilaku yang
dianggap “nyerempet-nyerempet bahaya” .
h. Sangat peduli dengan moralitas dan nilai-nilai keadilan, kejujuran, integritas.
i. Memiliki minat yang beragam dan terentang luas.
4. Karakteristik Aktifitas
a. Punya energi yang seolah tak pernah habis, selalu aktif beraktifitas dari satu hal ke
hal lain tanpa terlihat lelah.
b. Sulit memulai tidur tapi cepat terbangun, waktu tidur yang lebih sedikit dibanding
anak normal.
c. Sangat waspada.
d. Rentang perhatian yang panjang, mampu berkonsentrasi pada satu persoalan dalam
waktu yang sangat lama.
e.  Tekun, gigih, pantang menyerah.
f. Cepat bosan dengan situasi rutin, pikiran yang tidak pernah diam, selalu
memunculkan hal-hal baru untuk dilakukan.
g. Spontanitas yang tinggi.

C. Faktor Yang Mempengaruhi AnakCerdas Istimewa / Berbakat Istimewa


1. Hereditas
Hereditas adalah faktor yang diwariskan dari orang tua, meliputi kecerdasan, kreatif
produktif, kemampuan memimpin, kemampuan seni dan psikomotor. Dalam diri
seseorang telah ditentukan adanya faktor bawaan yang ada setiap orang, dan bakat
bawaan tersebut juga berbeda setiap orangnya. Namun U. Branfenbrenner dan Scarr
Salaptek menyatakan secara tegas bahwa sekarang tidak ada kesangsian mengenai faktor
genetika mempunyai andil yang besar terhadap kemampuan mental seseorang.
2. Lingkungan
Lingkungan, hal-hal yang mempengaruhi perkembangan anak berbakat ditinjau dari
segi lingkungannya (keluarga, sekolah dan masyarakat). Lingkungan mempunyai peran
yang sangat besar dalam mempengaruhi keberbakatan seorang anak. Walaupun seorang
anak mempunyai bakat yang tinggi terhadap suatu bidang, tanpa adanya dukungan dan
perhatian dari lingkungannya seperti, masyarakat tempat dia bersosialisasi, keluarga
tempat ia menjalani kehidupan berkeluarga, tempat dia menjalani kehidupan dan
mengembangkan keberbakatan itu dapat membantunya dalam mencapai ataupun
memaksimalkan bakatnya tersebut.
BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Anak yang memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa (gifted) adalah anak
yang secara significant memiliki mempunyai IQ 140 atau lebih, potensi diatas rata-rata. Anak
berbakat atau anak yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa adalah anak yang
memiliki potensi kecerdasan (intelegensi), kreatifitas, dan tanggung jawab terhadap tugas
(task commitment) diatas anak-anak seusianya (anak normal), sehingga untuk mewujudkan
potensinya menjadi prestasi nyata, memerlukan pelayanan pendidikan khusus.
Yang memiliki karakteristik dari segi karakteristik akademik, sosial, dan fisik/kesehatan
serta dapat pula dilihat dari segi karakteristik intelektual-kognitif, persepsi/emosi, motivasi
dan nilai-nilai hidup serta aktifitas. Factor penyebabnya berasal dari hereditas ataupun dari
lingkungan. Jenis anak CI/BI (gifted) termasuk anak berkrbutuhan khusus permanen  di
dalam kesulitan belajar. Dalam hal penanganan pun anak berkebutuhan khusus cibi harus
mendapatkan penanganan yang berbeda dalam belajar guru dan orang tua harus bekerja sama
agar dapat memaksimalkan kemampuan istimewa yang anak miliki.

B. Saran
Dalam makalah ini mungkin pembahasan belum terlalu lengkap, oleh karena itu kami
membutuhkan kritik serta saran yang membangun agar kami lebih baik lagi untuk
kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Buku :Kustawan Dedy, M.pd Drs. April 2013. Bimbingan Dan Konseling Bagi Anak
Berkebutuhan Khusus. Jakarta. PT Luxima Metro Media..
http://id.wikipedia.org/wiki/Anak_berkebutuhan_khusus
http://oxiliamichin.weebly.com/1/post/2013/04/anak-berkebutuhan-khusus.html
www.depdiknas.go.id
http://internasional.kompas.com/read/2012/07/09/09511761/Mendidik.Anak.Genius
http://yohanesiwan.blogspot.com/2013/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://www.parenting.co.id/article/balita/6.langkah.tangani.anak.berkebutuhan.khusus.i/
001/003/560
http://www.parenting.co.id/article/balita/6.langkah.tangani.anak.berkebutuhan.khusus.ii/
001/003/561

Anda mungkin juga menyukai