Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“BIMBINGAN BAGI ANAK CERDAS BERBAKAT”

Dosen pengampu : Ikhlas Rasido, S.Psi., M.Psi


Disusun oleh kelompok II
Ida Ayu Putu Puja Deviyanti A40122077
Mutmainna A40122044
Ni Kadek Eriyani Puspita A40122065
Kadek Risna Dewi A40122051
Tesya Erani A40122061

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2023

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
"BIMBINGAN BAGI ANAK CERDAS BERBAKAT " ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan di dalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada bapak Ikhlas Rasido, S.Psi.,
M.Psi selaku Dosen mata Bimbingan konseling yang telah memberikan tugas ini kepada
kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan terhadap makalah yang telah kami buat demi perbaikan di masa
depan.

Palu, November 2023

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................ii
Daftar Isi..........................................................................................................iii
Bab I Pendahuluan...........................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1
C. Tujuan .................................................................................................1
Bab II Pembahasan...........................................................................................2
2.1 Pengertian anak cerdas berbakat ……………………………………2
2.2 faktor-faktor yang mempengaruhi anak cerdas berbakat ……………2
2.3 klasifikasi anak cerdas berbakat……………………………………..4
2.4 layanan untuk anak cerdas berbakat……………...............................4
Bab III Penutup...............................................................................................7
A. Kesimpulan..........................................................................................7
B. Saran....................................................................................................7
Daftar Pustaka.................................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Setiap individu bersifat unik. Hal tersebut sangat perlu untuk kita pahami sebagai
calon pendidik berkaitan dengan bagaimana nantinya kita memberikan layanan
kepada setiap peserta didik dengan adil, tepat dan sesuai pada kemampuan yang
mereka miliki. Sehingga kita mampu menjadi fasilitator bagi peserta didik untuk
mengoptimalkan potensi yang mereka miliki. Agar hal tersebut dapat tercapai,
tentunya terlebih dahulu kita harus mengetahui serta memahami karakteristik yang
dimiliki oleh setiap individu kita. Karakteristik tersebut pun tentu akan berbeda satu
sama lainnya. Maka dalam hal ini kita perlu memerhatikan perbedaan individu agar
dapat memberikan perlakuan yang tepat sesuai karakteristiknya. Termasuk dalam hal
ini bagi peserta didik yang memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi, atau dapat kita
sebut dengan anak berbakat.
Perhatian terhadap pendidikan anak berbakat sebenarnya sudah dikenal sejak 2000
tahun yang lalu. Misalnya, Plato pernah menyerukan agar anak-anak berbakat
dikumpulkan dan dididik secara khusus karena mereka ini diharapkan bakal menjadi
pemimpin negara dalam segala bidang pemerintahan. Oleh karena itu, mereka
dibekali ilmu pengetahuan yang dapat menunjang tugas mereka (Rohman Natawijaya,
1979).
Demikian pula di Indonesia, kehadiran mereka sudah dikenal sejak dulu. Banyak
sekolah yang menerapkan sistem loncat kelas atau dapat naik ke kelas berikutnya
lebih cepat meskipun waktu kenaikan kelas belum saatnya. Perhatian yang lebih
serius dan formal tersurat dalam UUSPN No. 2 Tahun 1989 bahwa peserta didik yang
memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa berhak memperoleh pendidikan
khusus untuk mengembangkan potensi anak-anak tersebut secara optimal.
B. Rumusan masalah
1. Apa Pengertian anak cerdas berbakat?
2. Factor-faktor yang mempengaruhi anak cerdas berbakat?
3. Bagaimana Klasifikasi anak cerdas berbakat?
4. Bagaimana Layanan untuk anak cerdas berbakat?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian anak cerdas berbakat
2. Untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi anak cerdas berbakat?
3. Untuk mengetahui klasifikasi anak cerdas berbakat
4. Untuk mengetahui layanan untuk anak cerdas berbakat

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 pengertian Anak Cerdas Berbakat
Istilah murid berbakat merupakan terjemahan dari “gifted” yang berarti kemampuan
intelektual tinggi. Jadi murid berbakat adalah murid yang memiliki kemampuan intelektual
atau taraf inteligensi yang unggul. Dengan keunggulan ini ia di harapkan memiliki peluang
besar untuk mencapai prestasi tinggi dan menonjol didalam bidang pekerjaanya. (Adni
Hakim Nasution dalam S.C Utami Munadar, 1985:4).
Sedangkan Clark (1988:6) mengatakan bahwa murid cerdas berbakat ialah anak-anak
yang menampilkan kapabilitas unjuk kerja yang tinggi dalam bidang-bidang seperti
intelektual, krestif, artistik, kepemimpinan, kemampuan, atau lapangan-lapangan akademik
tertentu, dan memerlukan, layanan-layanan atau kegiatan-kegiatan yang tidak biasa di
sediakan oleh sekolah dalam rangka untuk mengembangkan kemampuanny secara penuh.
Menurut skala yang dibuat oleh Wechsler, murid cerdas berbakat adalah murid yang
memiliki taraf intelegensi 130 atau lebih, yang di bedakan atas luar biasa cerdas atau gifted
(IQ 145 ke atas) dan sanagat cerdas atau superior (IQ 130-144). Yang banyaknya 2,5% dari
banyaknya murid.
Berdasarkan uraian di atas jelaslah yang di maksud murid cerdas berbakat adalah
murid yang memiliki taraf intelegensi sangat tinggi, serta memiliki tingkat kreativitas yang
tinggi pula, dan dengan kemampuanya memungkinkan bagi dirinya berhasil dengan baik
dalam pekerjaan atau karirnya. Murid seperti ini umumnya memerlukan program khusus
yang terencana selain dari program umumnya biasanya di laksanakan di sekolahuntuk
pengembangan kemampuanya.

2.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Anak Cerdas Berbakat


1. Faktor internal
Faktor yang mempengaruhi kecerdasan anak yang dikategorikan sebagai faktor
internal adalah faktor genetik atau keturunan. Sama seperti sifat yang dimiliki manusia
lainnya, kecerdasan setiap anak juga berbeda-beda. Masyarakat banyak yang memiliki
anggapan bahwa kecerdasan anak diwariskan dari orang tua yang juga cerdas. Pepatah yang
populer terkait hal ini adalah buah jatuh tak jauh dari pohonnya.
Meskipun demikian, sebagian besar penelitian memperkirakan bahwa faktor genetik
berperan hanya sekitar 30 sampai 75 persen dalam menentukan kecerdasan siswa. Penelitian
menunjukkan bahwa faktor lingkungan memiliki peran yang sama pentingnya dalam hal
kecerdasan anak. Hasil penelitian menyebutkan, anak-anak yang dibesarkan di lingkungan
yang tidak mendukung perkembangan kecerdasannya seperti: tidak diberi ASI, malnutrisi,
serta terpapar polusi, tidak akan berkembang dengan optimal meskipun ia memiliki faktor
genetik yang baik.
2. Faktor Eksternal
Selain gen penentu kecerdasan anak, faktor yang mempengaruhi perkembangan
intelektual dari luar atau faktor eksternal adalah lingkungan, stimulasi, gaya belajar, dan
nutrisi.

2
a. Lingkungan
Faktor yang mempengaruhi kecerdasan siswa yang pertama adalah faktor lingkungan.
Yang masuk dalam faktor lingkungan antara lain tempat tinggal, yang juga berdampak pada
kecerdasan anak. Dalam sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak yang tinggal di area
yang memiliki fasilitas baik, melakukan aktivitas fisik lebih dari 5 jam per minggu dan
memiliki orang tua yang berpendidikan tinggi, akan cenderung memiliki IQ yang tinggi.
Dalam sebuah penelitian lain juga disebutkan, jika seorang anak tinggal di kota kecil dengan
fasilitas pendidikan yang terbatas, dapat membuat potensi kecerdasan anak tidak berkembang
semaksimal anak-anak yang tinggal di kota besar dengan fasilitas belajar yang lebih baik.
b. Stimulasi
Faktor yang mempengaruhi IQ siswa berikutnya adalah stimulasi yang diberikan
kepada anak atau siswa. Interaksi Ibu dengan anak di tahun-tahun pertama kehidupannya
akan sangat menentukan perkembangan kognitif anak. Sangat disarankan bagi orang tua
untuk sering-sering mengajak si kecil bermain, mengobrol, membaca buku, menonton
tayangan edukatif, serta berbagai aktivitas lain yang merangsang imajinasi dan rasa ingin
tahunya. Stimulasi seperti ini dapat meningkatkan kecerdasan anak. Tidak hanya orang tua,
Guru Pintar juga dapat mengambil peran dalam pemberian stimulasi kepada siswa saat
belajar di sekolah.
c. Kesesuaian Gaya Belajar
Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Ada siswa yang gaya
belajarnya visual atau melalui gambar-gambar, ada yang gaya belajarnya auditori atau
mengandalkan pendengaran untuk menerima informasi, dan ada juga anak yang gaya
belajarnya kinestetik atau belajar melalui gerakan tubuh. Gaya belajar yang sesuai akan
membuat siswa lebih mudah menyerap informasi baru dibandingkan jika ia belajar
menggunakan metode lain yang tidak sesuai dengan gaya belajar mereka. Itulah mengapa
sangat penting bagi orang tua dan guru untuk mengetahui gaya belajar masing-masing siswa.
d. Nutrisi
Nutrisi ternyata memiliki peran penting dalam perkembangan otak anak. Hal itu
menyebabkan betapa pentingnya untuk makanan dan minuman yang mengandung nutrisi
kepada anak. Anak-anak atau siswa sangat membutuhkan zat gizi makro seperti karbohidrat,
protein, dan lemak dan zat gizi mikro yang terdiri dari berbagai vitamin dan mineral untuk
tumbuh kembangnya.
Salah satu nutrisi yang juga penting untuk meningkatkan kecerdasan adalah omega 3.
Omega 3 berperan dalam proses kerja otak sehingga dapat mempengaruhi fungsi kognitif,
membantu anak untuk fokus, mudah memahami pelajaran, dan memiliki kemampuan
komunikasi dan sosial yang baik. Ada banyak makanan yang menjadi sumber omega 3 seperti
jenis ikan berlemak seperti ikan salmon, ikan makarel, ikan sarden, ikan tuna; beberapa jenis
sayuran seperti bayam, brokoli, dan kembang kol; serta susu pertumbuhan yang difortifikasi
dengan omega 3.
Faktor internal yang mempengaruhi kecerdasan anak bersigat tetap dan tidak mudah
untuk berubah. Sedangkan faktor internal selalu dapat diupayakan sehingga anak dapat
memiliki kecerdasan yang baik. Pertumbuhan jasmani dan pertumbuhan kecerdasan
seseorang harus berlangsung secara seimbang. Hal yang menghambat kecerdasan pada siswa
hendaknya dapat dihindarkan semaksimal mungkin.

3
2.3 Klasifikasi Anak Cerdas Berbakat
Anak yang mempunyai kecerdasan di atas rata-rata dapat diklasifikasikan menjadi
tiga kelompok, yaitu; Superior, Gifted dan Genius. Ketiga kelompok anak tersebut memiliki
peringkat ketinggian intelegensi yang berbeda.
a. Genius
Genius ialah anak yang memiliki kecerdasan luar biasa, sehingga dapat menciptakan
sesuatu yang sangat tinggi nilainya. Intelligence Quotient-nya (IQ) berkisar antara 140
sampai 200. Anak genius memiliki sifat-sifat positif sebagai berikut; daya abstraksinya baik
sekali, mempunyai banyak ide, sangat kritis, sangat kreatif, suka menganalisis, dan
sebagainya. Di samping memiliki sifat-sifat positif juga memiliki sifat negatif, diantaranya;
cenderung hanya mementingkan dirinya sendiri (egois), temperamennya tinggi sehingga
cepat bereaksi (emosional), tidak mudah bergaul, senang menyendiri karena sibuk melakukan
penelitian, dan tidak mudah menerima pendapat orang lain.
b. Gifted
Anak ini disebut juga gifted and talented adalah anak yang tingkat kecerdasannya (IQ)
antara 125 sampai dengan 140. Di samping memiliki IQ tinggi, juga bakatnya yang sangat
menonjol, seperti ; bakat seni musik, drama, dan ahli dalam memimpin masyarakat. Anak
gifted diantaranya memiliki karakteristik; mempunyai perhatian terhadap sains, serba ingin
tahu, imajinasinya kuat, senang membaca, dan senang akan koleksi.
c. Superior
Anak superior tingkat kecerdasannya berkisar antara 110 sampai dengan 125 sehingga
prestasi belajarnya cukup tinggi. Anak superior memiliki karakteristik sebagai berikut; dapat
berbicara lebih dini, dapat membaca lebih awal, dapat mengerjakan pekerjaan sekolah dengan
mudah dan dapat perhatian dari teman-temannya.
Hasil studi lain menemukan bahwa Anak-anak berbakat memiliki karakteristik belajar
yang berbeda dengan anak-anak normal. Mereka cenderung memiliki kelebihan menonjol
dalam kosa kata dan menggunakannya secara luwes, memiliki informasi yang kaya, cepat
dalam menguasai bahan pelajaran, cepat dalam memahami hubungan antar fakta, mudah
memahami dalil-dalil dan formulaformula, tajam kemampuan analisisnya, membaca banyak
bahan bacaan (gemar membaca), peka terhadap situasi yang terjadi di sekelilingnya, kritis
dan memiliki rasa ingin yang sangat besar.
2.4 Layanan Bimbingan Untuk Anak Cerdas Berbakat
Karakteristik anak berbakat masalahnya yang di gambarkan pada bagian terdahulu,
mengandung implikasi bagi kemampuan layanan bimbingan Anak Cerdas Berbakat. Layanan
bimbingan yang di maksud tidak di arahkan kepada layanan yang bersifat ekslusif melainkan
dikembangkan secara terpadu di dalam sisitem bimbingan yang ada.
Layanan bimbingan bagi Anak Cerdas Berbakat tetap bertolak belakang dari
pandangan tentang hakekat manusia sebagai makhluk pribadi, sosial dan mehluk tuhan.
Dengan kata lain, Anak Cerdas Berbakat dipandang sebagai suatu keutuhan pribadi sehinggan
program layanan bimbingan yang dikembangkan mampu menyentuh semua dimensi
perkembangan secara utuh.

4
Sejalan dengan karakteristik dan kebutuhan yang di uraikan sebagai hasil temuan
studi, dimensi keutuhan perkembangan pribadi yang di maksud akan mencakup unsur-unsur
berikut:
1. Pengembangan Ranah Kognitif/Intelektual
Hal ini mengandung implikasi bagi guru untuk menyediakan rentang pengalaman
belajar yang luas dan dapat di akselerasikan dan mengakselerasikan perkembangan kognitif
anak berbakat. Pengolahan bahan dan tugas ajar secara khusus yang di dasarkan kepada
kurikulum yang ada meupakan hal yang harus dilakukan guru untuk dapat memberikan
layanan optimal bagi anak berbakat.
2. Pengembangan Ranah Kognitif
Layanan bimbingan yang perlu diberikan ialah memahami pikiran dan harapan anak
berbakat dengan sikap terbuka dan membantu anak memahami pikiran dan harapan yang ad
pada dirinya serta kemungkinan pemenuhannya didalam kehidupan .
3. Pengembangan Ranah Fisik
Kemampuan anak berbakat yang cenderung berkembang lebih awal dari usia pada
umumnya menghendaki layanan pendidikan yang memungkinkan anak memperolah
pengalaman memadukan pola perkembangan berfikir dengan perkembangan fisik.
4. Penembangan Ranah Intuitif
Layanan pendidikan bagi anak berbakat perlu memperdulikan pengembangan
pengalaman yang mendorong dia untuk berimajinasi dan berkreasi. Layanan bimbingan di
berikan dalam bentuk pengembangan lingkungan belajar yang menghadapkan anak kepada
situasi atau stimulus baru yang dapat memunculkan daya imajinasi dan kreativitas anak.
5. Pengembangan Ranah Kemasyarakatan
Layanan bimbangan yang dapat diberikan ialah membantu anak memperoleh
pengalaman mengembangkan diri menjadi anggota kelompok dan mampu berpartisipasi
dalam proses kelompok, memperluas perasaan keanggotaan kelompok ke arah keanggotaan
kemasyarakatan, memperluas identifikasi diri dari masyarakat terbatas ke arah identifikasi
terhadap masyarakat luas.
6. Pengembangan Ranah Kemasyarakatan
Beberapa implikasi managerial bagi penataan layanan bimbingan anak berbakat
disekolah dasar yang perlu di perhatikan adalah :
• Menyediakan kesempatan dan pengalaman khusus untuk memenuhi kebutuhan anak
berbakat sehingga mereka dapat mengembangkan potensinya secara
berkesinambungan.
• Menata lingkungan yang dapat memperkaya pertumbuhan intelektual, afektif, intuisi
dan sosial.
• Memungkinkan terjadinya partisipasi dan kerjasama yang dilakukan oleh anak
berbakat dan orang tua.
• Menyediakan waktu, tempat, dan dukungan bagi anak berbakat yang memungkinkan
dirinya menjadi sebagaimana mereka bisa menjadi.

5
• Mendorong anak berbakat menemukan tempat dirinya dalam perkembangan manusia
dengan menemukan kecakapannya dan bidang – bidang dimana dia dapat
berkontribusi.
• Menyediakan kesempatan bagi anak berbakat untuk berinteraksi dengan sesamanya
dan orang dewasa dari berbagai ragam kecakapan yang memungkinkan dia
menemukan keunikan dan ketertarikan dirinya.

6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Murid cerdas berbakat adalah murid yang memiliki taraf intelegensi sangat tinggi,
serta memiliki tingkat kreativitas yang tinggi pula, dan dengan kemampuanya memungkinkan
bagi dirinya berhasil dengan baik dalam pekerjaan atau karirnya. Murid seperti ini umumnya
memerlukan program khusus yang terencana selain dari program umumnya biasanya di
laksanakan di sekolahuntuk pengembangan kemampuanya.
Perbedaan program pendidikan Anak Cerdas Berbakat dengan anak biasa bukan
sekedar berbeda tetapi secara kualitatif memang harus berbeda. Perbadaan kualitatif ini
mutlak perlu karena anak Anak Cerdas Berbakat memiliki karakteristik dan kebutuhan serta
permasalahan yang berbeda dari peserta didik biasanya. Sekalipun pengembangan program
pendidikan untuk peserta didik Anak Cerdas Berbakat akan menyangkut berbagai
pertimbangan aspek filosofis, tujuan pendidikan peserta didik Anak Cerdas Berbakat.
Untuk mengidentifikasi siswa cerdas berbakat yaitu dengan penggunaan tes
kecerdasan dan tes lain seperti minat, kreativitas, motivasi juga penting dilakukan. Dengan
demikian pada dasarnya ada dua pendekatan untuk mengidentifikasi murid cerdas dan
berbakat, yaitu dengan cara studi kasus, dan melalui tes, atau penggabungan keduanya.
Teknik bimbingan bagi Anak Cerdas Berbakat tetap bertolak belakang dari pandangan
tentang hakekat manusia sebagai makhluk pribadi, sosial dan mehluk tuhan. Dengan kata
lain, Anak Cerdas Berbakat dipandang sebagai suatu keutuhan pribadi sehinggan program
layanan bimbingan yang dikembangkan mampu menyentuh semua dimensi perkembangan
secara utuh.
Sejalan dengan karakteristik dan kebutuhan yang di uraikan sebagai hasil temuan
studi, dimensi keutuhan perkembangan pribadi yang di maksud akan mencakup unsur-unsur
berikut:
1. Pengembangan Ranah Kognitif/Intelektual
2. Pengembangan Ranah Kognitif
3. Pengembangan Ranah Fisik
4. Penembangan Ranah Intuitif
5. Pengembangan Ranah Kemasyarakatan
6. Pengembangan Ranah Kemasyarakatan
3.2 Saran
Orangtua sebaiknya merasa perlu menambah wawasan tentang tumbuh kembang
anak, hal ini mencakup tahap-tahap perkambangan anak, pola asuh dan pola didik anak.
Dengan mengetahui informasi tentang tahap perkembangan anak, maka orangtua bisa secara
dini mengenali hal-hak yang tidak biasa yang ada pada diri anak.

7
Kemudian, dengan memahami konsep-konsep pola asuh dan pola didik yang ilmiah,
maka orangtua akan mampu menimimalisir kesalahan dalam menerapkan nilai, sikap, dan
perilaku dalam menghadapi anak, terutama ketika anak-anak menunjukkan kebiasaan-
kebiasaan yang berbeda dengan anak-anak seusianya.

Di samping orang tua, seorang tenaga pendidik atau guru dianjurkan juga menambah
pengetahuan tentang perkembangan anak, disamping menguasai substansi mata pelajaran
yang diajarkannya di dalam kelas, tentunya hal ini akan memudahkan bagi guru dalam
mengambil pendekatan sesuai dengan kepribadian si anak.

Pemerintah sebagai payung utama pertumbuhan dan perkembangan warga negaranya,


semestinya menaruh perhatian besar terhadap penelitian-penelitian, pengembangan-
pengembangan terkait dengan pendidikan anak cerdas berbakat. Karena hal ini terkait dengan
kesuksesan generasi muda sebuah negara dalam menyongsong masa depannya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Desmita, 2009, Psikologi Perkembangan, Bandung, Remaja Rosdakarya


Kartadinata, Sunaryo dkk. 1998. Bimbingan di Sekolah Dasar. Jakarta: Dirjen Dikti
Depdikbud
Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka
Cipta
Mangunsong, Frieda. 1998. Psikologi dan Pendidikan Anak Luar Biasa. Jakarta:
LPSP3
UI
Syah Muhibbin, 2010, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung,
Remaja Rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai