Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BIMBINGAN KONSELING ANAK BERBAKAT


KREATIF

Dosen pengampu: Fiki Prayogi S.Pd, M.Pd

DISUSUN OLEH:
RISTHA MOUDICE 17110049
KANIN KHANINA 18110033
KHATARINA ANINDITYA K 18110034
ARIENDA PERMATA 17110013

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


STKIP PGRI BANDAR LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2020/2021

KATA PENGANTAR

i
Segala puji syukur kami ucapkan atas kehadiran tuhan yang maha esa,karena atas rahmad dan
hidayahnya kami dapat menyusun sebuah makalah yang membahas tentang “Bimbingan
konseling anak berbakat kreatif” meskipun bentuknya jauh dari kata sempurna.
Selawat dan salam kami kirimkan kepada nabi besar muhammad SAW.dalam
penulisan makalah ini kami memberikan sejumlah materi yang berkaitan dengan materi yang
disusun secara langkah demi langkah ,semoga dapat dipahami dengan mudah bagi
pembaca.dan kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah
pendidikan lingkungan sosial budaya dan teknologi.semoga makalah ini dapat dijadikan
pedoman apabila,pembaca melakukan kegiatan dengan makalah ini.sebadai manusia biasa
tentu kami tidak dapat langsung menyempurnakan makalah ini dengan baik ,oleh karena ini
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.

Bandar lampung, Oktober 2020

Kelompok 12

ii
DAFTAR ISI

JUDUL...................................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................1
1.1 Latar belakang..................................................................................1
1.2 Rumusan masalah.............................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................2
1. Bimbingan konseling anak berbakat kreatif.......................................2
2. Tujuan dan cirri-ciri anak berbakat kreatif.........................................4
3. Kebutuhan dan pelayanan bagi anak berbakat kreeatif......................5
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi terwujudnya bakat seseorang.....6
5. Cara menumbuhkan kreatif................................................................6
BAB III PENUTUP..............................................................................8
KESIMPULAN.....................................................................................8
SARAN..................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa: "warga negara yang
memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus" (Pasal
5; ayat 4). Di samping itu juga dikatakan bahwa "setiap peserta didik pada setiap satuan
pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan
kemampuannya" (pasal 12; ayat 1b). Hal ini merupakan berita yang menggembirakan bagi warga
negara yang memiliki bakat khusus dan tingkat kecerdasan yang istimewa untuk mendapat
pelayanan pendidikan sebaik-baiknya. Anak berbakat adalah anak yang memiliki kecerdasan atau
kelebihan yang luar biasa jika dibandingkan dengan anak-anak seusianya.
Semua anak perlu benar-benar kreatif adalah kebebasan untuk berkomitmen sepenuhnya
terhadap usaha dan melakukan aktivitas apa pun yang mereka lakukan sendiri. Yang penting
dalam setiap tindakan kreatif adalah proses ekspresi diri. Pengalaman kreatif dapat membantu
anak mengekspresikan dan mengatasi perasaan mereka. Aktivitas kreatif anak dapat membantu
guru untuk belajar lebih banyak tentang apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh anak.
Kreativitas juga mendorong pertumbuhan mental anak-anak dengan memberikan kesempatan
untuk mencoba gagasan baru, dan cara berpikir dan pemecahan masalah baru. Kegiatan kreatif
membantu mengenali dan merayakan keunikan dan keragaman anak serta menawarkan
kesempatan bagus untuk mempersonalisasi pengajaran dan fokus pada setiap anak.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bimbingan konseling anak berbakat kreatif?
2. Apa tujuan dan ciri-ciri anak berbakat kreatif?
3. Apa kebutuhan dan pelayanan bagi anak berbakat kreatif?
4. Apa factor yang mempengaruhi terwujudnya bakat seseorang?
5. Bagaimana cara menumbuhkan kreatifitas?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui bimbingan konseling anak berbakat kreatif
2. Mengetahui tujuan dan cici-ciri anak berbakat kreatif
3. Mengetahui kebutuhan dan pelayanan bagi anak berbakat kreatif
4. Mengetahui cara menumbuhkan kreatifitas

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. BIMBINGAN KONSELING ANAK BERBAKAT KREATIF


Kreativitas adalah bentuk ekspresi diri yang paling bebas. Tidak ada yang lebih memuaskan
dan memuaskan anak-anak daripada untuk dapat mengekspresikan diri secara terbuka dan tanpa
penilaian. Kemampuan untuk menjadi kreatif, untuk menciptakan sesuatu dari perasaan dan
pengalaman pribadi, dapat mencerminkan dan memelihara kesehatan emosional anak-anak.
Pengalaman yang dimiliki anak-anak selama tahun-tahun pertama kehidupan mereka dapat
secara signifikan meningkatkan perkembangan kreativitas mereka. Anak berbakat adalah mereka
yang memiliki kemampuan-kemampuan yang unggul dan mampu memberikan prestasi yang
tinggi. Anak berbakat memerlukan pelayanan pendidikan khusus untuk membantu mereka
mencapai prestasi sesuai dengan bakat-bakat mereka yang unggul. Bakat” (aptitude) pada
umumnya diartikan sebagai kemampuan bawaan, sebagai potensi yang masih perlu
dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud. Berbeda dengan bakat, “kemampuan” merupakan
daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Kemampuan
menunjukkan bahwa suatu tindakan (performance) dapat dilakukan sekarang. Sedangkan bakat
memerlukan latihan dan pendidikan agar suatu tindakan dapat dilakukan dimasa yang akan
datang. Bakat dan kemampuan menentukan “prestasi” seseorang. Jadi prestasi itulah yang
merupakan perwujudan dari bakat dan kemampuan.
Pengalaman kreatif dapat membantu anak mengekspresikan dan mengatasi perasaan
mereka. Aktivitas kreatif anak dapat membantu guru untuk belajar lebih banyak tentang apa yang
dipikirkan atau dirasakan oleh anak. Kreativitas juga mendorong pertumbuhan mental anak-anak
dengan memberikan kesempatan untuk mencoba gagasan baru, dan cara berpikir dan pemecahan
masalah baru. Kegiatan kreatif membantu mengenali dan merayakan keunikan dan keragaman
anak serta menawarkan kesempatan bagus untuk mempersonalisasi pengajaran dan fokus pada
setiap anak. Kesempatan untuk Kreativitas Anak-anak membutuhkan banyak kesempatan untuk
bermain kreatif dan berpikir kreatif. Mulailah dengan menyediakan kegiatan yang didasarkan
pada minat dan gagasan anak. Ini berarti belajar bagaimana mendengarkan dengan saksama apa
yang anak katakan. Hal ini sangat membantu untuk merekam dan menuliskan percakapan anak-
anak dan juga mencatat dan meninjaunya dengan rekan kerja Anda. Pastikan untuk menawarkan
kepada anak-anak berbagai materi dan pengalaman kreatif. Menjadi kreatif lebih dari sekedar
menggambar atau melukis. Ada juga fotografi, musik, kunjungan lapangan, bekerja dengan
kawat, tanah liat, kertas, kayu, air atau bayangan. Kemungkinannya tidak ada habisnya. Penting
untuk memberi anak banyak waktu untuk mengeksplorasi materi dan menjalankan gagasan
mereka. Ini termasuk waktu untuk memikirkan bagaimana merencanakan, merancang, membuat,

2
percobaan dan merevisi ide proyek. Jangan lupa membangun pada waktunya untuk
membicarakan gagasan ini dengan orang lain – baik guru maupun anak-anak.
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa: "warga negara yang
memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus" (Pasal
5; ayat 4). Di samping itu juga dikatakan bahwa "setiap peserta didik pada setiap satuan
pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan
kemampuannya" (pasal 12; ayat 1b). Hal ini merupakan berita yang menggembirakan bagi warga
negara yang memiliki bakat khusus dan tingkat kecerdasan yang istimewa untuk mendapat
pelayanan pendidikan sebaik-baiknya. Anak berbakat adalah anak yang memiliki kecerdasan atau
kelebihan yang luar biasa jika dibandingkan dengan anak-anak seusianya.
Anak berbakat kreatif perlu program bimbingan yang berdiferensiasi yang berkenaan
karakteristik, kebutuhan, dan masalah-masalah mereka:
1. Diperlukan dukungan dari lingkungan yang meliputi fleksibelitas dalam memberikan
kesempatan, model yang positif, bimbingan dan dukungan untuk membengun kepercayaan
dari dalam,melakukan kegiatan kreatif,empati, dan menghargai rasa humor anak berbakat
kreatif.
2. Kebutuhan anak berbakat akan konseling meliputi bidang perkembangan psiko-
sosial,perencanaan akademis dan karir.
3. Fungsi umum program bimbingan dan konseling meliputi tiga proses lingkungan pendidikan
yang restriktif, suportif, dan permisif,mempunyai dampak yang berbeda terhadap dampak
perkembangan anak.
4. Layanan anak berbakat lebih bersifat developmental dan proaktif,daripada remedial dan
reaktif.
5. Pendekatan konseling dan intervensi yang digunakan dikaitkan dengan karakteristik dan
kebutuhan anak berbakat.
6. Straregi untuk kebutuhan konseling akademis meliputi pemberian informasi tentang hasil tes
dan asismen,menerapkan bidang subyek akademis dalam kehidupan nyata, mengarahkan
hubungan mentor yang bermakna untuk kebutuhan kognitif/akademis dan efektif anak
berbakat, dan memberikan informasi tentang pilihan program dan mata pelajaran.
7. Strategi untuk kebutuhan konseling karier meliputi beberapa topik kunci untuk didiskusikan,
dan kegiatan yang membntu siswa merencanakan karir.Karakteristik anak berbakat dan
kondisi lingkungan rumah, sekolah dan lingkungan rumah, sekolah dan masyarkat yang
menghambat ungkapan kretif mengakibatkan berbagai ketegangan padaanak berbakat yang
pada gilirannya dapat menyebabkan kesulitan dalam belajar dan prilaku bermasalah.
8. Untuk dapat membantu siswa mengatasi ketegangan ini,konselor perlumememahamiarti
keberbaktan, karakteristik, dan kebutuhan anak berbakat, menemukenali kondisi yang
menghambat perkembangan dan ungkapan kreativitas, serta membantu siswa berbakat

3
memperoleh ketrampilan interpersonal dan intelektual untuk mengahadapi ketegangan sejak
awal.
9. Gagasan Arieti (1976) dan Simonton (1978) mengenai kondisi sosial budaya yang
mempunyai dampak perwujudan bakat dan kreatifitas individu, dapat digunakan untuk
menyusun strategi bimbingan anak berbakat dengan perspektif budaya.

B. TUJUAN DAN CIRI-CIRI ANAK BERBAKAT KREATIF


Tujuan pendidikan anak berbakat kreatif adalah agar mereka menguasai sistem konseptual
yang penting sesuai dengan kemampuannya, memiliki keterampilan yang menjadikannya
mandiri dan kreatif, serta mengembangkan kesenangan dan kegairahan belajar untuk berprestasi.
Ciri-ciri anak berbakat kreatif menurut Martinson (1974) adalah sebagai berikut:
 Gemar membaca pada usia lebih muda
 Membaca lebih cepat dan lebih banyak
 Memiliki perbendaharaan kata yang luas
 Mempunyai rasa ingin tahu yang kuat
 Mempunyai minat yang luas, juga terhadap masalah “dewasa”
 Mempunyai inisiatif, dapat bekerja sendiri
 Menunjukkan keaslian (orisinalitas) dalam ungkapan verbal
 Memberi jawaban-jawaban yang baik
 Dapat memberikan banyak gagasan
 Luwes dalam berpikir
 Terbuka terhadap rangsangan-rangsangan dari lingkungan
 Mempunyai pengamatan yang tajam
 Dapat berkonsentrasi untuk jangka waktu panjang, terutama terhadap tugas atau bidang yang
diminati
 Berpikir kritis, juga terhadap diri sendiri
 Senang mencoba hal-hal baru
 Mempunyai daya abstraksi, konseptualisasi, dan sintesis yang tinggi
 Senang terhadap kegiatan intelektual dan pemecahan masalah
 Cepat menangkap hubungan-hubungan (sebab akibat)
 Berperilaku terarah kepada tujuan
 Mempunyai daya imajinasi yang kuat
 Mempunyai banyak kegemaran (hobi)
 Mempunyai daya ingat yang kuat
 Tidak cepat puas dengan prestasinya

4
 Peka (sensitif) dan menggunakan firasat (intuisi)
 Menginginkan kebebasan dalam gerakan dan tindakan.

C. KEBUTUHAN DAN PELAYANAN BAGI ANAK BERBAKAT KREATIF


Kebutuhan pendidikan anak berbakat kreatif ditinjau dari kepentingan anak berbakat itu
sendiri, yaitu yang berhubungan dengan pengembangan potensinya yang hebat. Untuk
mewujudkan potensi yang hebat itu, anak berbakat membutuhkan peluang untuk mencapai
aktualisasi potensi yang dimilikinya melalui penggunaan fungsi otak, peluang untuk berinteraksi,
dan pengembangan kreativitas dan motivasi internal untuk belajar berprestasi. Dari segi
kepentingan masyarakat, anak berbakat membutuhkan kepedulian, pengakomodasian,
perwujudan lingkungan yang kaya dengan pengalaman, dan kesempatan anak berbakat untuk
berlatih secara nyata.
Selanjutnya dalam menentukan jenis layanan bagi anak berbakat kreatif perlu memperhatikan
beberapa komponen. Komponen persiapan penentunan jenis layanan seperti: Mengidentifikasi
anak berbakat merupakan hal yang tidak mudah, karena banyak anak berbakat yang tidak
menampakkan keberbakatannya dan tidak dipupuk. Untuk mengidentifikasi anak berbakat, perlu
menentukan alasan atau sebab mencari mereka sehingga dapat menentukan alat indentifikasi
yang sesuai dengan kebutuhan tersebut. Misalnya: jika memilih kelompok Matematika, maka
pendekatannya harus mengarah pada penelusuran bakat matematika. Hal-hal yang diperhatikan
dalam ciri khas layanan adalah adaptasi lingkungan belajar seperti usaha pengorganisasian
tempat belajar (sekolah unggulan, kelas khusus, guru konsultan, ruang sumber, dll). Selain itu
ada adaptasi program seperti: usaha pengayaan, percepatan, pencanggihan, dan pembaharuan
program, serta modifikasi kurikulum (kurikulum plus, dan berdiferensiasi).
Pemberian program khusus untuk pendidikan anak berbakat ini dibuat karena anak-anak
berbakat mempunyai kebutuhan pendidikan khusus. Anak-anak ini telah menguasai banyak
konsep ketika mereka ditempatkan di satu kelas tertentu, sehingga sebagian besar waktu sekolah
mereka akan terbuang percuma. Mereka mempunyai kebutuhan yang sama dengan siswa-siswa
lainnya, yaitu kesempatan yang konsisten untuk belajar bahan baru dan untuk mengembangkan
perilaku yang memungkinkan mereka mengatasi tantangan dan perjuangan dalam belajar sesuatu
yang baru. Akan sangat sulit bagi anak-anak berbakat ini memenuhi kebutuhan tersebut bila
mereka ditempatkan dalam kelas yang heterogen.(Winebrenner & Devlin, 1996).
Anak berbakat adalah anak yang memiliki kemampuan dan minat yang berbeda dari kebanyakan
anak-anak sebayanya, maka agak sulit jika anak berbakat dimasukkan pada sekolah tradisional,
bercampur dengan anak-anak lainnya. Di kelas-kelas seperti itu anak-anak berbakat akan
mendapatkan dua kerugian, yaitu:
(1) anak berbakat akan frustrasi karena tidak mendapat pelayanan yang dibutuhkan,
(2) guru dan teman-teman kelasnya akan bisa sangat terganggu oleh perilaku anak berbakat tadi.

5
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERWUJUDNYA BAKAT
SESEORANG
Banyak faktor-faktor yang menentukan sejauh mana bakat seseorang dapat terwujud:
 keadaan lingkungan seseorang, seperti: kesempatan, sarana dan prasarana yang tersedia,
sejauh mana dukungan dan dorongan orang tua, taraf sosial ekonomi orang tua, tempat
tinggal, di daerah perkotaan atau di pedesaan, dan sebagainya.
 keadaan dari diri orang itu sendiri, seperti minatnya terhadap suatu bidang, keinginannya
untuk berprestasi, dan keuletannya untuk mengatasi kesulitan atau rintangan yang
mungkin timbul.
 Tingkat kecerdasannya (intelegensi). kecerdasan ditentukan baik oleh bakat bawaan
(berdasarkan gen yang diturunkan dari orang tuanya) maupun oleh faktor lingkungan
(termasuk semua pengalaman dan pendidikan yang pernah diperoleh seseorang; terutama
tahun-tahun pertama dari kehidupan mempunyai dampak terhadap kecerdasan
seseorang).

E. CARA MENUMBUHKAN KREATIF


Berikan sumber daya yang mereka butuhkan untuk ekspresi kreatif. Sumber utama di sini
adalah waktu. Anak-anak membutuhkan banyak waktu untuk permainan yang tidak terstruktur,
terarah, dan imajinatif – terbebani oleh arahan orang dewasa, dan itu tidak bergantung pada
banyak barang komersial (lihat posting ini tentang permainan tidak terstruktur) . Ruang juga
merupakan sumber yang dibutuhkan anak-anak Anda. Kecuali Anda tidak keberatan dengan
kekacauan kreatif di mana-mana, berikan mereka tempat khusus di mana mereka bisa membuat
kekacauan, seperti ruang di loteng Anda untuk pakaian, tempat di garasi untuk melukis, atau
sudut di ruang keluarga Anda untuk Legos. Lain kali seseorang meminta saran hadiah untuk anak-
anak Anda, mintalah hal-hal seperti perlengkapan seni, kamera murahan, komponen kostum,
bahan bangunan. Masukkan ini dengan mudah-dengan tempat sampah yang bisa dikelola anak-
anak Anda. Jadikan Rumah Anda Sebagai Untuk Kreativitas.
Selain ruang kreatif, Anda perlu menumbuhkan suasana kreatif. Mintalah sejumlah besar
gagasan yang berbeda, tapi tolak dorongan untuk mengevaluasi gagasan yang anak-anak Anda
hadapi. Pada saat makan malam, misalnya, Anda bisa melakukan brainstorming kegiatan untuk
akhir pekan mendatang, mendorong anak-anak untuk mengemukakan hal-hal yang belum pernah
mereka lakukan sebelumnya. Jangan tunjukkan ide mana yang tidak memungkinkan, dan jangan
menentukan gagasan mana yang terbaik. Fokus kegiatan kreatif harus dalam proses:
menghasilkan (vs mengevaluasi) gagasan baru. Bagikan kesalahan yang Anda buat akhir-akhir
ini, jadi mereka mendapatkan gagasan bahwa tidak apa-apa untuk menggagalkannya. Tertawa
pada diri sendiri saat meniupnya adalah kebiasaan kebahagiaan . Rayakan inovasi dan kreativitas.

6
Tutupi dinding Anda dengan seni dan bukti ekspresi kreatif lainnya. Beritahu anak-anak Anda
semua tentang artis, musisi, dan ilmuwan favorit Anda. Bagikan semangat Anda untuk arsitektur
atau fotografi atau band baru yang ingin Anda dengarkan sepanjang waktu . Rangkullah teknologi
baru seperti Twitter sehingga anak-anak Anda tumbuh untuk menemukan perubahan yang
menarik, tidak terlalu menggoda atau mengintimidasi.
Izinkan Anak-Anak Kebebasan Dan Otonomi untuk mengeksplorasi gagasan mereka dan
lakukan apa yang mereka inginkan. Jangan terlalu bossy. (Jika itu bukan panci yang memanggil
ketel hitam, siapa yang tahu apa itu.) Berhenti hidup dalam ketakutan bahwa mereka akan diculik
atau tidak masuk perguruan tinggi yang hebat. Secara statistik, kemungkinannya sangat rendah
sehingga mereka diculik, dan saya di sini untuk memberi tahu Anda bahwa saya bukan orang
yang lebih bahagia karena saya pergi ke sekolah Ivy League. Kendala luar – membuat mereka
mewarnai garis, sehingga bisa berbicara – dapat mengurangi fleksibilitas dalam berpikir. Dalam
sebuah penelitian, hanya menunjukkan bagaimana menyusun sebuah model mengurangi cara
kreatif yang dilakukan anak-anak dalam menyelesaikan tugas ini. Dorong Anak Untuk Membaca
Kesenangan Dan Berpartisipasi Dalam Seni. Batasi TV dan waktu layar lainnya untuk memberi
ruang bagi aktivitas kreatif seperti melatih permainan, belajar menggambar, membaca setiap buku
yang ditulis oleh penulis favorit.
Beri Anak Kesempatan Untuk Mengungkapkan “Pemikiran Yang Berbeda.” Biarkan mereka
tidak setuju dengan Anda. Dorong mereka untuk menemukan lebih dari satu rute ke solusi, dan
lebih dari satu solusi untuk sebuah masalah. Ketika mereka berhasil memecahkan masalah,
mintalah mereka untuk menyelesaikannya lagi tapi untuk menemukan cara baru untuk
melakukannya (solusi yang sama, rute yang berbeda). Kemudian mintalah mereka untuk
menghasilkan lebih banyak solusi untuk masalah yang sama. Jangan Menghargai Anak-Anak
Karena Menunjukkan Kreativitas: insentif mengganggu proses kreatif, mengurangi kualitas
tanggapan dan fleksibilitas pemikiran mereka. Izinkan anak mengembangkan penguasaan
kegiatan kreatif yang secara intrinsik termotivasi untuk dilakukan, daripada mencoba memotivasi
mereka dengan penghargaan dan insentif. Alih-alih memberi penghargaan kepada seorang anak
karena berlatih piano, misalnya, mengizinkannya melakukan sesuatu yang dia sukai – mungkin
duduk di mejanya dan menggambar atau mengikuti kelas sains.

7
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa: "warga negara yang


memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus" (Pasal
5; ayat 4). Kreativitas adalah bentuk ekspresi diri yang paling bebas. Tidak ada yang lebih
memuaskan dan memuaskan anak-anak daripada untuk dapat mengekspresikan diri secara
terbuka dan tanpa penilaian. Anak berbakat adalah mereka yang memiliki kemampuan-
kemampuan yang unggul dan mampu memberikan prestasi yang tinggi. Anak berbakat
memerlukan pelayanan pendidikan khusus untuk membantu mereka mencapai prestasi sesuai
dengan bakat-bakat mereka yang unggul.
Pengalaman kreatif dapat membantu anak mengekspresikan dan mengatasi perasaan mereka.
Aktivitas kreatif anak dapat membantu guru untuk belajar lebih banyak tentang apa yang
dipikirkan atau dirasakan oleh anak. Kreativitas juga mendorong pertumbuhan mental anak-anak
dengan memberikan kesempatan untuk mencoba gagasan baru, dan cara berpikir dan pemecahan
masalah baru. Kegiatan kreatif membantu mengenali dan merayakan keunikan dan keragaman
anak serta menawarkan kesempatan bagus untuk mempersonalisasi pengajaran dan fokus pada
setiap anak. Kesempatan untuk Kreativitas Anak-anak membutuhkan banyak kesempatan untuk
bermain kreatif dan berpikir kreatif.

B. SARAN

Semoga makalah ini dapat menjadi bahan tambah pembelajaran serta pengetahuan
tentang peranan keluarga dalam mengembangkan bakat dan kreatifitas pada anak didik.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://okapambayun.wordpress.com/2014/07/07/bimbingan-konseling-anak-
berbakat/
https://www.konselingindonesia.com/read/347/pemberian-pelayanan-bagi-anak-
berbakat-dan-anak-kreatif.html
https://jurnalkeluarga.com/kreativitas-anak/

Anda mungkin juga menyukai