DISUSUN OLEH:
RISTHA MOUDICE 17110049
KANIN KHANINA 18110033
KHATARINA ANINDITYA K 18110034
ARIENDA PERMATA 17110013
KATA PENGANTAR
i
Segala puji syukur kami ucapkan atas kehadiran tuhan yang maha esa,karena atas rahmad dan
hidayahnya kami dapat menyusun sebuah makalah yang membahas tentang “Bimbingan
konseling anak berbakat kreatif” meskipun bentuknya jauh dari kata sempurna.
Selawat dan salam kami kirimkan kepada nabi besar muhammad SAW.dalam
penulisan makalah ini kami memberikan sejumlah materi yang berkaitan dengan materi yang
disusun secara langkah demi langkah ,semoga dapat dipahami dengan mudah bagi
pembaca.dan kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah
pendidikan lingkungan sosial budaya dan teknologi.semoga makalah ini dapat dijadikan
pedoman apabila,pembaca melakukan kegiatan dengan makalah ini.sebadai manusia biasa
tentu kami tidak dapat langsung menyempurnakan makalah ini dengan baik ,oleh karena ini
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Kelompok 12
ii
DAFTAR ISI
JUDUL...................................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................1
1.1 Latar belakang..................................................................................1
1.2 Rumusan masalah.............................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................2
1. Bimbingan konseling anak berbakat kreatif.......................................2
2. Tujuan dan cirri-ciri anak berbakat kreatif.........................................4
3. Kebutuhan dan pelayanan bagi anak berbakat kreeatif......................5
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi terwujudnya bakat seseorang.....6
5. Cara menumbuhkan kreatif................................................................6
BAB III PENUTUP..............................................................................8
KESIMPULAN.....................................................................................8
SARAN..................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa: "warga negara yang
memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus" (Pasal
5; ayat 4). Di samping itu juga dikatakan bahwa "setiap peserta didik pada setiap satuan
pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan
kemampuannya" (pasal 12; ayat 1b). Hal ini merupakan berita yang menggembirakan bagi warga
negara yang memiliki bakat khusus dan tingkat kecerdasan yang istimewa untuk mendapat
pelayanan pendidikan sebaik-baiknya. Anak berbakat adalah anak yang memiliki kecerdasan atau
kelebihan yang luar biasa jika dibandingkan dengan anak-anak seusianya.
Semua anak perlu benar-benar kreatif adalah kebebasan untuk berkomitmen sepenuhnya
terhadap usaha dan melakukan aktivitas apa pun yang mereka lakukan sendiri. Yang penting
dalam setiap tindakan kreatif adalah proses ekspresi diri. Pengalaman kreatif dapat membantu
anak mengekspresikan dan mengatasi perasaan mereka. Aktivitas kreatif anak dapat membantu
guru untuk belajar lebih banyak tentang apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh anak.
Kreativitas juga mendorong pertumbuhan mental anak-anak dengan memberikan kesempatan
untuk mencoba gagasan baru, dan cara berpikir dan pemecahan masalah baru. Kegiatan kreatif
membantu mengenali dan merayakan keunikan dan keragaman anak serta menawarkan
kesempatan bagus untuk mempersonalisasi pengajaran dan fokus pada setiap anak.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bimbingan konseling anak berbakat kreatif?
2. Apa tujuan dan ciri-ciri anak berbakat kreatif?
3. Apa kebutuhan dan pelayanan bagi anak berbakat kreatif?
4. Apa factor yang mempengaruhi terwujudnya bakat seseorang?
5. Bagaimana cara menumbuhkan kreatifitas?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui bimbingan konseling anak berbakat kreatif
2. Mengetahui tujuan dan cici-ciri anak berbakat kreatif
3. Mengetahui kebutuhan dan pelayanan bagi anak berbakat kreatif
4. Mengetahui cara menumbuhkan kreatifitas
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
percobaan dan merevisi ide proyek. Jangan lupa membangun pada waktunya untuk
membicarakan gagasan ini dengan orang lain – baik guru maupun anak-anak.
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa: "warga negara yang
memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus" (Pasal
5; ayat 4). Di samping itu juga dikatakan bahwa "setiap peserta didik pada setiap satuan
pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan
kemampuannya" (pasal 12; ayat 1b). Hal ini merupakan berita yang menggembirakan bagi warga
negara yang memiliki bakat khusus dan tingkat kecerdasan yang istimewa untuk mendapat
pelayanan pendidikan sebaik-baiknya. Anak berbakat adalah anak yang memiliki kecerdasan atau
kelebihan yang luar biasa jika dibandingkan dengan anak-anak seusianya.
Anak berbakat kreatif perlu program bimbingan yang berdiferensiasi yang berkenaan
karakteristik, kebutuhan, dan masalah-masalah mereka:
1. Diperlukan dukungan dari lingkungan yang meliputi fleksibelitas dalam memberikan
kesempatan, model yang positif, bimbingan dan dukungan untuk membengun kepercayaan
dari dalam,melakukan kegiatan kreatif,empati, dan menghargai rasa humor anak berbakat
kreatif.
2. Kebutuhan anak berbakat akan konseling meliputi bidang perkembangan psiko-
sosial,perencanaan akademis dan karir.
3. Fungsi umum program bimbingan dan konseling meliputi tiga proses lingkungan pendidikan
yang restriktif, suportif, dan permisif,mempunyai dampak yang berbeda terhadap dampak
perkembangan anak.
4. Layanan anak berbakat lebih bersifat developmental dan proaktif,daripada remedial dan
reaktif.
5. Pendekatan konseling dan intervensi yang digunakan dikaitkan dengan karakteristik dan
kebutuhan anak berbakat.
6. Straregi untuk kebutuhan konseling akademis meliputi pemberian informasi tentang hasil tes
dan asismen,menerapkan bidang subyek akademis dalam kehidupan nyata, mengarahkan
hubungan mentor yang bermakna untuk kebutuhan kognitif/akademis dan efektif anak
berbakat, dan memberikan informasi tentang pilihan program dan mata pelajaran.
7. Strategi untuk kebutuhan konseling karier meliputi beberapa topik kunci untuk didiskusikan,
dan kegiatan yang membntu siswa merencanakan karir.Karakteristik anak berbakat dan
kondisi lingkungan rumah, sekolah dan lingkungan rumah, sekolah dan masyarkat yang
menghambat ungkapan kretif mengakibatkan berbagai ketegangan padaanak berbakat yang
pada gilirannya dapat menyebabkan kesulitan dalam belajar dan prilaku bermasalah.
8. Untuk dapat membantu siswa mengatasi ketegangan ini,konselor perlumememahamiarti
keberbaktan, karakteristik, dan kebutuhan anak berbakat, menemukenali kondisi yang
menghambat perkembangan dan ungkapan kreativitas, serta membantu siswa berbakat
3
memperoleh ketrampilan interpersonal dan intelektual untuk mengahadapi ketegangan sejak
awal.
9. Gagasan Arieti (1976) dan Simonton (1978) mengenai kondisi sosial budaya yang
mempunyai dampak perwujudan bakat dan kreatifitas individu, dapat digunakan untuk
menyusun strategi bimbingan anak berbakat dengan perspektif budaya.
4
Peka (sensitif) dan menggunakan firasat (intuisi)
Menginginkan kebebasan dalam gerakan dan tindakan.
5
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERWUJUDNYA BAKAT
SESEORANG
Banyak faktor-faktor yang menentukan sejauh mana bakat seseorang dapat terwujud:
keadaan lingkungan seseorang, seperti: kesempatan, sarana dan prasarana yang tersedia,
sejauh mana dukungan dan dorongan orang tua, taraf sosial ekonomi orang tua, tempat
tinggal, di daerah perkotaan atau di pedesaan, dan sebagainya.
keadaan dari diri orang itu sendiri, seperti minatnya terhadap suatu bidang, keinginannya
untuk berprestasi, dan keuletannya untuk mengatasi kesulitan atau rintangan yang
mungkin timbul.
Tingkat kecerdasannya (intelegensi). kecerdasan ditentukan baik oleh bakat bawaan
(berdasarkan gen yang diturunkan dari orang tuanya) maupun oleh faktor lingkungan
(termasuk semua pengalaman dan pendidikan yang pernah diperoleh seseorang; terutama
tahun-tahun pertama dari kehidupan mempunyai dampak terhadap kecerdasan
seseorang).
6
Tutupi dinding Anda dengan seni dan bukti ekspresi kreatif lainnya. Beritahu anak-anak Anda
semua tentang artis, musisi, dan ilmuwan favorit Anda. Bagikan semangat Anda untuk arsitektur
atau fotografi atau band baru yang ingin Anda dengarkan sepanjang waktu . Rangkullah teknologi
baru seperti Twitter sehingga anak-anak Anda tumbuh untuk menemukan perubahan yang
menarik, tidak terlalu menggoda atau mengintimidasi.
Izinkan Anak-Anak Kebebasan Dan Otonomi untuk mengeksplorasi gagasan mereka dan
lakukan apa yang mereka inginkan. Jangan terlalu bossy. (Jika itu bukan panci yang memanggil
ketel hitam, siapa yang tahu apa itu.) Berhenti hidup dalam ketakutan bahwa mereka akan diculik
atau tidak masuk perguruan tinggi yang hebat. Secara statistik, kemungkinannya sangat rendah
sehingga mereka diculik, dan saya di sini untuk memberi tahu Anda bahwa saya bukan orang
yang lebih bahagia karena saya pergi ke sekolah Ivy League. Kendala luar – membuat mereka
mewarnai garis, sehingga bisa berbicara – dapat mengurangi fleksibilitas dalam berpikir. Dalam
sebuah penelitian, hanya menunjukkan bagaimana menyusun sebuah model mengurangi cara
kreatif yang dilakukan anak-anak dalam menyelesaikan tugas ini. Dorong Anak Untuk Membaca
Kesenangan Dan Berpartisipasi Dalam Seni. Batasi TV dan waktu layar lainnya untuk memberi
ruang bagi aktivitas kreatif seperti melatih permainan, belajar menggambar, membaca setiap buku
yang ditulis oleh penulis favorit.
Beri Anak Kesempatan Untuk Mengungkapkan “Pemikiran Yang Berbeda.” Biarkan mereka
tidak setuju dengan Anda. Dorong mereka untuk menemukan lebih dari satu rute ke solusi, dan
lebih dari satu solusi untuk sebuah masalah. Ketika mereka berhasil memecahkan masalah,
mintalah mereka untuk menyelesaikannya lagi tapi untuk menemukan cara baru untuk
melakukannya (solusi yang sama, rute yang berbeda). Kemudian mintalah mereka untuk
menghasilkan lebih banyak solusi untuk masalah yang sama. Jangan Menghargai Anak-Anak
Karena Menunjukkan Kreativitas: insentif mengganggu proses kreatif, mengurangi kualitas
tanggapan dan fleksibilitas pemikiran mereka. Izinkan anak mengembangkan penguasaan
kegiatan kreatif yang secara intrinsik termotivasi untuk dilakukan, daripada mencoba memotivasi
mereka dengan penghargaan dan insentif. Alih-alih memberi penghargaan kepada seorang anak
karena berlatih piano, misalnya, mengizinkannya melakukan sesuatu yang dia sukai – mungkin
duduk di mejanya dan menggambar atau mengikuti kelas sains.
7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Semoga makalah ini dapat menjadi bahan tambah pembelajaran serta pengetahuan
tentang peranan keluarga dalam mengembangkan bakat dan kreatifitas pada anak didik.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://okapambayun.wordpress.com/2014/07/07/bimbingan-konseling-anak-
berbakat/
https://www.konselingindonesia.com/read/347/pemberian-pelayanan-bagi-anak-
berbakat-dan-anak-kreatif.html
https://jurnalkeluarga.com/kreativitas-anak/