Anda di halaman 1dari 17

REKAYASA IDE

Perkembangan Bakat Pada Mahasiswa

OLEH :

Nama Mahasiswa : Evi Bunga Kirani Br. Sinuraya

Nim : 4213141042

Dosen Pengampu : Fauzi Kurniawan S. Psi, Psikolog

Mata Kuliah : Perkembangan Peserta Didik

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

OKTOBER 2021
KATA PENGANTAR

Saya ucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya sehingga saya masih dapat diberikan kesempatan dan kesehatan
untuk dapat menyelesaikan Tugas Rekayasa Ide ini dengan judul
“Perkembangan Bakat Pada Mahasiswa”. Rekayasa Ide ini saya buat guna
memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah “Perkembangan Peserta Didik”,
semoga Rekayasa Ide ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan bagi
para pembaca.

Dalam penulisan Rekayasa Ide ini, saya tentu tidak dapat menyelesaikannya
sendiri tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terimakasih kepada :

1. Kedua orang tua yang selalu mendoakan

2. Kepada Bapak / Ibu dosen pengampu

3. Kepada teman-teman mahasiswa yang saling mendukung

Saya menyadari bahwa Rekayasa Ide ini masih jauh dari kata sempurna karena
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya dengan segala kerendahan hati
meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna
perbaikan dan penyempurnaan ke depannya.

Akhir kata saya ucapkan terimakasih dan semoga materi yang ada dalam
Rekayasa Ide ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para pembaca.

Medan, 2021
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………….………..…………………………i

DAFTAR ISI………………………………………...…………………...……..ii

RINGKASAN………………………………………………..…………………iii

BAB I………………………………………………………...………………….1

PENDAHULUAN…………………….………..…………………………….…1

A. Latar Belakang Masalah………………………………….………...………..1

B. Rumusan Masalah……………………………………………………………1

C. Tujuan………………………………………………...……………………...1

D. Manfaat…………...………………………...……………….……………….2

BAB II………………………………………………………….……...……...…2

KERANGKA PEMIKIRAN / GAMBARAN UMUM………………...……….2

BAB III…………………………………………..……..…………….…..…..…4

METODE PELAKSANAAN……………………………………………...……4

BAB IV…………………………………………………………………….……4

PEMBAHASAN…………………………...……………………………..…......4

BAB V PENUTUP……………..…….……………………………….……….11

A. Kesimpulan……………………………..………………….…………….....11

B. Saran………………………………………...…………………………........12

DAFTAR PUSTAKA
RINGKASAN

Dalam undang-undang No.20 tentang sistem pendidikan nasional 2003,


perundangan itu berbunyi ” warga negara yang memiliki kelainan fisik,
emosional, mental, intelektual, dan/atau sosial berhak memperoleh pendidikan
khusus”. Pengertian dari pendidikan khusus disini merupakan penyelenggaraan
pendidikan untuk peserta didik yang berkelainan atau peserta didik yang
memiliki kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara inklusif atau
berupa satuan pendidikan-pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan
menengah.

Pada akhirnya memang diperlukan adanya suatu usaha rasional dalam


mengatur persoalan-persoalan yang timbul dari peserta didik karena itu adanya
suatu manajemen peserta didik merupakan hal yang sangat penting untuk
diperhatikan. Siswa berbakat di dalam kelas mungkin sudah menguasai materi
pokok bahasan sebelum diberikan. Mereka memiliki kemampuan untuk belajar
keterampilan dan konsep pembelajaran yang lebih maju.

Dalam pengembangan bakat dan kreativitas haruslah bertolak dari karakteristik


keberbakatan dan juga kreativitas yang perlu dioptimalkan pada peserta didik
yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Motivasi internal
ditumbuhkan dengan memperhatikan bakat dan kreativitas individu serta
menciptakan iklim yang menjamin kebebasan psikologis untuk ungkapan kreatif
peserta didik di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat. Merupakan suatu
tantangan bagi penyelenggaraan pendidikan di Indonesia untuk dapat membina
serta mengembangkan secara optimal bakat, minat, dan kemampuan setiap
peserta didik sehingga dapat mewujudkan potensi diri sepenuhnya agar nantinya
dapat memberikan sumbangan yang bermakna bagi pembangunan masyarakat
dan negara.

Teknik kreatif ataupun taksonomi belajar pada saat ini haruslah berfokus pada
pengembangan bakat dan kreativitas yang diterapkan secara terpadu dan
berkesinambungan pada semua mata pelajaran sesuai dengan konsep kurikulum
berdiferensi untuk siswa berbakat. Dengan demikian diharapkan nantinya akan
dihasilkan produk-produk dari kreativitas itu sendiri dalam bidang sains,
teknologi, olahraga, seni dan budaya.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) bakat adalah alat, atau tanda-tanda
bahwa sesuatu yang akan terjadi (KBBI; 2008;122). Bakat adalah sifat-sifat
yang memberi petunjuk akan adanya kemampuan yang dimiliki seseorang, yang
dengan melalui latihan-latihan dan dapat direalisir menjadi kemampuan-
kemampuan yang nyata, terutama dalam bidang-bidang khusus, misalnya dalam
bidang bahasa, seni musik dan bidang teknik. Bakat diyakini sebagai anugrah
Tuhan YME kepada manusia. Anugrah tersebut perlu dikembangkan melalui
proses pendidikan. Dengan bakat yang dimiliki, seseorang mampu meraih
prestasi dalam berbagai bidang sesuai dengan bakatnya. Bakat yang dimiliki
seseorang berbeda antara satu dengan yang lainnya,baik dari segi jenisnya
maupun dalam derajat atau tingkat pemilikan suatu bakat. Mengingat begitu
pentingnya bakat sebagai salah satu potensi peserta didik,maka pendidik
hendaklah berperan membimbing mereka agar bakat yang dimiliki oleh masing-
masing peserta didik tersebut dapat berkembang, oleh karena itu pendidik perlu
mengenali dan memahami berbagai hal mengenai bakat,sehingga memudahkan
mereka dalam membantu peserta didik dalam mengembangkan bakat yang
dimilikinya.

B. Rumusan Masalah

-Apa itu bakat?

-Bagaimana cara mengenali bakat?

-Apa macam-macam bakat?

-Apa ciri-ciri bakat?

-Bagaimana cara mengembangkan bakat?

-Bagaimana cara menyalurkan bakat?

B. Tujuan

-Memenuhi tugas perkembangan peserta didik.

-Mengetahui apa itu bakat khusus.


-Mengidentifikasi bakat pada anak.

-Menjelaskan cara mengembangkan bakat anak.

-Mengarahkan bakat anak agar tersalurkan.

-Mengidentifikasi pentingnya peran orang tua dalam menggembangkan bakat


anak

C. Manfaat

Adapun manfaat dari rekayasa ide ini dibuat ialah utuk pemenuhan tugas dan
untuk mengetahui lebih dalam tentang perkembangan bakat khusus pada remaja
serta untuk memberikan pemahaman tentang cara meningkatkan kemampuan
bakat remaja.

BAB II

Kerangka Pemikiran / Gambaran Umum

Pengembangan bakat khusus pada remaja harus dilakukan dengan melalui


pemahaman terhadap faktor-faktor yang mempengaruhinya hal ini didasarkan
atas pegembangan bakat khusus kepada hal positif

-Fokus pada apa yang sangat anda sukai dan cenderung lebih melupakan
segalanya (yang tidak penting) untuk sesaat, serta mengesampingkan hal yang
bisa membuat anda lupa waktu.

-Bertanya kepada orang lain. Ketika mengalami kesulitan untuk melihat dengan
jelas, ada baiknya untuk mendapatkan pendapat dari luar. Teman dan keluarga
yang mengetahui anda dengan baik dan mereka seharusnya mampu memberikan
beberapa pendapat mengenai bakat anda.

-Mencoba hal baru.

-Luangkan waktu. Ada saatnya anda harus memberikan diri sendiri waktu dan
ruang untuk mengerjakan sesuatu yang disukai (bakat), tidak harus sepenuhnya
mengikuti pendapat orang.

-Latihan. Meskipun bakat adalah hal yang penting untuk dapat melakukan
sesuatu dengan baik, namun sesungguhnya yang paling menentukan adalah
latihan. Jika tidak latihan, maka tidak mungkin bisa melakukan sesuatu dengan
baik, tidak peduli seberapa berbakatnya. Nyatanya, banyak orang berbakat yang
tidak dapat melakukan sesuatu dengan baik untuk jangka waktu yang panjang
karena mereka merasa tidak perlu latihan lagi.

-Buang semua pikiran negatif. Berbakat atau tidak, pikiran negatif dapat
menghentikan kemampuan lebih cepat daripada apa pun. Dengan melawan
pikiran negatif, akan semakin mudah menemukan dan mengembangkan bakat,
karena dengan begitu tidak akan terus menerus meragukan diri sendiri.

-Berbuat baik kepada diri sendiri dan orang lain. Manusia memiliki kebiasaan
buruk untuk menghubungkan diri mereka dengan bakat ketika mengalami
kegagalan (dan ini selalu terjadi) mereka berpikir bahwa mereka adalah orang
yang gagal. Bersikap baiklah terhadap diri sendiri mengenai masalah bakat
untuk menjaga kesehatan mental dan kebahagiaan diri.

-Menantang diri sendiri. Banyak orang-orang berbakat yang melawan rintangan


berat untuk berkembang. Bakat mereka akan membawa mereka sejauh mungkin
dan mereka tidak merasakan keraguan untuk itu. Selalu berada di zona nyaman
adalah cara yang pasti untuk berhenti di area bakat diri sendiri.

-Melakukan kegiatan lain. Fokus pada bakat (baik itu mendapatkan gelar doktor
di studi atau menciptakan suatu hal) sangat penting untuk kemajuan diri. Akan
tetapi pastikan bahwa diri sendiri juga melakukan hal lain di luar bakat itu, jadi
anda tidak menghabiskan seluruh tenaga hanya untuk melakukan satu hal.

-Cari kesempatan luar biasa untuk bakat Anda. Ada banyak cara baik yang tidak
terduga untuk menggunakan bakat Anda terutama dalam masalah pekerjaan
yang mungkin muncul karena bakat Anda. Ini mungkin merupakan sebuah
pekerjaan yang Anda temukan, atau sebuah pekerjaan yang Anda ciptakan
berdasarkan apa yang Anda rasa dibutuhkan.

-Cari cara untuk menggabungkan bakat ke dalam kegiatan sehari-hari. Dengan


mencoba dan menggabung bakat ke dalam kegiatan sehari-hari, nyatanya bakat
adalah cara yang baik untuk meningkatkan antusias untuk menjalankan
keseharian.

-Bergabung dengan suatu komunitas. Gunakan bakat untuk membangun sebuah


komunitas dan membantu sesama.

-Jangan berpikir bahwa bakat haruslah sesuatu yang spesifik seperti kegiatan
seni, menulis, atau menari. Bakat bisa juga diwujudkan dalam bentuk
"keterampilan untuk mendengarkan orang lain" atau "kemampuan untuk
membangun hubungan dengan orang lain." Ini sama baiknya dengan bakat yang
spesifik dan lebih mudah untuk diterapkan dalam pekerjaan.

BAB III

METODE PELAKSANAAN

Bergabung atau ikut ke dalam suatu eksrakulikuler maupun komunitas sesuai


bakat yang kita miliki. Pelaksaan ekstrakulikuler sebaiknya dilaksanakan rutin
untuk mengasah bakat tersebut, serta tentunya juga harus dibimbing oleh orang
yang berpengalaman dalam bidang tersebut. Sehingga bakat yang kita miliki
dapat berkembang sepenuhnya melalui ekstrakulikuler tersebut.

Bergabung dengan sebuah komunitas juga dapat memngasah bakat. Dengan


mengikuti event-event yang sering di selenggarakan dalam suatu komunitas
tersebut kita dapat mengasah pengetahuan kita akan akat yang kita miliki, serta
pastinya dapat menambah pengalaman, pengetahuan, dan wawasan dalam
bidang tersebut. Dan juga kita dapat bertanya (saling sharing) kepada anggota-
anggota komunitas yang ada mengenai bakat tersebut, misalnya ada suatu
metode pengerjaan yang ingin kita lakukan dalam menggembangkan bakat
tersebut, jadi kita dapat bertanya maupun meminta saran serta solusinya kepada
anggota lainnya.

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bakat

Bakat merupakan anugerah Tuhan yang diberikan kepada seseorang tetapi juga
merupakan tantangan bagi individu tersebut dan pendidik untuk dikembangkan.
Bakat (aptitude) mengandung makna kemampuan bawaan yang merupakan
potensi yang masih perlu dikembangkan dan dilatih. Karena sifatnya yang
masih bersifat potensial atau masih laten maka perlu intervensi untuk melatih
dan mengembangkan potensi tersebut. Banyak pakar yang menjelaskan tentang
pengertian bakat menurut versinya masing-masing, namun demikian secara
umum pendapat tersebut tidak memiliki perbedaan yang substansial. S.C.Utami
Munandar mengartikan bahwa bakat adalah suatu kemampuan bawaan, sebagai
potensi yang masih perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud.
Ada beberapa ahli yang mengemukakan pendapat mengenai apa itu pengertian
bakat. Berikut adalah beberapa definisi bakat menurut ahli.

1. William B. Michael

Menurut William B. Michael bakat merupakan kapasitas yang ada pada diri
seseorang yang mana dalam melakukan tugas serta melakukannya dipengaruhi
oleh latihan yang sudah pernah dijalaninya.

2. S.C Utami Munandar (1985)

Bakat bisa juga diartikan sebagai sebuah kemampuan bawaan dari seseorang
yang mana itu merupakan potensi yang masih harus dikembangkan lebih dalam
lagi dan dilatih supaya dapat mencapai impian yang akan diwujudkan.

3. Kartini Kartono (1979)

Menurut beliau, bakat adalah hal yang mencakup segala faktor yang ada pada
diri individu yang sudah dimiliki sejak lahir dan kemudian menumbuhkan suatu
perkembangan keahlian, keterampilan dan juga kecakapan tertentu. Bakat ini
memiliki sifat laten potensial, sehingga masih harus ditumbuhkan kembangkan
lebih dalam lagi.

Bakat oleh Woodword dan Marquis dimasukkan ke dalam kemampuan (ability).


Menurutnya ability mempunyai tiga arti, yaitu:

1.Achievement yang merupakan actual ability, yang dapat diukur langsung


dengan alat tes tertentu
2.Capasity yang merupakan potential ability, yang dapatdiukur secara tidak
langsung dengan melalui pengukuran terhadap kecakapan individu, di mana
kecakapan ini berkembang dengan perpaduan antara dasar dengan latihan
yang intensif dan pengalaman.
3.Aptitude yaitu kualitas yang hanya dapat diungkap atau diukur dengan tes
khusus yang sengaja dibuat untuk itu.

Ada beberapa istilah seperti bakat (aptitude), kemampuan (ability), kapasitas


(capacity) dan insting. Adapun perbedaanpengertian istilah tersebut adalah :

1. Bakat dapat diartikan sebagai kemampuan bawaan yang merupakan potensi


(potential ability) yang masih perludikembangkan atau dilatih
2. Kemampuan adalah daya untuk melakukan suatu tindakansebagai hasil dari
pembawaan dan latihan
3. Kapasitas sering digunakan sebagai sinonim untukkemampuan yang dapat
dikembangkan sepenuhnya di masa mendatang, apabila latihan dilakukan secara
optimal
4. Insting umumnya terdapat pada hewan, dengan insting hewan dapat
melakukan sesuatu tanpa latihan sebelumnya.

B. Jenis – Jenis Bakat

Bakat merupakan suatu potensi yang akan muncul bila mendapat latihan
sedangkan kapasitas sudah merupakan suatu tindakan yang dapat dilakukan atau
akan dapat dilaksanakan. Bakat dapat diklasifikasikan kepada dua kategori yaitu
bakat umum dan bakat khusus. Bakat umum apabila kemampuan yang berupa
potensi tersebut relatif bersifat umum, contohnya bakat intelektual umum.
Sedangkan bakat khusus apabila kemampuan potensi tersebut bersifat khusus,
contohnya bakat akademik khusus, sosial, kinestik, menari, piano dan lain-lain.
Bakat khusus ini biasanya disebut dengan istilah talentsedangkan bakat umum
(intelektual) disebut dengan istilah gifted.

Bakat khusus (talent) adalah kemampuan yang berupa potensi khusus dan jika
memperoleh kesempatan berkembang dengan baik, akan muncul sebagai
kemampuan khusus dalam bidang tertentu sesuai dengan potensinya. Individu
yang memiliki bakat khusus dalam bernyanyi misalnya, apabila memperoleh
kesempatan untuk mengembangkan secara optimal disertai motivasi yang tinggi
akan memiliki kemampuan khusus dan prestasi yang menonjol dalam bidang
bernyanyi.

Bakat khusus adalah kemampuan yang mana memang berupa potensi khusus
yang dimiliki oleh seseorang. Bisa juga diartikan bahwa tidak semua orang
memilikinya. Misalnya bakat olahraga, seni, kepemimpinan, publik speaking
dan masih banyak yang lain. Bakat khusus ini terdiri dari beberapa diantaranya
adalah sebagai berikut :

 Bakat verbal, yaitu bakat yang ditunjukkan dengan konsep dalam bentuk
kata kata
 Bakat Numerial,bakat mengenai konsep dalam bentuk angka atau
matematik
 Bakat Skolastik, adalah kombinasi dari kata dan angka. Bakat ini meliputi
kemampuan dalam menalar, berpikir, mengurutkan, meciptakan hipotesis,
pandangan hidup yang bersifat rasional dan lain-lain. Bakat seperti ini
biasanya di temukan oleh seorang akuntan, ilmuwan, pemrograman dan
lain sebagainya.
 Bakat Abstrak, bakat seperti ini bentuknya bukan angka ataupun kata,
tetapi lebih ke bentuk pola, rancangan, ukuran, bentuk serta posisi
posisinya.
 Bakat Mekanik, bakat ini biasanya dalam bentuk prinsip umum IPA, tata
kerja, alat alat dan lain sebagainya.
 Bakat Relasi Ruang (Spasial), bakat ini digunakan dalam mengamati dan
meceritakan pola 2 dimensi maupun berfikir 3 dimensi. Bakat ini
biasanya membuat seseorang memiliki sifat peka yang tajam dalam detail
visual. Biasanya bakat ini dimiliki oleh fotografer, artis, pilot, arsitek dan
profesi yang lainnya.
 Bakat Ketelitian Klerikal, bakat ini berupa tulis menulis, meramu dan
laboratorium dan lain sebagainya.
 Bakat Bahasa, bakat ini merupakan bakat penalaran analisisi bahasa.
Contoh bidang yang merupakan asal dari bakat bahasa adalah penyiaran,
editing, hukum, pramuniaga, jurnalistik dan lain sebagainya.t sosial

C. Cara Mengidentifikasi Bakat

Untuk mengetahui apakah seseorang memiliki bakattertentu dapat dilihat dari


ciri-ciri berikut ini :

1. Anak memiliki ketertarikan yang kuat pada suatu bidang atau pekerjaan
tertentu.
2. Memiliki keinginan yang sangat kuat untuk mencoba melakukan aktivitas
tersebut.
3. Apabila berada dalam kegiatan tersebut mereka merasa menikmatinya, dan
cepat menguasai ketrampilan tersebut dibandingkan dengan temannya yang lain
4. Jika individu melakukan kegiatan tersebut diperoleh hasil kualitas yang
memuaskan dari penampilannya.

Untuk mengetahui bakat seseorang dapat dilakukan melalui tes bakat. Pada
umumnyates bakat dapat menggambarkn kekuatan dan kelemahan orang yang
dites. Tes bakat tertulis yang terkenal adalah tes bakat differensial. Menurut
Mudjiran dkk (2007) menjelaskan ada delapan sub tes tersebut yaitu :

1. Tes bakat verbal : ialah tes yang digunakan untuk mengungkap atau
mengukur bakat seseorang dalam berbahasa. Seberapa baik seseorang dapat
mengerti ide-ide dan konsep-konsep yang dinyatakan dalam bentuk kata- kata.
Seberapa mudah seseorang dapat berpikir dan dapat memecahkan masalah
masalah yang dinyatakan dalam bentuk kata-kata.

2. Tes bakat numerikal, ialah tes yang digunakan untuk mengungkapkan atau
mengukur bakat seseorang dalam berpikir dengan angka-angka. Seberapa baik
seseorang mengerti ide-ide dan konsep-konsep yang dinyatakan dalam bentuk
angka-angka. Seberepa mudah seseorang dapat berpikir dan memecahkan
masalah dengan angka-angka.

3. Tes bakat skolastik, ialah tes yang digunakan untuk mengungkap atau
mengukur bakat seseorang dalam mata pelajaran persiapan akademis dan
sejenisnya. Seberapa baik seseorang memiliki kemampuan untuk menyelesaikan
tugas-tugas skolastik, matapelajaran persiapan akademik dan yang sejenisnya.

4. Tes bakat berpikir abstrak, ialah tes yang dipergunakan untuk mengungkap
atau mengukur bakat seseorang dalam memecahkan masalah meskipun tanpa
petunjuk yang berupa kata-kata maupun angka-angka. Seberapa baik mudah
seseorang mengerti ide-ide dan konsep-konsep yang tidak dinyatakan dalam
kata-kata atau angka-angka yang dapat memberi petunjuk pemecahannya.

5. Tes bakat klerikal, ialah tes yang dipergunakan untuk mengungkap atau
mengukjur bakat seseorang dalam memecahkan hal-hal yang berkaitan tugas-
tugas ketatausahaan. Seberapa cepat dan teliti seseorang dapat menyelesaikan
tugas-tugas tulis menulis, pekerjaan pembukuan yang sangat berkaitan dengan
pekerjaan kantor, perusahaan, dagang, pencatatan dan sebagainya.

6. Tes bakat mekanik, ialah tes yang dipergunakan untuk mengungkap atau
mengukur bakat seseorang dalam hal yang berkaitan dengan permesinan.
Seberapa cepat dan teliti seseorang dapat memahami prinsip-prinsip umum dan
pengetahuan alamiah sebagaimana kita lihat dalam kehidupan kita. Seberapa
baik seseorang mengerti bekerja atau hukum-hukum yang berlaku dalam
perkakas sederhana, mesin dan peralatan lainnya.

7. Bakat relasi ruang, ialah tes yang dipergunakan untuk mengungkap atau
mengukur bakat seseorang dalam membentuk gambaran mental dari objek
dimensi. Seberapa baik seseorang dapat memvisualisasikan, mengamati,
membentuk gambaran mental dengan jalan melihat pada objek dua dimensi dan
berpikir tiga dimensi.

8. Tes kemampuan berbahasa, ialah tes yang dipergunakan untuk


mengungkapkan atau mengukur bakat seseorang dalam berbahasa,
menggunakan kalimat dan susunan tata bahasa secara benar. Seberapa baik dia
dapat memahami penggunaan kata, tanda baca, huruf kapital dan susunan
kalimat berbahasa.

D. Upaya Dalam Mengembangkan Bakat Remaja

Untuk mengembangkan bakat ada sejumlah hal yang perlu dilakukan, antara
lain :

1. Menciptakan suasana yang kondusif baik secara fisik maupun psikologis.


Seperti menerima anak sebagai mana adanya baik dari segi kekurangan maupun
kelebihannya.
2. Berupaya menumbuhkembangkan minat dan motivasi berprestasi tinggi di
kalangan remaja, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
3. Perkaya anak dengan bermacam-macam pengalaman, dan latihan.
4. Membangun kepercayaan diri, bahwa anak memiliki potensi yang dapat
dikembangkan jika dia mau berusaha seoptimal mungkin.
5. Berikan perhatian, simpati dan empati terhadap anak yang berbakat sehingga
dia merasa dipedulikan oleh pendidik.
6. Sediakan fasilitas yang memadai sehingga anak dapat menggunakannya
untuk berlatih.
7. Buat acara perlombaan bakat sehingga memicu anak untuk mengembangkan
potensi bakatnya.
8. Berikan penghargaan atau pujian atas usaha yang dilakukan anak sekecil
apapun usaha anak tersebut.

E. Keterkaitan Bakat Dengan Prestasi

Bakat memungkinkan seseorang untuk mencapai prestasi dalam bidang tertentu,


akan tetapi diperlukan latihan, pengetahuan, pengalaman dan motivasi agar
bakat tersebut dapat terwujud secara optimal. Perwujudan nyata dari bakat dan
kemampuan adalah prestasi (Utami Munandar, 1992) karena bakat dan
kemampuan sangat menentukan prestasi seseorang. Umpamanya seseorang
yang memiliki bakat melukis, jika dia tidak pernah diberi kesempatan untuk
mengembangkannya, maka bakat tersebut tidak akan muncul. Jika lingkungan
sekitarnya menyadari bahwa ia memiliki bakat melukis dan mengusahakan agar
ia mendapat pengalaman yang sebaik-baiknya untuk mengembangkan bakatnya
(situasi yang kondusif), dan anak itu juga menunjukkan minat yang besar untuk
melukis maka dia akan dapat mencapai prestasi yang unggul bahkan dapat
menjadi pelukis terkenal. Sebaliknya , seseorang yang mendapat pendidikan
melukis dengan baik, namun tidak memiliki bakat melukis, maka dia tidak akan
pernah mencapai prestasi unggul untuk bidang tersebut seperti yang diperoleh
orang yang berbakat. Bakat memang sangat menentukan prestasi seseorang,
akan tetapi sejauh mana bakat itu akan terwujud dan menghasilkan suatu
prestasi, sangat tergantung pada faktor-faktor yang menentukan.

F. Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Bakat

Berkembangnya atau tidak bakat yang dimiliki seseorang sangat dipengaruhi


oleh beberapa faktor.

1. Faktor yang berasal dari diri individu.


a. Interes atau minat : minat akan berpengaruh terhadap perkembangan bakat.
Seseorang yang berminat terhadap sesuatu biasanya akan berusaha untuk
memperolehnya.
b. Motif berprestasi : motif ingin berprestasi merupakan dorongan untuk
memiliki prestasi yang tinggi. Motif ini juga yang mendorong seseorang untuk
berusaha seoptimal mungkin untuk meraihnya.
c. Value :yaitu nilai yang dimiliki seseorang terhadap bakat yang dimilikinya.
Jika dia memberi arti negatif terhadap bakat tersebut, kurang menghargainya
tentu akan menjadi penghalang untuk mengaktualisasikannya.
d. Keberanian mengambil resiko : untuk mengembangkan bakat ada resiko-
resiko yang akan dihadapi. Contohnya resiko terhadap waktu latihan,ekonomi,
tantangan dari orang lain, dan lain-lain.
e. Keuletan, kegigihan atau daya juang dalam mengatasi kesulitan yang timbul.
Tidak ada suatu prestasi yang dicapai tanpa ada tantangan. Sejauh mana
keuletan dan kegigihan yang dimilikinya akan berpengaruh terhadap
pengembangan bakatnya.

2. Faktor yang berasal dari luar individu.

a. Sarana dan prasarana : pengembangan bakat memerlukan sarana dan


prasarana untuk menfasilitasikan bakat yang dimiliki individu. Misalnya untuk
mengembangkan bakat melukis memerlukan kanvas, cat, kuas dan untuk olah
ragamemerlukan lapangan bermain.
b. Kesempatan (waktu) untuk mengembangkan diri : berpengalaman dan latihan
memerlukan waktu. Jika seseorang sibuk dalam kegiatan yang lain sehingga
tidak memiliki waktu untuk mengembangkan bakat tentu aktualisasi bakat
tersebut tidak akan terpenuhi.
c. Dukungan dan dorongan dari keluarga : individu yang memiliki keluarga
yang mengerti tentang bakat anaknya tentu akan mendorong anaknya untuk
mencapainya. Berbeda dengan keluarga yang yang tidak paham bahkan mencela
bakat anaknya, hal ini akan membuat anak tidak bersemangat untuk
mengembangkannya.
d. Lingkungan sosial : melalui proses sosialisasi misalnya kebudayaan tertentu
membentuk prilaku tertentu.

Individu yang memiliki bakat dan memperoleh dukungan, baik dukungan dari
faktor internal maupun dari faktor eksternal maka akan memunculkan kinerja
yang optimal sehingga mencapai prestasi dalam bakatnya.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat diambilbeberapa kesimpulan


mengenai bakat :

1. Bakat adalah kemampuan terhadap sesuatu yang menunjukkan kemampuan


di atas rata-rata yang telah ada pada diri kita secara alamiah dan perlu dilatih
untuk mencapai hasil yang maksimal.

2. Bakat tidaklah diturunkan semata, tetapi merupakan interaksi dari faktor


keturunan dan faktor lingkungan,artinya dibawa sejak lahir berupa potensi dan
berkembangmelalui proses belajar atau latihan.

3. Orang yang memiliki bakat dalam bidang tertentu diperkirakan akan


mencapai perwujudan yang maksimal (prestasi) bila diiringi dengan motivasi
dan latihan.

4. Cara untuk mengenali bakat anak bisa dilakukan dengan observasi perilaku
sehari-hari, tes bakat dan tes sidik jari.

5. Adapun bakat yang dimilki anak meliputi bakat lingistik, bakat musikal,
bakat logis-matematis, bakat spasial, bakat kinestetik, bakat interpersonal, bakat
intrapersonal.

6. Ciri-ciri anak yang berbakat pada suatu hal adalah senang melakukan hal
tersebut, dapat berkonsentrasi dalam melakukan hal tersebut, rasa ingin tahu
yang tinggi dan memiliki kemampuan yang tinggi pada bidang itu.
7. Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengembangkan bakat anak
yaitu perhatian, motivasi, dukungan, pengetahuan, latihan, penghargaan, sarana,
lingkungan, kerjasama dan teladan yang baik.

8. Cara untuk menyalurkan bakat anak adalah dengan mengikutsertakan anak


pada kegiatan-kegiatan yang mendukung bakatnya.

B. Saran

1. Selalu jalin hubungan antara guru dengan orang tua untuk memantau
perkembangan bakat anak.

2. Memerlukan pengembangan yang harus didorong dengan maksimal, agar


seorang peserta didik memiliki bakat yang benar-benar berada dalam
keahliannya.

3. Usaha yang harus dilakukan orang tua maupun guru yaitu diantaranya
memfalisitasi anak dengan apa yang dia butuhkan dalam proses pengembangan
bakatnya. Misalkan anak tersebut berabakat dalam bernyanyi atau seni musik ,
maka orangtuanya bisa membelikan alat musik yang dibutuhkan atau
memberikan les vokal.
DAFTAR PUSTAKA

Via, Mesia. 2015. “Perkembangan Bakat Khusus Peserta Didik”


https://repository.unri.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/9104/BAB%20
VI.pdf?sequence=8&isAllowed=y, diakses pada 26 oktober 2021 pukul 10.15

“Pengertian Bakat, Macam, Jenis dan Contoh Bakat”


https://jagad.id/pengertian-bakat-macam-jenis-dan-contoh-bakat/, diakses pada
26 oktober 2021 pukul 11.00

Anda mungkin juga menyukai