Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah,puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan


hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”STATEGI
PENINGKATAN KREATIFITAS DAN HAKIKAT PEMBELAJARAN “dengan tepat
waktu. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi
pendidikan.
Tujuan makalah ini kami susun,untuk menambah pengetahuan kami sebagai
mahasiswa teknik informatika dan calon peserta didik, tentang kiat-kiat meningkatkan
kreativitas anak dan hakikat pembelajaran pada anak diusia sekolah.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini,tidak terlepas dari


bantuan dari banyak pihak yang tulus memberikan waktu, doa, saran serta kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu.

Kami sadar,dalam penyusunan makalah masih ini terdapat kekurangan karena


kurangnya pengetahuan kami, dari pada itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran,
agar kami dapat menyusun makalah lebih baik kedepannya. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca dan bagi kami sebagai penulis.

Stabat, …. 2022

Penulis

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i

KATA PENGANTAR................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ..............................................................................................................iii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakangan Masalah ................................................................................... 3

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 3

1.3 C.Tujuan Penulisan ............................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Strategi Peningkatan Kreativitas Pada Anak Dalam Pembelajaran ...................... 4

2.2 Hakikat Pembelajaran Pada Anak Usia Sekolah................................................... 9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ...........................................................................................................13

3.2 Saran .....................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang

Suatu kreativitas dapat mewujudkan ide cemerlang yang belum pernah dipikirkan
sebelumnya oleh sebagian besar orang. Kemampuan ini dapat berguna untuk banyak
hal salah satunya, untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Jadi kreativitas
harus ditingkatkan,terutama pada anak didalam proses belajar mengajar dengan
menggunakan srategi- strategi yang ada, agar anak dapat memberi pembaruan pada
masa yang akan dapat.

Hakikat pembelajaran dapat dimaknai sebagai suatu proses kegiatan interaksi antara
peserta didik yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku peserta
disik berubah kearah yang lebih baik. ( Darsono, 2000 :24 ). Pembelajaran sangatlah
penting untuk anak, guna untuk memperbaiki sikap, tingkah laku dan juga tumbuh
kembang yang kearah positif dan gurulah yang menjadi tokoh utama dalam proses
pembelajaran ini.

1.2Rumusan Masalah
1. Apa saja strategi peningkatan kreativitas pada anak dalam proses pembelajaran?
2. Apa yang menjadi hakikat pembelajaran pada anak usia sekolah?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui strategi peningkatan kreativitas pada anak dalam proses
pembelajaran.
2. Mengetahui hakikat pembelajaran pada anak usia sekolah.

3
BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Strategi Peningkatan Kreativitas Pada Anak Dalam Pembelajaran

Secara umun, kreativitas adalah ketrampilan membayangkan sesuatu yang baru,


berbeda atau inovatif dan menciptakannya. Sedangkan menurut, KBBI (Kamus Besar
Bahasa Indonesia) kreativitas adalah kemampuan untuk mencipta. Maksud mencipta
disini adalah membuat sesuatu yang baru, mengembangkan ide baru yang membawa
pengaruh atau perubahan dalam hidup. Para ahli mengemukakan berbagai pendapat
yang berbeda pula tentang kreativitas. Yang dikutip melalui laman merdeka.com
berikut.

Menurut, James J. Gallagher (1985) “creativity is a mental processby which an


individual creates new ideas or products, or recombines exiting ideas and products, in
fashion that is novel to him or her” ( kreativitas adalah suatu proses mental yang
dilakukan individu berupa gagasan atau produk baru, atau mengkombinasikan antara
keduanya yang pada akhirnya akan melekat darinya ).

Sedangkan menurut, Supriadi (1994) “kreativitas adalah kemampuan seseorang


melahirkan suatu yang baru, baik berupa gagasan, maupun karya nyata yang relatif
berbeda dengan apa yang telah ada.” Berbeda pula dengan pendapat Semiawan (1997)
“kreativitas adalah kemampuan untuk memberi gagasan yang baru dan menerapkannya
dalam pemecahan masalah.”

Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa, kreativitas adalah proses mental
dalam menyampaikan dan menerapkan gagasan, atau hal yang baru yang belum
dilakukan ataupun dikemukakan oleh orang lain.

Ciri Dan Tahap Kreativitas

Menurut, Nurhayati yang tertulis pada catatannya yang judul “Pedoman Diagnotil
Potensi Peserta didik” (2004),yang dikutip melalui laman katadata.co.id, ciri-ciri
kreativitas sebagai berikut:

 Memiliki rasa ingin tahu yang besar.


 Menciptakan beragam gagasan untuk memecahkan sesuatu masalah.

4
 Sering mengemukakan tanggapan yang unik dan pintar.
 Berani mengambil resiko.
 Peka terhadap keindahan dan estetika.

Kreativitas dapat timbuul melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Tahapan Persiapan
Berisi kegiatan pengenalan masalah, menghimpun data yang relevan, sehingga
menjajaki kemungkinan yang mungkin terjadi.
2. Tahapan Inkubasi
Setelah, tahapan persiapan selanjutnya tahapan inkubasi atau istirahat dan
merenungkannya. Karena, kreativitas adalah hasil kemampuan pikiran dalam
mengaitkan berbagai gagasan hingga menghasilkan sesuatu yang baru, sehingga
membutuhkan waktu untuk berpikir.
3. Tahapan Pencerahan
Saat gagasan baru muncul dikepala untuk menjawab tatangan kreatif yang
tengah dihadapi yang disebut tahapan pencerahan.
4. Tahapan Penbuktian
Saat seseorang mulai menyakinkan dirinya bahwa gagasan yang diperoleh dapat
diterapkan dan dicoba.

Stategi Meningkatkan Kreativitas Pada Anak

Kreativitas pada setiap anak pasti berbeda-beda dan harus ditingkatkan agar,
mempermudahkan anak beradaptasi dengan lingkungannya dan juga mempermudah
dalam mencerna pembelajaran yang di berikan oleh gurunya. Pada dasarnya, cara
meningkatkan kreativitas pada anak dalam lingkungan belajar bisa diterapkan beberapa
hal, yang dikutip dari laman pijar.info sebagai berikut:

1. Berikan tugas kerajinan tangan


Kerajinan tangan dapat diaplikasikan kesemua matapelajaran, contoh
matematika. Guru memberikan gambar yang berupa rumus matematika, dan
guru dapat meminta siswanya mewarnai dan menghiasi dengan pensil warna
ataupun dengan potongan kertas origami, hal ini juga dapat membantu siswa
dalam memahami rumus matematika tersebut.

5
2. Memberikan apresiasi dan saran atas tugas yang dilakukan siswa
Saat siswa selesai mengerjakan tugas, berikan saran atas hasil karyanya jika
karyanya kurang rapi sarankan siswa untuk merapikan lagi berikan saran dengan
kata-kata lembut agar sang anak tidak merasa berkecil hati. Dan juga berikan
apresiasi, atau penghargaan atas pencapaian kecilnya, seperti ucapan terimakasih
atau memberikan hadiah kecil kepada. Hal ini akan menambah minat belajarnya
dan memicu pemikiran kreatifnya.
3. Gunakan media pembelajaran video
Media pembelajaran video dapat meningkatkan kreativitas pada anak, video
pembelajaran ini dapat mempermudah anak untuk mehami materi pembelajaran
yang diberika oleh gurunya. Dan video pembelajaran ini cocok utuk semua
matapelajaran.
4. Biasakan siswa untuk memberikan pendapat
Membiasakan siswa untuk bertanya atau memberikan pendapat sangat
bermanfaat untuk meningkatkan kreativitas dan rasa percaya diri siswa. Karena
saat diminta untuk memberikan pendapat, maka siswa secara tidak langsung
akan berpikir tentang bagaimana menyampaikan pendapat yang baik. Guru juga
bisa meminta siswa untuk menjelaskan materi yang sudah pernah dipelajari
sebelumnya., agar siswa semakin terpacu untuk memberikan pendapat. Ada
baiknya guru juga memberikan apresisasi kecil untuk siswa yang berani
menyampaikan pendapatnya.
5. Berikan tugas kerja kelompok seacara rutin
Kerja kelompok dapat meningkatkan kreativitas siswa,karena pada saat kerja
kelompok setiap anggota kelompok dapat memberikan pendapat ataupun
gagasan yang berkaitan dengan tugas yang diberikan. Hal ini yang dapat
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif. Karena saat mendengar pendapat
dari teman sekelompoknya, pikiran siswa akan terpicu untuk menyampaikan ide
yang berbeda. Batasi jumlah siswa dalam satu kelompok, agar hasil kerja
kelompok maksimal.
6. Buat mind mapping
Mind mapping adalah metode belajar yang dilakukan dengan cara memetakan
informasi dalam bentuk grafis atau gambar. Saat membuat mind mapping siswa

6
bisa dengan bebas menggambar dan menggunakan warna yang disukainya untuk
memahami suatu materi pelajaran. Pastikan siswa benar-benar paham dengan
mind mapping yang dibuatnya. Beritahu siswa bahwa mind mapping tidak harus
dimengerti semua orang, karena mind mapping diperuntukkan dirinya sendiri.
Untuk semakin memicu kretivitas siswa, guru dapat meminta siswa untuk
mempresentasikan atau menjelaskan mind mapping yang telah dibuatnya. Cara
ini dapat meningkat rasa percaya diri dan juga menambah pemahaman siswa
dari apa yang sudah dia pelajarinya.

Selain 6 hal diatas, ada cara lain yang dapat meningkatkan kreativitas anak
dalam proses belajar, yang dikutip melalui lama ruangguru.com sebagai berikut:

1. Hargai pertanyaan dan khayalan tidak biasa siswa


Banyak bertanya adalah salah satu bentuk kreativitas siswa. Sebagai
fasilitator, sebaiknya tidak membatasi ide dan hal-hal yang ingin diketahui.
Berikan jawaban terbaik, dan coba kaitan dengan pengalaman sehari-hari.
2. Coba manfaatkan visual
Sering-seringlah menunjukkan berbagai lukisan, gambar/foto dan video
inspiratif pada siswa. Kemudian guru, bisa meminta siswa untuk membuat
cerita terhadap apa yang mereka lihat.
3. Permainan kreatif
Kegiatan belajar mengajar dapat dibuat lebih bervariasi dengan
mengaplikasikan permainan kreatif. Misalnya, bermain peran sebagai
detektif , sambung kata, patung musik, debat, dan masih banyak lagi. Selain
itu, bisa menggunakan media belajar seperti: kertas origami, plastisin,
puzzle, dan sebagainya.
4. Perbanyak projek
Para guru dapat menyeimbangkan teori dengan praktek dengan memberikan
project. Dari sebuah project, siawa ankan banyak berimajinasi dan
menuangkan ide-ide kreatifnya. Siswa juga akan terpancing untuk
menemukan solusi pada sebuah project yang dijalankan.
5. Pasang karya siswa dikelas
Sebagai apresiasi, pajanglah hasil karya siswa disepanjang kelas, bahkan
sekolah. Siswa akan merasa dihargai dan terpacu untuk terus berkreasi.

7
6. Berintegrasi dengan musik
Putar berbagai jenis musik dan meminta siswa menvisualisasikan. Bisa juga
dengan mengajak siswa untuk memaknai membuat cerpen dari lagu tersebut.
7. Belajar sejarah dengan cara menyenangkan
Tulis adegan dialog antara tokoh sejarah dan modern. Selain itu, bisa coba
untuk membuat drama,. Drama akan meningkatkan imajinasi siswa dengan
saling bermain peran. Selain drama, kita bisa melakukan tur ke museum agar
melihat langsung rekaman peristiwa sejarah.
8. Melakukan eksperimen sederhana.
Bisa dengan membuat rangkaian listrik sederhana, siswa akan jauh lebih
memahami pelajaran jika dibarengi dengan praktek.

8
2.2 Hakikat Pembelajaran Pada Anak Usia Sekolah

Secara umum, anak usia sekolah adalah anak yang berada pada usia-usia sekolah.
Menurut, Nasution (1993, dalam Djamarah, 2008) “masa usia sekolah sebagai masa
kanak-kanak akhir yang berlangsung dari usia enam tahun hingga kira-kira sebelas atau
dua belas tahun”. Usia sekolah ditandai dengan mulainya anak masuk sekolah dasar dan
dimulainya ssejarah baru dalam kehidupan yang kelak akan mengubah sikap dan
tingkah lakunya.

Masa usia sekolah dianggap oleh, Suryabrata (2008) “ sebagai masa intelektual atau
masa keberanian sekolah”. Bisa disebut juga, masa matang untuk belajar dan masa
matang untuk sekolah, karena anak sudah berusaha untuk mencapai sesuatu dan anak
sudah menamatkan taman kanak-kanak, sebagai lembaga persiapan bersekolah yang
sebenarnya dan anak sudah menginginkan kecakapan-kecakapan yang baru yang dapat
dari sekolah.

Berdasarkan, penjabaran diatas anak usia sekolah adalah anak dari mulai usia enam
tahun sampai dua belas tahun dan memiliki kesiapan untuk melanjutkan pembelajaran
setelah Taman Kanak-kanak (TK) dan melanjutkan Sekolah Dasar (SD).

Konsep Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran adalah deskripsi pencpaian tiga aspek yaitu: pengetahuan,


keterampilan, dan sikap yang diperoleh murid dalam dalam satu atau lebih kegitan
pembelajaran. Tujuan pembelajaran disusun dengan memperhatikan eviden (bukti) yang
dapat diamati dan diukur pada murid, sehingga murid dapat dinyatakan mencapai suatu
tujuan pembelajaran.

Menurut, Elington dan Fred Percival (1984) “tujuan pembelajaran adalah suatu
deklarasi yang jelas dan memperlihatkan penampilan atau skill dari siswa yang bisa
diraih dalam aktivitas pembelajaran. Tujuan pembelajaran memiliki manfaat, seperti
jelaskan oleh, Nana Syaodih Sukmadinata (2002) mengidentifikasi 4 (empat) manfaat
dari tujuan pembelajaram yaitu:

9
1. Memudahkan dalam mengkomunikasikan maksud kegiatan belajar mengajar
kepada siswa, sehingga siswa dapat melakukan perbuatan belajarnya secara
mandiri.
2. Memudahkankan guru memilih dan menyusun bahan ajar.
3. Membantu memudahkan guru menentukan kegitan belajar dan media
pembelajaran.
4. Memudahkan guru mengadakan penilaian.

Tujuan pembelajaran sebaiknya memuat 2 komponen utama, yaitu kompotensi dan


ruang lingkup.

1. Kompetensi
Kompotensi merupakan kemampuan yang perlu didemontrasikan oleh murid
untuk menunjukkan dirinya berhasil mencapai tujuan pembelajaran.
2. Lingkup materi
Lingkup materi merupakan konten dan konsep utama yang perlu dipahami
pada akhir satu unit pembelajaran.

Media Pembelajaran Untuk Anak Usia Sekolah

 Media video
Video merupakan media pembelajaran untu siswa SD yang terdiri dari tampilan
visual dan audio. Artinya, media ini melibatkan indra penglihatan dan
pendengaran siswa. Hal ini akan meningkatkan konsentrasi dan
mempermudahkan siswa dalam memahami pembelajaran. Terlebih jika video
dikemas dengan animasi yang menarik.
 Gambar
Gambar merupakan contoh media pembelajaran yang cocok untuk anak SD
tingkat rendah (umur 6-9 tahun) maupun tingkat tinggi (umur 10-12 tahun).
Media ini akan membuat anak lebih kreatif dan imajinatif. Anak dapat
mendapatkan visual dari mteri secara jelas sehingga akan lebih mudah
memahami. Media visual seperti gambar membantu anak-ank menghasilkan
sesuatu. Hal ini karena gambar akan didimpan oleh otak kanan sedangkan teks

10
akan disimpan menggunakan otak kiri yang sifatnya sementara. Contoh media
gambar yang bisa digunakan untuk pembelajaran adalah foto, sketsa, poster, dan
lukisan.
 Peta dan globe
Peta akan membantu sisw lebih mengenal georafis bumi dan letak suatu daerah.
Globe mungkin akan lebih menarik untuk siswa SD karena bentuknya yang 3
dimensi dan dapat diputar. Siswa dapat mulai mengenal benua, samudera, dan
negara-negara di dunia sehingga siswa tahu bahwabumi itu luas dan menarik
untuk dipelajari.
 Grafik
Siswa SD akan kurang suka jika dihadapkan dengan barisan data atau angka
yang berderet. Penyajian data menggunakan grafik akan lebih menarik bagi
siswa SD. Grafik dapat disajikan dalam berbagai bentuk garis, batang, dan
lingkaran.
 Papan tulis
Papan tulis dapat dikreasikan menjadi papan yang intraktif seperti menempel,
menggambar, dan lain-lain.
 Relia
Relia adalah media pembelajaran untuk siswa SD dengan memanfaatkan benda-
benda nyata. Siswa dapat diajk untuk mengamati benda-benda yang ada
disekitarnya. Contohnya adalah mengamati tumbuhan dan hewan sambil
mempelajari bagian-bagian tubuh dan fungsinya.
 Herbarium
Herbarium merupakan media pembelajaran yang berasal dari bagian tumbuhan
yang dikeringkan. Misalnya bagian daun. Daun tumbuhan yang telah dikering
lalu ditempelkan pada suatu kertas. Siswa lalu diminta untuk menuiskan
keterangan mengeni daun tersebut. Misalnya, jenis tanamnnya, bentuk tulang
daun, dll.
 Media manipulatif
Media pembelajaran ini menuntut kreativitas guru untuk memanipulasi benda-
benda disekitar menjadi media pembelajaran. Misalnya dengan memanfaatkan

11
kelereng untuk media belajar berhitung, memanfaatkan balon dan botol kaca
untuk mengajar sains, serta masih banyak lagi.
 Display
Display merupakan media pembelajaran dari papan dimana siswa lebih memilih
dan menempel gambar pada papan. Media ini akan membuat pelajran lebih
hidup, dua arah dan siswa pun dapat turut dapat bergerak aktif.
 Bagan
Bagan menggambarkan hubungan antar informasi yang dikemas secara ringkas
dan struktur. Media pembelajaran ini biasa digunakan digunakan untuk
merangkum isi materi pembelajaran dalam suatu bab. Bagan akan membantu
siswa berpikir secara stuktur dan memahami hubungan antar komponen.

12
BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Strategi peningkatan kreativitas pada anak dalam pembelajaran adalah upaya
atau hal yang dapat dilakukan oleh guru guna meningkatkn kreativitas anak dalam
proses pembelajaran. Strateginya sebagai berikut,berikan tugas kerajinan tangan,berikan
apresiasi dan sran atas tugas yang dilakukan, gunakan media pembelajaran video,
biasakan siswa memberikan pendapat,berikan tugas kelompok secara rutin, buat mind
mapping, hargai pertanyaan dan khayalan tidak biasa siswa, coba manfaatkan visual,
permainan kreatif, perbanyak project, pasang karya siswa dikelas, berintegrasi dengan
musik, belajar sejarah dengan menyenabgkan, dan melakukan eksperimen sederhana.
Anak usia sekolah adalah anak-anak yang berumur enam (6) sampai sekitar
umur dua belas (12) tahun atau dapat disebut juga anak berpendidikan sekolah dasar
(SD).

3.2 Saran
Saran dari kami untuk pembaca:
1. Dapat memberikan kritik dan saran yang membangun, agar kami dapat penulis
dapat menyusun makalah menjadi lebih baik lagi.
2. Disarankan untuk pembaca tidak menjadikan makalah ini sebagai acuan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Azizah,Kurnia. (18 Agust 2022). Pengertian Kreativitas Menurut Para Ahli,


Pahami Cara Melatih dan Mengembangkannya. merdeka.com. dari
https://m.merdeka.com/tranding

Mulachea, Husen.(17 Jan 2022). Kreativitas Adalah Kemampuan Mencipta, Ini


Ciri dan Faktor. Katadata.co.id.dari https://www.google.com/amp/s/katadata.co.id

Pijar. (3 Feb 2022). Yuk,Cari Tahu 6 Cara Meningkatkan Kreativitas paada


Anak. pijar.info. dari https://pijar.info/blog

Ruangguru. (3 Mei 2016). Pancing Kreativitas Siswa dengan Cara-cara Berikut


Ini. Ruangguru.com. dari https;//www.ruangguru.com/blog

Pengertian Anak Usia Sekolah. (n.d).psychologymania.com. dari


https;//www.psychologymania/2012/10

Liputan6. Tujuan Pembelajaran,Manfaat,dan Klasifikasinya yang Perlu


Diketahui . (7 Okt 2020). Yahoo!berita. dari https://id.berita.yahoo.com

Konsep Tujuan Pembelajaran. (n.d).guru.kemdikbud.go.id. dari


https://guru.kemdikbud.go.id/kurikulum/perkenalan

Pahlevi,Reza. (21 Jun 2022). Media Pembelajaran Untuk Siswa SD. Nibiobank.
dari https://nibiobank.org/blog

14

Anda mungkin juga menyukai