Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGEMBANGAN INSTRUMEN BERPIKIR KREATIF


Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Magang Ipa SD

Dosen Pengampu : Linda Hania Fasha, M.Pd

Disusun Oleh:

Kelompok 1 Kelas A3 PGSD 2020


Aulia Desalsa 20060299
Nabillah amaliyyah novel 20060306
Siti masyitoh 20060132
Sufistia fardani 20060311
Wafi nuranisa fitriah 20060122

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN SILIWANGI

2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Pengembangan Instrumen Berpikir
Kreatif ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen ibu
Linda Hania Fasha, M.Pd pada mata kuliah magang IPA SD. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Linda Hania Fasha, M.Pd, selaku dosen yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Cimahi, 2 November 2023

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUA...................................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................4
C. Tujuan.......................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................5
A. Pengertian Pengembangan Instrumen Berpikir Kreatif..............................................................5
B. Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif.....................................................................................5
C. Langkah Atau Proses Berpikir Kreatif.......................................................................................5
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Berpikir Kreatif.................................................................5
E. Penghambat Dalam Proses Berpikir Kreatif..............................................................................6
BAB III PENUTUP.........................................................................................................................7
Kesimpulan........................................................................................................................................7
Saran..................................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi dan informasi pada saat ini tidak dapat dimungkiri
merupakan buah dari kemampuan berpikir kreatif manusia (Siswono, 2018, p.1).
Kemampuan berpikir kreatif menjadi sebuah tuntutan seiring dengan semakin
kompleksnya permasalahan kehidupan yang harus dihadapi manusia. Pembangunan
suatu bangsa tergantung dari sumber daya manusia. Sumber daya manusia ditentukan
oleh pendidikan.
Sumber daya manusia yang berkualitas diperlukan untuk menyelesaikan masalah
yang dihadapi. Penyelesaian masalah membutuhkan suatu ide yang baru. Satu di antara
tujuan dari sistem pendidikan yaitu mendorong seseorang menjadi kreatif.
Hal ini sesuai yang digariskan pada Peraturan Menteri Nomor 20 Tahun 2016 pasal
3 tentang tujuan pendidikan nasional, bahwa dengan pendidikan dapat mengembangkan
potensi siswa agar menjadi manusia yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif
dan mandiri (Permendikbud, 2016, p.1). Oleh sebab itu maka kemampuan berpikir
kreatif sangat perlu untuk dikembangkan di sekolah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengembangan instrumen berpikir kreatif?
2. Apa saja indikator kemampuan berpikir kreatif?
3. Bagaimana langkah atau proses berpikir kreatif?
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi berpikir kreatif?
5. Apa saja penghambat dalam proses berpikir kreatif
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu pengembangan instrumen berpikir kreatif
2. Untik mengetahui apa saja kemampuan berpikir kreatif
3. Untuk mengetahui bagaimana langkah atau proses berpikir kreatif
4. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi berpikir kreatif
5. Untuk mengetahui apa saja penghambat dalam proses berpikir kreatif
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengembangan Instrumen Berpikir Kreatif
Menurut Sabandar (2008),berpikir kreatif sesungguhnya adalah suatu kemampuan
berpikir yang berawal dari adanya kepekaan terhadap situasi yang sedang dihadapi, bahwa
situasi itu terlihat atau teridentifikasi adanya masalah yang ingin harus diselesaikan. Berpikir
kreatif adalah aktivitas mental yang terkait dengan kepekaan terhadap suatu masalah,
mempertimbangkan informasi baru dan ide-ide yang tidak biasanya dengan suatu pikiran
terbuka, serta dapat membuat hubungan-hubungan dalam menyelesaikan suatu masalah.
Pengembangan kemampuan berpikir kreatif memang perlu dilakukan karena
kemampuan ini merupakan salah satu kemampuan yang dikehendaki dunia kerja.
Pengembangan kemampuan berpikir kreatif perlu dilakukan sejalan dengan pengembangan
cara mengukurnya.
Pengembangan instrumen berpikir kreatif dilakukan melalui lima tahapan yaitu: 1)
menentukan standar yang akan diukur; 2) menetapkan konstruk yang akan dinilai; 3)
menetapkan tugas autentik yang akan dikerjakan siswa; 4) mengembangkan kriteria
penilaian; dan 5) menyusun rubrik penilaian.
B. Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif
Ciri-ciri kemampuan berpikir kreatif dapat dijadikan indikator dalam menilai
kemampuan berpikir kreatif seseorang.
Ciri-ciri kemampuan berpikir kreatif antara lain meliputi :
1. Keterampilan berpikir lancar
a. Menghasilkan banyak gagasan/jawaban yang relevan
b. Menghasilkan motivasi belajar
c. Arus pemikiran lancar
2. Keterampilan berpikir lentur (fleksibel)
a. Menghasilkan gagasan-gagasan yang seragam
b. Mampu mengubah cara atau pendekatan
c. Arah pemikiran yang berbeda
3. Keterampilan berpikir orisinil
a. Meberikan jawaban yang tidak lazim
b. Memberkan jawaban yang lain daripada yang lain
c. Memberikan jawaban yang jarang diberikan kebanyakan orang
4. Keterampilan berpikir terperinci (elaborasi)
a) Mengembangkan, menambah,memperkaya suatu gagasan
b) Memperinci detail-detail
c) Memperluas suatu gagasan

C. Langkah Atau Proses Berpikir Kreatif


Fatur (2012) menjelaskan Proses berpikir kreatif merupakan salah satu tahapan
berpikir tingkat tinggi yang diperlukan dalam kehidupan masyarakat. Dan Manusia selalu
diperhadapkan pada permasalahan sehingga diperlukan suatu proses berpikir kreatif untuk
memecahkan masalah tersebut. suatu proses yang mengkombinasikan berpikir logis dan
berpikir divergen. Berpikdivergen digunakan untuk mencari ide-ide untuk menyelesaikan
masalah sedangkan berpikir logis digunakan untuk memferivikasi ide-ide tersebut menjadi
sebuah penyelesaian yang kreatif.
Lee, Kyung Hwa, (2005) menyatakan bahwa yang diperlukan dalam proses berpikir
kreatif termasuk kepekaan, kefasihan, fleksibilitas, orisinalitas. Menurut Ramly (2011) Tes
dalam kreativitas menggunakan Torrance Tes Creative Thinking (TTCT) dan tiga
kemampuan yang diukur adalah Fluency (kelancaran), Fleksibilitas (Fleksibel) dan
Originalitas (kebaruan). Menurut Wallas (Solso 2007, Munandar 2009) dan Fathullah
(2012), proses berpikir kreatif meliputi tahap persiapan, inkubasi, iluminasi, dan verifikasi.
Proses berpikir kreatif berdasarkan tahaptahap tersebut jika dikaitkan dengan
pemecahan masalah adalah sebagai berikut: Tahap berpikir kreatif dalam penelitian ini
mengikuti tahapan berpikir yang terdiri dari tahapan mensintesis ide-ide, membangun atau
membangkitkan suatu ide kemudian menerapkan suatu ide tersebut. Mensintesis ide
adalah memadukan ide-ide atau gagasan yang dimiliki yang bersumber dari pembelajaran
di kelas maupun dari pengalaman sehari-hari.
Membangkitkan atau membangun ide adalah memunculkan ide-ide yang berkaitan
dengan masalah yang diberikan. Menerapkan ide adalah memilih suatu ide tertentu dan
menerapkannya untuk memecahkan masalah. Dalam proses ini subyek berusaha untuk
menghasilkan sesuatu hasil (produk) yang baru secara fasih dan fleksibel.
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Berpikir Kreatif
Berpikir kreatif tumbuh subur bila ditunjang oleh faktor personal dan situasional.
Orang-orang kreatif memiliki temperamen yang beraneka ragam. Kemampuan kognitif:
Termasuk di sini kecerdasan di atas rata-rata, kemampuan melahirkan gagasan-gagasan
baru, gagasan-gagasan yang berlainan, dan fleksibilitas kognitif.
Sikap yang terbuka: Orang kreatif mempersiapkan dirinya menerima stimulasi
internal dan eksternal; ia memiliki minat yang beragam dan luas. Sikap yang bebas,
otonom, dan percaya pada diri sendiri. Orang kreatif tidak senang “digiring”, ingin
menampilkan dirinya semampu dan semaunya; ia tidak terlalu terikat pada konvensi-
konvensi sosial. Mungkin inilah sebabnya orang-orang kreatif dianggap nyentrik atau gila.
Butir nomor 3 membawa kita pada faktor-faktor situasional yang menyuburkan
kreativitas. Para ahli sejarah mencatat bahwa ada saat-saat ketika kreativitas tumbuh
subur; misalnya Islam pada zaman Abasiyah, Itali pada waktu Renaissance. Sudah
diketahui juga, di negara-negara totaliter kreativitas dalam sains dihidupkan, tetapi
kreativitas dalam sastra atau ilmu-ilmu sosial dihambat.
Berpikir kreatif hanya berkembang pada masyarakat yang terbuka, menghargai
kesetiaan primordial, tetapi membunuh prestasi yang menonjol, sukar untuk melahirkan
perikiran-pemikiran kreatif. Selain faktor-faktor lingkungan psikososial, beberapa peneliti
menunjukkan juga adanya faktor-faktor situasional lainnya.
Maltzman (1960) menunjukkan faktor peneguhan dari lingkungan; Dutton (1970)
menyebut, antara lain, terjadinya hal-hal istimewa bagi manusia kreatif; dan Silvano Arieti
menekankan faktor isolasi dalam menumbuhkan kreativitas (Hunt, 1982:308).
“Orang mengagumi, membesarkan, dan menghargai inovator macam apa pun; tetapi juga
mengabaikan, memasung, atau menghukum mereka yang terlalu inovatif atau bila
gagasannya bertentangan dengan tradisi dan pendapat yang diterima banyak orang” – Hunt
(1982: 312).
E. Penghambat Dalam Proses Berpikir Kreatif
Setiap individu memiliki kreatifitas masing -masing untuk menghasilkan berbagai
karya, namun dalam menghasilkan sebuah karya banyak sekali hambatan yang dapat
mempengaruhi kreatornya. menurut (Uno dan Mohamad, 2017, hal 154-156) penghambat
bagi sesorrang dalam mengembangkan berpikir kreatif sebagai berikut:
1. Anggapan remeh orang lain terhadap karyanya
2. Mudah putus asa
3. Mudah bosan
4. Terlalu cepat puas
5. Takut dengan resiko yang ada
6. Tidak percaya diri
7. implusif
8. Malas berpikir dan berusaha dalam melakukan sesuatu

Adapun menurut Shallcross dalam (Aulia, 2018, hal-38) ada beberapa aspek penghambat
kreatif yaitu:
1. Kendala historis
2. Kendal biologis
3. Kendala fisiologis
4. Kendala sosiologis
5. Kendala psikologis
6. Kendala diri sendiri.
F. Contoh instrumen soal berpikir kreatif

LEMBAR EVALUASI
NAMA :
KELAS :
MATA PELAJARAN : IPA

INDIKATOR INDIKATOR SOAL NOMOR JAWABAN


KEMAMPUAN PADA MATERI SOAL
BERPIKIR SISTEM
KREATIF PERNAPASAN
MANUSIA
Berpikir lancar Memahami dan 1. Sebutkan bagian 1/ uraian Organ pernapasan
(fluency) mengidentifikasi organ manusia terdiri dari
organ pernapasan pernapsanmanusi hidung, faring, laring,
pada manusia a secara urut! trakea, bronkus,
bronkiolus, dan paru-
paru (laveolus).

Berpikir Menjelaskan 2. Sebutkan cara 2/ uraian Cara memelihara organ


elaborasi upaya menjaga memelihara pernapasan:
(elabiration) kesehatan sistem organ pernapasan  Berolahraga teratur
pernapasan pada dalam kehidupan supaya alat-alat
manusia sehari-hari! pernapasan terlihat
baik sehingga dapat
bekerja dengan baik.
 Tidak merokok dan
menghindari
paparan asap roko
karena banyak
mengandung racun.
 Menggunakan
masker saat ada di
lingkungan kotor.
 Membersihkan
rongga hidung
secara teratur.
Mengaitkan 3. Jika perut terasa 3/uraian Organ pencernaan yang
Kelenturan atau penyakit pada sakit seperti di berfungsi untuk
fleksiilitas fungsi oragan remas -remas dan menampung makanan
(felxibilylitas pencernaan merasa mual, minuman, mengolah
manusia menuerutmu apa dan menghancurkan
yang sedang makan yaitu adalah
bermasalah pada lambung jika tidak ada
organ asupan makanan
penecernaan lambung akan
manusia ? memeremas organnya
sendiri sehinnga
terjadilah rasa sakit
pada bagian perut.

Menejelaskan 4. Bagaimana Muut: pertamakali


Elaborasi fungsi pencernaan proses organ 4 /uraian makanan masuk
manusia pencernanan kedalam mulut di
mengolah dalaamnya terjadilah
makanan yang prosespencernaan
masuk kedalam mekanik dan kimiawi
tubuh manusia? Kerongkongan: pada
organ ini makanan di
lanjut dengan Gerakan
dimeremas-remas agar
makan menjadi halus
dan dapat terdorang
untuk lanjut ke
lambung
Lambung: proses
pencernaan secara
mekanik juga terjadi di
dalam lambung ketika
makanan dihaluskan
oleh Gerakan otot-otot
lambung.pada lambung
terjadi proses
pencernaan secara
kimiawi melalui enzim-
enzim .
Usus halus: makanan
yang sudah diproses di
lambung menuju usus
halus. Di usus halus ini
makanan kembali
diproses secara kimiawi
yang dibantu oleh
enzim - enzim dan
pankreas, empedu,dan
hati seperti
tripsin,amiliase,
maltase,
sukrase,lactase,dan
lipase.
Usus besar:sisa-sisa
makanan mengalami
pembusukan di dalam
usus besar. Didalam
usus besar juga air di
serap sehingga sisa-sisa
makanan siap di ubah
menjadi feses (kotoran).
Rektum dan anus:fases
akan di simpan di
dalam rektum sebelum
di keluarkan lewat anus.
Di sana akan mengiri
sinyal ke otak untuk
memutuskan apakah
feses perlu dikeluarkan
atau tidak. Setelah itu
fases yang siap dibuang
akan keluar malalui
anus. Otot anus
berfungsi untuk
menahan dan menjaga
feses agar tidak keluar
drai rektum sebelum
saatnya.
Menjelaskan 5. Jelaskan 5 / uraian Air masuk ke rongga
Berpikir Lancar proses pernapasan bagaimana proses mulut, sementara tutup
pada hewan, pernapasan pada insang menutup.
misalnya ikan. hewan… Kemudian air
dikeluarkan melalui
tutup insang
Menyebutkan 6. 1. Gigi 6 / uraian 4. Kerongkongan
Berpikir Luwes organ pencernaan 2. Hati
pada manusia 3. Lambung
4. Kerongkongan
Dari organ
pencernaan diatas,
orang pencernaan
manakah yang
melakukan gerak
peristaltik ….
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Berpikir kreatif merupakan aktivitas mental yang terkait dengan kepekaan terhadap
suatu masalah, mempertimbangkan informasai baru dan ide-ide yang sangata terbuka dan
luas.perkembangan dalam berpikir dalam diri manusia berbda beda maka dari itu untuk
mengukur pengembangan kemampuan berpikir kreatif memiliki lima tahapan yaitu:1)
memnentukan standar yang akan diukur 2) menentapkan kontruk yang akan dinilai
3)menetapka tugas autentik yang akan dikerjakan oleh siswa megembangkan kriteria
penilaian 5) menyusun rubik penilaian.
Dalam berpikir kreatif memeiliki beberapa indicator untuk pengembanganya dan
memiliki factor penghambat dalam mengembangkan berpikir kreatif.

B. Saran
permasalahan yang sedang dihadapi dapat dipecahkan denganncara berpikir kreatif
karenanta pengembangan berpikir seperti ini mengkombinasi berpikir logis dan ide-
ide untuk memecahkan permasalahn tersebut, untuk mereduksi dalam penghambat
pengembangan berpikir kreatif sesama individu harus saling menghargai.

DAFTAR PUSTAKA

Aulia, U. (2018). Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Kemampuan Berpikir
Kreatif Pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas IV di MIN 10 Bandar Lampung Tahun
Ajaran 2017/2018.

Dimas Sofri Fikri Arif a, Z. b. (2020). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Pada Model pbl.
UNNES.

Hammen, C. d. (2020). Faktor-Faktor yang Memengaruhi Berpikir Kreatif.


https://vocasia.id/blog/faktor-faktor-yang-memengaruhi-berpikir-kreatif/?amp=1 .

Anda mungkin juga menyukai