BERFIKIR KREATIF
KELOMPOK 5
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul “Menulis
Teks HOTS (Higher Order Thinking Skills): Kemampuan Berfikir Kreatif ”.
Dengan selesainya makalah ini kami berharap dapat bermanfaat kepada seluruh
pembaca ataupun mahasiswa yang sedang mendalami bidang pendidikan. Kami
selaku penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun.
Penyusun
DA
FT
AR
ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................... 2
1.3 Tujuan..................................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Berfikir Kreatif........................................................................................... 3
2
2.4 Faktor Pendorong dan Penghambat Kreativitas............................................................6
2.5 Tahapan Proses Berpikir Kreatif....................................................................................7
2.6 Contoh Soal Kemampuan .......................................................................................... 8
BAB III PENUTUP..................................................................................................................... 23
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................23
3.2 Saran.............................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Berfikir Kreatif
Berpikir dapat diartikan menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan
sesuatu. Hal tersebut selaras dengan pendapat Poerwadarminta dalam Syukur (2004:10) yang menyebutkan
berpikir sebagai penggunaan akal budi manusia untuk mempertimbangkan atau memutuskan sesuatu.
Menurut Surya (2015:117) berpikir adalah perilaku kognitif dalam tingkat yang lebih tinggi atau tertinggi.
Dikatakan perilaku kognitif dalam tingkat yang lebih tinggi karena berpikir merupakan bentuk pengenalan
dengan memanipulasi sejumlah objek dan konsep terutama dalam tatanan abstrak. Dengan demikian,
kemampuan berpikir hanya dapat dilakukan apabila telah memiliki konsepkonsep tertentu dan diimbangi
dengan daya nalar yang kuat. Jadi, yang menjadi landasan dalam kemampuan berpikir adalah tingkat daya
nalar dan penguasaan konsep dengan daya abstraksi tertentu.
Pada hakikatnya berpikir kreatif amatlah berkaitan dengan penemuan sesuatu yang baru, seperti yang
diungkapkan oleh Harriman (2017, hlm. 120) yang menyatakan bahwa berpikir kreatif adalah suatu
pemikiran yang berusaha menciptakan gagasan yang baru. Namun demikian, berpikir kreatif juga
melibatkan suatu proses sistematis untuk mencapai kebaruannya.
Menurut Young & Balli (dalam Bergili, 2015, hlm. 2) berpikir kreatif dapat didefinisikan sebagai
seluruh rangkaian kegiatan kognitif yang digunakan individu dalam menghadapi masalah dari suatu kondisi
sehingga mereka mencoba menggunakan imajinasi, kecerdasan, wawasan dan ide-ide ketika mereka
menghadapi suatu situasi atau masalah tersebut. Berpikir kreatif adalah serangkaian proses untuk memahami
masalah, membuat tebakan, hipotesis tentang masalah, mencari jawaban, mengusulkan bukti, dan akhirnya
melaporkan hasil untuk diaplikasikan dalam proses penciptaan. Namun demikian menciptakan hal yang
sangat baru sangatlah tidak mudah. Bahkan jika kita runut asal-muasal suatu hal, maka kita tidak akan ada
habisnya menemukan bahwa berbagai hal yang kita anggap baru sebetulnya sudah pernah ada sebelumnya.
Akan tetapi hal tersebut bukanlah penghambat kreativitas. Mengapa? Karena berpikir kreatif adalah
kemampuan seseorang untuk menciptakan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata,
dalam bentuk ciri-ciri aptitude maupun non aptitude, dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal
yang sudah ada, dan semuanya relatif berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya.
Dapat disimpulkan bahwa berpikir kreatif adalah seluruh rangkaian pemikiran atau proses kognitif
yang dilakukan secara sistematis agar dapat menciptakan sesuatu yang baru atau relatif berbeda dengan
yang sudah ada sebelumnya, baik dari hal yang benar-benar belum ada maupun kombinasi dengan hal-hal
yang sudah ada.
2.2 Ciri-Ciri Berpikir Kreatif
3
Selain melalui definisinya, kita juga dapat mengenal berpikir kreatif dari karakteristik atau ciri yang
menyelimutinya. Adapun ciri-ciri kemampuan dari berpikir kreatif yaitu Menurut Susanto (2016, hlm. 102)
ciri-ciri peserta didik yang kreatif dapat ditinjau dari dua aspek yaitu aspek kognitif dan efektif, yakni
sebagai berikut.
1. Aspek kognitif
Ciri-ciri kreativitas yang berhubungan dengan kemampuan berpikir kreatif atau divergen., yang ditandai
dengan adanya beberapa keterampilan tertentu, seperti : keterampilan berpikir lancar, berpikir
luwes/fleksibel, berpikir orisinal, keterampilan merinci, dan keterampilan menilai. Makin kreatif seseorang,
maka ciri-ciri ini makin melekat pada dirinya.
2. Aspek afektif
Ciri-ciri kreatif yang lebih berkaitan dengan sikap dan perasaan seseorang, yang ditandai dengan berbagai
perasaan tertentu, seperti : rasa ingin tahu, bersifat imajinatif/fantasi, sifat berani mengambil resiko, sifat
menghargai, percaya diri, keterbukaan terhadap pengalaman baru.
2.3 Indikator Berpikir Kreatif
Menurut Guilford (dalam Munandar, 2014) indikator berpikir kreatif adalah sebagai berikut.
1. Kelancaran berpikir (fluency of thinking),
yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak ide yang keluar dari pemikiran seseorang secara cepat.
Dalam kelancaran berpikir, yang ditekankan adalah kuantitas, dan bukan kualitas.
2. Keluwesan berpikir (flexibility),
yaitu kemampuan untuk memproduksi sejumlah ide, jawaban-jawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang
bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda, mencari alternatif atau arah
yang berbeda-beda, serta mampu menggunakan bermacam-macam pendekatan atau cara pemikiran. Orang
yang kreatif adalah orang yang luwes dalam berpikir. Mereka dengan mudah dapat meninggalkan cara
berpikir lama dan menggantikannya dengan cara berpikir yang baru.
3. Elaborasi (elaboration),
yaitu kemampuan dalam mengembangkan gagasan dan menambahkan atau memperinci detail-detail dari
suatu objek, gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.
4. Originalitas (originality),
yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan unik atau kemampuan untuk mencetuskan gagasan asli.
Tabel Indikator Berpikir kreatif
Munandar (2014, hlm. 113) menguraikan indikator berpikir kreatif secara rinci melalui tabel di bawah ini.
4
No Indikator Deskripsi
5
Elaborasi ditunjukkan oleh sejumlah tambahan dan detail yang bisa dibuat untuk stimulus sederhana untuk
membuatnya lebih kompleks.
d. Keaslian(Originality)
Indikator orisinalitas mengacu pada keunikan dari respon apapun yang diberikan. Orisinalitas yang
ditunjukkan oleh sebuah respon yang tidak biasa, unik dan jarang terjadi. Berpikir tentang masa depan bisa
juga memberikan stimulasi ide-ide orisinal. Jenis pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk menguji
kemampuan ini adalah tuntutan penggunaanpenggunaan yang menarik dari objekobjek umum. Berdasarkan
uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa keempat indikator berpikir kreatif tersebut di atas memberikan
suatu pandangan tentang proses kreatif. Proses kreatif tersebut yang akan membantu individu untuk
menciptakan ideide atau gagasan kreatif dan menyelesaikan masalah-masalah tertentu di dalam proses
hidup. Beberapa indikator tersebut dapat digunakan sebagai indikator untuk mengukur kemampuan berpikir
kreatif seseorang dalam menyelesaikan masalah tertentu, misalnya dalam hal ini di bidang matematika.
2.4 Faktor Pendorong dan Penghambat Kreativitas
Menurut Uno & Mohamad (2017, hlm. 154-156) ada beberapa faktor pendorong dan penghambat kreativitas
yang meliputi:
1. Kepekaan dalam melihat lingkungan;
2. Kebebasan dalam melihat lingkungan/bertindak
3. Komitmen kuat untuk maju dan berhasil;
4. Optimis dan berani ambil resiko, termasuk risiko yang paling buruk;
5. Ketekunan untuk berlatih;
6. Hadapi masalah sebagai tantangan;
7. Lingkungan yang kondusif, tidak kaku, dan otoriter.
Sementara itu, beberapa faktor penghambat kreativitas meliputi:
1. Malas berpikir, bertindak, berusaha, dan melakukan sesuatu;
2. Implusif;
3. Anggap remeh karya orang lain;
4. Mudah putus asa, cepat bosan, tidak tahan uji;
5. Terlalu cepat puas;
6. Tak berani tanggung risiko;
7. Tidak percaya diri (Uno & Mohamad, 2017, hlm. 154-156).
6
1. Persiapan
Pada tahap ini individu berusaha mengumpulkan informasi atau data untuk memecahkan masalah yang
dihadapi. Individu mencoba memikirkan alternatif pemecahan masalah yang dihadapi dengan bekal ilmu
pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki, individu mencoba menjajaki jalan yang mungkin ditempuh
untuk memecahkan masalah tersebur. Namun, pada tahap ini belum ada arah yang tetap meskipun telah
mampu untuk mengeksplorasikan berbagai alternatif pemecahan masalah
2. Inkubasi
Pada tahap ini, proses pemecahan masalah dierami dalam alam prasadar, individu seakan-akan
melupakannya. Jadi pada tahap ini individu seakan akan melepaskan diri dari masalah yang dihadapinya
untuk sementara waktu, dalam artian tidak memikirkan secara sadar melainkan mengedepankan dalam alam
prasadar. Proses ini bisa lama, bisa pula sebentar sampai kemudian inspirasi untuk pemecahan masalah
muncul.
3. Iluminasi
Pada tahap ini telah timbul inspirasi atau gagasan-gagasan baru serta proses-proses psikologi yang
mengawali dan mengikuti munculnya inspirasi atau gagasan baru. Proses Hal ini timbul setelah diendapkan
7
2.6 Contoh Soal Kemampuan Berfikir kreatif
8
ke masjid terdapat beberapa jalan alternatif
yang bisa di
tempuh Anak tersebut agar bisa sampai ke
masjid. Menurut
Anda jalan alternatif manakah yang dipilih
Anak tersebut agar
lebih cepat sampai ke masjid? (jika a= 30m,
b=40m, c=50m,
d=20m, e=50m, f=60m dan g=20m).
4 Andi adalah salah satu siswa SMP Negeri 1 Dari peristiwa tersebut terjadi gerak
MAJENE karena jarak antara rumah Andi dan lurus berubah beraturan (GLBB).
sekolah cukup jauh, sehingga Andi harus Hal ini sesuai denga konsep GLBB bahwa
menggunakan sepeda ke sekolah. Ketika Andi kecepatan suatu benda dapat berubah-ubah
mengendarai sepeda ke sekolah, di jalan datar secara teratur dengan
yang lurus rata-rata kecepatan Andi mengayuh lintasan garis lurus.
sepeda akan stabil. Namun ketika mulai Di mana ketika sepeda berada di jalan turunan,
menaiki jalan tanjakan, kecepatan mengayuh maka akan mengalami percepatan sedangkan
sepeda Andi berkurang karena terasa semakin ketika sepeda berada ditanjakan maka akan
berat. Setelah melalui tanjakan pastinya Andi mengalami
akan melalui jalan turunan dan kecepatan perlambatan.
sepeda Andi akan semakin bertambah meski
tanpa dikayuh. Terkait dari peristiwa tersebut,
gerak apakah yang terjadi ketika Andi sedang
melalui jalan datar, tanjakan dan turunan?
Jelaskan berdasarkan konsep fisika.
5 Perhatikan dengan beberapa peristiwa yang Persamaan dari ketiga peristiwa tersebut adalah
terjadi berikut ini: ketiganya sama-sama melakukan
1. Bu Rani mengantar anaknya ke gerak lurus beraturan.
10
sekolah menggunakan sepeda. Bu Dimana pada gerak lurus beraturan, kecepatan
Rani selalu mengayuh sepeda sejauh benda setiap saat selalu konstan, artinya
3 m dalam waktu 1 s. kecepatan awal sama dengan kecepatan akhir.
2. Pak Roni mengendarai sepeda motor Oleh karena itu, jarak yang ditempuh benda
dengan jarum speedometer menunjuk berbanding
angka yang sama. Setiap 5 menit, lurus dengan waktu.
motor menempuh jarak 3 km. Dibuktikan dengan jarak yang ditempuh pada
3. Sebuah Kereta Api melaju pada rel ketiga peristiwa tersebut berubah
lurus dengan cepat. Setiap rel yang pada tiap selang waktu tertentu.
panjangnya 600 km dapat ditempuh
dalam waktu 7,5 jam.
Apa persamaan dari ketiga peristiwa gerak
tersebut? Jelaskan!
(Berpikir Luwes) 6 Rini berada di dalam mobil yang bergerak Bila acuannya Dewi maka Rini dikatakan
Peserta didik meninggalkan Dewi. Dari waktu ke waktu bergerak, namun bila acuannya adalah mobil
mampu Dewi yang berdiri di sisi jalan itu semakin rini dikatan
menghasilkan tertinggal di belakang mobil. Artinya posisi diam.
jawaban yang Rini dan Dewi berubah setiap saat seiring Karena selama perjalanan posisi Rini
bervariasi dengan dengan gerakan mobil menjauhi Dewi. dan mobil tidak berubah.
sudut padang Berdasarkan peristiwa tersebut manakah yang Jadi, suatu benda dapat bergerak
yang berbeda bergerak Rini atau Dewi? Jelaskan menurut sekaligus diam tergantung pada acuan
pandangan Anda beserta titik acuannya ! yang dipilih.
11
bahwa mobil tersebut tidak mengalami Karena selama 15 menit bus tidak
percepatan, sedangkan orang yang duduk di mengalami perubahan kecepatan.
belakang sopir mengatakan bahwa mobil Di buktikan dengan speedometer yang
tersebut mengalami percepatan tetapi selalu menunjuk angka 60 km/jam.
percepatannya tetap. Menurut Anda
pendapat manakah yang tepat? Jelaskan
alasanmu!
8 Agung, Budi dan Roni sedang bermain Ketika kelereng digelindingkan pada
kelereng. Kemudian mereka bermain tebak- tanah berpasir maka kelereng akan mengalami
tebakan. Jika sebuah kelereng kecil peristiwa GLB.
digelindingkan pada tanah berpasir, apa yang Karena kelereng tersebut mendapatkan gaya
akan terjadi? Apa terjadi GLB atau GLBB? gesek dari pasir maka lama kelamaan kelereng
Jelaskan pendapatmu! tersebut akan di
perlambat hingga mencapai posisi akhir.
Ketika kelereng tersebut bergerak dari posisi
awal/kondisi awal hingga akhir kelereng
tersebut bergerak secara lurus
beraturan (GLB).
9 Seorang anak menjatuhkan bola dari puncak a. Kedua grafik tersebut menceritakan tentang
menara. Gerakan bola tersebut memenuhi dua gerak yang dialami bola. Grafik (a) yaitu
grafik berikut! hubungan kecepatan terhadap waktu. Grafik
v (m/s) 𝑎 (𝑚/𝑠2) (b) yaitu hubungan percepatan terhadap
waktu.
12
(a) (b) tertentu. Grafik (b) menggambarkan bahwa
a. Ceritakan gerak bola tersebut mulai percepatan yang dialami bola
dilepaskan si anak hingga jatuh ke selalu tetap.
tanah dengan meninjau kecepatan dan Gerak yang dialami bola adalah gerak
11 Seekor burung merpati yang sedang terbang ke Penyelesaian :
percepatan bola! lurus berubah beraturan.
barat selama 15 detik dengan kecepatan 15 m/s. Timur dan Barat membentuk sudut 180 derajat,
b. Simpulkan jenis gerak yang dialami oleh Di buktikan dengan bentuk kedua2 grafik yang
Jika burung
100 m.merpati
yaitubola! tersebut
Kemudian salah kemudian kembali atau berlawanan arah.
satu dari karyawan g = 10 m/s
menandakan perubahan kecepatan
terbang
melemparkesebuah
timur benda
selamake 8bawah,
detik dari
dengan
atas Dik : vB = 15 m/s ttB==515
dan adanya percepatan tetap.sekon
kecepatan 8 m/s,Ilustarsi
balkon tersebut. berapakah kecepatan
seperti rata-rata
pada gambar di detik
(Berpiki Orisinal) 10 Keluarga Pak Dahlan melakukan Pendapat adik David tidak tepat. Angka yang
burung merpati tersebut? Ilustrasi seperti pada vT = 8 m/s
bawah ini!
Peseta didik perjalanan ke luar kota. David yang duduk ditunjuk oleh speedometer selalu sama, maka
gambar di bawah ini. tT = 8 detik: s….?
Ditanyakan
mampu memberikan di belakang Pak Dahlan selalu mengamati benda tidak mengalami perubahan kecepatan.
jawaban secara orisinal speedometer mobil ketika di jalan tol. Sehingga benda
Waktu Dit : 𝑣̅ … ? 1 2
0 1 2 3 4 5 6 7 8 Selama 9 B lima belas menit, angka yangT tidak mempunyai s = spercepatan.
0 + v0t +
∑𝑠
at
(sekon) 2
ditunjuk speedometer adalah 80 km/jam. Ketika speedometer menunjuk angka 80
Kelajuan 𝑣̅ =
6 8 10 12 Adik David berpendapat bahwa mobil km/jam, berarti mobil ∑ 𝑡 berjalan dengan kelajuan
(m/s)
bergerak dengan percepatan tetap selama 80 km/jam. Karena 𝑠 angka
1 + 𝑠2
yang ditunjuk oleh
Jarak (m) 𝑣̅ =
lima belas menit tersebut. Namun David speedometer selalu sama, maka1 mobil melaju
merasa pendapat adiknya tidak tepat. dengan kelajuan s = 100 + (𝑡15 1 +)(5𝑡2) + (−10)(5)2
2
Menurut Anda, apakah pendapat Adik yang tetap. s = 50 meter
David tepat? Jika tidak, apa yang harus Dapat dikatakan bahwavBmobil . tB − tidak
vT. tT mengalami
Jika orang tersebut melempar ke atas dengan 𝑣̅ = Jika tidak ada perubahan
Dani jelaskan pada adiknya agar adiknya perubahan kecepatan.
kecepatan 15 m/s, tB + tT
mengerti bahwa pendapatnya tidak tepat? kecepatan, maka mobil 15(15 tidak
) − dipercepat
8(8) atau
dengan percepatan gravitasi di tempat tersebut,
diperlambat. Jadi,v̅ percepatan
= mobil nol (mobil
maka posisi benda setelah 5 sekon jika diukur 15 + 8
tidak 161
dari tanah yaitu? v̅ = = 7 ms −1
13 Tabel di bawah ini menunjukkan gerak suatu mempunyai percepatan). 23
a.
benda
12 Salah satu perusahaan yang ada di kota Diketahui : s0 = 100 m
Bandung sedang v0 = 15 m/s
melaksanakan apel pagi di atas balkon yang
mempunyai ke tinggian
13
b. Hitung percepatan benda dari detik ke-3 hingga
detik ke-7
v7 − v3
𝑏. 𝑎 =
t7 − t3
20 − 12
=
7−3
= 2m/s2
v2 + v7
𝑐. s2−7 = (t7 − t2)
2
= 10+20 (7 − 2)
2
= 75 m
14 Perhatikan grafik kecepatan terhadap waktu berikut Mencari percepatan (a) jika diberikan
ini:
14
)v(m/s) grafik v-t :
a = tan θ, dengan θ adalah sudut kemiringan
garis grafik terhadap horizontal dan tan suatu
D sudut adalah sisi depan sudut dibagi sisi
5 samping sudut.
B C Ingat: tan-de-sa
2 a. A – B
a = (2 − 0) : (3− 0) =2/3 m/𝑠2 (benda bergerak
t lurus berubah beraturan /GLBB dipercepat)
(
s
A )
3 7 9
b. B – C
a = 0 (garis lurus, benda bergerak lurus
Tentukan besar percepatan dan jenis gerak dari: beraturan/ GLB)
a. A – B c. C – D
b. B – C a = (5 − 2) : (9 − 7) = 3/2 m/𝑠2 (benda bergerak
c. C – D lurus berubah beraturan /GLBB dipercepat)
15 Dua buah benda P dan Q mula-mula berjarak 120 Waktu tempuh antara P dan Q sampai
meter satu sama lain. Benda P dan Q bergerak saling keduanya bertemu adalah sama sebesar t.
berlawanan masing-masing dengan kecepatan 8 m/s
dan 4m/s. Berapa waktu yang ditempuh jika kedua Sehingga :
benda tersebut bergerak dalam waktu bersamaan ?
stotal = sP + sQ
15
stotal = vP. t + vQ. t
120 = 8 . t + 4 . t
120 = 12t
t = 10 sekon
(Berpikir 16 Ani adalah salah satu mahasiswa baru di salah satu kampus yang kita gambar ilustrasi perpindahan untuk
ada mencari nilai kecepatan
Elaborasi) di Kota Makassar. Hari pertama masuk kuliah Ani ke
kampus
Pesereta didik bersama Fani, Ani dan Fani berjalan kaki sejauh 100 m kearah
barat,
mampu setelah melewati salah satu pusat perbelanjaan, mereka
kemudian
memperinci suatu belok ke selatan sejauh 300 m, setelah melewati pertamina
mereka
gagasan supaya berjalan kearah timur sejauh 500 m. Sedangkan waktu tempuh
lebih jelas yang 𝑝𝑒𝑟𝑝i𝑛𝑑𝑎𝑎𝑛
dibutuhkan Ani untuk menempuh perjalanan dari titik awal ke Kecepatan = w𝑎𝑘𝑡𝑢
titik
akhir adalah 25 menit. Terkait dari peristiwa tersebut,
berapa
kelajuan dan kecepatan yang diperoleh Ani untuk menuju
ke
16
√3002 + 4002
=
1500
√90000 + 160000
==
1500
√250000
=
1500
50 0
=
1500
𝑚
= 0,33
𝑠
j𝑎𝑟𝑎𝑘
Kelajuan=
w𝑎𝑘𝑡𝑢
= 0,6 𝑚/𝑠
17 Seorang anak menjatuhkan dua bola dari ketinggian 3 m secara Boal bergerak lurus berubah beraturan.
bersamaan. Bola pertama terbuat dari logam dan bola kedua Karena bola bergerak semakin cepat
terbuat dari atom. Keadaan awal bola diam. Bola jatuh ketika terjatuh.
membentuk lintasan lurus dengan kecepatan yang semakin Terjadi perubahan kecepatan yang
bertambah ketika ketinggiannya berkurang. Informasi apakah mengartikan bahwa ada percepatan pada
yang disampaikan teks tentang gerak bola tersebut? Berikan bola.
alasan-alasan yang mendukung!
18 Joko berjalan ke timur sejauh 80 m. kemudian berbalik arah ke Penyelesaian:
barat Jarak total = AB + BC
menempuh jarak 50 m. Perjalanan tersebut memerlukan waktu = 80 m + 50 m
50 s. Berapakah kelajuan rata-rata dan kecepatan rata-rata
Joko dalam
17
perjalanannya? = 130 m
Perpindahan = AB – BC
= AB – BC
= 80 m – 50 m
= 30 m
18
30 𝑚
=
50 𝑠
= 0,6 𝑚/𝑠
19 Di bawah ini adalah grafik kecepatan terhadap waktu dari gerak Analisa grafik:
dua buah mobil. Mobil A berwarna merah dan mobil B berwarna Jenis gerak A → GLB dengan
coklat. kecepatan konstan 80 m/s
v(m/s) Jenis gerak B → GLBB dengan
percepatan a = tan α = 80 : 20 = 4 m/s2
B Kedua mobil bertemu berarti jarak tempuh
keduanya sama, missal keduanya bertemu
saat
80 waktu t
A
sA = sB
VAt = V0 t + 1/2at2
B
1
80t = (0)t + (4)t2
2
𝑎 2t2 − 80t = 0
t(s) t2 − 40t = 0
2 t(t-40) = 0
0 t = 0 sekon atau t = 40 sekon
19
20 Tabel di bawah ini menunjukkan perjalanan sebuah benda Penyelesaian:
dari posisi A ke F sepanjang sumbu x beserta catatan waktunya.
Tabel hubungan posisi terhadap waktu.
Nama Posisi
Waktu
posisi (m)
(s) Keceptan rata-rata benda dari A ke D:
A 30 0
B 52 10
C 38 20 posisi akhir − posisi awal
v̅ =
D 0 30 selang waktu
E -37 40 0 − 30
v̅ =
F -53 50 30
Berapa kecepatan rata-rata benda tersebut dari A ke D dan
−30
gambarkan arah gerak benda? v̅ = = −1m/s 30
Tanda negatif (-) menunjukkan gerak benda
kearah kiri
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berpikir kreatif merupakan bagian dari berpikir tingkat tinggi (higher order thingking) sehingga
kemampuan berpikir kreatif harus ada dan mulai dikembangkan pada setiap peserta didik sesuai dengan
jenjangnya sebagai bekal dalam menghadapi era disrupsi; Berpikir kreatif adalah aktivitas mental yang
terkait dengan kepekaan terhadap masalah, mempertimbangkan informasi baru dan ide-ide yang tidak
biasanya dengan suatu pikiran terbuka, serta dapat membuat hubungan-hubungan dalam menyelesaikan
masalah. Adapun ciri-ciri berfikir kreatif dapat ditinjau dari aspek kognitif dan aspek afektif. Terdapat
beberapa indikator yang sering digunakan dalam mengukur kemampuan berpikir kreatif yaitu keaslian
(orisinalitas), kelancaran, fleksibilitas, dan elaborasi. Langkah-langkah berfikir kreatif antara
lain:persiapan,inkubasi, iluminasi, dan verifikasi.
B. Saran
Guru dapat memberikan pembelajaran inovatif yang melatih keterampilan berpikir kreatif agar
peserta didik mampu mengembangkan keterampilan berpikir kreatifnya.
21
DAFTAR PUSTAKA
Aulia, Ulfah. (2018). Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Kemampuan Berpikir
Kreatif Pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas IV di MIN 10 Bandar Lampung Tahun
Ajaran 2017/2018. Bandar Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Intan.
Bergili, B. (2015). Creative and critical thinking skills in problem-based learning environment. Journal of
Gifted Education and Creativity, 2(2), 71-80.
Harriman. (2017). Berpikir Kreatif. Journal of Chemical Information and Modeling 53(9):1689–99.
Susanto, A. (2016). Teori Belajar Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenada Media Group.
Uno, Hamzah B. & Mohamad, Nurdin. (2017). Belajar dengan Pendekatan PAILKEM: Pembelajaran Aktif,
Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik. Jakarta: PT Bumi Aksara.
22