Anda di halaman 1dari 12

Literasi

Sains
untuk ESD
WAYAN YOGA
WIDI ASTUTI SULEMAN
Pengertian Literasi Sains
“Peserta didik yang memiliki pengetahuan untuk memahami fakta ilmiah serta
hubungan antara sains, teknologi dan masyarakat, dan mampu menerapkan
pengetahuannya untuk memecahkan masalah – masalah dalam kehidupan
nyata disebut dengan masyarakat berliterasi sains”
(Bond, 1989).
Literasi Sains

Literasi sains memandang pentingnya keterampilan berpikir dan bertindak


yang melibatkan penguasaan berpikir dan menggunakan cara berpikir
saintifik dalam mengenal dan menyikapi isu – isu sosial. Literasi sains
penting bagi siswa untuk memahami lingkungan, kesehatan, ekonomi,
social modern, dan teknologi
Pengertian ESD

ESD adalah upaya untuk memikirkan Kembali program


Pendidikan dan system (baik metode dan isi) yang saat ini
mendukung masyarakat yang berkelanjutan.
Asal Mula ESD

Ide ESD Pertama kali dicetuskan oleh Prof. Dr. Hans J. A. Van Ginkel, mantan rector United Nations (UN)
Uiversitas dan staf ahli sekjen UN. ESD lahir di latar belakangi kondisi dunia kontemporer yang
menghadapi persoalan makin kompleks dan mengarah pada situasi chaos. Hal ini terlihat dari
Makin meningkatnya pertumbuhan populasi dunia melebihi kapisitas produktivitas natural bumi.
Melalui ESD diharapkan terbangun kapasitas komunitas atau bangsa yang mampu membangun,
Mengembangkan, dan mengimplemenyasikan rencana kegiatan yang mengarah kepada
Sustainable development.
Karakteristik ESD
• Didasarkan pada prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang mendasari pembangunan
berkelanjutan
• Berkaitan dengan kesejahteraan keempat dimensi berkelanjutan, masyarakat, budaya
dan ekonomi
• Menggunakan Berbagai teknik pedagogis yang mempromosikan pembelajaran
partisipatif dan lebih tinggi-kecakapan berpikir.
• Mempromosikan belajar seumur hidup
• Secara local relevan dan sesuai dengan budaya
Karakteristik ESD #2
• Didasarkan pada kebutuhan local, persepsi dan kondisi, tetapi mengakui bahwa memenuhi
kebutuhan local sering kali memiliki efek internasional dan konsekuensi.
• Terlibat formal, Pendidikan non-formal dan informasi
• Mengakomodasi sifat berkembang dari konsep keberlanjutan
• Alamat konten, dengan mempertimbangkan konteks, isu-isu global dan prioritas local
• Membangun kapasitas sipil bagi masyarakat berbasis pengambilan keputusan,
Toleransi social, pengelolaan lingkungan, tenaga kerja beradaptasi, dan kualitas
hidup yang baik.
• Interdisipliner, tidak ada disiplin tunggal dapat mengklaim ESD untuk dirinya sendiri.
3 Pilar dalam ESD

• Ekonomi
• Ekologi atau Lingkungan
• sosial
Konsep ESD

Pola pemanfaatan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan


tetap memelihara lingkungan, “Sustainable development as development that
meets the needs of the Present without compromising the ability of future
generations to meet their own needs”. Pembangunan/pengembangan
berkelanjutan adalah pengembangan yang mampu memenuhi Kebutuhan saat
ini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi
kebutuhan sendiri.
Konsep ESD #2

Konsep adanya pembangunan berkelanjutan muncul sebagai tanggapan


terhadap kekhawatiran yang berkembang tentang dampak masyarakat
terhadap lingkungan alam.
ESD (pembangunan berkelanjutan) merupakan proses belajar sepanjang
hayat yang memiliki tujuan untuk menginformasikan kepada seseorang agar
memiliki keterampilan dalam menyelesaikan masalah, saintifik, dan soal
literasi, serta bertanggungjawab pada diri sendiri maupun kelompok.
Fungsi dan Manfaat ESD

• Terbangun kapasitas komunitas/bangsa yang mampu membangun,


mengembangkan, dan mengimplementasikan rencana kegiatan yang mengarah
kepada sustainable development.
• Mendidik generasi agar sadar tentang individual responsibility yang harus
dikontribusikan, menghormati hak-hak orang lain, alam dan diveritas.
• Menumbuhkan komitmen untuk berkontribusi dalam mewujudkan kehidupan
yang lebih baik, dunia yang lebih aman dan nyaman, baik sekarang maupun di
masa mendatang.
Fungsi dan Manfaat ESD

• Terbangun kapasitas komunitas/bangsa yang mampu membangun,


mengembangkan, dan mengimplementasikan rencana kegiatan yang mengarah
kepada sustainable development.
• Mendidik manusia agar sdara tentang individual responsibility yang harus
dikontribusikan, menghormati hak-hak orang lain, alam dan diveritas.
• Menumbuhkan komitmen untuk berkontribusi dalam mewujudkan kehidupan
yang lebih baik, dunia yang lebih aman dan nyaman, baik sekarang maupun di
masa mendatang

Anda mungkin juga menyukai