Anda di halaman 1dari 16

Kelompok 4

Ekopedagogik
Kelompok
4
Ghaida Robi.a

Sifa.f Syifa
Pendahuluan
Untuk memelihara kelestarian lingkungan ini setiap
pengelolaan harus dilakukan secara bijaksana.
Pengelolaan yang bijaksana menuntut adanya
pengetahuan yang cukup tentang lingkungan dan
akibat yang dapat timbul karena gangguan manusia.
Pengelolaan yang bijaksana juga menuntut kesadaran
akan tanggung jawab manusia terhadap kelangsungan
generasi mendatang. Pengetahuan dan kesadaran akan
pengelolaan lingkungan ini dapat diperoleh melalui
pendidikan dan sejenisnya. Sedangkan kesadaran
mengenai perlunya keselarasan dan kelestarian ekologi
yang baik pada manusia menjadi suatu hal
yang masih baru.
Tujuannya
Pembelajaran lingkungan hidup merupakan upaya
untuk mengubah perilaku dan sikap yang dilakukan
oleh berbagai pihak atau eleman masyarakat yang
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan,
ketrampilan dan kesadaran tentang konsep lingkungan
dan isu permasalahan lingkungan sehingga dapat
berperan aktif dalam upaya keselamatan dan
pelestarian untuk kepentingan generasi sekarang dan
yang akan datang (Sunarno 2006)
Ekopedagogik
Pengertian
Ekolog (ecology) yang mengandung
arti ilmu yang mempelajari hubungan
timbal balik antara makhluk hidup
dan lingkungannya.

pedagogic (pedagogy) yang berarti


ilmu pendidikan.
Pengertian
Diprakarsai oleh Paolo Freire. Dalam konteks ini,
ekopedagogik merupakan sebuah gerakan yang berorientasi
ke masa depan “untuk mengembangkan apresiasi yang kuat
untuk potensi kolektif manusia dan untuk mendorong
keadilan sosial diseluruh dunia yang diharapkan akan lahir
kesadaran masyarakat dunia akan ekoliterasi kritis (melek
lingkungan secara kritis).

Sedangkan menurut kaler Surata, mendefinisikan


ekopedagogik merupakan tipe pembelajaran berbasis
cinta, partisipasi dan kreativitas.
3 Bidang
PERTAMA Utama KEDUA
KETIGA
ekoliterasi teknis ekoliterasi budaya untuk
(fungsional) untuk meningkatkan wawasan, ekoliterasi kritis untuk
memahami dasar-dasar kesadaran dan pemahaman melibatkan mahasiswa
sains, konsep ekologi tentang berbagai perspektif terhadap politik ekologi,
dan biologi, serta budaya dalam hubungan kemajuan teknologi dan
dampak positif dan antara manusia dan komunikasi melalui dialog
negative manusia lingkungan yang yang kritis dan konstruktif.
terhadap sistem ekologi menghasilkan
keberlanjutan kehidupan
3 Bidang
Utama
Ada ekopedagogik dalam dunia pendidikan yang tidak hanya mengajarkan tentang
lingkungan secara lebih luas, jadi tidak hanya mengenai lingkungan manusia saja. Hal
tersebut sejalan dengan yang dijelaskan oleh Yasida (2020:70) bahwa ekopedagogik
adalah metode ajar yang berhubungan dengan lingkungan yang dalam pengajarannya
mengutamakan kesadaran ekologi. Ekopedagogik bertujuan untuk menumbuhkan
literasi mengenai lingkungan atau melek lingkungan agar memiliki rasa tanggung jawab
dalam merawatdan menjaga alam (Yunansah, dkk., 2017:30). Pendidikan diharapkan
mampu membentuk insan-insan pendidikan yang berkarakter dan memiliki kesadaran
mengenai lingkungan atau alam sekitar.
Masalah lingkungan sebenarnya adalah masalah
bagaimana sifat dan hakikat manusia terhadap
lingkungan hidupnya. Sampai sekarang pada umumnya
masih pada tahap kognitif, artinya manusia baru
mengetahui, memahami gejala kerusakan oleh tingkah
laku keliru masa lalu. Namun sebagian besar sikap
manusia masih belum menunjukan sikap perbaikan.
Dari tahap sikap ke tahap psikomotor sebagai pengelola,
masih memerlukan kondisi dan situasi tertentu agar
terlaksana pelestarian lingkungan. Mereka yang
sekarang masih merusak lingkungan dapat disebut
“salah didik”. Pendidikan perlu diarahkan kepada
pembentukan sikap dan prilaku sadar akan kelestarian
dan peningkatan kualitas lingkungan hidup demi
kelangsungan manusia dan lingkungannya.
1.Faktor internal adalah faktor yang bersumber dari diri dalam peserta didik sendiri. Kendala
pelaksanaan pendidikan karakter terkait faktor internal untuk peduli lingkungan adalah sebagai
berikut.
a. Kebiasaan buruk peserta didik tidak peduli pada lingkungan sekitar, kebersihan diri sendiri,
serta tidak peduli terhadap alam dan sekitarnya; dan
b. Rendahnya pengetahuan peserta didik terhadap kebersihan lingkungan.
Tan
2. Faktor eksternal merupakan faktor yang bersumber dari luar diri peserta didik. Faktor eksternal
kendala penerapan pendidikan karakter peduli lingkungan adalah sebagai berikut.
a. Fasilitas yang kurang memadai memadai untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran di
sekolah seperti kurangnya persediaan tempat sampah; dan
b. Kurangnya kerja sama antara guru dengan wali murid. Membina hubungan baik antara kedua
pihak tersebut merupakan hal yang penting untuk dilakukan, agar pendidikan karakter peduli
lingkungan dapat terlaksana dengan baik.
Tujuan
1.Di bidang pengetahuan 2.Di bidang kesadaran
3.Di bidang perilakumembantu
membantu individu, kelompok dan membantu kelompok sosial dan
individu, kelompok dan
masyarakat untuk mendapatkan individu untuk mendapatkan
masyarakat untuk memperoleh
berbagai pengalaman dan mendapat kesadaran dan kepekaan terhadap
serangkaian nilai perasaan peduli
pengetahuan tentang apa yang lingkungan secara keseluruhan
terhadap lingkungan dan
diperlukan untuk menciptakan dan beserta isu-isu yang menyertainya,
motivasi untuk berpartisipasi
menjaga lingkungan pertanyaan, dan permasalahan
aktif dalam perbaikan dan
yang berkelanjutan. yang berhubungan dengan
perlindungan lingkungan.
lingkungan dan pembangunan.

.
Tujuan
5.Di bidang partisipasi
4.Di bidang ketrampilan memberikan kesempatan dan motivasi terhadap individu, kelompok
membantu individu, kelompok dan masyarakat untuk terlibat secara aktif dalam menciptakan
dan masyarakat untuk lingkungan yang berkelanjutan. Jadi pendidikan lingkungan hidup
mendapatkan ketrampilan untuk diperlukan untuk dapat mengelola secara bijaksana sumber daya kita
mengidentifikasi, mengantisipasi, dan menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap kepentingan generasi
dan memecahkan yang akan datang diperlukan pengetahuan, sikap dan keterampilan atau
permasalahan lingkungan. perilaku yang membuat sumber daya kita tetap dapat dimanfaatkan
secara lestari atau dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan
(sutainable used).

.
Kesimpulan
Jika kita semua memang menginginkan keadaan lingkungan yang lestari, harus
dilakukan pengelolaan secara bijaksana. Pengelolaan yang bijaksana menuntut adanya
pengetahuan yang cukup tentang lingkungan dan akibat yang dapat timbul karena
gangguan manusia. Oleh karena itu, Pendidikan lingkungan hidup (PLH) merupakan
upaya mengubah perilaku dan sikap yang dilakukan oleh berbagai pihak atau elemen
masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan
kesadaran mayarakat tentang nilai-nilai lingkungan dan isu permasalahan lingkungan
yang pada akhirnya dapat menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya
pelestarian dan keselamatan lingkungan. karena pendidikan lingkungan hidup
merupakan tumpuan bagi pengelolaan sumber daya sebagai sumber bagi kehidupan
sekarang dan di masa yang akan datang.
Saran
Untuk menjaga ekosistem lingkungan agar tetap lestari,
maka konservasi lingkungan harus lebih digalakkan.
Sebagai mahasiswa khusunya para calon pendidik, di
harapkan agar lebih menjadi center learning student dalam
proses belajar-mengajar. Maka dari itu, kita harus
mempelajari bagaimana cara melestarikan lingkungan dan
mengajarkannya kepada anak didik kita yaitu
melalui pendidikan.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai