Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENGANTAR GEOLOGI

KRISTALOGRAFI
“Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Geologi”

Disusun oleh:
Mezaluna Deazuri Salsabila
(200641100124)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Atas berkat dan
rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Kristalografi”.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak ”Dr. Yamin, S.Pd.I.,M.Pd.
selaku dosen pengampu mata kuliah Pengantar Geologi. Sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Saya selaku penulis makalah berharap makalah ini dapat memberikan
manfaat kepada para pembaca dan memberikan pengetahuan yang berguna serta
dapat menjadi acuan penyusunan dan referensi makalah atau tugas dimasa
selanjutnya. Saya selaku penulis menyadari masih terdapat kekurangan pada
makalah ini. Saya mengharapkan kritikan serta saran yang membangun. Sehingga
kedepannya kami dapat memperbaiki dan menyusun makalah yang lebih baik.

Bangkalan, 01 April 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………….i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ……………………………………………………...1
2. Rumusan Masalah ………………………………………………......2
3. Tujuan ………………………………………………………………2
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Pendidikan Lingkungan Hidup ………………………...3
2. Ruang Lingkup Pendidikan Lingkungan Hidup ……………………4
3. Tujuan Pendidikan Lingkungan Hidup …………………………….5
4. Manfaat Lingkungan Hidup ………………………………………..6
BAB III PENUTUP

SIMPULAN …………………………………………………………….8

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Lingkungan merupakan suatu kombinasi antara kondisi fisik yang
meliputi keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, espon surya, mineral
serta flora dan fauna yang terdapat diatas tanah maupun dilautan. Lingkungan
dan manusia bersifat saling mempengaruhi antara satu sama lain. Interaksi
antara manusia dengan lingkungan ini dapat menyebabkan dampak yang
positif maupun dampak yang esponsi. Interaksi antara manusia dengan
lingkungan yang berdampak positif ini dalam artian mengembangkan daya
dukung lingkungan untuk menjamin keberlangsungan kehidupan manusia,
sedangkan dampak esponsi ini terjadi disaat manusia merusak lingkungan.
Saat ini lingkungan hidup sudah banyak mengalami kerusakan baik
yang disebabkan oleh faktor alam maupun karena ulah manusia, yang jika
dibiarkan terus-menerus maka akan menimbulkan efek yang sangat besar
terhadap ekosistem. Kerusakan yang timbul karena ulah manusia ini dapat
terjadi karena beberapa faktor seperti membuang sampah sembarangan,
menebang hutan secara liar, serta limbah rumah tangga dan limbah esponsi
dari pabrik yang tidak dikelola dengan baik. Pada era digital seperti sekarang
ini masih banyak sekali orang-orang yang kurang memiliki kesadaran untuk
menjaga dan melestarikan lingkungan.
Oleh karena itu, untuk mengatasi hal tersebut sangat penting untuk
disediakan pendidikan tentang lingkungan hidup. Karena dengan adanya
pendidikan lingkungan hidup akan membantu kita untuk membuat semua
pihak/golongan dan lapisan masyarakat agar memiliki kesadaran tentang
pentingnya untuk menjaga dan melestarikan lingkungan. Hal ini juga
dilakukan untuk kepentingan dan keberlangsungan hidup umat manusia.

1
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dapat diketahui rumusan masalah pada
makalah ini, sebagai berikut:
a. Apa yang dimaksud dengan pendidikan lingkungan hidup ?
b. Apa saja ruang lingkup pendidikan lingkungan hidup?
c. apa saja tujuan dari mempelajari pendidikan lingkungan hidup?
d. apa manfaat pendidikan lingkungan hidup?

3. Tujun
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, tujua dari
penulisan makalah ini sebagai berikut:
a. Untuk memahami apa yang dimaksud pendidikan lingkungan hidup.
b. Untuk mengetahui apa saja ruang lingkup pendidikan lingkungan hidup.
c. Untuk mengetahui tujuan dari mempelajari pendidikan lingkungan hidup.
d. Untuk mengetahui manfaat dari lingkungan hidup.

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Kristalografi
Pendidikan lingkungan adalah salah satu faktor yang penting untuk
memperoleh keberhasilan dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup. Selan
itu, pendidikan lingkungan juga menjadi sarana yang sangat penting untuk
melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang mampu melaksanakan prinsip
pembangunan yang berkelanjutan. Pendidikan lingkungan diibaratkan sebuah
pelita dalam kegelapan yang hadir sebagai usaha untuk membuat pemahaman
dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan dapat meningkat. Pendidikan
lingkungan tidak akan merubah suatu keadaan yang telah rusak menjadi baik
dalam waktu yang cepat, akan tetapi proses, waktu dan juga sumber daya
(Widaningsih, 2012 dalam Kospa, 2021).
Pengertian pendidikan lingkungan hidup merupakan suatu pendidikan
yang dapat membentuk kepribadian, pola berpikir serta perilaku seseorang
baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam rangka internalisasi
sehingga nantinya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan
lingkungan hidup adalah upaya dalam menjaga dan melestarikan lingkungan
dan ekosistem makhluk hidup, yang juga ikut andil dalam terlaksananya
kehidupan yang seimbang dan harmonis. Pendidikan lingkungan hidup (PLH)
adalah suatu upaya untuk mengubah sikap dan perilaku semua pihak baik itu
siswa, mahasiswa atau anggota masyarakat lainnya. Pendidikan lingkungan
hidup (PLH) ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, keterampilan dan
pengetahuan masyarakat terhadap nilai-nilai lingkungan dan isu-isu
lingkungan yang ada (Rusman, et al., 2022).
Arti pendidikan lingkungan hidup menurut UU No 32 Tahun 2009
tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah jaminan
kepastian hukum memberikan perlindungan terhadap hak setiap orang untuk
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai bagian dari
perlindungan terhadap ekosistem (Ririhena, Modul Ajar Pendidikan
Lingkungan Hidup Anak Usia Dini, 2021).

3
Pendidikan lingkungan hidup (PLH) merupakan suatu program
pendidikan yang dilakukan untuk membimbing anak atau peserta agar
mempunyai pengertian, kesadaran diri, perilaku yang rasional, sikap, serta rasa
tanggung jawab terhadap bagaimana pengaruh timbal balik yang timbul antara
penduduk dengan lingkungan hidup dari berbagai aspek kehidupan manusia.
Pendidikan lingkungan hidup (environmental education) merupakan suatu
proses untuk membentuk seluruh umat manusia yang sadar dan peduli dengan
lingkungan serta semua masalah yang berhubungan dengan lingkungan
(Marliani, 2015 dalam Widiawati, Barkah, & DS, 2022). Pendidikan
lingkungan hidup harus dapat mendidik individu-individu yang esponsive
terhadap cepatnya perkembangan teknologi, mempelajari tentang masalah-
masalah yang terjadi pada biosfer, serta memiliki kemampuan yang siap dan
produktif untuk mempertahankan serta menjaga kelestarian alam (Barlia, 2008
dalam Widiawati, Barkah, & DS, 2022).
Pendidikan lingkungan hidup adalah suatu proses penyadaran tentang
pentingnya lingkungan hidup untuk mendorong terciptanya kepedulian dari
semua pihak dan golongan masyarakat yang sadar akan lingkungan, sehingga
kerusakan lingkungan dapat dikurangi (Kospa, 2021).
2. Ruang Lingkup Pendidikan Lingkungan Hidup
Dalam (Putra, 2012) disebutkan Ruang lingkup pendidikan
lingkungan hidup yang melalui jalur formal, nonformal dan informal
dilaksanakan oleh seluruh pegemban kepentingan, yang ditujukan pada
beberapa hal meliputi:
a. Kelembagaan
b. SDM yang terkait dalam objek PLH
c. sarana dan prasarana
d. pendanaan
e. materi
f. komunikasi dan informasi
g. peran masyarakat
h. metode pelaksanaan pembelajaran

4
3. Tujuan Pendidikan Lingkungan Hidup
Dalam bukunya (Ririhena, Modul Ajar Pendidikan Lingkungan Hidup
Anak Usia Dini, 2021) menuliskan bahwa tujuan pendidikan lingkungan
hidup yaitu untuk membentuk masyarakat yang memiliki wawasan
berkependudukan dan lingkungan hidup, yaitu masyarakat yang memiliki
pandangan ke depan terhadap masalah kependudukan dan linkungan
hidupnya. Menuju masyarakat yang selaras dan seimbang salam hubungannya
dengan lingkungan hidup. Sehingga tercipta masyarakat yang mampu
mengubah paradigm masyarakat dari mentalitas frontier menjadi mentalitas
masyarakat yang bersahabat dengan lingkungan (environmenttaly friendly),
dan tidak hanya berwasasan lingkungan, namun juga senantiasa berusaha:
a. Menghormati dan memlihara komunitas kehidupan
b. Memperbaiki kualitas hidup manusia
c. Melestarikan daya hidup dan keragaman bumi
d. Menhindari pemborosan sumber-sumber daya yang tak terbarukan
e. Tidak melampaui batas kapasitas daya dukung bumi
f. Mengubah sikap dan gaya hidup yang berlebihan, serta berupaya
melindunginya (UU No.32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup).
Tujuan pendidikn lingkungan hidup jika mengacu pada Piagam
Beograd, yang mana menekankan kepada perorangan (siswa/peserta didik)
adalah sebagai berikut:
a. Kesadaran (Awarness). Mendorong dan membantu individu memperoleh
kesadaran dan kepekaan terhadap lingkungan sekitarnya dan masalah
lingkungan yang ada.
b. Pengetahuan (Knowledge). Membantu setiap individu memperoleh
berbagai pemahaman dasar dan pengalaman terkait lingkungan dan
masalah-masalahnya, serta kritis dan manusiawi bertanggung jawab dan
berperan dalam mengatasi masalah tersebut.
c. Sikap (Attitude). Membantu individu memperoleh nilai-nilai dan
kemampuan sosial, membangun perasaan yang kuat pada masalah

5
lingkungan dan memberikan motivasi untuk berperan secara aktif dalam
meningkatkan dan melindungi lingkungan.
d. Keterampilan (Skill). Membantu individu memperoleh keterampilan
untuk mengidentifikasi dan memcahkan permasalahan lingkungan.
e. Kecakapan evaluasi (Evaliation ability). Membantu individu dalam
melakukan evaluasi lingkungan dan program pendidikan dalam konteks
ekologis, politik, ekonomi, sosial, estetika., dan faktor-fakor pendidikan.
f. Partisipasi (Participation). Membantu individu untuk mengembangkan
rasa tanggu jawab dan melihat kepentingan terkait masalaah lingkungan,
serta menjamin keikutsertaan dalam memecahkan masalah-masalah
lingkungan.

4. Manfaat Lingkungan Hidup


Berdasarkan tujuan pendidikan lingkungan hidup dapat diketahui
terdapat manfaat yang diperoleh dari adanya pendidikan lingkungan hidup.
Salah satunya yaitu untuk membantu dan menciptakan kesadaran masyarakat
mengenai pentingnya menjaga lingkungan, memberikn pemahaman terkait
lingkungan hidup serta memperbaiki dan menangani masalah-masalah
lingkungan hidup disekitarnya.
Manusia tidak dapat hidup tanpa adanya lingkungan hidup, perlu
adanya kesadaran yang kuat tentang lingkungan, perlu menjaga dan
mensyukuri adanya lingkungan, dan memanfaatkan lingkungan dengan bijak.
Adapun manfaat lingkungan bagi munusia seperti yang dikatakan oleh
(Rusman, Nurul Muthmainnah, & Ayu Lestari, 2022), sebagai berikut:
a. Sebagai tempat berlangsungnya aktivitas kehidupan sehari-hari.
b. Sebagai lahan atau tempat kegiatan ekonomi dan sosial seperti pertanian,
penanaman dan peternakan.
c. Unsur udar (terutama oksigen) dan air sebagai kebutuhan utama manusia
dan hewan.
d. Sumber daya alam dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidu
sehari-hari, meliputi flora, fauna dan bahan tambang.

6
e. Mikroorganisme berperan untuk penguraian sehingga tidak ada
penumpukan biologis.

7
BAB III
PENUTUP

Simpulan
Pendidikan lingkungan hidup merupakan suatu pendidikan yang dapat
membentuk kepribadian, pola berpikir serta perilaku seseorang baik secara
langsung maupun tidak langsung, dalam rangka internalisasi sehingga nantinya
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan lingkungan hidup
menurut UU No 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup adalah jaminan kepastian hukum memberikan perlindungan terhadap hak
setiap orang untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai
bagian dari perlindungan terhadap ekosistem.
Ruang lingkup pendidikan lingkungan hidup yang melalui jalur formal,
nonformal dan informal dilaksanakan oleh seluruh pegemban kepentingan, yang
ditujukan pada beberapa hal meliputi: Kelembagaan, SDM yang terkait dalam
objek PLH, sarana dan prasarana, pendanaan, materi, komunikasi dan informasi,
peran masyarakat, metode pelaksanaan pembelajaran. Tujuan pendidikan
lingkungan hidup yaitu untuk membentuk masyarakat yang memiliki wawasan
berkependudukan dan lingkungan hidup, yaitu masyarakat yang memiliki
pandangan ke depan terhadap masalah kependudukan dan linkungan hidupnya.

8
DAFTAR PUSTAKA
Kospa, H. S. (2021). Kajian Pendidikan Lingkungan Hidup Indonesia. Ilmiah
Tekno Global. Vol.10(1), 22-26.

Putra, F. W. (2012, November 30). Our Earth Blog. Retrieved Agustus 31, 2022,
from Ruang Lingkup PLH: https://ourearthblog.wordpress.com/materi-
plh/materi/ruang-lingkup-plh/

Ririhena, I. (2021). Modul Ajar Pendidikan Lingkungan Hidup Anak Usia Dini.
(Jenri, Ed.) Jawa Barat: Penerbit Adab (CV. Adanu Abimata).

Rusman, N. K., Nurul Muthmainnah, N. M., & Ayu Lestari, T. F. (2022). Konsep
Dasar Pendidikan Lingkungan Hidup dan Pengelolaanya. (I. Israwaty, &
Muslimin, Eds.) Yogyakarta: Jejak Pustaka.

Widiawati, M., Barkah, R. F., & DS, Y. N. (2022). Analisis Penerapan Pendidikan
Lingkungan Hidup di Sekolah Dasar. PANCAR: Pendidik Anak Cerdas
dan Pintar, Vol.6(1), 181-186.

Anda mungkin juga menyukai